Analisis Tata Guna Hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan Sekitarnya Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

ANALISIS TATA GUNA HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
DAN SEKITARNYA WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Oleh:
SYARIF INDRA SURYA PURNAMA

E 31.1280

JURUSAN KONSERVAS! SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RINGKASAN

Syarif Indra Surya Purnama. E 31.1280. Analisis Tata Guna Hutan Taman Nasional Gunung Haiimun
dan Sekitarnya Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Menggunakan Sistem Informasi Geografi
(SIG). Dibimbing oleh Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc dan Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS.
Hutan merupakan satu kesatuan ekosistem alam.


Perubahan sumberdaya hutan mengakibatkan

perubahan ekosistem alam, sehingga pemanfaatan sumberdaya hutan harus sesuai fungsi dan
peruntukannya.

Untuk menunjang keberhasilan pengelolaan hutan diperlukan data dan informasi yang

lengkap mengenai kondisi fisik dan potensi serta terdapat kepastian dan kemantapan status kawasan
hutan.kawasan hutan. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) sangat membantu dalam menghimpun
data dan informasi tersebut, sehingga dapat memberikan landasan dan pengarahan yang rasional bagi
kegiatan pengelolaan kawasan hutan.
Kawasan hutan Gunung Halimun ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 2821kpts-III1992 dengan luas 40.000 ha, merupakan kawasan hutan alam
pegunungan yang masih asli dan memiliki keanekaragaman hayati cukup tinggl. Dilihat dari bentuknya,
kawasan Taman Nasional Gunung Halimun berbentuk seperti jemari, sehingga batas yang mengelilinginya
menjadi lebih panjang dan pengelolaannya lebih sulit dibandingkan dengan pengelolaan kawasan yang
berbentuk relatif bulai. Diperkirakan hutan yang berada di IU8r mau s8kitar Taman Nasional Gunung Halimun
masih cukup luas dan sebagian besar merupakan hutan alam dengan Kondisi fisik dan potensi yang bernilai
konservasi tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun pangkalan data dasar (database) kawasan hutan

t。ュセ@

Nasional Gunung Halimun dan sekilarnya, yang digunakan sebagai dasar gambaran penatagunaan

kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya, serla sebagai dasar rekomendasi prioritas
perlindungan kawasan hutan di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, dengan menggunakan Sistem
Informasi Geografi (SIG).
Langkah-Iangkah pengolahan dan analisis data diawali dengan interpretasi citra landsaUTfv1 (tahun 1992)
dan peta-peta tematik kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya, dilakukan untuk
mengetahui kondisi penutupan lahan, kondisi fisik dan potens'l kawasan hutan. Selanjutnya dilakukan sl'rvei
lapangan untuk mengetahui kebenaran hasil interpretasi. Data-data peta dan tabel terse but dimasukkan ke
dalam program Sistem Informasi Geografi (SIG), yaitu PC ARC/INFO vers; 3.5.2 menjadi data peta dan tabel
format komputer

H、ゥァ[エ。セN@

Analisis data dilakukan melalui anal isis spasial, statistik (skoring) dan potensi

dengan menampalkan (over/ay) peta citra landsaUTM dan peta-peta tematik serta ditambah data lapangan
berupa hasil analisis vegetasi, dimana dapat memperlihatkan gambaran penatagunaan kawasan hutan Taman


Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya, serta prioritas perlindungan kawasan hulan di sekitar Taman
Nasional Gunung Halimun.
Hasil penelitian ini terbatas hanya dalam cakupan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan
セッォゥエXイョケS@

キゥャ。セGR@

k。「セーエ・ョ@

Sukabumi. Penatagunaan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun

dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi memperlihatkan bahwa hutan lindung hanya berada di hulan
sUb-pegunungan dan hulan pegunungan (ketinggian >1275 m dpl), sedangkan hulan untuk peruntukan
produksi mempunyai kecenderungan menyebar di beberapa bagian hutan. Kondisi kawasan berhutan di
dalam dan di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun wilayah Kabupaten Sukabumi cukup beragam dan
masih cukup luas, sebagian besar berada pada kelerengan >45% (sang at curam), merupakan daerah resapan
air dan masih memiliki kepadatan habitat satwa langka cukup tinggi, dimana kondisi tersebut bernilai
konservasi tinggi sehingga perlu untuk dilindungi.
Dilihat dari kondisi kawasan hutan tersebut di atas maka perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai

penataan batas kawasan Taman Nasional (kawasan dilindungi/produksi), dimana rencana pengelolaan harus
memasukkan hubungan antara kawasan hulan di dalam dan sekitar Taman Nasional untuk menjaga
kelestarian hulan, serta perlu dilakukan penindakan terha:Jap pelanggaran yang dapat mengancam
kelestarian hulan.

ANAUSIS TATA GUNA HUTA!\! TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
DAN SEKITARNYA WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Oleh:

SYARIF INDRA SURYA PURNAMA

E 31.1280

Sb'f!4i

Sciku;al datak J4t4

O.f{4uU セ@


lUCUe{:Qdck

'Jda. SM;t-a 'KcI«tt""""
fulda- ?ak1tM 'KcluttMM, 1r.catut Gpセ@
ァBYセG@

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOG OR
1999

SKRIPSI

Judul Penelitian

Analisis Tata Guna Hutan Taman Nasional Gunung Halimun
dan Sekitarnya Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)


Nama Mahasiswa

Syarif Indra Surya Purnama

NomorPokok

E 31.1280

Menyetujui :

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

セuLヲ@

\\q_..................
\

Df.lr. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc

Tgl:

If. Ervizal A.M. Zuhud, MS

o2 NOV 1999

Tgl:

Mengetahui :

Tanggal Lulus: 18 Oktober 1999

o 3 NOV

1999

RIWAYAT HIDUP

Syarif Indra SUry2 Purnama, dilahirkan di Bogar, Jawa Barat pad a tanggal9 Oktober 1975, merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Ayah bernama Drs. Karma Syarif dan Ibu bernama Dedeh

Suryanah.
Jenjang pendidikan formal dimulai pad a tahun 1982 di SD Negeri Pengadilan

1

Bogar dan lulus pada

tahun 1988. Pendidikan dilanjutkan ke SMP Negeri 4 Bogar dan lulus pad a tahun 1991. Pendidikan
dilanjutkan ke SMA Negeri 2 Bogar dan lulus pada tahun 1994. Selanjutnya melalui jalui Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), pada tahun 1994 di terima di Institut Pertanian Bogar (IPB) dan pad a
tahun 1995 diterima di Fakultas Kehutanan, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan.
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut) di Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogar, penulis menyusun karya ilmiah (skripsi) berjudul "Analisis Tata Guna Hutan
Taman Nasional Gunung Halimun dan Sekitamya Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)", dibimbing oleh Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc dan
Ir. Ervizal A. M. Zuhud, MS.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbi! 'aa/amin. Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pad a Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor.
Pad a kesempatan ini, penulis berkenan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantu an serta bimbingan, terutama kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda serta adik-adik (Tiaia dan Ane) tercinta atas do'a, bimbingan dan dukungan yang
tak ternilai.
2. Bapak Dr.lr. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc dan Bapak Ir. Ervizal A.M. Zuhud, MS sebagai dosen pembimbing
atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan.
3. Bapak Ir. Togar L. Tobing, M.Sc dan Ir. Heri Purnomo sebagai dosen penguji atas kritik dan saran yang
telah diberikan.
4. Pihak Taman Nasional Gunung Halimun dan Bapak Ir. Soma Trenggana, M.Sc (BAKOSURTANAL) atas
bantuan yang telah diberikan.
5. Bapak dan Ibu staf administrasi dan tata usaha Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas
I(eilutanan - IPB atas bantu an yang telah diberikan.
6. Spatial Database and Analysis Facilities, Mas Bayu, Hendi, Nina, Bayu, Cecep, Suparno, Anggit, Dendi,
Rini, Eva, Resti, BOila, Dian, Bukti dan rekan-rekan.HIMAKOVA, KSH-Fahutan-IPB serta )l,de Indah.
7. Redin, Tommy, Teddy, Wachyu dan rekan-rekan 1-3 SMANDA Bogor.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah (skripsi) ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Bogar, Oktober 1999
Penul'ls

DAFTARISI

Hal.
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................
DAFTAR lSI ...... "'"'''''''''''''''''''''' ............... """"""""'''''''..................... ...................
DAFTAR GAM BAR .............................................. """"'"'''''''''' ...... ...... ............... .......
DAFTAR TABEl "'"'''''''''''''''' ...... ...... ...... ................................ ............ ......... .............
DAFTAR lAMPIRAN ...................................................................................................

ii
iii
iv
v

I. PENDAHUlUAN..................................................................... ...................................
A. latar Belakang "''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
B. Tujuan .............................................................. """"'"'''''''''''''''''''''''''''' ......... ......

C. Manfaat ...................... """"."."."."."."."."."."."."."."."."."""."." .. ""." .. "" .. """

1
1
2
2

II. METODOlOGI .................................... ........................ ......... ......................................
A lokasi dan Waktu ........ ............ ... ............................................................. ...... ............
B. Metode ................................................................................ ,.. .................................
B.1. Bahan dan Alat .......................... " .... " .... " .............. " ....... """ ...... " .... " .. ". " ... "
B.2. Kegiatan ................... " ...... ". ". ". " ....... ". " .. " " ....... " ............. ". ". ". "." " .. ". ". "...
1. Pengumpulan data ... " ....... " .. " ... " ....... "" .. " ..... " ......... ,," .... " " .. " "." "" "...
2. Interpretasi citra landsat TM ". " ... ".".". "'''''''''''''' .. " .. "." .. ,," " .. " ". " ..... " ""
3. Interpretasi peta dasar ... ". " .. " ........ " ...... " .. " " .. " " .... ". """"" ... " ... " .. "......
4. Studi pustaka .... "" .............. "" ... " ..... " .................. " .. " " .. " .... " ....... " ... " .. "..
5. Survei lapangan "." ... ,," "" ......... " .......... " .. " .... " ... " .... ,," ....................... ".
6. Pemasukan, pengolahan dan analisis data peta
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) .... "" .... " .... " .... " ... :"....

3

6

III. HASll DAN PEMBAHASAN ... " .... " .. " .... " ................... "" .... " .. " ........................... " .. "".
A Pangkalan Data Dasar (Database) Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun .... "...
A 1. Kawasan Hutan ...... ". ".". " .. " .... "". """ .... "." .... " .. "" " .. " ". """ " ..... " " .. " " .. "..
A2. Jenis Tanah ...... """ ........ ,, ... " .. " ". """ """ ". " .. " " .. " ... ". ". ". ". ". " .. "". " .... ". """
A3. Topografi dan Kelerengan .. """ .. ",, .... "" .... " .. ,," """" .. "" .. "" .......... " ........ ,,"""
A4. Tipe Iklim dan Curah Hujan " .. "" """ .... " .. """" .. ,, .. """" .. "" .. "" .. "" .. "" .. " ""....
A5. Jaringan Sungai (Hidrologi) " .. "" .. "" .... """"" .. """"""" .. "" .. """ .. " .. ,,,, .. ,,"",,..
A6. Potensi Vegetasi dan Satwa "'''''''''''''''''''''''''''''''''''' .. """"""""" .. "" .. """""".
B. Penatagunaan Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun .. " .. """""" .. "" .... ,,",,...
C. Prioritas Perlindungan Kawasan Hutan sekitar Taman Nasional Gunung Halimun """" .. ,," ".

10
10
10
12
12
14
15
17
21
24

IV. KESIMPUlAN DAN SARAN ."" .... " .. "" .. "" .... " .... """""""""" .... " .. "" .... " .... ,, .. ,,",,.....

29

DAFTAR PUSTAKJo, " ..... " .,," " ................... " ....... " .. " ... " .... " .... " ....... " ." ...... " ....... " ...

30

lAMPIRAN ...... "." .... " ......... ". "." "" .. " .... ". " .... " ....... " .......................... " .. " " ......... .

32

3
3
3
3
3
4

4
4

4

DAFTAR GAM BAR

No.

Hal.

Gambar 1.

Desain metode jalur berpetak (transek) ... ... ...... ...... ... ....... ........... ... ... ....... ...... ....

4

Gambar 2.

Langkah-Iangkah pemasukan data (peta dan tabel) ..............................................

6

Gambar 3.

Diagram alir tahapan penelitian ..................................... ... .............. ..................

9

Gambar 4.

Citra landsatfTM tahun 1992 Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ............... ... ...... .................... ...........................................

10

Peta penutupan lahan Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ............... ...................... ............... ............ ... ......... ..........

11

Peta tanah Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ..................... ................... .............................. ......... .......

12

Peta topografi Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ......... .... .................. ... ... ............ ......... ..................... .......

13

Peta kelerengan Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ... .............................................. ... ...... ..................... .....

13

Peta iklim Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ................................. ......... .......... ... ........................

14

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10. Grafik Intensitas Curah Hujan Tahunan (ICHT) Stasi un Klimatologi
Kabupaten Sukabumi ........ ............... ........... ........................................ ......... ... ........ .......

15

Gambar 11. Peta jaringan sungai Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ... ......... .......... ......... ...... ...... ...... ... ........................... ......

16

Gambar 12. Peia distribU3i satwa langka Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ......... ................... ......... ...... ............... ...... ............... .......

20

Gambar 13. Peta penatagunaan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya
Kabupaten Sukabumi ............................................................ ..... ........... ...... ....

23

Gambar 14. Peta kawasan hutan perlu dilindungi sekitar Taman Nasional Gunung Halimun
Kabupaten Sukabumi ...... ....... ..... ......... ... ..... .......................... ........... ................. ... ....

27

DAFTAR TABEL

No.

Hal.

Tabel 1.

Tallysheet dala lapangan analisis vegetasi .......................................... ...............

5

Tabel 2.

Rekapitulasi anal isis vegetasi ..........................................................................

6

Tabel 3.

Pangkalan data kelas kelerengan .....................................................................

6

Tabel 4.

Pangkalan data jenis tanah menurut kepekaan terhadap erasi ................................

7

Tabel 5.

Pangkalan data Intensitas Curah Hujan Tahunan (ICHT) ........................ ...............

7

Tabel 6.

Klasifikasi fungsi hutan berdasarkan nilai skor .....................................................

8

Tabel7.

Data luas penutupan lahan hutan ...................................................................................

11

Tabel8.

Data luas kawasan hutan di berbagai kelas kelerengan ..................................... ...........

14

Tabel 9.

Data curah hujan di 4 Stasiun Klimatologi Kabupaten Sukabumi ..........................

15

Tabel10.

Data sungai yang berhulu di kawasan hutan
Taman Nasional Gunung Halimun ...... ................ ...... ....................................................

16

Tabel11.

Indeks Nilai Penting (INP) hulan alam dataran rendah «1000 m dpl) ........................

19

Tabel12.

Indeks Nilai Penting (INP) hutan alam sub-pegunungan «1000 m dpl) ...................

19

Tabel 13.

Data luas penelapan fungsi hutan .............. ........ ...... .......................... ........................

23

Tabel14.

Status konservasi jenis satwa dalam ekosistem dan habitatnya ...................................

26

Tabel 15.

Klasifikasi komunitas satwa .......... ......... ........... ............... ........... ......... ......... .................

26

DAFTAR LAMPIRAN

No,

Hal.

Lampiran 1. Peta kawasan Taman Nasional Gunung Halimun ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

33

Lampiran 2, Data curah hujan di Stasiun Klimatologi wilayah Kabupaten Sukabumi '" """" """'"

34

Lampiran 3, Rekapitulasi analisis vegetasi "'"'''''''''''',,''''''''''''',,''','''''''''''''''''''',,'''''''''''''''

36

Lampiran 4, Daftar tumbuhan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun '",,''',,'''',,'''''

40

Lampiran 5, Keadaan kawasan hutan di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun
wilayah Kabupaten Sukabumi """"""""",,""",,",,,,"""''',,'''''''''''',,''''''''',,'''''''''''''' ""

