Hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar pada siswa SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam, Medan

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae

Nama : Shaanta Rubini A/P S.S.Pupathy NIM : 110100407

Alamat : Jl. Prof M Yusof No,19 Padang Bulan, Medan Nomor Telepon : 085922112465

Email : sharubini@gmail.com Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Malaysia, 24 May 1991 Warga Negara : Malaysia

Agama : Hindu

Riwayat Pendidikan : 1. SJKT Methodist Kapar 2. SMK Sungai Kapar Indah

3. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing : dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped),SpA

Judul Penelitian : Hubungan antara Olahraga dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

Medan, 1 JULI 2014


(2)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN

Saya Shaanta Rubini Pupathy, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Olahraga dengan Prestasi Belajar pada Siswa Sekolah SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam Medan”. Saya mengikut sertakan saudara/i dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara olahrga dengan prestasi belajar pada siswa di SMK Teknologi Informasi dan Komputer Medan. Hasil penelitan ini akan bermanfaat bagi petugas kesehatan dan para pendidik di sekolah untuk meningkatkan program yang berkaitan dengan olahraga untuk meningkat prestasi belajar pada siswa.

Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini adalah sukarela. Identitas saudara/i dalam penelitian ini akan disamarkan. Kerahsiaan identitas saudara/i akan di jamin sepenuhnya.

Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan, partisipasi dan kesedian waktu saudara/i sekalian dalam penelitian ini.

Peneliti,


(3)

LAMPIRAN 3 Informed consent

PERSETUJUAN IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

Setelah mendapat penjelasan, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……… Umur : ……… Kelas : ……….

Dengan ini menyatakan secara sukarela SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian ini. Demikianlah surat pernyataan persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Medan, 2014 Yang menyetujui,


(4)

LAMPIRAN 4 KUESIONER

1. Data Pribadi Nama :

Umur : Kelamin :

2. Data olahraga

Silakan tanda (√) pada jawaban yang betul.

YA TDAK

1) Apakah anda aktif dalam aktivitas luar rumah? (seperti olahraga, menari, bermain bola, gym & sebagainya)

2) Apakah anda melakukan aktivitas yang berat setiap kali?

3) Apakah anda melakukan aktivitasnya sebanyak ≥ 3 kali dalam seminggu? 4) Adakah anda melakukan aktivitasnya 20

menit setiap kali?

5) Adakah anda berjalan kaki( 1km) ke sekolah setiap hari?

6) Apakah anda merasa bahwa anda sihat secara fisikal?


(5)

7) Apakah aktivitasnya terganggu anda dalam pelajaran akhibat kelelahan?

8) Apakah anda berasa bahwa diri anda cukup dengan energy untuk kebutuhan seharian?

9) Apakah anda setuju, olahraga anerobik (yang tidak menggunakan oxygen) adalah lebih baik daripada olahraga aerobic (yang menggunakan oxygen) ?

10)Apakah anda setuju dengan aktivitas luar rumah/olahraga, bisa meningkatkan fungsi otak dengan meningkat pertumbuhan hipokampus (bahagian otak yang menyimpan memori) ?


(6)

LAMPIRAN 5

Sistem skoring pada kuesioner

Sistem skoring pada kuesioner olahraga:

Pertanyaan Penilaian

Ya Tidak

1 1 0

2 1 0

3 1 0

4 1 0

5 1 0

6 1 0

7 0 1

8 1 0

9 0 1


(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

LAMPIRAN 10 Tabel validitas

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 total p1 Pearson

Correlation

1 1.000** 1.000** .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .719* Sig. (2-tailed) .000 .000 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .019

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p2 Pearson Correlation

1.000** 1 1.000** .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .719* Sig. (2-tailed) .000 .000 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .019

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p3 Pearson Correlation

1.000** 1.000** 1 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .375 .719* Sig. (2-tailed) .000 .000 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .286 .019

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p4 Pearson Correlation

.375 .375 .375 1 .375 1.000

**

.375 .375 .375 .375 .639* Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .000 .286 .286 .286 .286 .047

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p5 Pearson Correlation

.375 .375 .375 .375 1 .375 1.000

** 1.000 ** 1.000 ** 1.000 ** .878* *

Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .286 .000 .000 .000 .000 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p6 Pearson Correlation

.375 .375 .375 1.000

**

.375 1 .375 .375 .375 .375 .639* Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .000 .286 .286 .286 .286 .286 .047

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p7 Pearson Correlation

.375 .375 .375 .375 1.000

**

.375 1 1.000

** 1.000 ** 1.000 ** .878* *

Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .000 .286 .000 .000 .000 .001


(12)

p8 Pearson Correlation

.375 .375 .375 .375 1.000

**

.375 1.000

**

1 1.000

**

1.000

**

.878*

*

Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .000 .286 .000 .000 .000 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p9 Pearson Correlation

.375 .375 .375 .375 1.000

**

.375 1.000

**

1.000

**

1 1.000

**

.878*

*

Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .000 .286 .000 .000 .000 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

p10 Pearson Correlation

.375 .375 .375 .375 1.000

**

.375 1.000

**

1.000

**

1.000

**

1 .878*

*

Sig. (2-tailed) .286 .286 .286 .286 .000 .286 .000 .000 .000 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

total Pearson Correlation

.719* .719* .719* .639* .878*

*

.639* .878*

* .878* * .878* * .878* * 1 Sig. (2-tailed) .019 .019 .019 .047 .001 .047 .001 .001 .001 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(13)

LAMPIRAN11 Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.930 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

p1 .80 .422 10

p2 .80 .422 10

p3 .80 .422 10

p4 .80 .422 10

p5 .80 .422 10

p6 .80 .422 10

p7 .80 .422 10

p8 .80 .422 10

p9 .80 .422 10


(14)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 7.20 9.067 .648 .926

p2 7.20 9.067 .648 .926

p3 7.20 9.067 .648 .926

p4 7.20 9.289 .553 .931

p5 7.20 8.622 .844 .916

p6 7.20 9.289 .553 .931

p7 7.20 8.622 .844 .916

p8 7.20 8.622 .844 .916

p9 7.20 8.622 .844 .916

p10 7.20 8.622 .844 .916

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(15)

LAMPIRAN 12 Hasil Output Data

nilai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang baik 24 26.7 26.7 26.7

baik 66 73.3 73.3 100.0

Total 90 100.0 100.0

olahraga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak melakukan 33 36.7 36.7 36.7

melakukan 57 63.3 63.3 100.0


(16)

LAMPIRAN 13 Uji normalitas

Case Processing Summary

olahraga

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

nilai tidak melakukan 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

melakukan 57 100.0% 0 .0% 57 100.0%

Tests of Normality

olahraga

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai tidak melakukan .392 33 .000 .621 33 .000

melakukan .493 57 .000 .482 57 .000


(17)

LAMPIRAN 14

Korelasi Non Parematrik

Correlations

p1 nilai

Spearman's rho p1 Correlation Coefficient 1.000 .219*

Sig. (2-tailed) . .038

N 90 90

nilai Correlation Coefficient .219* 1.000

Sig. (2-tailed) .038 .

