Analisis biomekanik pada kegiatan penebangan dan pembagian batang (Studi kasus di KPH Saradan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

Anang Ernawan. E02495065. Analisis Biomekanik Pada Kegiatan Penebangan dan Pernbagian
Batang (Studi Kasns di KPH Saradan Perum Perhutani Unit I1 Jawa Timur), diba~vahbimbingan Dr.
Ir. Seca Gandaseca M. Agr.

Dalam kegiatan pemanenan hasil liutan selalu tidak terlepas dari tenaga kerja yang melaksanakan
kegiatan tersebut, baik dalam metode manual, mekanis maupun semi mekanis. Pekerjaan penebangan dan
pembagian batang ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat niengakibatkan kelelahan, stres fisik
dan rilemiliki kecendemngan yang cukup besar terhadap kelnungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Keceuderungan ini dikaitkan dengan beban kerja yang diterinia oleh para pekerja. Selain disebabkan ole11
beban kerja yang terlalu berat, rasa sakit juga bisa disebabkan oleh faktor postur tubuh yang kurang tepat pada
saat bekerja.
Ergonomi mempakan salah satu altematif untuk mengatasi ha1 ini, khususnya dengan analisis
biolilekanik yang mempakan aplikasi ergonomi yang berkaitan dengan beban kerja. Untuk mengetahui ha1
tersebut perlu dilakukan evaluasi beban kerja. Salah satu cara niengidentifikasi beban kerja adalah dengan
analisis biomekanik dari tuhuh pekerja seperti yang disebutkan diatas. Selanjutnya hasil evaluasi tersehut
dibaiidingkan dengan ambang batas kegiatan (Action Linril) yang disarankan oleh National Institut for
Occupational Safety and Health (NOSH), pengukuran denyut jantung dan standar Tichauer.
.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban yang diterima oleh daerali piuggang pekerja
melalui besarnya Load Monier?~dan Conipression force, mengetahui klasifikasi beban penebangan dan
pembagian batang. dan menentukan postur yang tepat serta yang menibahayakan bagi pekerja agar tidak
terjadi kemgian baik pada pekerja maupun pada pemsahaan.

Dari penelitian ini didapatkan hasil untuk tiap-tiap poshu dan tiap-tiap orang mulai kategori berat,
sangat berat hingga ekstrim berat. Perbedaan ini diduga dikarenakan kondisi polion yang berbeda seperti
diameter polion, kemiringan pohon dan sebagainya atau bisa dikatakan kemudahan pohon untuk ditebang
yang akan mempengamhi lamanya pohon tersebut tumbang. Namun secara keseluruhan untuk kedua kegiatan
tersebut berdasarkan pengukuran denyut jantung diklasifikasikan ke dalam kategori sangat berat. Hal ini
-....~

menunjukkan bahwa kegiatanpenebangan dan pembagian batang adalah pekerjaan yang relatif sangat Cerat
untuk dilakukan.
Setel* diamati dari rekaman kamera video yang dihasilkan, terdapat 6 gerakan atau postur yaug
sering dilakukan oleh pekerja dalam kegiatan penebangan dan pembagian batang. Load moment untuk tiap
postur dan tiap pekerja hampir semuanya masuk dalam kategori sangat berat kecuali untuk postur c dan f.
Sedangkan untuk rata-rata load moment berdasarkan frekwensi penggunaanya masuk dalam kategori sangat
berat. Untuk daya tekan, baik untuk tiap postur maupun rata-rata berdasarkan 6ekwensi penggunaan postur
masih belum membahayakan pekerja. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan penebangan
dan pembagian batang termasuk pekerjaan yang sangat berat, namun postur-postur yang digunakan belum
menibahayakan bagi kesehatan pekerja.

