Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta

DI PER RUM PER RHUTANI KPH SU URAKAR RTA SKRIP PSI OLEH H BA AYU PURW WANTO K 74050 035 FAKULT TAS KEGU URUAN DA AN ILMU PENDIDIK KAN UNIVERS SITAS SEB BELAS MA ARET SURAKA ARTA 2010 0

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA

Oleh: BAYU PURWANTO NIM K 7405035

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si NIP. 19611122 198903 2 001

NIP. 19751031 200501 2 001

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari

Tanggal

Tim Penguji Skripsi:

Nama terang

Tanda tangan

Ketua

: Dra. Tri Murwaningsih, M. Si

…………… Sekretaris

: Susantiningrum, S.Pd., SE., MAB

…………. Anggota I

: Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd.

…………… Anggota II

: Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si

Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

ABSTRAK

Bayu Purwanto. PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PERUM PERHUTANI KPH SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (2) Kelebihan dan kelemahan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta, (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian, (4) Upaya yang dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; software, hardware, sumber daya manusia, jaringan, dan sumber daya data. 2) Kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yaitu : (a) Mempermudah pegawai di bagian penggajian dalam proses pengolahan gaji, (b) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan dalam pemberian gaji kepada pegawai, (c) Kesalahan yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki, (d) Dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas, (e) Mempermudah dalam penyampain gaji kepada pegawai. 3) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan hardware lama, (b) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan lemahnya sistem keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga apabila terjadi kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (e) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input data (Human Errors), (f) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi mutasi jabatan, (g) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan baik. (h) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN. 4) Upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Menambah unit komputer dan up-grade hardware-hardware lama, (b) Mendatangkan teknisi apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh pegawai,

(c) Untuk permasalahan yang terjadi pada software penggajian Perum Perhutani KPH Surakarta mendatangkan teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (d) Untuk meningkatkan keamanan data dilakukan instalasi pada setiap unit komputer, (e) Pelatihan pegawai terkait dengan bidang teknologi informasi dan aplikasi penggajian.

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(QS. Al Baqarah: 286)

Segala sesuatu wajib diragukan, dan di bidang ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggap pasti

Karya ini dipersembahkan kepada: Ibu dan ayah tercinta, Adikku tercinta, Niken Widiasri Seseorang yang telah menjadi sumber inspirasi dalam

menghasilkan berbagai karya, R ina Maryani

Sahabatku Arif Surep & Panji Teman-teman PAP 2005, Almamater

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi. 3. Bapak Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi. 4. Ibu Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini. 5. Ibu Tutik Susilowati, S. Sos. M.Si. selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah

membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Ir. Dwijono Kiswurjanto selaku Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak Hyronimus Rahayaan, SIP., Ibu Titik, A.Md., Ibu Rahayu, dan segenap pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta yang telah membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.

8. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan dan doanya, sayangku yang selalu memberi semangat dan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi, Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda, Nurul, Vina, Mita, Arif, Angga, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji, Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan YME. Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Januari 2010

Peneliti

D. Teknik Sampling…………………………………..……… 40 E. Teknik Pengumpulan Data………………………….…….

40 F. Validitas Data…………………………………………….

42 G. Analisis Data………………………………………….…..

44 H. Prosedur Penelitian…………………………………….….

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian……………………………… 49 1. Sejarah singkat Lokasi Penelitian.…………………...

49 2. Lokasi Perum Perhutani KPH Surakarta……………..

51 3. Visi dan Misi Perum Perhutani……………………....

52 4. Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Surakarta..……

52 5. Struktur Organisasi Perum Perhutani KPH Surakarta..

55 6. Sumber Daya Manusia di Perum Perhutani KPH Surakarta……………………………………………...

57 B. Deskripsi Permasalahan Penelitian…………………….....

59 1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta……………………………..

2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi

Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.…….. 68 3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi Oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian…………………………………

69 4. Upaya-upaya yang Dilakukan Perum Perhutani KPH Surakarta untuk Mengatasi Hambatan-hambatan dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian………………

76 C. Temuan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori….

81 1. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta……………………………..

2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Informasi Penggajian Di Perum Perhutani KPH Surakarta.…………………

83 3. Hambatan-hambatan yang Dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian.…………………………………

84

4. Upaya-upaya yang Dilakukan oleh Perum

Perhutani KPH Surakarta untuk Mengatasi Hambatan- Dalam Penerapan Sistem Informasi Penggajian………

85 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………….…… 88 B. Implikasi…………………………………………………. 90 C. Saran……………………………………………………... 90

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut Status

58 Tabel IV.2. Jumlah Pegawai Perum Perhutani KPH Surakarta Menurut

Tingkat Pendididkan

58

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1. Bagian-bagian Komponen dari suatu sistem

Gambar II.2. Keterkaitan antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem

14 Gambar II.3. Model Umum Suatu Sistem

14 Gambar II.4. Hubungan Antara data dan Informasi

15 Gambar II.5. Klasifikasi Konseptual Aplikasi Sistem Informasi

Gambar II.6. Model Sistem Informasi yang Menunjukkan Kerangka Konsep

Dasar untuk Berbagai Komponen dan Aktivitas Sistem Informasi 28 Gambar II.7. Skema Kerangka Berfikir

35 Gambar III.1. Skema Model Analisis Interaktif Mengalir

46 Gambar III.2. Skema Prosedur Penelitian

48 Gambar IV.1. Denah Kantor Perum Perhutani KPH Surakarta

51 Gambar IV.2. Topologi Jaringan di Perum Perhutani KPH Surakarta

65 Gambar IV.3. Flowchart Proses Penggajian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Pedoman Wawancara Lampiran 3. Struktur Organisasi Lampiran 4. Spesifikasi Hardware Perum Perhutani KPH Surakarta Lampiran 5. Dokumentasi Lampiran 6. Surat Perijinan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi berkembang sangat pesat dewasa ini. Pengaruhnya pun begitu besar dalam berbagai segi kehidupan, baik secara individual maupun konstitusional. Pada level institusi atau organisasi perkembangan teknologi informasi tidak hanya berpengaruh pada bidang komunikasi namun juga pada segi pembuatan keputusan melalui otomasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang tahap selanjutnya akan berpengaruh pada pelayanan.

Bagi sebuah perusahaan atau organisasi peran teknologi informasi sangat penting yaitu sebagai penunjang kinerja organisasi, karena sebuah organisasi yang besar mempunyai jaringan yang sangat luas membutuhkan data yang cepat, akurat dan inovatif dalam kinerja serta untuk menunjang operasional sebuah organisasi. Cezar Mihalcescu dalam jurnalnya menjelaskan bahwa penerapan teknologi informasi dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja suatu organisasi dan individu yang ada di didalamnya.

“Technology, which includes IT, influences organizations in a variety of ways. In summary, technology alters the skills requirements for individuals, it changes jobs and the way they are done. It can also alter relationships between individuals and departments within the organization and may affect some relationships outside the organization with customers and suppliers. It is likely to be a major factor in determing the type of information available and how the information is used and consequently how the organization operates.” ( Cezar Mihalcescu, 2008 : 2)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap suatu organisasi atau perusahaan . Pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan secara manual sekarang sudah mulai beralih dengan komputerisasi. Kemajuan ini mengakibatkan produktivitas kerja meningkat, pekerjaan-pekerjaan lebih mudah dan cepat diselesaikan selain itu tingkat kesalahan semakin kecil. Tetapi dengan Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap suatu organisasi atau perusahaan . Pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan secara manual sekarang sudah mulai beralih dengan komputerisasi. Kemajuan ini mengakibatkan produktivitas kerja meningkat, pekerjaan-pekerjaan lebih mudah dan cepat diselesaikan selain itu tingkat kesalahan semakin kecil. Tetapi dengan

Teknologi informasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di dalam organisasi-organisasi modern. Teknologi informasi yang digunakan adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, CD- ROM, dan sebagainya. Sedangkan teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Teknologi telekomunikasi menjadikan komputer-komputer dapat saling berhubungan satu sama lain. Dalam hal ini, aplikasi komputer benar- benar telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan- pekerjaan di dalam organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat dan efisien.

Organisasi atau perusahaan pada saat ini sudah banyak yang memanfaatkan aplikasi komputer untuk menunjang aktivitas organisasinya khususnya untuk masalah penggajian. Masalah penggajian merupakan hal penting karena merupakan dorongan utama seseorang untuk menjadi karyawan, tetapi juga karena gaji yang diberikan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap semangat dan kegairahan kerja para personil organisasi. Gaji merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai pendapatan bagi para pegawai sehingga diperlukan suatu sistem pengolahan data penggajian yang tepat. Masalah penggajian merupakan bagian yang harus mendapat perhatian besar, karena selain biaya terbesar dalam biaya operasi perusahaan, juga karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam penggajian atau hal-hal yang tidak wajar yang berkaitan dengan penggajian.

Perhutani KPH Surakarta dalam proses penggajiannya sudah menggunakan teknologi komputer. Dalam penerapan suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer didukung oleh komponen-komponen pendukung suatu sistem yaitu sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya manusia, sumber daya jaringan dan sumber daya data (James A. Obrien, 2005 : 35).

Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pemakai sistem informasi dan pakar informasi yang merancang sistem informasi, jadi keberhasilan dalam penerapan sistem informasi sangat tergantung kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi sebagai pelaksana suatu sistem itu sendiri. Sumber daya hardware merupakan mesin atau media yang digunakan untuk membantu proses pengolahan gaji. Sumber daya software dapat berupa program (aplikasi) yang digunakan dalam pengolahan gaji sehingga proses penggajiahn dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sumber daya data merupakan sumber utama dari informasi. serta sumber daya jaringan digunakan sebagai media komunikasi data untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi suatu informasi.

Di Perum Perhutani KPH Surakarta, data yang digunakan untuk proses penggajian bersal dari masing-masing wilayah kerja yang meliputi nama-nama pegawai, golongan dan jabatan yang selanjutnya di-input ke dalam aplikasi penggajian. Di dalam aplikasi penggajian tersebut sudah diatur sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perum Perhutani Pusat seperti potongan- potongan yang dibebankan kepada setiap pegawai dan jumlah tunjangan yang harus diterima sehingga menghasilkan gaji bersih. Setelah proses penghitungan selesai dilakukan maka akan menghasilkan informasi yang berupa gaji bersih, potongan, dan tunjangan yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi proses pengolahan gaji dapat diselesaikan dengan lebih cepat karena semua proses penghitungan gaji dilakukan secara otomatis oleh aplikasi penggajian sehingga pegawai bagian penggajian hanya memasukkan data yang diperlukan dalam proses pegolahan gaji.

informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. Keberhasilan penerapan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen sistem informasi itu sendiri sehingga sangat menentukan kualitas informasi yang dihasilkan.

Bertitik tolak dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, sehingga perumusan masalah yang jelas dapat memberikan jalan yang lebih mudah dalam pemecahan masalah. Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia

4) Sumber Daya Jaringan

5) Sumber Daya Data

2. Apa kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta?

3. Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?

4. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan pihak Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta yang meliputi aspek :

1) Sumber Daya hardware

2) Sumber Daya Software

3) Sumber Daya Manusia

4) Sumber Daya Jaringan

5) Sumber Daya Data

2. Untuk mengetahui kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani

KPH Surakarta dalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.

4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Surakarta untuk mengatasi hambatan-hambatan didalam penerapan Sistem Informasi Penggajian.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoritis untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian bagi khasanah ilmu pengatahuan manajemen terutama Sistem Informasi Manajemen yang berkaitan dengan sistem informasi penggajian sehingga dapat menigkatkan kinerja suatu organisasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perum Perhutani KPH Surakarta hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang penerapan Sistem Informasi Penggajian Pegawai.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah pelaksanaan Sistem Informasi Penggajian.

c. Memberikan bahan kajian kepada semua pihak yang memerlukan tentang penerapan Sistem Informasi Penggajian di Perum Perhutani KPH Surakarta.

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Sistem

a. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Didalam pengambilan keputusan seorang manajer tidak akan terlepas dari sistem, karena sistem akan membantu untuk menghilangkan suatu keraguan dan menetapkan kearah mana kita untuk melangkah. Dengan adanya suatu sistem manajer akan mempunyai pedoman yang pasti didalam pengambilan keputusan.

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950), “sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”.

Menurut Mulyadi (2001: 3), mendefinisikan “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M mengatakan secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai berikut Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain (2001 : 8).

Menurut W. generald Cole seperti yang diterjemahkan oleh Zaki Baridwan (1981: 2), “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan”.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Cecil Gillespie (1971:3), system is a network of related procedures developed according to one integrated Menurut Richard F. Neuschel dalam Cecil Gillespie (1971:3), system is a network of related procedures developed according to one integrated

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Moekijat, a system consist of related activities that meet company objectives such as inventory control or production scheduling , (suatu sistem terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi). (1991:3)

Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Pengambilan Keputusan yang di kutip oleh Moekijat, mengatakan bahwa sistem sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen- komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatuy kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. (1991:4).

Menurut bukunya Moekijat (1991:4-5) “sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.

Menurut Murdick (1993), “sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono (1999 : 68) adalah sebagai berikut: Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran. Menurut Kadir (2003:54) “sistem adalah sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.

setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain”.

Menurut Raymond Mc. Leod yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001 : 9) : “Sebuah sistem ialah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang terinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Starer dalam Moekijat (1993), suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Starer ini juga kalau kita telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang sama terhadap apa yang telah diungkapklan oleh Murdick tentang sistem.

Menurut Nugroho Widiajanto : Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sitem apabila memenuhi dua syarat.

Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagaian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Subsistem- subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relefan antar subsistem. Namun demikian biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan seringkali saling bertumpang tindih. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tahapan yaitu input, proses, dan output. Subsistem adalah bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Syarat yang Kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki 3(tiga) unsur yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem. Proses adalah aktifitas yang mengubah input menjadi output (2001 : 2).

Menurut Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001:10), bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen- elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam gambar II.1 sebagai berikut :

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Gambar II.1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang

dapat mengendalikan operasinya sendiri.

Masukan Transformasi

Keluaran

(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10) Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya

mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output . Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi

pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah. (Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)

Menurut Edy Sutanta (2003:4) “Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubugkan dengan cara-cara tertentu, sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas, Peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen yang saling terintegrasi dan merupakan satu kesatuan didalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Setiap sistem yang ideal memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Menurut Edy Sutanta (2003 : 4) sistem yang ideal memiliki karakteristik- karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai komponen (components)

2) Mempunyai batas (boundary)

3) Mempunyai lingkungan (environment)

4) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.

5) Mempunyai masukan (input).

6) Mempunyai pengolahan (processing)

7) Mempunyai keluaran (output)

8) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

9) Mempunyai kendali (control)

10) Mempunyai umpan balik (feed back) Karakteristik-karakteristik sistem yang ideal di atas dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a) Mempunyai komponen (components) Yang dimaksud dengan komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

b) Mempunyai batas (boundary) Suatu sistem harus mempunyai batasan dimaksudkan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

c) Mempunyai lingkungan (environment) Yang dimaksud dengan lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

Setiap sistem yang ideal harus mempunyai penghubung sehingga ada keterkaitan antar komponen sistem. Penghubung antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing- masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e) Mempunyai masukan (input). Setiap sistem harus mempunyai masukan yang akan diolah menjadi suatu informasi. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.

f) Mempunyai pengolahan (processing) Proses pengolahan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam suatu sistem informasi, karena komponen ini merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

g) Mempunyai keluaran (output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang g) Mempunyai keluaran (output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang

h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu.

i) Mempunyai kendali (control) Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yangtelah ditetapkan sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j) Mempunyai umpan balik (feed back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat ditunjukkan dalam gambar II.2.

Gambar II.2. Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanta, 2003 : 7)

Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives, dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process . (Edy Sutanta, 2003:7)

Model umum suatu sistem adalah terdiri dari atas masukan (input), pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar II.3.

Gambar II.3. Model umum suatu sistem. (Sumber : Edy Sutanto, 2003 : 7)

Subsistem 1

Subsistem 2

Subsistem n

Subsistem 3

Kontrol

Proses

Feedback

input

Output

Objectives

Goal

Input

Proses

Output Output

Sebelum membahas tentang informasi hendaknya harus mengerti tentang data yang merupakan data mentah dari informasi. Data dapat berupa teks, angka-angka, gambar, suara dan sebagainya.

Pengertian data menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M (2001 : 11), adalah: ”Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka- angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi informasi”.

Menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus Margono, mengatakan : Data merupakan fakta yang tidak sedang digunakan pada proses

keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. (Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11)

Menurut Kenneth C Laudon yang diterjemahkan oleh Criswan Sungkono (2005 : 10), “data adalah Sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum di olah kedalam format yang bias dimengerti dan digunakan orang”. Menurut Gordon B. Davis (1997 : 28) yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono hubungan antara data dan informasi adalah sebagai berikut :

Penyimpan data

Data Pengolah

Informasi

Gambar II.4. Hubungan antara data dan informasi Gambar II.4. Hubungan antara data dan informasi

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui terdapat perbedaan antara data dan informasi. Data menunjuk pada fakta-fakta yang harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Data biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

Menurut Siagian menjelaskan arti data dengan membedakan antara data dan informasi. … ada perbedaan konsepsional yang cukup prinsipil antara data dan

informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh Karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasi-lah yang mempunyai nilai, dalam arti informasi akan memudahkan seseorang pemimpin untuk mengambil keputusan. (Moekijat, 1991 : 8).

Sedangkan informasi menurut Murdick dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M (2001:11), mendefinisikan informasi sebagai berikut Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat keputusan.

Menurut Raymond Mc Leod, Jr. dan George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto (2001:10) pengertian informasi adalah “Informasi adalah data yang telah di proses, atau data yang memiliki arti”

Menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.” (1997 : 28) Menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.” (1997 : 28)

Purwono dan Sri Suharmini (2006:6.2) menyebutkan “Informasi merupakan proses dari suatu cipta, karsa, dan karya manusia yang dituangkan dalam bentuk tercetak maupun noncetak yang hasilnya digunakan oleh manusia sebagai bahan rujukan atau sumber informasi dari berbagai kebutuhan, baik hanya sekedar berupa tulisan sederhana sampai ilmiah”.