N 90 90


(18)

LAMPIRAN 15 Data Induk

no Name U JK Nilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

1 Aprilian 15 2 90 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

2 Reza 15 1 85 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

3 Fahmi 14 1 83 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

4 Arie 15 1 87 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0

5 Putra 15 1 81 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1

6 Kaab 15 1 88 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

7 Sayid 15 2 86 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

8 Alwi 15 1 86 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

9 Silvi 15 2 85 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

10 Yuli 15 2 83 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

11 Guntur 15 1 84 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

12 Ayu 15 2 85 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1

13 Windah 15 2 84 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

14 Enzi 15 2 82 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

15 Sofia 15 1 86 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

16 Anggi 16 2 84 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

17 Ade 14 2 85 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

18 Desy 15 2 83 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

19 Mey 15 2 86 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

20 Sofia 14 2 81 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

21 Silvia 15 2 88 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0

22 Hami 14 2 84 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

23 Cindi 15 2 83 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1

24 Siti 15 2 83 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

25 Rima 14 2 85 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0

26 Chairi 14 2 81 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

27 Zikri 14 1 80 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

28 Milinti 14 2 85 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

29 Riz 15 2 86 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

30 Sheila 15 2 86 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

31 Usmhani 14 2 85 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

32 Widya 15 2 97 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0

33 Dinda 15 2 80 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

34 Nurmud 16 2 95 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

35 Ika 15 2 80 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

36 Dewi 14 2 82 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

37 Milinia 14 2 84 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1

38 Vira 14 2 85 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

39 Enda 14 2 78 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1


(19)

41 Ananda 16 1 93 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

42 Zein 16 1 77 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

43 Bintoro 17 1 97 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

44 Yudistir 17 1 83 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0

45 Chaitul 16 1 93 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

46 Farhan 15 1 93 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

47 Aditya 16 1 82 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0

48 Dian 16 1 92 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1

49 Ambar 16 2 96 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

50 Aprrilia 16 1 90 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

51 Reza 16 1 89 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

52 Yogi 17 1 90 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1

53 Nugraha 15 1 87 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

54 Gustyus 16 1 85 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

55 Fazri 16 1 88 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

56 Eko 16 1 85 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

57 Abrar 17 1 87 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

58 Fariedvi 17 1 91 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

59 Jaya 16 1 88 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

60 Alfarizi 16 1 92 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

61 Nabila 16 2 88 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

62 Karina 15 2 88 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0

63 Tara 17 2 90 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

64 Ary 15 1 95 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

65 Asrori 16 1 91 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

66 Hani 15 2 95 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

67 Quwiyul 16 1 88 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0

68 Adrian 16 1 87 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

69 Elmo 17 1 92 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0

70 Fitri 16 1 85 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

71 Dicky 16 1 83 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

72 Yumein 17 1 87 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

73 Fauzan 17 1 88 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

74 Andy 16 1 89 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

75 Aristu 17 1 89 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

76 Bagus 17 1 86 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

77 Lita 17 2 86 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1

78 Dikky 17 1 86 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

79 Bimo 17 1 87 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

80 Fannita 16 2 86 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1

81 Dita 17 2 88 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

82 Nopalina 15 2 89 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

83 Fitri 16 2 85 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1


(20)

85 Soniya 17 2 87 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

86 Fajar 16 1 87 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

87 Dian 17 2 86 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1

88 Singgih 17 2 88 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

89 Rabiatul 16 2 87 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1


(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2009. Manajemen Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta : 95-116

Blair. S.N., 2009. Physical Inactivity : The Biggest Public Health Problem Of The 21st Century. Br J Sport Med, January 2009, Volume 43, No 1. Germany

Dimeo. F., Bauer. M., Varahram. I., Proest. G., and Halter. U., 2001. Benefite From Aerobic Exercise In Patients With Major Depression: A Pilot Study. Br J Sport Med 2001;35:114-117

Farland.L.M. and Adhikary.M., 2006. Bring Multiple Intelligences Outdoors,Texas Child Care.Available from :

http://www.childcarequarterly.com/fall06_story1.html [Accesed 24 April 2014].

Hasibuan, A.M.A, 2010. Hubungan Sakit Perut Berulang dengan Prestasi Anak di Sekolah Menengah Atas Harapan 1 Medan. Fakultas Kedoktoran

Universitas Sumatera Utara, Medan

Healthline Editorial Team,2013. Exercise makes you smarter. Available from : http://www.healthline.com/health/exercise-makes-you-smarter [Accesed 28 May 2014]

Ichsan,M. MPH.,1986. Buku Materi Pokok Ilmu Kesehatan : PORK2234 / 2SKS/MODUL 1-3. Department Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka, Jakarta


(26)

Kusni, 2012. Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Pai) Melalui Penggunaan Media Audio –Visual Siswa Kelas V Sdn 2 Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Magdalena, M.M., 2014. Apa manfaat olahraga?. PT. deherba Indonesia. Available from : http://www.deherba.com/apa-manfaat-olahraga.html [Accesed 25 May 2014].

Matthews.J.,2014. Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Olahraga?. Available from : http://duniafitnes.com/ [Accesed 28 May 2014].

MedKes, 2013. Mengapa Aktivitas di Luar Rumah Baik untuk Anak-anak?

Available from: http://www.medkes.com/2013/09/aktivitas-di-luar-rumah baik-untuk-anak-anak.html [Accesed 24 April 2014].

Mercola,2012. New Proof that Exercise Makes You Smarter. Available from: http://fitness.mercola.com/sites/fitness/archive/2012/09/14/exercise-brain-iq- benefits.aspx . [Accesed 9 April 2014] .

Ng. N., 2013. Example Of Aerobic & Anaerobic Activities. Available from : http://www.livestrong.com/article/358235-examples-of-aerobic-anaerobic- activities/ . [Accesed 5 June 2014].

Notoatmodjo. S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Rangkuti, F.A., dan Anggaraeni, D.F., 2005. Hubungan Persepsi

tentang Kompetensi Profesional Guru Matematika dengan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa SMA, dalam : Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi, Volume I, No 2. Medan


(27)

Ryan, A.J., dan Allman, F.L., 1974. Sport Medicine. New York San Francisco London

Robert, R.R., Ryan, W.W., Avery, M., dan Teresa, J.W., 2013. Evidence That Aerobic Finess Is More Saline Than Weight Status In Predicting

StandardizedMath And Reading Outcomes In Fourth-Through Eight- Grade Student, dalam : The Journal Of Pediatrics Vol. 163, No.2, Nebraska : 344- 348

Saryono,2010. Kumpulan Instrument Penelitian Kesehatan. PT Nuha Medika, Jakarta : 80-84

Sastroasmoro, S., 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. PT. Binarupa Aksara, Jakarta

Sutardhio,H., 2002. Sehat dan Bugar Melalui Meditasi dalam Gerak. PT. Salemba Medika, Jakarta

Slameto , 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta, Jakarta : 55-72

Tarmidi Dan Wulandari, L.H., 2005. Prestasi Belajar Ditinjau dari Prestasi Siswa Terhadap Iklim Kelas pada Siswa yang Mengikuti Program Percepatan Belajar, dalam : Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi Vol 1, No.1: 16-22

Wahyuni. A.S., 2011. Statistika Kedokteran. PT Bamboedoea Communication, Jakarta.


(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini adalah untuk membandingkan olahraga yang dilakukan oleh siswa denagn prestasi dalam pelajaran pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

Gambar 3.1 : kerangka konsep penelitian

3.2Definisi Operasional

Olahraga : Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Olahraga yang dikatakan baik adalah olahraga aerobik apabila dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 30 menit, 3 kali per minggu.

Tabel 3.1 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur olahraga Variabel Alat Ukur Hasil ukur Skala

Pengukur Variabel bebas

Olahraga

Kuesionar Melakukan

Tidak Melakukan

Ordinal


(29)

Prestasi belajar : prestasi belajar merupakan penilaian aktivitas belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode tertentu.

Tabel 3.2 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala ukur prestasi belajar Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala

pengukur Variabel

tergantung Prestasi belajar

Diambil dari rapor

Nilai rata-rata Baik : ≥ 85 Buruk : 84

Ordinal

3.2.1Hipotesis

H0 : tidak terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi siswa di sekolah. Ha : terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi siswa di sekolah.


(30)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penilitian ini adalah penilitian cross seksional. Data-data dikumpul melalui kuesioner. Kuesioner ini mengandung pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh pelajar SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam, Medan.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliatian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam, mulai bulan Juli 2014 – November 2014.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswaSekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam, Medan.

4.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling.

4.3.3 Besar Sampel

Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian ini menggunakan data proporsi, formulanya seperti berikut :


(31)

N n =

1 + N (d)²

116 n =

1 + 116 (0.05)²

n = 90

keterangan :

N = Besar populasi n = Besar sampel

d = tingkat ketepatan yang diinginkan yaitu, 0.05

4.3.4 Cara Sampling

Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah metode acak sederhana atau simple random sampling, dimana jumlah sample adalah 90 responden dari 116 populasi yang diperoleh akan dibagi untuk setiap tingkatan secara proporsional yaitu :

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data akan dikumpulkan berdasarkan kuesioner yang akan ditujukan kepada pelajar. Tatacara penelitian bermula dengan mengidentifikasi data anak sekolah tersebut. Kemudian pencatatan data dasar diambil melalui nama, umur dan jenis kelamin. Kemudian kuesioner diedarkan. Sedangkan data prestasi diambil dari rapor.

4.4.1 Hasil Uji Validitas dan Realiblitas

Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi dan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan menggunakan program SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian


(32)

ini. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini adalah sebanyak 10 orang. Setelah uji validitas dilakukan hanya pada soal-soal yang telah dinyatakan valid saja yang akan diuji reliabilitasnya.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas dan realiblitas variabel Nomor

pertanyaan

Total pearson correlation

status alpha status

olahraga 1 0.719 Valid 0.930 Reliable

2 0.719 Valid Reliable

3 0.719 Valid Reliable

4 0.639 Valid Reliable

5 0.878 Valid Reliable

6 0.639 Valid Reliable

7 0.878 Valid Reliable

8 0.878 Valid Reliable

9 0.878 Valid Reliable

10 0.878 Valid Reliable

4.5 Metode Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan program SPSS. Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Editing, dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan mewawancaraii ulang responden.

2. Coding, data yang telah terkumpul data dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peniliti secara manual sebelum diolah dengan komputer.

3. Entry, data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer.

4. Cleaning Data, pemeriksaan semula data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.


(33)

4.5.1 Analisa Data

Analisa ini dilakukan untuk melihat hubungan dua variable, yaitu variable independen dan variable dependen. Pada uji normalitas, nilai p adalah 0.0001, yaitu p<0.05. Ini menunjukkan bahwa data yang diuji tidak berdistribusi normal. Maka, digunakan uji non-parametrik dengan menggunakan uji korelasi spearman, dimana derajat kemaknaan α = 0,05. Apabila nilai p value < 0,05, maka Ho ditolak dan apabila p value > 0,05 maka Ho gagal ditolak (Wahyuni, Arlinda Sari). Analisa data akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS.


(34)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam didirikan tanggal 17 November 2008. Sekolah ini berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam Medan, yang terletak di Jalan Darussalam No. 26 ABC Medan 20119, Kecamatan Medan Petisah, Kelurahan Sei Sikambing D.

5.1.2 Deskripsi Data Penelitian

90 orang siswa telah dipilih secara acak dari kelas XI dan XII. Nilai semester genap tahun pelajaran 2013-1014, dari 10 mata pelajaran yaitu, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, IPS, Seni Budaya dan Penjas telah dikumpul dan nilai rata-ratanya diambil dari 10 mata pelajaran tersebut. Prestasinya dianggap baik apabila nilai rata-ratanya lebih dari 85 dan dianggap kurang baik apabila nilai rata-ratanya kurang dari 84.

5.1.2.1 Distribusi siswa yang melakukan olahraga dan yang tidak melakukan olahraga.

Tabel 5.1 Distribusi siswa yang melakukan olahraga dan yang tidak melakukan olahraga.

Olahraga Frekuensi Persentase %

ya 57 63.3

tidak 33 36.7


(35)

Berdasarkan tabel 5.1, dari 90 orang siswa, hanya 33 orang siswa (36.7%) tidak melakukan olahraga dan 57 orang siswa (63.3%) melakukan olahraga.

5.1.2.2 Distribusi siswa yang mendapat nilai yang baik dan kurang baik Tabel 5.2 Distribusi siswa yang mendapat nilai yang baik dan kurang baik

Nilai Frekuensi Persentase %

kurang baik 24 26.7

baik 66 73.3

Jumlah 90 100.0

Berdasarkan tabel 5.2, 66 orang siswa (73.3%) mendapat nilai yang baik dan 24 orang siswa (26.7%) mendapat nilai yang kurang baik.

5.1.2.3 Distribusi siswa yang berolahraga dan mendapat nilai yang baik Tabel 5.3 Distribusi siswa yang berolahraga dan mendapat nilai yang baik

Beradasarkan tabel 5.3, dari jumlah 66 orang siswa yang mendapat nilai yang baik, 46 orang siswa (69.7%) melakukan olahraga dan 20 orang siswa (30.3%) tidak melakukan olahraga. Dari jumlah 24 orang siswa yang mendapat

Nilai

Jumlah Kurang Baik Baik

Olahraga Tidak Melakukan

13 20 33

54.2% 30.3% 36.7%

Melakukan 11 46 57

45.8% 69.7% 63.3%

Jumlah 24 66 90


(36)

nilai yang kurang baik, 11 orang siswa (45.8%) melakukan olahraga dan 13 orang siswa (54.2%) tidak melakukan olahraga

Hasil analisis data hubungan antara olahraga dan prestasi belajar siswa, telah dilakukan dengan teknik uji korelasi spearman. Ketentuan untuk menerima atau menolak hipotesis jika p<0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p>0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil analisa menunjukkan nilai sig. 2 tailed sebesar 0,038. Jika nilai sig. 2 tailed lebih kecil dibandingkan nilai signifikasi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,05 (sig. 2 tailed<0,05), maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima, yaitu, ada hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

5.2 Pembahasan

Menurut Dr. Joe Mercola ,2012, dalam artikel “New Proof that Exercise Makes You Smarter”, olahraga adalah satu cara yang mantap untuk mendorong

otak untuk bekerja pada kapasitas optimum,mempromosikan saraf yang sehat dan memiliki manfaat langsung pada fungsi kognitif, termasuk peningkatan dalam proses pembelajaran. Hal ini telah terbukti dalam penelitian ini, dengan uji korelasi spearman.Hasilnya menunjukkan nilai p < 0.05, yaitu p = 0,038 dan r = 0,219. hal ini berarti terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar dengan kekuatan 0,219. Semakin tinggi olahraga yang efektif, maka semakin tinggi prestasi belajar.

Menurut Mercola, 2012, siswa berumur antara 13-18 tahun, yang melakukan olahraga kuat dapat meningkat 20% prestasinya baik. Dalam penelitian ini, didapati bahwa daripada jumlah 90 orang siswa, 33 orang siswa (36.7%) tidak melakukan olahraga dan 57 orang siswa (63.3%) melakukan olahraga.Dari jumlah siswa yang mendapat nilai baik, paling tinggi adalah siswa yang melakukan olahraga, yaitu 46 orang siswa (69.7%). 20 orang siswa lagi tidak malakukan olahraga dan mendapat nilai yang baik. Hal ini membuktikan pernyataan Mercola,


(37)

yaitu siswa yang aktif berolahraga, dapat meningkatkan prestasi 30% lebih baik daripada yang tidak melakukan olahraga.

Menurut Maggdalena, 2014, keteraturan dalam berolaraga dapat membantu meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan. Dengan olahraga, jumlah oksigen di dalam darah akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menuju otak. Hal tersebut yang berperan dalam meningkatkan fungsi otak. Menurut Charles Hillma, profesor di University of Illonois, olahraga aerobik bisa memperbaiki aspek kognisi dan prestasi. pada studinya menemukan, olahraga yang sedang (dewasa, selama 30 menit dan anak, selama 20 menit), mengakiibatkan peningkatan prestasi dari 5-10 %. Pada penelitian ini, hal ini telah dibuktikan dengan tingginya jumlah siswa (69.7 %) banding dengan siswa yang tidak berolahraga dan mendapat nilai yang kurang baik yaitu, 13 orang siswa (54.2 %).


(38)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari jumlah sampel, 57 orang siswa (63.3%) melakukan olahraga dan 33 orang siswa (36.7%) tidak melakukan olahraga di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

2. Dari jumlah siswa, 66 orang siswa (73.3%) mendapat nilai yang baik dan 24 orang siswa (26.7%) mendapat nilai yang kurang baik di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

3. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah KejuruanTeknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

6.2 Saran

1. Sehubungan dengan tingginya angka siswa yang membuat olahraga yang efektif dan memdapat nilai yang baik, siswa-siwa lain juga harus membiasakan diri mereka untuk melakukan olahraga.

2. Pihak sekolah harus memberikan kepentingan untuk olahraga, dan meningkatkan waktu berolahraga yaitu 3 kali dalam seminggu.


(39)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto , 2003).

2.2 Konsep Dasar Prestasi Belajar 2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam data.”

Selanjutnya Winkel (1996) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”

Menurut S. Nasution (1996) prestasi belajar adalah, “ kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi 3 aspek yakni : kogniti, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”.

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 1.) Faktor dari dalam diri anak didik (intern)

Sehubungan dengan faktor intern ini ada 3 tingkat yang perlu dibahas menurut Slameto (2003) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelehaan.


(40)

Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. Pertama, faktor kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya. Kedua, cacat tubuh, adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain (Slameto, 2003).

II. Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya terdapat tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah :

1) Inteligensi 2) Perhatian 3) Minat 4) Bakat 5) Motif 6) Kematangan 7) Kelelahan

III. Fakor kelelahan

Ada dua macam faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan ini dapat mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya seperti lemah lunglainya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat


(41)

dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

2) Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhaap prestasi belajar dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2003).

I. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua memdidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

II. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standart pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

III. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekterna yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi kerana keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.3 Olahraga

2.3.1 Pengertian Olahraga

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.


(42)

Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat). Menurut Soekarno, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaiut: Negara Kesatuan RI yang kuat, masyarakat adil dan makmur, dan tata dunia baru. Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat). Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.

2.3.2 Klasifikasi Olahraga

Tubuh kita perlu memecahkan gula dan menjadikan glikogen untuk menjadikan sunber tenaga pada tubuh. Apabila, oxygen cukup untuk melakukan proses tersebut, itu dikatakan sebagai respiratori aerobik ; apabila melakukan sesuatu aktivitas berat dengan kekurangan oxygen adalah dikataan sebagai respiratori anarobik (Ng, 2013)

1) Olahraga Aerobik

Olahraga aerobic memecahkan lemak dengan bantuan oxigen dan karbohidrat untuk menjadikan sumber tenaga pada kontraksi otot. Olahraga aerobic, tidak memerlukan kontraksi yang kuat dan cepat seperti dalam olahraga anerobik. Contoh olahraga aerobic adalah, berjalan, berjalan marathon, berenang, jogging dan sebagainya (Ng, 2013).


(43)

2) Olahraga Anaerobik

Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Olahraga anaerobic memerlukan energy yang banyak. Karena itu, pada respiratori anerobik, karbohidrat dipecahkan dan menjadi sumber energi pada otot dan sistem saraf. Namun, ini hanya berlaku beberapa saat hingga 3 menit sahaja, karena respiratori anaerobic tidak dapat memproduksikan energi dengan cepat untuk kebutuhan tubuh. Apabila aktivitas anaerobik dilakukan lebih daripada 30 saat, laktat, yaitu hasil daipada metabolisme karbohidrat, mula berakumulasi di otot. Kondisi ini mengakibatkan kelelahan otot yang beratdan menurunkan kontraksi otot (Ng, 2013) .

Menurut American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung mendadak.

2.3.3 Manfaat Olahraga

1) Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga yang dilakukan dengan teratur, akan meningkatkan fungsi hormon-hormon dalam tubuh di mana hormon-hormon-hormon-hormon ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh (Maggdalena, 2014).

2) Meningkatkan Fungsi Otak

Keteraturan dalam berolahraga dapat membantu meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan. Dengan olahraga, jumlah oksigen di dalam darah akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menuju otak. Hal tersebut yang berperan dalam meningkatkan fungsi otak (Maggdalena, 2014).

Menurut Charles Hillman, profesor di University of Illonois, olahraga aerobik bisa memperbaiki aspek kognisi dan prestasi. Pada studinya menemukan, olahraga


(44)

yang sedang (dewasa, selama 30 menit dan anak, selama 20 menit), mengakibatkan peningkatan prestasi dari 5-10 % (Maggdalena, 2014).

Olahraga yang berat, bisa meningkatkan kekuatan otak dan kemampuan berpikir. Itu dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh National Cheng Kung University di Taiwan dengan tikus yang lari secepat mungkin. Pada studi yang dilakukan di Swedish, berlari bisa meningkat aktivitas saraf yang terlibat dalam meningkatkan memori dan belajar. Pertumbuhan sel otak yang tepat digambarkan oleh peneliti-peniliti di Amerika, yang memeriksa sampel jaringan otak tikus tersebut. Hasilnya adalah, olahraga telah merangsang pertumbuhan sel-sel otak yang baru di hipokampus, rata-rata 6,000 sel otak baru per millimeter kubik (6,000/mm³). Proses ini disebut “neurogenesis” (Healthline, 2013).

3) Mengurangi Stres

Stres dapat terjadi pada siapa saja. Dengan olahraga, seseorang dapat dibantu untuk mengatasi emosinya dan mengurangi kegelisahan sehingga mengurangi stres yang ada.Penelitian yang dilaporkan dalam Anxiety, Stress and Coping: An International Journal tahun 2008 mencatat bahwa olahraga bisa menjadi alat yang potensial untuk mengatasi gejala-gejala kecemasan (Maggdalena, 2014).

Dalam penelitian tersebut partisipan yang rutin berolahraga memiliki indeks kecemasan yang lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga mungkin bisa menjadi pengobatan yang layak untuk kecemasan dan stres (Maggdalena, 2014).

Menurut dr. Hendra Sutardhio (2002), akivitas bioenergi dan aliran darah ke otak akan meningkatkan sekresi endorphin, yang dapat menghilangkan rasa nyeri , menciptakan suasana gembira dan juga relaksasi, sehingga akan memberikan ketenangan dan menghilangkan stress. Senam bionergi adalah suatu latihan yang dapat mengaktifkan arus bioenergi (energy hidup atau energy vital), sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonian aliran arus tersebut.


(45)

Menurut Holmgren (1967), secara keseluruhan, sistem transportasi oksigen dapat diukur secara efektif dengan pengambilan oksigen maksimal. Perbaikan dalam penyerapan oksigen makimam(Vo2 max) dengan pelatihan fisik akan perbaikan fungsi jantung. Penyerapan oksigen adalah jumlah oksigen dimetabolismkan oleh tubuh untuk memenuhi tuntutan beban kerja yang diberikan. Penyerapan oksigen maksimal adalah pengukuran yang ditandai batas atas kapasitas kerja aerobik pada manusia. Banyak penelitian telah menunjukkan peningkatan Vo2 max pada individu pada program pelatihan jenis endurence seperti berjalan, jogging, berenang, atau bersepeda. Peningkatan konsumsi oksigen menunjukkan kapasitas ditingkatkan dari sistem sirkulasi untuk mengangkut oksigen. Kapasitas transportasi oksigen besar membutuhkan fungsi yang optimal dari komponen sistem kardiovaskular untuk mempertahankan curah jantung yang tinggi dan untuk mendistribusikan secara memadai ke seluruh tubuh. (Ryan dan Aliman, 1974)

5) Menurunkan Kolesterol

Saat olahraga, tubuh bergerak dan membantu tubuh membakar kalori yang ada sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja. Hal tersebut juga membantu tubuh mengurangi tertimbunnya lemak dalam tubuh.Olahraga yang teratur juga dapat membakar kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat membantu tubuh tetap fit dan mengurangi resiko darah tinggi, stroke, kegemukan, dan penyakit jantung(Maggdalena, 2014).

Jenis olahraga yang dianjurkan untuk mengurangi kolesterol adalah jenis olahraga yang menggerakkan otot-otot pada paha, kaki, lengan, dan pinggul. Contohnya, senam aerobik, jalan kaki, joging, berenang, dan bersepeda.(Maggdalena, 2014).

Semua jenis olahraga sebenarnya baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi kolesterol asalkan dilakukan dengan disiplin dan teratur sehingga membantu otot-otot tubuh terlatih dan bekerja dengan baik (Maggdalena, 2014).


(46)

Yang penting diingat, olahraga yang teratur juga harus dibarengi dengan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan yang baik tidak merokok, dan cukup istirahat. Orang yang mempunyai gaya hidup tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke daripada yang bergaya hidup sebaliknya (Maggdalena, 2014).

2.3.4 Waktu Terbaik untuk Olahraga

Menurut Jessica Matthews, seorang ahli fisiologi olahraga ,“Waktu terbaik untuk berolahraga adalah ketika Anda bisa melakukannya secara konsisten.Berikut ini 6 waktu yang tepat untuk berolahraga :

1) Sore hari

Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa salah satu waktu yang tepat untuk olahraga adalah ketika matahari akan terbenam atau di sore hari sekitar pukul 4 dan 5 sore, dimana suhu tubuh manusia diketahui berada pada tingkat tertinggi. Pada waktu tersebut, latihan yang maksimal bisa membuat otot lebih fleksibel sehingga menghasilkan kekuatan pada tingkat tertinggi (Matthews, 2014).

2) Pagi Hari

Sebuah studi kecil di Mollen Clinic, Arizona, AS, membuktikan bahwa 75% latihan di pagi hari, para pasien di klinik „terjebak‟ dengan rutinitas yang baik tersebut, dibandingkan yang hanya 25% olahraga di sore hari “memulai hari dengan pembakaran kalori yang tinggi, dan mendapatkan energi yang maksimal dari metabolisme tubuh yang baik dalam membantu meningkatkan energi untuk melakukan aktivitas seharian,” ujar Jenn Burke, Fitness manager di Crunch Gyms, Los Angels ( Matthews, 2014).


(47)

Melakukan olahraga ketika sakit itu memang tidak dianjurkan, tetapi jika hanya terserang flu ringan, latihan kecil dirumah bisa membantu mengurangi gejala tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thomas G. Weidner, PhD., dan rekannya dari Ball State University, AS, menemukan bahwa bahan kimia alami dalam tubuh yang meningkatkan suasana hati akan dilepaskan oleh tubuh selama berolahraga sehingga dapat membantu mengobati gejala flu. Jessica Matthews menyarankan melakukan yoga atau berjalan di treadmill selama 20 menit di tambah dengan stretching( Matthews, 2014).

4) Ketika Masa „Haid‟ Tiba

Menurut, Stacy Sims, PhD., seorang ahli fisiologi olahraga dari Stanford Prevention Research Center, mengungkapkan bahwa masa haid mungkin adalah waktu terbaik untuk meningkatkan intensitas olahraga. Hasil penelitian yang dilakukan Stacy menunjukan adanya perubahan hormon selama haid yang dapat membuat seorang wanita merasa lebih kuat dan membantu menghilangkan rasa sakit lebih cepat (Matthews, 2014).

5) Olahraga Pada Jam Istirahat Kantor

Selain dapat menghilangkan stres dan meningkatkan mood, olahraga saat waktu istirahat kantor juga menawarkan banyak manfaat positif untuk kinerja seseorang seperti misalnya, meningkatkan ketajaman mental, manajemen waktu dan produktivitas. Menurut Jessica Matthews, jalan cepat selama 5-10 menit disekitar gedung kantor bisa menjadi alternatif baik jika tidak cukup waktu untuk pergi ke

gym pada jam istirahat kantor ( Matthews, 2014).

6) Ketika Merasa Lelah

Menurut Jenn Burke, melakukan olahraga saat merasa lelah sehabis beraktivitas seharian dapat membantu membangkitkan energi yang lebih kuat daripada yang dihasilkan setelah tidur siang. Burke menyarankan untuk melakukan beberapa sesi


(48)

olahraga selama 20 menit seperti, jogging di sekitar rumah atau cardio dance didalam rumah. Hal ini juga bagus untuk jam biologis di malam hari sehingga akan mendapatkan kualitas tidur yang baik( Matthews, 2014).


(49)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup sehat adalah tujuan setiap manusia, agar dapat bekerja dengan baik, dan memberi hasil yang berguna serta bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Tanpa hidup sehat tidak dapat bekerja dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Cita-citanya hanya merupakan angan-angan saja yang mungkin suatu saat akan menimbulkan masalah bagi dirinya. Hidup sehat merupakan kebutuhan utama bagi segala hal dalam kehidupan seseorang. Pepatah Arab mengatakan,

“seseorang yang memiliki kesehatan, memiliki harapan dan dia yang memiliki harapan, memiliki segalanya”. Dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani seseorang berlangsung secara serasi atau normal menurut usianya berdasarkan kegiatan dan potensi jasmaninya. Dalam hubungan ini pula latihan jasmani disertai pemberian lingkungan yang tepat dan memadai bagi pertumbuhan tubuh seseorang sangat membantu terbentuknya keadaan sehat yang dinamis. Misalnya dengan kegiatan berolahraga atau bekerja fisik yang bertujuan untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani, keadaan sehat dinamis akan lebih mudah tercapai (Ichsan, 1986).

Menurut Blair (2009), kekurangan aktivitas fisikal menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar pada abad ke-21. Aktivitas fisikal yang teratur membantu mengurangkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, DM tipe-2 dan beberapa jenis kanker. Aktivitas fisik dapat memperlambatkan proses terjadinya Cognitive decline (demensia) dan meningkatkan kesehatan otak. Pada penelitian yang dilakukan dengan suatu populasi besardi Aerobic Center Longitudinal Study,yang mempunyai masalah seperti kekurangan kebugaran kardiorespiratori, obesity,merokok, hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi dan DM, telah menunjukkan hasilnya yaitu, 16% daripada kelompok laki-laki dan perempuan telah meninggal dunia kerana tidak aktifpada kegiatan luar


(50)

rumah.Profesor mengatakan bahwa, kejadian tersebut bisa mengabaikan hanya dengan berjalan kaki sekurang-kurangnya 30 menit, 5 hari dalam seminggu. Bermain di luar adalah saat pada anak-anak untuk menggunakan keterampilan otot motorik besar dan tidak dapat tercapai di dalam kelas(Rivkin, 1995). Anak-anak sering memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi ketika mereka berada di ruangan luar dan mampu menggunakan alat permainan untuk mengekspresikan energi mereka. Hal ini memberikan kesempatan pada anak-anak untuk berlari, melompat, memanjat, dan menggunakan keterampilan otot motorik besar mereka agar tetap sehat secara fisik(Frost, 2002).

Menurut Dr.Joe Mercola (2012), dalam artikel “New Proof that Exercise Makes You Smarter”, olahraga adalah satu cara yang mantap untuk mendorong otak

untuk bekerja pada kapasitas optimum. Tes hewan telah menggambarkan bahwa selama latihan sel-sel saraf mereka melepaskan protein yang dikenal sebagai faktor neurotropical. Salah satu faktornya adalah, brain-derived neurotrophic factor (BDNF),pemicu dari berbagai bahan kimia lain yang mempromosikan saraf yang sehat dan memiliki manfaat langsung pada fungsi kognitif, termasuk peningkatan pembelajaran. Pada penelitian lebih dari 100 studi, Journal of Applied Physiology, menyatakan bahwa aerobik dan senam, penting untuk menjaga kesehatan kognitif dan otak. Senam ringan dapat menurunkan pengecutan otak normal sampai 2 %, menurunkan degenerasi hippocampus dalam 1 atau 2 tahun. Pada penelitian tersebut, orang-orang dalam kelompok kontrol yang tidak melakukan latihan rata-rata 1,4% terjadi penurunan dalam ukuran hippocampus. Beberapa penelitian dikatakan bahwa di kalangan siswa sekolah dasar (4-6 tahun), 40 menit latihan setiap hari, dapat meningkatkan IQ-nya; di antara siswa kelas 6 (11-12tahun), olahraga aktif pada anak dapat meningkatkan prestasi 30% lebih baik daripada yang tidak melakukan olahraga.Pada siswa berumur antara 13-18 tahun, yang melakukan olahraga kuat dapat meningkat 20% prestasinya baik dalam pelajaran matematika, sains, dan bahasa inggris.

Berdasarkan penelitian diatas, dapat diketauhi bahwa terdapat hubungan antara olahraga dengan pelajaran pada siswa. Jadi, peneliti merasa tertarik untuk


(51)

melakukan penelitian dengan judul “hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)Informasi Teknologi dan

Komputer Darussalam”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : “ apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar siswaSekolah Menengah Kejuruan Teknologi Informasi dan Komputer

Darussalam”?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara olahragadengan prestasi belajar?

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui jumlah siswa yang berolahraga. 2. Mengetahui jumlah siswa yang tidak berolahraga. 3. Mengetahui prestasi siswa di sekolah.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Melalui penelitian ini, peniliti mulai mengaplikasikan di setiap sekolah di Indonesia untuk meningkatkan tampilan siswa di sekolah.


(52)

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan bagi penelitian lain.

3. Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh dokter , orang tua dan guru-guru dalam mengatasi masalah pada anak yang kurang baik prestasi belajarnya.


(53)

ABSTRAK

Kekurangan aktivitas fisik menjadi salah satu masalah kesihatan yang besar pada abad ke-21. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan prestasi sebanyak 20% dengan meningkatkan pertumbuhan sel-sel baru pada otak.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar pada siswa Sekolah Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Jumlah sampel adalah 90 orang siswa dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan nilai rata-rata diambil daripada 10 mata pelajaran.

Hasil analisa menunjukkan pada uji korelasi spearman adalah r = 0,219 dan p = 0,038 , yaitu p<0.05. Hal ini berarti terdapat hubugan antara olahraga dan prestasi belajar dengan kekuatan hubungan 0,219. Semakin tinggi olahraga yang efektif, maka semakin tinggi prestasi belajar.


(54)

ABSTRACT

Lack of physical activity became one of the major health problem of the 21st century. Several studies have shown that exercise can improve performance by 20% by increasing the growth of new cells in the brain.

The purpose of this research is to determine whether there is a relationship between sport and academic achievement in students of School of Information Technology and Computer Darussalam.

This is an analytic research. 90 students selected randomly by using simple random sampling method. Data was collected by using a questionnaire and the average value was taken from 10 subjects.

The result showed in Spearman correlation test was r = 0.219 and p = 0.038, which is p<0.05. This means there are relationship between sport and academic achievement with the strength of the 0.219. The higher the effective exercise, the higher the academic achievement.


(55)

HUBUNGAN ANTARA OLAHRAGA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH SMK TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMPUTER DARUSSALAM

Oleh :

SHAANTA RUBINI A/P S.S.PUPATHY 110100407

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(56)

(57)

ABSTRAK

Kekurangan aktivitas fisik menjadi salah satu masalah kesihatan yang besar pada abad ke-21. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan prestasi sebanyak 20% dengan meningkatkan pertumbuhan sel-sel baru pada otak.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar pada siswa Sekolah Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Jumlah sampel adalah 90 orang siswa dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan nilai rata-rata diambil daripada 10 mata pelajaran.

Hasil analisa menunjukkan pada uji korelasi spearman adalah r = 0,219 dan p = 0,038 , yaitu p<0.05. Hal ini berarti terdapat hubugan antara olahraga dan prestasi belajar dengan kekuatan hubungan 0,219. Semakin tinggi olahraga yang efektif, maka semakin tinggi prestasi belajar.


(58)

ABSTRACT

Lack of physical activity became one of the major health problem of the 21st century. Several studies have shown that exercise can improve performance by 20% by increasing the growth of new cells in the brain.

The purpose of this research is to determine whether there is a relationship between sport and academic achievement in students of School of Information Technology and Computer Darussalam.

This is an analytic research. 90 students selected randomly by using simple random sampling method. Data was collected by using a questionnaire and the average value was taken from 10 subjects.

The result showed in Spearman correlation test was r = 0.219 and p = 0.038, which is p<0.05. This means there are relationship between sport and academic achievement with the strength of the 0.219. The higher the effective exercise, the higher the academic achievement.


(59)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, peneliti panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Hubungan antara olahraga dengan prestasi belajar pada siswa SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam, Medan”.

Dalam penulisan karya tulis ini, peneliti telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped),SpA selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah atas kesabaran dan waktu yang diberikannya untuk membimbing peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama masa

pendidikan.

4. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru-guru dan semua staf di SMK Teknologi Informasi dan Komputer Darussalam Medan yang telah mengijinkan dan membantu peneliti dalam proses pengambilan data.

5. Buat paman-paman dan keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan, dan bantuan buat penulis.

6. Teman-teman , terutama janani, dheeba, shatesh dan teman-teman yang lainnya yang telah memberikan saran dan bantuan kepada peneliti selama penyusunan karya tulis.


(60)

Peneliti juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, semua saran dan kritik akan menjadi sumbangan yang sangat berarti bagi kualitas karya tulis ini.

Akhirnya peneliti mengharapkan semoga hasil karya tulis ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, bangsa dan Negara kita Indonesia, serta pengembangan ilmu.

Medan, 10 DESEMBER 2014

Peneliti

SHAANTA RUBINI A/P SS PUPATHY


(61)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN………. i

ABSTRAK………. ii

ABSTRACT……….. iii

KATA PENGANTAR……… iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABLE……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

BAB 1 PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 4

2.1 Pengertian Belajar……….. 4

2.2 Konsep Dasar Prestasi Belajar……… 4

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar……… 4

2.2.2 Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar………. 4

2.3 Olahraga………... 6

2.3.1 Pengertian Olahraga………. 6

2.3.2 Klasifikasi Olahraga……….. 7

2.3.3 Manfaat Olahraga……….. 8

2.3.4 Waktu Terbaik Untuk Olahraga……….... 11


(62)

3.1 Kerangka Konsep……….. 15

3.2 Definisi Operasional……….. 15

BAB 4 METODE PENELITIAN...……… 17

4.1 Rancangan Penelitian………... 17

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian………. 17

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian………. 17

4.4 Metode Pengumpulan Data……… 18

4.5 Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas………. 18

4.6 Metode Analisa Data……….. 19

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 21

5.1 Hasil Penelitian……… 21

5.2 Pembahasan………. 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………. 24

6.1 Kesimpulan………. 24

6.2 Saran………... 24

Daftar pustaka………...25 Lampiran


(63)

Nomor Judul Halaman

3.1 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala……… 15 ukur olahraga

3.2 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala……… 16 ukur prestasi belajar

4.1 Hasil uji validitas dan realiblitas……… 19 5.1 Distribusi siswa yang melakukan olahraga……… 21 dan yang tidak melakukan olahraga

5.2 Distribusi siswa yang mendapat nilai yang……… 22 baik dan kurang baik

5.3 Distribusi siswa yang berolahraga dan……….. 22 mendapat nilai yang baik


(64)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(65)

DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR JUDUL

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Penjelasan Subyek Penelitian

Lampiran 3 Inform Consent

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Sistem Skoring Pada Kuesioner

Lampiran 6 Etical Clearance

Lampiran 7 Izin Survey

Lampiran 8 Izin Penelitian

Lampiran 9 Izin Penelitian Sekolah

Lampiran 10 Validitas

Lampiran 11 Reabilitas

Lampiran 12 Hasil Output Data

Lampiran 13 Uji Normalitas

Lampiran 14 Uji Korelasi

Lampiran 15 Data Induk


(1)

Peneliti juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, semua saran dan kritik akan menjadi sumbangan yang sangat berarti bagi kualitas karya tulis ini.

Akhirnya peneliti mengharapkan semoga hasil karya tulis ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, bangsa dan Negara kita Indonesia, serta pengembangan ilmu.

Medan, 10 DESEMBER 2014 Peneliti

SHAANTA RUBINI A/P SS PUPATHY NIM : 110100407


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN………. i

ABSTRAK………. ii

ABSTRACT……….. iii

KATA PENGANTAR……… iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABLE……….. viii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

BAB 1 PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 4

2.1 Pengertian Belajar……….. 4

2.2 Konsep Dasar Prestasi Belajar……… 4

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar……… 4

2.2.2 Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar………. 4

2.3 Olahraga………... 6

2.3.1 Pengertian Olahraga………. 6

2.3.2 Klasifikasi Olahraga……….. 7

2.3.3 Manfaat Olahraga……….. 8

2.3.4 Waktu Terbaik Untuk Olahraga……….... 11


(3)

3.1 Kerangka Konsep……….. 15

3.2 Definisi Operasional……….. 15

BAB 4 METODE PENELITIAN...……… 17

4.1 Rancangan Penelitian………... 17

4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian………. 17

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian………. 17

4.4 Metode Pengumpulan Data……… 18

4.5 Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas………. 18

4.6 Metode Analisa Data……….. 19

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 21

5.1 Hasil Penelitian……… 21

5.2 Pembahasan………. 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………. 24

6.1 Kesimpulan………. 24

6.2 Saran………... 24

Daftar pustaka………...25 Lampiran


(4)

Nomor Judul Halaman

3.1 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala……… 15 ukur olahraga

3.2 variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala……… 16 ukur prestasi belajar

4.1 Hasil uji validitas dan realiblitas……… 19 5.1 Distribusi siswa yang melakukan olahraga……… 21 dan yang tidak melakukan olahraga

5.2 Distribusi siswa yang mendapat nilai yang……… 22 baik dan kurang baik

5.3 Distribusi siswa yang berolahraga dan……….. 22 mendapat nilai yang baik


(5)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR JUDUL

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Penjelasan Subyek Penelitian

Lampiran 3 Inform Consent

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Sistem Skoring Pada Kuesioner Lampiran 6 Etical Clearance

Lampiran 7 Izin Survey

Lampiran 8 Izin Penelitian

Lampiran 9 Izin Penelitian Sekolah

Lampiran 10 Validitas

Lampiran 11 Reabilitas

Lampiran 12 Hasil Output Data Lampiran 13 Uji Normalitas Lampiran 14 Uji Korelasi

Lampiran 15 Data Induk