Rangkaian Logic Converter dan Ethernet TCPIP to serial Mikrokontroler ATmega 16

220 ohm C5 2200uF 1uF U6 LM1117 3,3V 3 2 1 VIN VOUT A D J - + D1 1A 1 4 3 2 VCC 5V AC220V 1 2 C10 0.1uF T1 1 5 4 8 D2 LED U4 L7805TO3 1 3 2 VIN G N D VOUT 3,3v

B. Rangkaian Power Supply

Power Supply yang digunakan dalam pembuatan sistem kendali lampu via wireless 2,4 GHz berbasis mikrokontroler ATmega 16, berupa catu daya 5 Volt dan 3,3 Volt. Travo yang digunakan adalah travo step- down Adaptor 1 A. Fungsi trafo dalam rangkaian ini untuk menurunkan tegangan dari 220 V AC ke 12 Volt AC. Untuk merubah tegangan AC ke DC menggunakan dioda bridge 1 A, dan untuk menurunkan tegangan 12 V DC ke 5 Volt DC dan 12 Volt ke 3,3 Volt menggunakan regulator LM1117. LM1117 merupakan regulator untuk menurunkan tegangan ke 3,3 Volt. Mikrokontroler membutuhkan tegangancatu daya 5 Volt + 10. Rangkaian Power Supply ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 12. Rangkaian Power Supply

C. Rangkaian Logic Converter dan Ethernet TCPIP to serial

Pada rangkaian modul ethernet ditunjukan pada Gambar 13 terhubung dengan mikrokontroler secara serial, komunikasi serial hanya membutuhkan 2 penghubung yaitu TX dan RX, keluaran dari modul ethernet adalah data serial dengan tegangan LVTTL. Untuk LVTTL 74HC14A 1 2 7 14 3 4 10 K Reset U3 ATMEGA16 9 13 12 30 32 22 23 24 25 26 27 28 29 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 40 39 38 37 36 35 34 33 RESET XTAL1 XTAL2 AVCC AREF PC0SCL PC1SDA PC2TCK PC3TMS PC4TDO PC5TDI PC6TOSC1 PC7TOSC2 PD0RXD PD1TXD PD2INT0 PD3INT1 PD4OC1B PD5OC1A PD6ICP1 PD7OC2 PB0T0 PB1T1 PB2AIN0 PB3AIN1 PB4SS PB5MOSI PB6MISO PB7SCK PA0AD0 PA1AD1 PA2AD2 PA3AD3 PA4AD4 PA5AD5 PA6AD6 PA7AD7 3.3v 5 6 10K J1 Modul ethernet 1 3 5 7 9 11 2 4 6 8 10 12 11 10 3.3v tegangan yang digunakan adalah 3,3 Volt sehingga dalam hubungannya dengan mikrokontroler dibutuhkan suatu rangkaian buffer, yaitu menggunakan IC 74HC14 yang dicatu dengan tegangan 3,3 Volt. Gambar 13. Rangkaian Interface Mikrokontroler dengan Modul TCP ke Serial

D. Mikrokontroler ATmega 16

1. Osilator

Pada rangkaian osilator ini digunakan kristal 11,0592 MHz seperti ditunjukkan Gambar 14. Menurut datasheet crystal yang bisa digunakan untuk mikrokontroler ATmega 16 adalah 0 – 16 MHz dan dua kapasitor 22 pF. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksekusi sebuah instruksi dinamakan waktu siklus instruksi instruction cycles time yang nilainya tergantung pada kristal yang digunakan. 22pF R1 10K Y 1 11.569 U3 ATMEGA16 9 13 12 30 32 22 23 24 25 26 27 28 29 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 40 39 38 37 36 35 34 33 RESET XTAL1 XTAL2 AVCC AREF PC0SCL PC1SDA PC2TCK PC3TMS PC4TDO PC5TDI PC6TOSC1 PC7TOSC2 PD0RXD PD1TXD PD2INT0 PD3INT1 PD4OC1B PD5OC1A PD6ICP1 PD7OC2 PB0T0 PB1T1 PB2AIN0 PB3AIN1 PB4SS PB5MOSI PB6MISO PB7SCK PA0AD0 PA1AD1 PA2AD2 PA3AD3 PA4AD4 PA5AD5 PA6AD6 PA7AD7 22pF VCC 5V 0,1uF Reset

2. Reset

Rangkaian reset digunakan untuk menghentikan kerja mikrokontroler dengan kembali ke alamat 0000reset. Rangkaian reset dapat dilihat pada Gambar 14. Untuk mereset mikrokontroler ATmega 16 yaitu dengan memberikan logika Low pada pin reset pin 9 mikrokontroler ATmega 16, logika low ini dibuat minimal 50 ns. Keadaan yang dapat membuat mikrokontroler masuk kedalam kondisi reset adalah: 1 Pada saat Power On 2 Saat reset eksternal terjadi, yaitu ketika pin reset diaktifkan 3 Pada saat watchdog timer mencapai nilai maksimum overflow Gambar 14. Rangkaian Sistem Minimum ATmega 16

E. Rangkaian Driver Relay