Dengan hasil tersebut maka untuk postur-postur tersebut disarankan 3 postur yaitu postur a, b, dan e
dirubah, dua postur yaitu postur c dan f tetap dipertahankan, dan satu postur yaitu postur d dihilangkan

karena sudah dapat diwakili oleh postur a.
Dari perhitungan besarnya load moment dan daya tekan dari postur yang disarankan didapatkan hasil
yang lebih kecil dibanding sehelumnya. Untuk load moment baik berdasarkan rata-rata penggunaan frekwensi
postur yang disarankan maupun untuk tiap postur dan tiap pekerja didapatkan klasifikasi berat untuk ketiga
pekerja dan besarnya daya tekan yang belum membahayakan pekerja. Penurunan besarnya load moment dan
daya tekan dari postur sebenamya terhadap postur yang disarankan terbesar terdapat pada postur b. Ini
dikarenakan perubahan postur yang terjadi sangat besar yaitu yang semula membungkuk hingga hampir
mencapai On dirubah ~nenjaditegak hingga hampir 90".
Perubahan besarnya load moment dan daya tekan rata-rata dari sangat berat ke berat bisa dikatakan
tnasih kurang karena masih masuk dalam kategori berat. Salah satu yang diduga sebagai penyebab terjadinya
ha1 tersebut adalah besarnya chainsaw yang digunakan. Oleh karena itu perlu dipikirkan penggantian
chainsaw yang lebih kecil namun masih sesuai untuk penebangan jenis tersebut. Penggantian alat dengan
yang sesuai atau tepat untuk kegiatan tersebut selain untuk mengurangi beban bagi pekerja, diharapkan juga
akan dapat meningkatkan produktifitas pekerja. Secara umum yang diperlukan adalah manajemen alat atau
pengaturan penggunaan alat yang disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan, misalnya
penyesuaian besarnya chainsaw dengan diameter pohon yang ditebang. Dengan melihat kecenderungan
besarnya load moment dan daya tekan, maka secara umum postur yang disarankan untuk digunakan adalah
postur dimana punggung pekerja tersebut tegak dari horizontal dengan kata lain sudut n mendekati 90". Selain
itu behan yang dibawa harus sedekat mungkin dengan tubuh, dengan meminimalkan nilai h maka besarnya
load moment dan daya tekan dapat dikurangi.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kegiatan penebangan dan pembagian batang untuk
masing-masing orang berdasarkan besarnya denyut jantung serta besarnya load moment rata-rata dari keenam
postur yang ada masuk ke dalam kategori sangat berat. Untuk daya tekan berdasarkan standar dari NlOSH
dinyatakan bahwa hasil sebesar itu belum berbahaya bagi pekerja. Dari hasil tersebut maka perlu dilakukan
. .

perbaikan.postur tersebut. Sehingga.postur:posturyang disarankan untuk~dilakukan~ada
5 postur. Chain

saw^

sebaiknya diganti dengan yang lebih kecil untuk mengurangi besarnya beban yang dibawa yang berpengaruh
terhadap besarnya load moment dan daya tekan. Postur-postur yang sebaiknya dilakukan oleh para pekerja
adalah postur dimana posisi badan tegak. Selain itu dalam mengangkat beban diusahakan sedekat mungkin
dengan tubuh. Pemakaian postur yang berat sebaiknya dikurangi frekwensinya. Selain itu juga disarankan
perlu adanya peningkatan perhatian perusahaan kepada para pekerja terutama berkaitan dengan beban kerja
yang harus diterima pekerja (seperti penggantian chain saw) dengan tetap mempertimbangkan aspek ekonomi
perusahaan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya beban
kerja haik eksternal maupun internal. Serta penelitian tentang perbandingan produktivitas antara postur awal
dengan postur yang disarankan dalam penelitian ini.


ANALISIS BIOMEKANIK
PADA KEGIATAN PENEBANGAN DAN PEMBAGIAN BATANG
(Studi Kasus di KPH Saradan Perum Perhutani Unit I1 Jawa Timur)

Oleh :
Anang Ernawan
E 02495065

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

: ANALISIS BIOMEKANK PADA KEGIATAN PENEBANGAN DAN

PEMBAGIAN BATANG (Studi Kasus di KPH Saradan Perum Perhutani
Unit 11 Jawa Timur)
Nama Mahasiswa


: ANANG ERNAWAN

NRP

: E 02495065

Menyetujui:

,A(osen

Pembimbing,

Dr. 1r.l~ecaGandaseca M.Am.
~ a n g g a l : 3 g-BOB@

-

L

2-Mengetahui :

#-%\

f""k,

Tanggal Lulus : 25 April 2000

r;?:+