individu ini terkait dengan study lanjut perguruan tinggi yang dimana siswa menginginkan karir tentang pemerintahan dan
juga berbahasa.
9 Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur misalnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini
memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel
pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah atau madrasah. Dukungan
sistem ini meliputi aspek-aspek: a pengembangan jejaring networking, b kegiatan manajemen, c riset dan
pengembangan. Selama PPL di SMA N 2 Banguntapan, praktikan tidak melakukan kegiatan dukungan system
dikarenakan kelengkapan BK di sekolah sudah memiliki kelengkapan sistem yang sudah memadahi.
C. ANALISIS HASIL
1. Hambatan Pelaksanaan PPL Selama pelaksanan PPL di SMA N 2 Banguntapan terhitung dari tanggal
15 Juli sampai dengan 15 September 2016, praktikan mengalami beberapa hambatan antara lain:
a. Tidak tersedianya jam mengajar pada awal PPL sehingga praktkan mencari jam masuk ke kelas secara mandiri.
b. Kebijakan PPL dan KKN yang waktunya bersamaan membuat kerja praktikan menjadi kurang maksimal. KKN yang sedianya di hari
jum ‘at, sabtu dan minggu ternyata di dalam pelaksanaannya tidak
hanya di hari-hari itu sehingga membuat tugas-tugas PPL yang seharusnya bisa dikerjakan sore atau malam hari menjadi tertunda
karena waktu sore dan malam hari digunakan untuk kegiatan KKN.
21
c. Keterbatasan materi dari praktikan dikarenakan materi yang dituntut oleh pihak sekolah belom didapatkan di perkuliahan, sehingga
praktikan mencari tau sendiri materi-materi tersebut. Materi yang belum di dapatkan yaitu materi bimbingan karir, materi bimbingan
belajar dan konseling kelompok. d. Sebagian besar siswa tidak mengetahui tugas dan layanan yang dapat
mereka terima dari guru BK. Sehingga siswa kurang interaksi dengan guru BK.
e. Belum tersedianya ruang bimbingan dan konseling kelompok. 2. Solusi
Dengan adanya hambatan-hambatan selama PPL, membuat praktikan mencari solusi. Solusi-solusinya antara lain :
a. Mencari jam kosong. Jam kosong didapat apabila ada guru yang tidak dapat menghadiri KBM di sekolah. Pengkomunikasian jam kosong
didapat oleh guru mapel kepada guru atau mahasiswa yang piket. Dengan demikian praktikan dapat melaksanakan bimbingan klasikal
di dalam kelas. b. Jadwal KKN dan PPL yang waktunya bersamaan membuat praktikan
harus pintar-pintar membagi waktu. KKN yang dilaksanakan sepulang dari PPL memang membuat praktikan kekurangan jam untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah. Solusi dari masalah ini adalah dengan membawa tugas-tugas PPL di kegiatan KKN.
Mengerjakan tugas-tugas PPL di sela-sela waktu istirahat KKN. c. Materi bimbingan belajar, bimbingan karir dan konseling kelompok
didapatkan praktikan di semester 7 perkuliahan. Dengan demikian mahasiswa PPL mencari materi dan belajar materi secara mandiri
untuk dapat melaksanakan bimbingan dan juga konseling kelompok.
d. Kekurangtahuan siswa terhadap peran dan layanan BK membuat siswa enggan berinteraksi langsung ke guru BK. Dengan berinteraksi langsung
dengan siswa baik di dalam ataupun di luar kelas dengan siswa dapat menjelaskan peran dan layanan yang di dapat dari guru BK.
e. Dengan tidak adanya ruang untuk konseling dan bimbingan kelompok di ruang BK, maka konseling dan bimbingan kelompok di lakukan di dalam
kelas dan di luar kelas seprti di taman ,lobby dan juga lapangan.
22
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN