220 ohm C5
2200uF 1uF
U6 LM1117 3,3V
3 2
1
VIN VOUT
A D
J
- +
D1
1A
1
4
3
2 VCC 5V
AC220V 1
2
C10 0.1uF
T1 1
5
4 8
D2 LED
U4 L7805TO3
1
3
2 VIN
G N
D
VOUT 3,3v
B. Rangkaian Power Supply
Power Supply yang digunakan dalam pembuatan sistem kendali lampu via wireless 2,4 GHz berbasis mikrokontroler ATmega 16, berupa
catu daya 5 Volt dan 3,3 Volt. Travo yang digunakan adalah travo step- down Adaptor 1 A. Fungsi trafo dalam rangkaian ini untuk menurunkan
tegangan dari 220 V AC ke 12 Volt AC. Untuk merubah tegangan AC ke DC menggunakan dioda bridge 1 A, dan untuk menurunkan tegangan 12 V
DC ke 5 Volt DC dan 12 Volt ke 3,3 Volt menggunakan regulator LM1117. LM1117 merupakan regulator untuk menurunkan tegangan ke
3,3 Volt. Mikrokontroler membutuhkan tegangancatu daya 5 Volt + 10.
Rangkaian Power Supply ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12. Rangkaian Power Supply
C. Rangkaian Logic Converter dan Ethernet TCPIP to serial
Pada rangkaian modul ethernet ditunjukan pada Gambar 13 terhubung dengan mikrokontroler secara serial, komunikasi serial hanya
membutuhkan 2 penghubung yaitu TX dan RX, keluaran dari modul ethernet adalah data serial dengan tegangan LVTTL. Untuk LVTTL
74HC14A 1
2
7 14
3 4
10 K Reset
U3
ATMEGA16 9
13 12
30 32
22 23
24 25
26 27
28 29
14 15
16 17
18 19
20 21
1 2
3 4
5 6
7 8
40 39
38 37
36 35
34 33
RESET XTAL1
XTAL2 AVCC
AREF PC0SCL
PC1SDA PC2TCK
PC3TMS PC4TDO
PC5TDI PC6TOSC1
PC7TOSC2 PD0RXD
PD1TXD PD2INT0
PD3INT1 PD4OC1B
PD5OC1A PD6ICP1
PD7OC2 PB0T0
PB1T1 PB2AIN0
PB3AIN1 PB4SS
PB5MOSI PB6MISO
PB7SCK PA0AD0
PA1AD1 PA2AD2
PA3AD3 PA4AD4
PA5AD5 PA6AD6
PA7AD7 3.3v
5 6
10K J1
Modul ethernet 1
3 5
7 9
11 2
4 6
8 10
12 11
10 3.3v
tegangan yang digunakan adalah 3,3 Volt sehingga dalam hubungannya dengan mikrokontroler dibutuhkan suatu rangkaian buffer, yaitu
menggunakan IC 74HC14 yang dicatu dengan tegangan 3,3 Volt.
Gambar 13. Rangkaian Interface Mikrokontroler dengan Modul
TCP ke Serial
D. Mikrokontroler ATmega 16
1. Osilator
Pada rangkaian osilator ini digunakan kristal 11,0592 MHz seperti ditunjukkan Gambar 14. Menurut datasheet crystal yang
bisa digunakan untuk mikrokontroler ATmega 16 adalah 0 – 16
MHz dan dua kapasitor 22 pF. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksekusi sebuah instruksi dinamakan waktu siklus
instruksi instruction cycles time yang nilainya tergantung pada kristal yang digunakan.
22pF R1
10K Y 1
11.569 U3
ATMEGA16 9
13 12
30 32
22 23
24 25
26 27
28 29
14 15
16 17
18 19
20 21
1 2
3 4
5 6
7 8
40 39
38 37
36 35
34 33
RESET XTAL1
XTAL2 AVCC
AREF PC0SCL
PC1SDA PC2TCK
PC3TMS PC4TDO
PC5TDI PC6TOSC1
PC7TOSC2 PD0RXD
PD1TXD PD2INT0
PD3INT1 PD4OC1B
PD5OC1A PD6ICP1
PD7OC2 PB0T0
PB1T1 PB2AIN0
PB3AIN1 PB4SS
PB5MOSI PB6MISO
PB7SCK PA0AD0
PA1AD1 PA2AD2
PA3AD3 PA4AD4
PA5AD5 PA6AD6
PA7AD7
22pF VCC 5V
0,1uF Reset
2. Reset
Rangkaian reset digunakan untuk menghentikan kerja mikrokontroler dengan kembali ke alamat 0000reset. Rangkaian
reset dapat dilihat pada Gambar 14. Untuk mereset mikrokontroler ATmega 16 yaitu dengan memberikan logika Low pada pin reset
pin 9 mikrokontroler ATmega 16, logika low ini dibuat minimal 50 ns. Keadaan yang dapat membuat mikrokontroler masuk
kedalam kondisi reset adalah: 1 Pada saat Power On
2 Saat reset eksternal terjadi, yaitu ketika pin reset diaktifkan 3 Pada saat watchdog timer mencapai nilai maksimum
overflow
Gambar 14. Rangkaian Sistem Minimum ATmega 16
E. Rangkaian Driver Relay