42

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hutan adalah salah satu sumberdaya alam yang merupakan satu kesatuan ekosistem. Perubahan
sumberdaya hutan akan membawa akibat perubahan ekosistem. Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya
hutan harus dikelola secara bijaksana sesuai lungsi dan peruntukannya, sehingga manfaat hutan sebagai
sumber plasma nutfah, pengaiur iklim mikro, pengatur tata air, pencegah erosi, longsor dan banjir,
pemeliharaan kesuburan tanah, penghasil kayu dan non-kayu, serta sumber pemenuhan kebutuhan manusia
dapat dipertahankan secara lestari dan berkesinambungan untuk generasi sekarang maupun mendatang.
Salah satu kegiatan pengelolaan kawasan hutan adalah penatagunaan hutan, yaitu pengaturan lahan
hutan sesuai lungsi dan peruntukannya. Pada dasarnya penatagunaan hutan merupakan bagian dari tata
guna tanah di kawasan hutan dalam rangka pemanfaatan hutan secara maksimal dan lestari (Soerjono, 1978).
Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pengelolaan kawasan hutan diperlukan data dan informasi yang
lengkap mengenai kondisi fisik dan potensi hutan, serta kepastian dan kemantapan status kawasan hutan.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang menjelaskan semua bentuk data
dan informasi mengenai tempat atau obyek di permukaan bumi (Aronoff, 1989), merupakan kumpulan alat
yang terdiri dari perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak komputer (software) dan pengguna
yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, mengolah, menganalisis, menyajikan dan menjelaskan
semua bentuk data dan informasi geografis (ESRI, 1990). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG)
sang at membantu dalam member'lkan dan menghimpun data dan informasi dasar (database) mengenai
kondisi fisik dan potensi kawasan hutan, sehingga dapat memberikan kepastian dan kemantapan status
kawasan hutan serta landasan dan pengarahan yang rasional bagi kegiatan pengelolaannya.
Kawasan hutan Gunung Halimun ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 2821kpts-1I11992 tang gal 28 Februari 1992 dengan luas 40.000 ha,
merupakan kawasan hutan alam pegunungan yang masih asli dan memiliki keanekaragaman hayati cukup
tinggi. Dilihat dari bentuknya, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun berbentuk seperti jemari, sehingga
batas yang mengelilinginya menjadi lebih panjang dan pengelolaannya lebih sulii dibandingkan dengan
pengelolaan kawasan yang berbentuk relatif bulat. Diperkirakan hutan yang berada di luar atau sekitar Taman
Nasional Gunung Halimun masih cukup luas dan sebagian besar hutan alam dengan kondisi ftsik dan potensi
yang bernilai konservasi tinggi.

2

B. Tujuan
Tujuan dari penelilian ini adalah :
1.

Unluk memhimpun pangkalan dala dasar (database) kawasan hulan Taman Nasional Gunung Halimun
dan sekilarnya menggunakan Sislem Informasi Geografi (8IG).

2.

Untuk memberi gambaran mengenai penatagunaan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun
dan sekitarnya menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG).

3.

Untuk merekomendasikan prioritas perlindungan kawasan hutan di sekitar Taman Nasional Gunung
Halimun sebagai kawasan yang dilindungi menggunakan Sistem Informasi Geografi (8IG).

C. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber data dan informasi dasar, serta
sebagai landasan pengambilan keputusan dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan kawasan hutan
Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya lebih lanjut secara bijaksana, berkesinambungan dan lestari
sesuai fungsi dan peruntukannya.

II. METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu
Secara geografis, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun terletak antara 106°21'-106°38' BT dan
6°37'-6°51' LS.

Secara administratif, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun terletak pada wilayah

Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak, Propinsi Jawa Barat.
Lokasi penelitian dilaksanakan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya
wilayah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yaitu terietak aniara 106°26'-106°38' BT dan 6°43'-6°55' LS.
Pengolahan data dan infarmasi penelitian dilaksanakan di ruang Spasial Database and Analysis Facilities,
Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor selama 6 bulan, yaitu
dari bulan Januari 1999 sampai dengan bulan Juni 1999. Survei lapangan dilaksanakan di kawasan hutan
sekitar Taman Nasional Gunung Halimun wilayah Kabupaten Sukabumi selama 1 bulan, yaitu pad a bulan
September 1999.

8. Metode
B.1. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan adalah citra landsatITM, data-data dan peta-peta tematik kawasan
hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi.
Alat-alat yang digunakan untuk pengolahan dan anal isis data peta adalah Personal Computer beserta
kelengkapannya, software ARC/INFO versi 3.5.2, DigiUzer Calcamp 9100. Alal-alat yang digunakan untuk
survei lapangan adalah peta kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun wilayah Kabupten
Sukabumi, altimeter, clinometer, kompas, kamera, meteran, tali plastik, perlengkapan herbarium, buku
identifikasi tumbuhan dan alat tulis.
B.2. Kegiatan
Kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan adalah data spasial (peta), data atribut (tabel) dan data survei lapangan.
a. Data spasial
Data spasial yang dikumpulkan adalah peta-peta tematik kawasan hutan Taman Nasional
Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi, yaitu citra landsatITM (tahun 1992),
peia tata batas, peta administratif, peta penutupan lahan, peta topografi, peta tanah. peta ikiim, peta
jaringan sungai, dan peta potensi hutan uenis vegetasi dan satwa).

b. Data atribut
Data atribut yang dikumpulkan adalah data curah hujan dan hari hujan tahunan, data potensi
hutan Uenis vegetasi dan satwa), serta laporan hasil penelitian.

c. Data lapangan
Data lapangan yang dikumpulkan adalah data anal isis vegetasi Uenis pohon, jumlah pohon dan
diameter pohon) dan data kondisi fisik ling kung an (geografis).
2. Interpretasi citra landsatITM tahun 1992

Interpretasi citra landsatITM bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan hutan dan non-hutan
(penutupan lahan) Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi.

3. Interpretasi peta tematik
Interpretasi peta tematik bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik dan geografis kawasan hutan
Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi.