Menurut Setiarso yang dikutip oleh Purwono dan Sri Suharmini (2006:6) mendefinisikan Informasi adalah hasil dari data yang berupa masukan (input) dari berbagai sumber, kemudian pengolahan (processing) yang berupa sistem yang berfungsi sebagai pengolah data yang kemudian menghasilkan informasi yang berupa keluaran-keluaran (output) yang siap disajikan bagi pemakai.

Mursito BM (2006:130), menyebutkan “Informasi adalah sesuatu yang didapatkan dari membaca atau mendengar, atau dengan melihat langsung dunia sekitar”. Sedangkan Aji Supriyanto (2005:6) mendefinisikan “Informasi merupakan data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13) menerangkan bahwa informasi memiliki nilai yang sempurna apabila :

Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan dapat mengambil keputusan secara lebih baik.

b. Sifat Informasi

Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13) mengemukakan bahwa nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut :

1) Kemudahan dalam memperoleh

2) Sifat luas dan kelengkapannya

3) Ketelitian (accuracy)

5) Ketepatan waktu

6) Kejelasan (clarity)

7) Fleksibilitas/keluwesannya

8) Dapat dibuktikan

9) Tidak ada prasangka

10) Dapat diukur Sifat-sifat informasi yang dapat menentukan nilai suatu informasi di

atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kemudahan dalam memperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secara mudah.

b) Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.

c) Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. Informasi yang akhurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanya proses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Proses validasi perlu dilakukan sejak pertama kali data diinput kan, sehingga basis data terhindar dari data yang tidak benar. Data yang salah akan menghasilkan informasi hasil olahan yang Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. Informasi yang akhurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanya proses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Proses validasi perlu dilakukan sejak pertama kali data diinput kan, sehingga basis data terhindar dari data yang tidak benar. Data yang salah akan menghasilkan informasi hasil olahan yang

d) Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e) Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang mampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem computer dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangat berarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampu mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

f) Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi. Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuk tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dan dipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis kebutuhan bentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat. Penggunaan sistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut, karena kemampuan teknologi komputer yang berkembang saat ini telah memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macam bentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan grafis.

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan. Fleksibilitas informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi. Perubahan bentuk dan format tampilan informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan komputer.

h) Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

i) Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau prosedur pengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika tidak wajar.

j) Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data sumber yang diragukan.

c. Ciri-ciri Informasi

Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen yang diterjemahkan oleh Bob Widyahartono (1997 : 29) mengemukakan bahwa informasi dalam lingkup sistem informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Informasi dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri :

1. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan denga realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti benar.

2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

tambahan baru pada informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atau informasi salah

atau palsu sebelumnya.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimaannya atas kebenaran informasi tersebut.

Dari rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu berita, data, fakta, maupun peristiwa yang sebelum disajikan untuk digunakan pemakai diolah atau diproses terlebih dahulu, yang pada akhirnya setelah menjadi kemasan dapat diperoleh, diakses atau ditemukan kembali oleh pemakai yang membutuhkannya.

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi

a. Jenis–Jenis Sistem Informasi

Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam instansi saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen klasifikasi operasi dan manajemen sistem informasi. Gambaran umum konsep ini menekankan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan manajerial.

(2005 : 18) membagi jenis sistem informasi digambarkan dalam bagan sebagai berikut :

Sistem Informasi

Dukungan untuk pengambilan keputusan manajerial

Dukungan Untuk Operasi Bisnis

Sistem Pendukung

Operasi

Sistem Pendukung Operasi

Sistem Pemroses an Transaksi

Sistem Pengenda

lian Proses

Sistem

Kerja Sama

Perusaha

an

Sistem Pemroses

an Transaksi

Sistem Pengenda

lian Proses

Sistem Kerja Sama

Perusaha an

Pemrosesan transaksi bisnis

Pengambilan

proses industrial

Kerjasama

tim dan kelompok

kerja

Pelaporan yang telah

ditentukan

lebih dulu

untuk manajer

Pendukung keputusan

yang interaktif

Informasi yang dibentuk untuk para eksekutif

Gambar II.5. Klasifikasi konseptual aplikasi sistem informasi (Sumber : James A Obrien, 2005 : 18)

Gambar diatas menggambarkan klasifikasi konseptual aplikasi sistem informasi yang dikategorikan dalam cara ini untuk menekankan peran-peran utama yang dimainkan setiap sistem dalam operasi dan manajemen suatu bisnis.