79 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |
Memahami Teks
Sebagaimana yang telah diuraikan bahwa ilmu padewasan dan wariga adalah
merupakan bagian dari ilmu astronomi di dalam agama Hindu termasuk bidang Vedangga. Sebagaimana halnya dengan cabang-cabang ilmu Veda lainnya fungsi Vedangga
bertujuan untuk melengkapi Veda, maka jelas kalau penggunaan wariga dan dewasa
bertujuan untuk melengkapi tata laksana agama. Jadi secara hakiki fungsi dari wariga
adalah pelengkap dalam ilmu agama yang bertujuan untuk memberikan ukuran atau pedoman dalam mencari
dewasa. Dewasa sebagai suatu kebutuhan dalam pelaksanaan aktivitas hidup umat Hindu bertujuan memberikan rambu-rambu kemungkinan-
kemungkinan pengaruh baik-buruk hari terhadap berbagai usaha manusia. Baik buruk hari mempunyai akibat terhadap nilai hasil dan guna suatu perbuatan, misalnya:
1. Melihat cocok atau tidak cocoknya perjodohan oleh karena pembawaan dari
pengaruh kelahiran yang membawa sifat tertentu kepada seseorang 2. Melihat cocok atau tidaknya mulai membangun, membuat pondasi, mengatapi
rumah, pindah rumah, dan sebagainya. 3. Melihat baik atau tidaknya untuk melakukan upacara ngaben, atau atiwa-tiwa
4. Melihat baik atau tidaknya untuk melakukan segala macam upacara kesucian yang ditujukan kepada Dewa-Dewa.
5. Melihat baik tidaknya untuk melakukan kegiatan termasuk bidang pertanian dan lain-lainnya.
Sumber: www.dharmavada.wordpress.com
Gambar 3.3 Wariga dan Dewasa
Adanya gambaran tentang baik atau tidak baiknya suatu hari untuk melakukan suatu kegiatan orang diharapkan lebih bersifat hati-hati dan tidak boleh gegabah. Ini
diharapkan tidak memengaruhi keimanan terhadap Tuhan melainkan menjadi dasar
80 |
Kelas X SMASMK
pelaksanaan sradha dan bhakti iman dan taqwa, sehingga apa yang diharapkan
bisa tercapai dengan baik. Secara hakikat seperti yang dijelaskan pada maksud dan tujuan
wariga dan dewasa adalah: 1 Memberi ukuran atau pedoman yang perlu dilakukan oleh orang yang akan
melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan ajaran agama Hindu dengan harapan bisa berhasil dengan baik
2 Untuk memberi penjelasan tentang berbagai kemungkinan akibat yang timbul akibat pemilihan hari yang dipilih sehingga memberikan alternatif lain yang akan dipilih.
3 Sebagai suplemen dalam mempelajari Veda dan agama Hindu sehingga dalam menjalankan ajarannya bisa dilaksanakan secara tepat sesuai pengaruh waktu dan
planet-planet yang berpengaruh pada waktu-waktu tertentu.
Uji Kompetensi
1. Umat Hindu percaya, baik dan buruknya hari membawa akibat bagi kehidupan manusia.Jelaskanlah dan beri contoh
2. Jelaskan hakikat dari dewasa
C. Menentukan Padewasan
Renungan
Ada orang yang mengalami kegagalan beralasan ini adalah hari buruk. Sementara ketika melihat orang lain sukses, sebagian orang bilang itu hari baiknya. Banyak orang
beranggapan hari baik itu berarti hari keberuntungan. Apapun yang kita lakukan akan berhasil. Kalau hari buruk dianggap sebagai hari sial. Apapun yang dikerjakan akan gagal.
Malah terkadang dapat musibah. Bagaimana menurut anda, adakah hari baik atau hari buruk itu? Di daerah tertentu untuk menentukan hari penting seperti hari pernikahan harus
ada hitung-hitungan hari baiknya. Tidak bisa sembarangan, harus konsultasi dulu ke “orang pintar”. Katanya kalau asal-asalan menentukan tanggal bisa mendapat sial atau musibah.
Setiap hari sebenarnya sama saja. Waktunya sama-sama 24 jam. Kebiasaan dan cara pandang kitalah yang membuat hari-hari yang dilalui itu terasa berbeda. Biasanya Senin
sampai Jumat atau Sabtu digunakan untuk bekerja. Akhir pekan adalah waktu untuk bersantai bersama keluarga. Namun kebiasaan tiap orang berbeda sesuai dengan jalan
hidupnya masing-masing.
Memahami Teks
Ada lima pokok yang harus dipahami dalam menentukan padewasan yaitu wewaran, wuku, penanggal panglong, sasih dan dauh. Berikut ini akan diuraikan
mengenai penjelasan dari masing-masing pedoman pekok dalam menentukan padewasan
wariga sebagai berikut:
81 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |
1. Wewaran
Wewaran adalah bentuk jamak dari kata wara yang berarti hari. Secara arti kata Wewaran berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata wara diduplikasikandwipura
dan mendapat akhiran – an we + wara + an sehingga menjadi wewaran, yang berarti
istimewa, terpilih, terbaik, tercantik, mashur, utama, hari. Jadi
wewaran adalah hari yang baik atau hari yang utama untuk melakukan suatu hal atau suatu pekerjaan. Dalam menentukan padewasan, pengetahuan tentang
wewaran menjadi dasar yang sangat penting. Dalam hubungannya dengan baik-buruknya hari
dalam menentukan padewasan, wewaran mempunyai urip, nomor atau bilangan, yang
disesuaikan dengan letak kedudukan arah mata angin, serta dewatanya. Berikut ini akan diuraikan dalam bentuk tabel mengenai jenis
wewaran, urip, tempat atau kedudukan, serta Dewatanya berdasarkan buku Kunci Wariga Dewasa sebagai
berikut:
Tabel 3.1. Wewaran, Urip, Tempat dan Dewata NO
WEWARAN URIP
TEMPAT KEDUDUKAN
DEWATA I
EKA WARA
1 Lwang
1 Barat laut-
Wayabya Sanghyang Taya
II DWI WARA
1 Menga
5 Timur-
Purwa Sanghyang Kalima
2 Pepet
4 Utara-
Uttara Sanghyang Timir
III TRI WARA
1 PasahDora
9 Selatan-
Daksina Sanghyang Cika
2 BetengWaya
4 Utara-
Uttara Sanghyang Wacika
3 KajengBiantara
7 Barat-
Pascima Sanghyang Manacika
IV CATUR WARA
1 Sri
6 Timur Laut-
Airsanya Bhagawan Bregu 2
Laba 3
Barat Daya- Nariti
Bhagawan Kanwa 3
Jaya 1
Barat Laut- Wayabya Bhagawan Janaka
4 Manala
8 Tenggara-
Gneyan Bhagawan Narada
V PANCA WARA
1 Umanis
5 Timur-
Purwa Reshi Kursika-Dewa
Iswara-Bhagawan Tatulak 2
Paing 9
Selatan- Daksina
Rshi Garga-Dewa Brhama- Bhagawan Mercukunda
3 Pon
7 Barat-
Pascima Rshi Maitrya-Dewa
Mahadewa-Bhgawan Wrhaspati