4. Studi pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk mengetahui potensi jenis vegetasi dan satwa kawasan hutan Taman
Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi.
5. Survei lapangan

Survei lapangan bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik lingkungan yang tergambar di peta hasi!
interpretasi citra landsatITM dan peta dasar dengan keadaan sebenarnya di lapangan, dan anal isis
vegetasi di lapangan dilakukan dalam upaya mengetahui jenis vegetasi yang mendominasi di kawasan
hutan sekitar Taman Nasional Gunung Halimun wilayah Kabupaten Sukabumi. Data survei lapangan
digunakan sebagai data tambahan untuk mendukul1g analisis geografis.
Pengambilan data dilakukan secara sampling, yaitu dengan metode ja!ur berpetak (transek). Lebar
jalur 20 m dan panjang jalur 200 m serta arah jalur memotong garis kontur (Gambar 1). Data dan
informasi yang dikumpulkan adalah data analisis vegetasi dan risalah fisik ling kung an kawasan hutan
pada ketinggian di bawah 1000 m dpl dan di atas 1000 m dpl, di setiap tipe hutan.

20m
2m

セUュ@

20m

10m

I
セ@

Gambar 1. Desain metoda ja/ur berpetak (Transek)

I
arah
rintis

5

Keterangan :
- 20 x 20 m untuk pohon dewasa (diameter >20 cm)
-10 x 10 m untuk tiang (diameter 10-20 cm)
·5 x 5 m untuk pancang (tinggi >1.5 m, diameter 34,8

Klasifikasi
Sang at Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sang at Tinggi

b. Pengolahan data
Setelah semua data diu bah ke dalam bentuk peta digital (komputer) beserta pangkalan datanya,
maka dilakukan analisis seeara spasial dengan menggunakan metode penampalan (overlay) di antara
peta-peta digital tersebut sehingga terbentuk peta baru. Data peta baru dianalisis seeara statistik
dengan menggunakan metode skoring, dimana penilaian terhadap penetapan lungsi kawasan hutan
dilakukan terhadap laktor-Iaktor penentu (kemungkinan terjadinya kerusakan tanah/erosi), jika lahan
dipergunakan untuk suatu peruntukkan.
Model matematik untuk mengetahui skor adalah :
SKOR = (20FKL) + (1SFKT) + (10FKI)
dim ana :
• FKL
• FKT
• FKI
• Skor

= laktor kelas lereng
= jaktor kelas tanah
= laktor kelas ICHT
= nilai yang digunakan dalam penetapan lungsi hutan

8

Pembagian kawasan hutan didasarkan pada klasjfikasi fungsi kawasan hutan sesuai nilai skor
(1 abel 6).
Tabel6 Klasifikasi fungsi kawasan hutan berdasarkan nilai skor
No.
Nilai Skor
Klasifikasi Fungsi Tanah
Hutan PiOduksi (HP)
1
< 125
Hutan Produksi Terbatas (HPT)
2
125 -174
> 175
Hutan Lindung (HL)
3
C.

Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menganalisis patensi kawasan hutan, menggunakan metode

penampalan (over/ay) dari 4 peta dasar, yaitu peta vegetasi (penutupan lahan), peta distribusi satVia
langka, peta topografi dan peta kelerengan. Penilaian tertinggi diberikan pad a kawasan hutan alam,
topografi dataran tinggi dari permukaan laut, kelerengan lapangan yang curam dan penyebaran satwa
langka dan dilindungi, karena kawasan tersebut sangat peka terhadap gangguan dan kerusakan yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Dalam klasifikasi konservasi jenis dan habitat dalam rangka pelestarian satwa, dipilih jenis satVia
menurut kriteria sebagai berikut (Niijima, 1997) :
1. Status konservasi
a. Jenis satwa yang dilindungi menurut hukum
b. Jenis satwa yang langka dan terancam punah (The Red Data Book
2. Jenis satwa yang berpengaruh dalam rantai makanan
a. Karnivora besar
b. Burung pemangsa
3. Habitat yang spesifik
a. Tipe habitat yang unik dan khas
b. Tipe habitat peka terhadap gangguan

iucセI@

PEMASUKAN DATA
SIG (PC ARC/INFO)

PENATAGUNAAN HUTAN
'peta topografilkelerengan
'peta jenis tanah
'peta iklim & data CH

INTERPRETASI
CITRA LANDSATrrM
deliniasi hutan & non-hutan

"""
OVERLAY
peta & atribut
gabungan

PRIORITAS KONSERVASI
'peta topografilkelerengan
'peta distribusi satwa
'peta jaringan sungai

".-

SURVEI LAPANGAN
'kondisi fisik ling kung an
'analisis vegetasi

OVERLAY
peta & atribut
gabungan

U

ANALISIS
SPATIAL & STATISTIK
model matematika
skor = 20FL+15FT+10Fi

ANALISIS POT ENS I
'ketinggian & kelerengan
'vegetasi & satwa
'jaringan sungai

HASIL
peta penutupan lahan

OVERLAY
peta & atribut
gabungan_ _セ@

HAStL
peta penatagunaan hutan

HASIL
peta kawasan dilindungi

Gambar 3. Diagram At1r Tahapan Penelitian
(v

Je.,.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pangkalan Data Dasar (database) Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun
Kondisi fisik dan potensi suatu kawasan hutan dapat dilihat dari kondisi lingkungannya, yaitu iklim,
bentuk lahan, tanah, liputan vegetasi dan aktivitas manusia,

Faktor-faktor lingkungan tersebut saling

mendukung dan mempengaruhi serta memberikan informasi mengenai karakteristik ekosistem suatu kawasan
hutan (Howard, 1996),
Kondisi fisik dan potensi kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah
Kabupaten Sukabumi dapat dilihat dari hasil interpretasi citra landsaUTM dan peta tematik yang diolah dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), serta hasil survei lapangan, Hasil yang diperoleh adalah
berupa data dasar (database) berbentuk peta (data spasian dan tabel/grafik (data atribuQ, Menurut ESRI
(1990), peta adalah rupabumi atau fenomena lain yang dipresentasikan dalam bentuk grafis, yang berisi
bermacam-macam informasi. Menurut Howard (1996), peta tematik merupakan gambaran grafts sejumlal1
kenampakan terpilih di dalam suatu daerah yang telah dibatasi, dimana penampilannya dikaitkan dengan
permukaan bumi pada skala yang sesuai.

