3. Konstruksi Hukum dengan Analisis Makna
Pernyataan hukum tentu mengandung makna yang dapat dikonstruksikan. Ada empat teknik analisis untuk menggali hukum melalui makna suatu pernyataan
hukum yaitu analisis makna terjemah „ib
arah nash
, analisis pengembangan makna
dilalah al-nash
, analisis kata kunci dari suatu pernyataan
isyarah al-nash
, dan analisis relevansi makna
iqtidha
‟ al
-nash
. Untuk menerapkan keempat teknik analisis tersebut, dapat dikemukakan contoh penggalan QS an-
Nisâ‟, 4: 23, yang bisa diterjemahkan:
“Diharamkan atas kalian ibu
-ibu kalian dan putri-
putri kalian..”.
62
Ternyata, terjemahan ini tidak bisa dipahami, sehingga muncul pertanyaan, “Dalam hal apakah, orang laki-laki diharamkan atas ibunya dan puterinya?‟Agar bisa
dipahami perlu tambahan kata yang relevan pada penggalan ayat di atas.Relevansinya didasarkan pada ayat sebelum dan sesudahnya, sehingga kata yang relevan sebagai
tambahan adalah “menikahi”.Inilah konstruksi hukum dengan analisis relevansi makna
istidhâ‟ al
-nash
.Penting dicatat bahwa tambahan ini bukan berarti menambahi ayat al-Quran, apalagi mengubahnya, melainkan memudahkan
pemahaman saja. Karena penggalan ayat tersebut bisa dipahami jika terjemahnya berbunyi:
“Diharamkan atas kalian menikahi ibu
-ibu dan putri-
putri kalian..”.
63
Terjemah penggalan ayat tersebut memberikan dua pengertian yaitu orang laki-laki dilarang menikahi ibunya dan putri kandungnya.Pengertian sederhana ini
merupakan hasil analisis makna terjemah „ib
arah al-nash
.Jika makna ini diperluas
62
Abu Muhammad Ali Ibn Hazm al-Andalusi al-Zahiri, al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, Beirut : Dar al-Jil, 1987, Juz I, h. 22.
63
Ibid , h.24.
lagi, maka muncul banyak kesimpulan hukum.Perluasan makna ini merupakan analisis pengembangan makna
dilalah al-nash
.Kata kunci dari penggalan ayat tersebut adalah “diharamkan atas kalian”. Ketika keharaman itu disertai dengan kata
kunci “atas kalian” maka hal itu akan menunjukkan bahaya dan kerusakan bila hukum haram itu dilakukan. Pemahaman ini adalah hasil dari analisis kata kunci
“
isyarah al-nash
.
64
4. Bentuk-bentuk Istinbath Hukum Islam