11
1. Gaya Belajar Siswa
DePorter dalam Okta 2009 berpendapat bahwa terdapat tiga macam gaya belajar yaitu gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik. Data yang diperoleh melalui angket gaya belajar siswa dengan
menggunakan skala
Likert
melalui langkah- langkah sebagai berikut:
1 Jenis data yang diambil berupa data
kualitatif selanjutnya diubah menjadi data kuantitatif dengan ketentuan pada Tabel 1.
Tabel 1 Aturan Pemberian Skala Keterangan
Skor
Selalu SL 5
Sering Sr 4
Kadang-kadang Kd 3
Jarang Jr 2
Tidak pernah TP 1
2 Setelah data terkumpul kemudian
menghitung rata-rata skor dari masing-masing tipe gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik dengan rumus pada skala
Likert
sebagai berikut.
Keterangan: : nilai rata-rata
: jumlah skor N
: jumlah pertanyaan pada setiap kategori gaya belajar
3 Menentukan tipe gaya belajar setiap
siswa berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh pada setiap kategori gaya
belajar. Terdapat tiga kategori gaya belajar yaitu visual, auditori dan
kinestetik dan siswa hanya memiliki satu gaya belajar yang dominan. Gaya
belajar tersebut dapat ditentukan berdasarkan rata-rata tertinggi di
antara ketiga kategori gaya belajar yang diperoleh siswa.
2. Analisis Data Soal
Pretest
dan
Posttest
Sebelum instrumen digunakan untuk memperoleh data penelitian instrumen, maka
instrumen yang berupa soal tes akan diujicobakan
terlebih dahulu
untuk memastikan instrumen tersebut valid untuk
digunakan. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2012:
363. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan validitas ahli
dengan tiga validator.
3. Analisis Data Validasi Aplikasi dan
Lembar Kepraktisan Data yang diperoleh melalui lembar
validasi ahli dan lembar kepraktisan oleh responden
dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1
Jenis data yang diambil berupa data kuantitatif selanjutnya diubah menjadi
data kualitatif dengan ketentuan pada Tabel 2
Tabel 2 Aturan Pemberian Skala
Setelah data terkumpul kemudian menghitung rata-rata skor dari semua
validator untuk setiap indikator dengan rumus
berikut.
Keterangan: I : nilai rata-rata untuk setiap indikator
v : data nilai validator untuk setiap indikator N : jumlah validator
2 Menentukan rerata nilai untuk semua
aspek dengan rumus
Keterangan: I : nilai rata-rata untuk setiap indikator
A : rerata nilai untuk setiap aspek M : jumlah indikator setiap aspek
Skala Penilaian
Keterangan
1 Tidak valid
2 Kurang valid
3 Cukup valid
4 Valid
5 Sangat valid
12 3
Menentukan nilai rerata total dari rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus:
Keterangan: A : rerata nilai untuk setiap aspek
V : nilai rerata total untuk semua aspek n : banyaknya aspek
4 Hasil yang diperoleh kemudian ditulis
pada kolom yang tersedia dan selanjutnya nilai V dirujuk pada interval penentuan
tingkat kevalidan
mobile learning
sebagai
berikut pada Tabel 3. Tabel 3 Kategori Persentase Penilaian Validasi
Aplikasi No
Rentang Skor x kuantitatif
Kategori Kualitatif 1
1 ≤ V 2 tidak valid
2
2 ≤ V 3 kurang valid
3
3 ≤ V 4 cukup valid
4
4 ≤ V 5 valid
5 V = 5
sangat valid Hasil persentase penilaian kepraktisan
aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kategori Persentase Penilaian
Kepraktisan Aplikasi No
Rentang Skor i kuantitatif
Kategori Kualitatif 1
1 ≤ V 2 Sangat rendah
2
2 ≤ V 3 Rendah
3
3 ≤ V 4 Sedang
4
4 ≤ V 5 Tinggi
5 V = 5
Sangat tinggi
4. Keefektifan Aplikasi