Latar Belakang Masalah Bernadetta Estu Putri

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam salah satunya adalah kebutuhan akan pakaian dan aksesoris. Seiring dengan perkembangan zaman maka kebutuhan manusia akan pakaian mengalami perkembangan dengan munculnya mode–mode dan gaya desain yang unik sehingga terbentuk suatu gaya fashion yang digemari masyarakat. Begitu juga dengan yang terjadi pada gaya pakaian anak muda Indonesia saat ini, dimana terjadi pergeseran selera mereka dalam memilih pakaian, dahulu anak muda bangga bila menggunakan pakaian dengan merk luar negeri namun sekarang produk pakaian lokal pun telah mampu bersaing dan dapat diterima, dimulai dengan inisiatif beberapa anak muda yang kreatif yang sepakat dengan mencoba mendirikan sebuah toko pakaian dengan menjual produk buatan sendiri yang dikenal dengan nama distro, hal inilah merupakan awal munculnya distro- distro di Indonesia, yang diawali dari kota besar yaitu Jakarta dan Bandung dan kini merambah hingga kota-kota yang lain sehingga menciptakan sebuah fase baru dalam perkembangan industri clothing dan merchandising. Seiring berdirinya distro di Indonesia maka banyak berdiri industri clothing dan merchandising yang memproduksi produk pakaian dan aksesoris sendiri dengan kualitas bahan dan gaya desain yang mampu bersaing dengan produk luar negeri. Hal ini ternyata mendapat sambutan baik oleh masyarakat dimana produk lokal dapat diterima dan sampai saat ini perkembangannya semakin baik. Dengan semakin commit to user 2 banyaknya clothing dan merchandising yang berdiri maka persaingan dalam industri ini pun semakin ketat, ditambah pula dengan munculnya serta berkembangnya aliran- aliran musik yang dijadikan dasar dalam perancangan clothing,terutama aliran musik keras di Indonesia yang sudah terinfluence band-band luar negeri sehingga diperlukan suatu strategi yang tepat agar tetap mampu bertahan dan selalu diterima di hati masyarakat. Agar dapat bersaing maka setiap usaha memerlukan ciri khas dari produk dari industri itu sendiri dan hal yang tidak kalah penting adalah kegiatan promosi. Dalam dunia pemasaran, promosi merupakan hal yang harus dilakukan perusahaan untuk memasyarakatkan produknya dengan tujuan meraih konsumen yang menjadi target pasar, apalagi bila produk tersebut belum dikenal oleh masyarakat dan belum diakui keberadaannya. Hellcome Merchandise merupakan sebuah usaha clothing dan merchandise yang memproduksi pakaian dan aksesoris bagi anak muda penggemar aliran musik keras seperti punk, metal, hardcore, underground dan sejenisnya dengan gaya desain band-band punk, rock art dan rebel art seperti kaos, jaket, emblem, backpath, bandana dan aksesoris pelengkap untuk kostum band atau untuk manggung. Pendirian usaha ini bermula dari kecintaannya pada musik punk dan keinginannya untuk menghasilkan uang saku dari hasilnya bekerja sendiri. Usaha ini berdiri sekitar tiga tahun yang lalu di Jogjakarta dan sudah memasarkan produknya di beberapa kota seperti Jogjakarta, Solo, Magelang, Cilacap, Bandung, Jakarta dan masih banyak lagi, bahkan hingga luar jawa. Walau industri clothing dan merchandising ini sudah berjalan cukup lama tetapi nama Hellcome Merchandise baru dikenal commit to user 3 beberapa bulan terakhir dan promosi yang dilakukan masih dirasa kurang dan perlu adanya peningkatan sehingga perlu dilakukan usaha promosi karena belum begitu dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan hal itu penulis mengangkat Hellcome Merchandise, melalui promosi dan periklanan, agar lebih dikenal masyarakat luas terutama kalangan anak muda pecinta aliran musik punk dan musik keras. Maka dari itu penulis mencoba mengulas produk ini, tentang permasalahan dan strategi pemecahannya dengan mengambil judul “PERANCANGAN PROMOSI HELLCOME MERCHANDISE MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL“. commit to user 4

B. Rumusan Masalah