A.1. Kawasan Hutan
CITRA LANDSATITM
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
KABUPATEN SUKABUMI
Ska'a 1 : 300 000
Sumber
. cセヲ。@
ャセ、ウ。エtm@
Taman Nasional GUntITlg H31imun

1992

N

Balas Taman Nasiona

,"'J Batas Kabupaten

Gambar 4. Citra Landsat/TM Taman Nasiona! Gunung Halimun Kabupaten Sukabumi

Interpretasi citra landsaUTM (Gambar 4) menghasilkan Peta -Penutupan Lahan, memperlihatkan
bahwa wilayah barat Kabupaten Sukabumi terdiri dari beberapa tipe penutupan lahan, yaitu kawasan
hutan dan kawasan non-hutan (semak belukar, perkebunan, sawah, ladang dan pemukiman) (Gambar 5),

II

PETA PENUTUPAN LAHAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
KABUPATEN SUKABUMI
Sksa 1 : 300 0;."'0]
Sombet;
- CtralandullTM

TamanNMionai Gunung Harmun
1992

N
N

Batas Penelltlan
Batas Taman Nruilonfi
/ ' / Balas Kabupaten
145% (sangat curam) seluas 7534,98 ha (47% dari total luas
hutan) dan kelerengan 0-8% (datar) seluas 6502,36 ha (39% dari totalluas hutan). Sedangkan kawasan
hutan yang berada pada kelerengan antara 25-45% (curam) seluas 2163,96 ha, antara 15-25% (agak
curam) seluas 197,34 ha, dan antara 8-15% (Iandai) seluas 73,17 ha (Gambar 8 dan TabeI8).

PETA KELERENGAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
KABUPATEN SUKABUMI
Ska'a 1 : 300,000
St.r.Iw·

- Peta Topogrnfi Taman n。セッャ@

Gunuog h。セュwャ@

Skala I: 5(},QOO

JICALIPI. phaXゥッHヲャカ・イセエケ@

Consel"lation Project (1998)

N

Balas Taman Nasional
. ' \ / Balas Kabq'la\en
Satas Hulan
Kelas Kele:engan (%)

'IV

o

1·8

イ|セャォG[ML@

9·15
16 -25
26 -45
;. 45
._ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _セGi@

Gambar 8. Peta Kelerengan Taman Nasional Gunung Halimun Kabupaten Sukabumi

i

j

I-t

-

Tabel8 Data luas kawasan hutan di berbagai kelas kelerenoan
KELERENGAN (%)
LUAS (ha)
> 45
7534.98
25-45
2163.96
15-25
197.34
8-15
73.17
0-8
6502.36

Persentase
47%
13%
1%
0%
39%

I

i

A.4. Tipe Iklim dan Curah Hujan
Hasil penampalan (overlay) antara Peta Penutupan Lahan dan Peta Tipe Iklim memperlihatkan
bahwa kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumr
memiliki 3 tipe iklim, yaitu tipe iklim A, B1 dan B2 (Gambar 9). Menurut Oldeman (1975), iklim A adalah
tipe iklim dimana terjadi lebih dari 9 bulan basah, iklim B1 adalah tipe iklim dimana terjadi 7, 8, 9 bulan
basah dan 2, 3, 4 bulan kering, dan iklim B2 adalah tips iklim dimana terjadi 7, 8, 9 bulan basah dan
kurang dari 2 bulan kering. Berdasarkan Schmidt dan Ferguson, kawasan Taman Nasional Gunung
Halimun dan sekitarnya bertipe iklim B (basah) dengan perbandingan bulan kering dan bulan basah
(nilai 0) sebesar 24,7.

PETA IKLlM
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
KABUPATEN SUKABUMI
Skaa 1 : 300.000
Sllmber

• Pela aZjイッォセュ。エ@
Jawa dan m。、オイセ@
Skala!: 1,000.000
L R Oldeman (1975)

N Batas Taman Nasional
/ \ / Batas Kabupaten
N Balas Hulan
TipelHm
A

81
B2

Gambar 9. Peta Iklim Taman Nasional Gunung Ha!imun Kabupaten Sukabumi

Data curah hujan dan hari hujan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitamya di
wilayah Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 7 tahun terakhir (tahun 1992-1998), !ercatat oleh
Stasiun Klimatologi di 4 Kecamatan wilayah Kabupaten Sukabumi, yaitu Stasiun Klimatologi Kecamatan
Cikidang, Stasiun Klimatologi Kecamatan Kalapanunggal, Stasiun Klimatologi Kecamatan Gisolok dan
Stasiun Klimatologi Kecamatan Pelabuhan Ratu adalah sebagai berikut :

15

Tabel9 Data Curah Hujan di 4 Stasiun Klimatologi Kabupaten Sukabumi
No. Tahun

KAlAPANUNGGAl
CH(mm)

HH(mm)

1 1992
-2- 1993
3 1994

2999
2395

241
210

1670

142

1995
1996
1997

2727
2944
1188

198
179

1998

3066

4

5
6
7

93
183

CH(mm)

ICHT

HH(mm)

11.40
11.76

135 22.38
3021
3074 --fS3 18.86
3103
160 19.39

13.77
16.45
12.77

2032
4114
3356

16.75

12.44

Jumlah

16989

1246

95.34

1499
20199

Rata-rata

2427

178.00

13.62

2885.57

134
177
132

84

CH(mm) HH(mm)

15.16
23.24
25.42
17.84

3982

176
166

3595
2491.5

20.33

ICHT

22.63
21.66

CH(mm)

HH(mm)

2631
2316

20.55

113

20.50
18.58

136

18.32

1356

73

182

22.43
27.88

3690
2445

122

21.80

3833.3

216

756
3458

137
69

17.75

1082 152.47

3329.69

154.57

21.78

99
54
110

16652
2378.88

ICHT

128

4082.5
3819.5
1504

985 142.29 23307.8
140.71

PELABUHAN RA TU

CISOlOK

CIKIDANG

.

