1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian
kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Segala
kegiatan yang berlangsung di dalamnya dimaksudkan guna meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap realita yang ada di lapangan serta menumbuhkan jiwa sosial masing-
masing peserta. Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK
Dampingan. Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.
Maksud serta tujuan dari Program Pendampingan Keluarga PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan dari disiplin ilmu dan teknologi dalam
bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, dengan
pelaksanaan PPK diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa menemukan, mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan
rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa.
Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama
kurun waktu 5 minggu, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK
dampingan tersebut. Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung yang terdiri dari 4 dusun
dapat dikatakan masih terdapat beberapa keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra- sejahtera pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertinggalan yang dapat menjadi sasaran
program ini. Pada KKN PPM XIII kali ini pembagian KK dampingan di Desa Aan dibagi atas 4 dusun yang ada, yakni Dusun Peken, Dusun Pasek, Dusun Swelagiri, dan Dusun
2
Sengkiding. Salah satu keluarga kurang mampu yang penulis dapat ikuti dan dampingi kegiatannya selama 1 bulan adalah keluarga Bapak I Ketut Sabar yang bertempat tinggal di
Banjar Gingsir, Dusun Pasek, Desa Aan. Pada kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan pendampingan
selama 1 bulan penuh. Keluarga Bapak I Ketut Sabar atau yang lebih akrab dipanggil Bapak Sabar bertempat tinggal di Banjar Gingsir, Dusun Pasek, Desa Aan, Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Bapak Sabar bekerja sebagai pengrajin “Pijekan
Cungkling” selain itu beliau juga bekerja sebagai petani. Bapak Sabar memiliki satu orang istri yang bernama Ibu Anak Agung Sri Wardani, dan memiliki dua orang anak, yaitu Putu
Subur Angga Wardana sebagai anak pertama yang berusia 18 tahun dan Kadek Dewi Krisnawati sebagai anak kedua yang baru berusia 5 tahun.
Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan No
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Ket
1 I Ketut Sabar
Kawin 46 tahun
Tamat SMP Pengrajin
Kepala Keluarga
2 Anak Agung Sri
Wardani Kawin
42 tahun Tamat SMP
Buruh dan Pedagang
Canang Istri
3 Putu Subur
Angga Wardana Belum
Kawin 18 tahun
SMA Belum
Bekerja Anak
4 Kadek Dewi
Krisnawati Belum
Kawin 5 tahun
TK Belum
Bekerja Anak
Rumah dari keluarga Bapak Sabar merupakan lahan milik keluarga, yakni ayah kandung dari Bapak Sabar. Rumah dari Bapak Sabar terdiri dari satu ruang keluarga, tiga
kamar tidur, dan satu dapur yang keadaannya cukup memprihatinkan. Bapak Sabar tidak memiliki kamar mandi sehingga keluarga Bapak Sabar hanya mengandalkan air milik
saudara dan sungai yang dekat dengan rumah.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan