Perhitungan Potensi Pajak Hotel Berdasarkan

b. Penetapan Target Target adalah angka minimal yang harus diraih Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta dalam pemungutan pajak restoran. Dasar untuk menyusun target setiap tahunnya di antaranya tingkat pertumbuhan, laju inflasi dan mempertimbangkan tingkat capaian tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dari pihak Dipenda, target yang ditetapkan berdasarkan realisasi Pajak Hotel yang telah dicapai pada tahun sebelumnya. Karena Hasil pendataan oleh Dipenda tidak bisa dijadikan dasar pengenaan pajak. Hasil pendataan tidak dapat dijadikan sebagai dasar pengenaan pajak karena menurut Wajib Pajak besarnya pajak yang ditetapkan terlalu besar dan memberatkan, sehingga pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak bukan berdasarkan pajak yang terutang dari hasil pendataan, namun berdasarkan kesanggupan Wajib Pajak Hotel membayar pajak.

2. Perhitungan Potensi Pajak Hotel Berdasarkan

Survey yang Dilakukan Penulis Perhitungan potensi Pajak Hotel pada Tugas Akhir ini membahas Pajak Hotel dari hotel di Kota Surakarta. Sedangkan pembagian klasifikasi penerimaan Pajak Hotel di Kota Surakarta dikelompokkan menjadi dua yaitu hotel dan losmen atau rumah indekos. Di Surakarta yang terdaftar sebagaiWajib Pajak Hotel terdiri dari 135 hotel. Dan penulis mengambil sampel sebanyak 20 hotel. Tetapi dalam pelaksanaannya jumlah hotel yang didijadikan sampel hanya 19 hotel karena dari hotel bintang 4 yang dijadikan sampel datanya tidak bisa diambil. Di bawah ini akan disajikan kondisi hotel di Surakarta yang dijadikan sampel oleh penulis. Tabel II.1 Kondisi Hotel Di Kota Surakarta No Nama Hotel Klasifikasi Kamar Tarif Kamar Jumlah Kamar 1 THE SUNAN Resident 2.500.000 1 Suit 1.500.000 2 Junior 1.000.000 8 Executive 600.000 13 Deluxe 385.000 101 2 RIYADI PALACE Executive Suite 337.500 4 Junior Suite 275.000 4 Deluxe 200.000 8 Junior Deluxe 175.000 6 Moderate 154.000 14 Standart 135.000 20 3 AGAS INTERNASIONAL Suite 1.149.500 1 Deluxe 720.000 5 Superior 635.000 30 Moderate 544.000 30 4 KUSUMA KARTIKASARI Executive Suite 500.000 1 Suite 350.000 1 Executive 250.000 5 Deluxe 175.000 20 Standart 150.000 20 5 ASIA Asia Suite 1.150.000 1 Honeymoon 720.000 3 Family 540.000 4 Deluxe 360.000 48 Superior 400.000 6 Sumber: data primer yang diolah Moderate 318.000 21 Standart Plus 242.000 8 Standart 165.000 14 6 DIAMOND President Suite 2.000.000 2 Executive Suite 1.100.000 4 Junior Suite 1.000.000 3 Super Deluxe 400.000 2 Superior 330.000 21 7 INDAH JAYA Family 400.000 2 Deluxe 295.000 12 Superior 245.000 14 Moderate 220.000 6 Standar 200.000 8 8 MAWAR INDRIA Suite Room 250.000 2 Deluxe 225.000 15 Superior 175.000 6 Moderate 145.000 6 Yunior 115.000 2 Standar 75.000 3 9 GRAHA INDAH VIP 70.000 23 Moderate 60.000 4 10 GRAND SETIA KAWAN VIP 615.000 1 Deluxe 455.000 8 Moderate 370.000 36 Superior 310.000 16 12 BINTANG Deluxe 288.000 52 Standar 104.000 