Hak-hak Asasi Pribadi personal rights, 2. Hak-hak Asasi Ekonomi property rights,

L’homme et du Citoyen Perancis Pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara sebagai • Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak-hak yang sama • Hak-hak itu ialah hak kebebasan, hak milik, keamanan dan sebagainya. 11 1918 Rights of Determination Tahun-tahun berikutnya, pencantuman hak asasi manusia dalam konstitusi diikuti oleh Belgia 1831, Unisoviet 1936, Indonesia 1945, dan sebagainya. Naskah yang diusulkan oleh Presiden Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal dasar untuk mencapai perdamaian yang adil. 12 1941 Atlantic Charter dipelopori oleh Franklin D. Rooselvt Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II, kemudian disebutkan empat kebebasan The Four Freedoms antara lain: • Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan berorganisasi. Kebebasan untuk beragama dan beribadah, Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan, Kebebasan seseorang dari rasa takut. 13 1948 Universal Declaration of Human Rights Pernyataan sedunia tentang HAM yang terdiri dari 30 pasal. Piagam tersebut menyerukan kepada semua anggota dan bangsa di dunia untuk menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia dimuat di dalam konstitusi negara masing-masing. Lanjutan ........... 1. 1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan “melekat pada setiap diri manusia” dan Berikan penjelasan yang dimaksud dengan “melekat pada setiap diri manusia” dan “tidak dapat dilaksanakan secara mutlak” dalam pengertian Hak Asasi Manusia “tidak dapat dilaksanakan secara mutlak” dalam pengertian Hak Asasi Manusia Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian HAM, Ma-cam-macam HAM, Upaya pemajuan, Penghormatan dan Penega-kan HAM, dilanjutkan Penugasan dng menjawab pertanyaan sbb : 2. 2. Dalam perkembangan lebih lanjut tentang macam-macam hak-hak asasi manusia, Dalam perkembangan lebih lanjut tentang macam-macam hak-hak asasi manusia, terdapat hak asasi pribadi dan hak asasi politik. Beri penjelasan singkat pada kolom terdapat hak asasi pribadi dan hak asasi politik. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini di bawah ini Hak Asasi Pribadi Hak Asasi Politik ……………………………………………. ………………………………………… Penugasan Praktik Kewarganegaraan Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 3. 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa PBB mengeluarkan Berikan tanggapan penjelasan, mengapa PBB mengeluarkan Univer-sal Declaration Univer-sal Declaration of Human Right of Human Right pada tanggal 10 Des 1948 ................ pada tanggal 10 Des 1948 ................ a. Melekat pada setiap diri manusia : ........................................... b. Tidak dapat dilaksanakan secara mutlak : .................................... Analisis Media Film State Violence Against The Urban Poor of Jakarta Diproduksi oleh: Urban Poor Consortium UPC Pengantar Film ini menceritakan berbagai penggusuran daerah permukiman kumuh di wilayah DKI Jakarta, dan penggusuran ekonomi pengemudi becak karena adanya peraturan daerah yang melarang beroperasinya becak di Jakarta. Operasi penggusuran tukang becak ini berlandaskan perjanjian tertulis Pemda DKI dengan World Bank berkaitan dengan ”Program Jakarta Kota Tanpa Permukiman Kumuh dan Tanpa Pekerja Sektor Informal”. Penggusuran ini ternyata berdampak hingga ke daerah kampung tempat tukang becak yang digusur itu berasal. Akibatnya, terjadi penurunan pendapatan tukang becak di daerah Cirebon, Tegal, Indramayu, dan sekitarnya akibat tingginya persaingan merebut penumpang. 1. Deskripsikanlah ringkasan film yang telah kamu saksikan dengan menggunakan bahasa sendiri 2. Identifikasilah jenis pelanggaran apa saja yang terdapat dalam film yang kamu saksikan Apakah jenis pelanggaran tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM dalam bidang ekosob? Uraikan pendapatmu 3. Jika penggusuran adalah pelanggaran HAM, apakah solusi yang paling adil bagi warga Jakarta yang menjadi korban penggusuran? 4. Uraikanlah perbedaan antara pelanggaran HAM dan tindak pidana biasa

2. PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMAJUAN, PENG- HORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM DI INDONESIA

Peran serta dan upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM di Indonesia, telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat LSM. Peran Serta Pemerintah : 1 Pada tanggal 7 Juni 1993, telah diupayakan berdirinya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. 2 Disahkannya Ketetapan MPR No. XVIIMPR1998 tentang Hak Asasi Manusia pada tanggal 13 November 1998. 3 Dalam amandemen UUD 1945, persoalan HAM mendapat perhatian khusus, yaitu dengan ditambahkannya Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang terdiri atas pasal 28 A hingga 28 J. 4 4 Berdirinya pengadilan HAM yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Berdirinya pengadilan HAM yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 26 tahun 2000 No. 26 tahun 2000 . . 5 5 Pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggraan KPP HAM tahun 2003 yang Pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggraan KPP HAM tahun 2003 yang mempunyai tugas pokok untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya mempunyai tugas pokok untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM, antara lain kasus di Tanjung Priok dan Timor-Timur. pelanggaran HAM, antara lain kasus di Tanjung Priok dan Timor-Timur. Peran Serta LSM : Peran Serta LSM : Berbagai LSM, telah melakukan advokasi thd para korban keja-hatan HAM, Berbagai LSM, telah melakukan advokasi thd para korban keja-hatan HAM, antara lain Yayasan Lembaga Bantuan Hukum In-donesia YLBHI, Komisi antara lain Yayasan Lembaga Bantuan Hukum In-donesia YLBHI, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Keke-rasan KonTras, Lembaga Studi dan untuk Orang Hilang dan Tindak Keke-rasan KonTras, Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manu-sia Elsham. Mereka berperan dalam memberikan Advokasi Hak Asasi Manu-sia Elsham. Mereka berperan dalam memberikan bantuan hukum kepada korban kejahatan HAM serta menyebarluaskan bantuan hukum kepada korban kejahatan HAM serta menyebarluaskan pentingnya perhatian thd persoalan HAM. pentingnya perhatian thd persoalan HAM. 3. 3. Hambatan dan Tantangan Dalam Hambatan dan Tantangan Dalam Upaya Pemajuan, Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Indonesia Penghormatan, dan Penegakan HAM di Indonesia

a. Perkembangan HAM di Indonesia :

 Era 1945 s.d. 1955, bangsa Indonesia banyak disibukkan oleh perjua- ngan untuk mempertahankan kemerdekaan dan terjadinya rongrongan oleh berbagai pemberontakan sehingga masalah HAM masih terabaikan.  Era Orde Lama 1955-1965 hingga peristiwa G 30S PKI 1965, masih terjadi krisis politik kekacauan sosial sehingga persoa-lan HAM tidak memperoleh perhatian.  Era Orde Baru 1966-1998, dalam perjalanannya rezim ini ku-rang konsisten terhadap masalah HAM. Meskipun telah berhasil membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. ERA REFORMASI, TELAH BANYAK MELAHIRKAN PRODUK PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA :

1. Ketetapan MPR No.XVIIMPR1998 tentang Hak Asasi Manusia

2. UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Konven-si menentang penyiksaan dan perlakuan atau peng-hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.

3. Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasio-nal Anti Kekerasan terhadap perempuan.

4. Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.

5. Inpres No. 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan penggunaan istilah pribumi dan nonpribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. 6. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 7. UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. 8. Amandemen kedua UUD 1945 2000 Bab XA Pasal 28A-28J mengatur secara eksplisit Pengakuan dan Jaminan Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia.

B. HAMBATAN PENEGAKAN HAM :

Hambatan umum dalam pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia : • Faktor Kondisi Sosial-Budaya • Faktor Komunikasi dan Informasi • Faktor Kebijakan Pemerintah • Faktor Perangkat Perundangan • Faktor Aparat dan Penindakannya Law Enforcement.

C. TANTANGAN PENEGAKAN HAM :

Tantangan dlm penegakan HAM di Indonesia untuk masa-masa Tantangan dlm penegakan HAM di Indonesia untuk masa-masa yang akan datang, telah digagas oleh Presiden Soeharto pada yang akan datang, telah digagas oleh Presiden Soeharto pada saat akan menyampaikan pidatonya di PBB dalam Konfrensi saat akan menyampaikan pidatonya di PBB dalam Konfrensi Dunia ke-2 Juni 1992 dengan judul “ Dunia ke-2 Juni 1992 dengan judul “ Deklarasi Indonesia Deklarasi Indonesia Tentang HAM Tentang HAM ”. ”.

1. Prinsip Universlitas, 2. Prinsip Pembangunan Nasional,

3. Prinsip Kesatuan Hak-Hak Asasi Manusia Prinsip Indivisibility, 4. Prinsip Objektifitas atau Non Selektivitas,

5. Prinsip Keseimbangan, 6. Prinsip Kompetensi Nasional,

7. Prinsip Negara Hukum.

D. RENCANA AKSI NASIONAL HAM INDONESIA

Kepres No.129 Tahun 1998 tentang Kepres No.129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia RANHAM Indonesia yg Manusia RANHAM Indonesia yg kemudian diubah dengan Kepres No. kemudian diubah dengan Kepres No. 61 Tahun 2003. Mrp upaya nyata untuk 61 Tahun 2003. Mrp upaya nyata untuk menjamin peningkatan penghormatan, menjamin peningkatan penghormatan, pemajuan, pemenuhan, dan pemajuan, pemenuhan, dan perlindungan HAM di Indonesia perlindungan HAM di Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama, adat-istiadat, dan budaya agama, adat-istiadat, dan budaya bangsa yg berdasarkan Pancasila dan bangsa yg berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945. 6 enam Program Utama 6 enam Program Utama RANHAM 2004 – 2009 : RANHAM 2004 – 2009 : • Pembentukan dan penguatan Pembentukan dan penguatan institusi pelaksanaan RANHAM, institusi pelaksanaan RANHAM, • Persiapan ratifikasi instru-men Persiapan ratifikasi instru-men HAM Internasional, HAM Internasional, • Persiapan harmonisasi pera- Persiapan harmonisasi pera- turan perundang-undangan, turan perundang-undangan, • Diseminasi dan pendidikan Hak Diseminasi dan pendidikan Hak Asasi Manusia, Asasi Manusia, • Penerapan norma dan standar Penerapan norma dan standar HAM, dan HAM, dan • Pemantauan, evaluasi dan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan. pelaporan. Tantangan lain, adalah berkaitan adanya “pelanggaran berat” sebagaimana dimaksudkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, yaitu Kejahatan Genosida dan Kejahatan Kemanusiaan. Kejahatan Genosida, adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghan- curkanmemusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, dan kelompok agama. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan , adalah perbuatan yg dilakukan dengan serangan yang meluas atau sistematik yang diketahui bahwa serangan tersebut ditujukan langsung thd penduduk sipil . Penugasan Praktik Kewarganegaraan Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 Setelah melihat tayangan tersebut, tuliskan bagaimana pendapatmu bahwa penegakkan HAM dapat menjadi salah satu alternatif terhadap perlindungan terhadap kehidupan manusia itu sendiri Waktu : 2 x 45 Menit Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Standar Kompetensi : 3. Menganalisis upaya pemajuan, 3. Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, penegakan HAM penghormatan, penegakan HAM Kompetensi Dasar : 3.3. Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan Internasional HAM . Indikator Hasil Yang Diharapkan : • Mendeskripsikan instrumen hukum Internasional HAM • Menguraikan komponen- komponen peradilan Internasional. • Menganalisis peradilan Internasional Hak Asasi Manusia Instrumen Hukum Internasional PBB

1. Mahkamah Internasional

2. Mahkamah Pidana Internasional

3. Panel Khusus dan Spesial Pidana

Internasional PERADILAN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA Komponen-komponen Peradilan Internasional Peradilan Internasional Hak Asasi Manusia