ICHT

30.25
24.70
11.00
31.44

699 160.02
99.86

22.86

Tabel data curah hujan (Tabel 9) memperiihatkan bahwa curah hujan kawasan hutan Taman
Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Sukabumi adalah berkisar antara
756-4349 mm dan rata-rata jumlah curah hujan tahunan sebesar 2288,13 mm per-tahun. Jumlah hari
hujan berkisar antara 54-241 hari per-tahun dan rata-rata hari hujan selama 118 hari per-tahun. Jumlah
rata-rata bulan basah (bulan dengan curah hujan ;0:100 mm per-tdhun) adalah 9 bulan per-tahun.
Berdasarkan data curah hujan dan hari hujan dapat dihitung nilai Intensitas Curah Hujan Tahunan
(lCHT) rata-rata yaitu di Kecamatan Kalapanunggal sebesar 13.62 m per-tahun, di Kecamatan Cikidang
sebesar 20,33 mm per-tahun, di Kecamatan Pelabuhan Ratu sebesar 22,86 mm per-tahun, dan di
Kecamatan Cisolok sebesar 21,78 mm per-tahun, digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 10).

MKcゥォ、。セ@

MLセ@

1992

1993

1994

1995

1996'

1997

CisoJok
Pclabuhan Ralu

1998

Tahun

Gambar 10. Grafik Intensitas Curah Hujan Tahunan (ICHT)
Stasiun Klimatologi Kabupaten Sukabumi
A.S. Jaringan Sungai (Hidrologi)

Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun mempunyai nilai penting sebagai daerah
tangkapan air. Banyak sungai berasal dari sini bermuara ke Laut Jawa di sebelah Utara maupun ke
Samudera Indonesia di sebelah Selatan. Air sungai tersebut menjadi lahan pertanian di sekitar Taman
Nasional berkembang dengan cukup baik. Sungai-sungai di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun
selalu berair sepanjang musim. Lebih dari 50 sungai berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun.

16

Hasil penampalan (overlay) antara Peta Penutupan Lahan dan Peta Jaringan Sungai memperlihatkan
bahwa kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya wilayah Kabupaten Sukabumi
merupakan daerah tangkapan air sungai, yaitu sungai Cimaja, Cisukawayana, Citarik, Cibareno, Cimadur
dan Cimantaja (Gambar 11).

PETA JARINGAN SUNGAI
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
KABUPATEN SUKABUMI
Skaa 1 : 300,000
sAイNMセ@

.

p・Zセ@
Jarirlgan Sung1!i Tilman Namonal Gunung Hanmun
sijNエセ@
t: 50.000
JIC':', LlPl PHPABiodiversity cッョセ・ャvゥエ\ュ@
Project (199B)

aゥイt・セオョ@

#: Om..i:;: Omanlaja
j;

OJru; Opamulaan

#
#

Q.J;u; Oraksamala

CUru; Crtangkob
OmJ; Quluran
Bates Taman Nasion81
/ \.... Balas K3bupaten

#

N

N Bates Hulen
!V Suo",

Gambar 11. Peta Jaringan Sungai Taman Nasional Gunung Ha!imun Kabupaten Sukabumi

Hasil survei lapangan diketahui bahwa terdapat sekitar 7 buah air terjun tersebar di beberapa tempat
di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun. Sekitar 5 buah air terjun tersebar di kawasan hutan
Taman Nasional Gunung Halimun wilayah Kabupaten Sukabumi, yaitu air terjun Citangkolo, Ciraksamala,
Ciuluran, Cimantaja dan Cipamulaan. Air terjun tersebut mempunyai ketinggian antara 50-150 m.
Tabel10 Data sungai yang berhulu di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun
Sungai

No.

Arah Bennuara

Kotanac!jalKabupaten

Daerah yang dilalui ..

1

Ciantan

Ulara

Kab.80g0r

Gunungmejan. Leuwiliang

2

Cikaniki

Ulara

Kab.Bogor

Ciparahu, Leuwiliang

3 Cianten

Ulara

Kab.Bogor

Ciampea

Ulara

Kab.Bogor

Ciampea, Cibodas

Kab.Tangerang

Serpong

Kodya.Tangerang

Tangerang

Kab.Bogor

Lawangtaji, Jasinga

Kab.Labak

Maja

Kab.Tangerang

Cangkudu, Ceplak

Kab.Bogor

Ciparai

Kab.Tangerang

Curug

Kodya Tangerang

Tangerang

4

5

6

7

Cisadane

Cidurian

Cimanceur

Cibeureum

Ulara

Ulara

Ulara

Kab.Lebak

Maja

Kab.Semng

Tanara

I

"--... -

.

17
8

9

Gisemeit

10 Ciujung

11 Ciliman
12
13
14
15

Kab.Labak

Cipanas, Pandak, Rangkaabitung

Kab.Serang

Dukun, Leas

Utara

Kab.Labak

Rangkasbitung, Dukun. Leas

Utara

Kab.Lebak

Lewiyaksi, Rangkasbitung

Kab.Serang

Dukull, Leas

Kab.Pandeglang

Pandeglang

Kab.Lebak

Gunungkendeng,Kerta

Kab.Pandeglang

Muarabinuangeun
Cikotok, 8ajah

Utara

Ciberang

Selatan

Cimadur

Selatan

Kab.Lebak

Cisawamo

Selatan

Kab.Lebak

Citarik

Selatan

Kab.Sukabumi

Pelabuhan Ratu, Cipetir

Cisukawayana

Selatan

Kab.Sukabumi

Pelabuhan Ratu, Bojonghaur

A.6. Patensi Vegetasi dan Satwa
A.6.1. Vegetasi
Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan sekitarnya merupakan hutan
pegunungan yang rnasih asli, dan rnemiliki keanekaragaman hayati cukup tinggi. Kawasan hutan ini
dibedakan menjadi 3 tipe hutan, yaitu tipe hutan dataran rendah (500-1000 m dpl), tipe hutan subpegunungan (1000-1500 m dpl) dan tipe hutan pegunungan (Iebih dari 1500 m dpl). Simbolon dan
Mirmanto (1997) mengklasifikasikan hutan Gunung Halimun ke dalam 3 zone hutan. yaitu zone
Colline «900 m dpl), zone hutan sUb-pegunungan (1000-1400 m dpl) dan zone hutan pegunungan

(>1500 m dpl). Hutan dataran rendah didominasi oleh rasamala (Altingia exce/sal

Hutan sub-

pegunungan didominasi oleh famili Fagaceae, seperti puspa (Schima wallichii) , kaseueur badak
(Antidesma montanum), kimerak (Eurya acuminata) dan kisampang (Evodia macrop,'lyila). Hutan

pegunungan didominasi oleh famili Fagaceae, seperti kianak (Castanopsis acuminauSS/ma), pasang
merah (Uthocarpus indicus) dan pasang (Quercus gemmiflora) (Simbolon et ai, 1997 dan 1998).
Di kawasan Resort Cikelat, di bag ian hutan yang masih alami, terutama pad a ketlnggian an tara

1000-1600 m dpl, didominasi oleh jenis pohon rasamala (Allingia exee/sa), puspa (Scll/ma wallichil).
kianak (Castanopsis acuminaussima) , pasang merah (Uthocarpus indicus), kalimorot (Uthocarpus
pseudomo/uccas) dan kisireum (Eugenia e/avimyrtus).

Sedangkan hutan dibagian lain telah

terganggu oleh aktivitas manusia didominasi oleh jenis pohon-pohon kecil, seperti mara (Macaranga
tanarius), kisampang (Evodia /aufolia) dan hambirung (Vernonia arboreal; semak belukar, sepert;

kirinyu

(Eupatorium

odoratum),

daun

pecah

beling

(Strobilanthes

crispusl.

harendong

(Me/astoma sp.); pakis, seperti paku rane (Se/aginella martensil) (Simbolon et ai, 1997 dan 1998).

Di kawasan Resort Cikidang, beberapa bagian hutan telah terganggu dan terkonversi menjad;
ladang. Hutan di kawasan ini, terutama pada ketinggian antara 600-1000 m dpl, dldominasi oleh
jenis pohon puspa (Schima wallichil) dan rasamala (A/tingia exce/sa), serta jenis pOhon-pohon lain,
seperti pasang (Quercus gemmiflora), kianak (Castanopsis acuminatissima) , kimerak (Eurya

18

acuminata), sukun (Artocarpus communis), pulai (Alstonia scholaris), pongrang (Scheff/era
aromailca), pinang (Pinanga coronata) dan rotan (Calamus sp.). Di dekat air terjun Cimantaja di
ketinggian antara 700-900 m dpl, hutan didominasi oleh jenis-jenis bambu, seperti awitali
(Gigantochloa apus) dan salak (Sa/acca edulis) (Simbolon et ai, 1997 dan 1998),
Di kawasan Resort Kabandungan, di bag ian hutan yang masih alami, terutama pada ketinggian
antara 900-1300 m dpl, didominasi oleh jenis pohon rasamala (Altingia excelsa) dan puspa (Schima
wallichil), serta jenis pohon-pohon lain, seperti ganitri (Elaeocarpus ganitrus), kimerak (Eurya
acuminata), asem landa (Pithecel!obium umbel/alum), kiseueur badak (Antidesma montanum), kihuni
leuweung (Anildesma tetrandum), jambu (Zysygium sp.), semantung (Ficus padana), hamerang
badak (Ficus fulva), awar-awar (Ficus sepilca), bering in (Ficus benyamina), kedoya (Dysoxylum
amooroides), kihujan (Engelhardia spicata), rambutan hutan (Nephelium juglandifolia), kipahang
(Pongamia pinnata), suren (Toona surem), bengang (Nessia altissima), kileho bintang (Saurania
nudiflora),

kileho

(Saurania

pendula),

damaran

(Weinmania

blumel),

jirak

(Symplocos

cochinchinensis), pong rang (Scheff/era aromatica), jelatang (Lapotea stimulans), mangga hutan
(Mangifera sp.), manggu leuweung (Garcinia dulcis), kiseueur badak (Anildesma montanum),
kicengkeh (Urophyllum arborum), dan rukem (Flacourila rukam). Sedangkan hutan di bagian lain
telah terganggu oleh aktivitas manusia, didominasi oleh semak belukar, seperti lobelia (Strobilanthes
cemua). Jenis-jenis tumbuhan merambat yang diketahui adalah pandan (Freycineua sp.), areuy
susuan (Tetrastigma papilossum), argongseng (Spatholobus ferrugineus), areuy (Hoya macrophylla),
arbei (Rubus sp.), cannar (Smilax sp.). Jenis-jen