18 13 TRIO Suite Room 200.000 3 Superior 125.000 17 Standar 80.000 15 14 GAJAHMADA VIP 125.000 4 Standar 50.000 13 15 TRISARI VIP 65.000 6 Standar 35.000 12 16 MUTIARA Standar 30.000 14 17 WAHYU VIP 75.000 5 Standar 40.000 9 Sumber: data primer yang diolah 18 ARIES AC 75.000 10 Standar 45.000 16 19 MEKAR SARI AC 135.000 7 Standar 75.000 22 20 POJOK Standar 30.000 15 Sumber: data primer yang diolah Tabel II.1 menyajikan jenis kamar hotel, tarif dan jumlah kamar masing-masing kelas. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk menghitung potensi pajak hotel di Kota Surakarta oleh penulis. Untuk mengetahui potensi penerimaan Pajak Hotel, maka harus diketahui potensi hunian hotel terlebih dahulu. Potensi hunian hotel dihitung dari hunian dikalikan dengan rata-rata kamar yang laku setiap harinya, oleh karena itu kemampuan masing-masing hotel untuk dapat menjual kamar dan fasilitas lainnya juga berbeda. Potensi hunian dikatakan 100 apabila kamar dan fasilitas hotel laku semua. Untuk mengetahui potensi hunian hotel yang sesungguhnya ditentukan dengan cara: 1. Menghitung tingkat hunian harian dengan survey langsung ke hotel- hotel yang dijadikan sampel. Perhitungan hunian didasarkan pada jumlah tamu yang menginap. 2. Menghitung tingkat hunian bulanan, dengan cara meminta data tingkat hunian hotel selama sebulan dari hotel yang dijadikan sampel. 3. Menghitung tingkat hunian tahunan, dengan cara mengalikan hasil tingkat hunian bulanan dengan jumlah bulan dalam satu tahun atau 12 bulan. Karena menurut penjelasan dari pihak hotel tingkat hunian hotel tidak dapat ditentukan bulan ramai dan sepi maka tingkat hunian bulanan tersebut diasumsikan selalu sama dengan bulan-bulan lain dalam satu tahun. Dari hasil perhitungan tingkat hunian tahunan tersebut, maka akan dapat potensi hunian yang sesungguhnya. 4. Menghitung potensi tingkat hunian tahunan, yaitu dengan cara jumlah hunian yang sesungguhnya dibagi dengan jumlah kamar hotel yang tersedia, kemudian dikalikan 100. Berdasarkan perhitungan tingkat hunian hotel di Kota Surakarta selama setahun sebesar Rp.87.765.300.000,00. Hasil perhitungan potensi hunian hotel yang sesungguhnya dapat dilihat pada tabel II.2 di bawah ini : Tabel II.2 Potensi Hunian Hotel yang Sesunguhnya No Nama Hotel Potensi Hunian Hotel yang Sesungguhnya Rp 1 The Sunan Hotel 7,932,723,600 2 Hotel AGAS 4,725,675,570 3 Hotel Riyadi Palace 1,519,027,800 4 Hotel ASIA 2,110,912,440 5 Hotel Kusuma Kartikasari 1,763,025,000 6 Hotel Diamond 2,310,231,600 7 Hotel Graha Indah 172,731,600 8 Hotel Indah Jaya 1,053,230,400 9 Hotel Mawar Indria 772,041,600 10 Hotel Grand Setia Kawan 3,045,542,200 11 Hotel BINTANG 2,440,543,680 12 Hotel Gajah Mada 138,816,000 13 Hotel Trio 437,372,400 14 Hotel Trisari 172,731,600 15 Hotel Mekar Sari 285,631,200 16 Hotel Mutiara 66,600,000 17 Hotel Aries 273,454,200 18 Hotel Wahyu 118,483,800 19 Hotel Pojok 101,160,000 JUMLAH 29,439,934,690 Sumber : data primer yang diolah Persentase potensi hunian hotel yang sesungguhnya selama satu tahun yaitu : = 100 00 , 000 . 