commit to user c.
Prinsip kecocokan Pajak jangan sampai menekan bagi wajib pajak, sehingga wajib pajak
akan dengan suka dan senang hati melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Isnan Abdul Munir 2011, dengan judul ”Analisis
Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gunung Kidul Periode 1988-2008”. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Regresi Linier Berganda dengan metode OLS Ordinary Least Squere . Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa data time series. Priode pengamatan mulai tahun 1988-2008, langkah-langkah analisis data
dimulai dari analisis Regresi berganda, uji asumsi klasik, uji kebaikan model dan uji validitas pengaruh. Dari hasil uji asumsi klasik dapat diketahui bahwa
priode 1988-2008, untuk penerimaan pajak daerah, retribusi dan investasi tidak terdapat masalah pada uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas,
namun terdapat masalah pada uji autokorelasi. Hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu penerimaan pajak daerah, retribusi dan
investasi di kabupaten Gunung kidul bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Gunung kidul, sehingga model yang
digunakan eksis. Hasil uji t periode 1988- 2008 diketahui bahwa pada tingkat α
= 0,05, variabel pajak daerah berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, begitu juga variabel retribusi juga berpengaruh secara
commit to user signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, Namun variabel investasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai koefisien diterminasi sebesar 0,957869. Jadi koefisien diterminasi menunjukkan bahwa
95,78 variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan dari variabel pajak daerah, variabel retribusi dan variabel investasi. Sedangkan 4,22 dijelaskan
oleh variabel-variabel lain diluar model yang diteliti. Berdasarkan hasil estimasi regresi berganda, terdapat hubungan antara
variabel pajak daerah,retribusi,dan investasi yang berpengaruh terhadap PDRB. Namun diantara tiga variabel tersebut hanya ada dua variabel yang
berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB, yaitu variabel pajak daerah dan retribusi. Pajak daerah memiliki pengaruh positif terhadap PDRB Kabupaten
Gunung kidul dengan tingkat koefisien sebesar 344,6102. Retribusi juga memiliki pengaruh positif terhadap PDRB Kabupaten Gunung kidul dengan
tingkat koefisien sebesar 15,2767.
Penelitian oleh Mohammad Riduansyah 2003, Kontribusi Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah APBD Guna Mendukung
Pelaksanaan Otonomi Daerah Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Bogor. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber penerimaan
yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah
sangat dipengaruhi oleh banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait
commit to user dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Kontribusi penerimaan pajak
daerah dan retribusi daerah terhadap perolehan PAD Pemerintah Kota Bogor dalam kurun waktu Tahun Anggaran TA 19931994 – 2000 cukup signifikan
dengan rata-rata kontribusi sebesar 27,78 per tahun. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total perolehan penerimaan Pemda
Bogor tercermin dalam APBD-nya, dikaitkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup baik. Komponen pajak daerah
dalam kurun waktu TA 19931994 – 2000 rata-rata pertahunnya memberikan kontribusi sebesar 7,81 per tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
22,89 pertahunnya. Sedangkan pendapatan yang berasal dari komponen retribusi daerah, pada kurun waktu yang sama, memberikan kontribusi rata-
rata per tahunnya sebesar 15,61 dengan rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 5,08 per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi penerimaan pajak
daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda Kota Bogor perlu
dilakukan beberapa langkah di antaranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah,
kemudian dilakukan ekstensifikasi dengan jalan memberlakukan jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada.
C. Kerangka Pemikiran Penelitian