300 . 765 . 87 00 , 690 . 943 . 239 . 29 x Rp Rp = 33,54 Dari hasil perhitungan, jumlah kamar yang tesedia dengan jumlah Rp.87.765.300.000,00 dan potensi hunian hotel yang sesungguhnya sebesar Rp.29.439.943.690,00 sehingga potensi hunian yang sesungguhnya mencapai 33,54 dari jumlah kamar yang tersedia. Setelah mengetahui potensi hunian hotel, maka dapat dihitung potensi Pajak Hotel, dengan cara hasil perhitungan potensi hunian yang sesungguhnya selama satu tahun dikalukan dengan tarif pajak hotel sebesar 10. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel II.3 di bawah ini : Tabel II.3 Potensi Pajak Hotel No Nama Hotel Potensi Hunian Hotel yang Sesungguhnya Rp Potensi Pajak Hotel Rp a b bx10 1 HotelSunan 7,932,723,600 793,272,360 2 Hotel AGAS 4,725,675,570 472,567,557 3 Hotel Riyadi Palace 1,519,027,800 151,902,780 4 Hotel ASIA 2,110,912,440 211,091,244 5 Hotel Kusuma Kartikasari 1,763,025,000 176,302,500 6 Hotel Diamond 2,310,231,600 231,023,160 7 Hotel Graha Indah 172,731,600 17,273,160 8 Hotel Indah Jaya 1,053,230,400 105,323,040 9 Hotel Mawar Indria 772,041,600 77,204,160 10 Hotel Grand Setia Kawan 3,045,542,200 304,554,220 11 Hotel BINTANG 2,440,543,680 244,054,368 12 Hotel Gajah Mada 138,816,000 13,881,600 13 Hotel Trio 437,372,400 43,737,240 14 Hotel Trisari 172,731,600 17,273,160 15 Hotel Mekar Sari 285,631,200 28,563,120 16 Hotel Mutiara 66,600,000 6,660,000 17 Hotel Aries 273,454,200 27,345,420 18 Hotel Wahyu 118,483,800 11,848,380 19 Hotel Pojok 101,160,000 10,116,000 Jumlah 29.439.934.690 2.943.993.469 Sumber: data primer yang diolah Adapun target menurut Dipenda beserta realisasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel II.4 Laporan Target dan Realisasi Pajak Hotel dari Hotel yang dijadikan sampel Tahun 2009 Target Rp Realisasi Rp 1.622.142.707 1.663.883.130 102,58 Sumber: Dipenda Surakarta Tabel II.4 menunjukkan target pajak hotel tahun 2009 adalah sebesar Rp 1.622.142.707,00, sedangkan realisasi pendapatan yang diterima tahun 2009 sebesar Rp 1.663.883.130,00. Selisih dari perbandingan tersebut adalah sebesar Rp 41.740.423,00, dari selisih tersebut dapat dilihat pencapaian target yang ditetapkan oleh pemerintah sudah cukup berhasil yaitu, realisasi pendapatan yang diterima sudah bisa melebihi target yang ditetapkan. Penetapan target menurut Dipenda tersebut tidak sesuai dengan potensi yang ada, tetapi berdasarkan realisasi pada tahun sebelumnya. Dan apabila penetapan target berdasarkan hasil perhitungan potensi yang sesungguhnya, dari target yang ditetapkan oleh Dipenda sebesar Rp. 1.622.142.707,00 hanya mencapai 56,52 dari potensi hasil perhitungan sebesar Rp. 2.943.993.469,00. Perhitungan persentasenya adalah sebagai berikut: = 100 00 , 469 . 993 . 943 . 2 . 00 , 707 . 142 . 622 . 1 . x Rp Rp = 56,52

3. Apabila Target yang Ditetapkan 90 dari Potensi