36
Gambar 4. Grafik Hasil Tingkat Ketepatan Overhead Smash Silang Posisi Genap
2. Deskripsi Hasil Tingkat Ketepatan Overhead Smash Silang Posisi
Ganjil
Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan maka dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
5 10
15 20
25 30
35
Interval 25
35 25
5 10
p er
sen ta
se
Overhead Smash Silang Posisi Genap
26-29 30-33
34-37 38-41
42-45
37
Tabel 3. Deskripsi Statistik Tingkat Ketepatan Overhead Smash Silang
Posisi Ganjil Statistik
Skor Mean
28,8500 Median
28,0000 Mode
27,00 Std. Deviation
5,47025 Range
26,00 Minimum
21,00 Maximum
47,00
Dari data di atas dapar dideskripsikan tingkat ketepatan overhead smash silang posisi ganjil dengan rerata sebesar 28,85, nilai tengah 28, nilai
sering muncul 27, simpangan baku 5,47. Sedangkan skor tertinggi sebesar 47 dan skor terendah sebesar 21. Dari hasil tes maka dapat disajikan dalam
kelas interval sebagai berikut:
38
Tabel 4. Kelas Interval Tingkat Ketepatan Overhead Smash Silang
Posisi Ganjil
NO Interval Nilai
Frekuensi Persentase
1 43 - 48
1 5
2 37
– 42 3
31 – 36
4 20
4 25
– 30 12
60 5
19 – 24
3 15
Jumlah 20
100
Dari hasil tingkat ketepatan overhead smash silang posisi ganjil di atas maka dapat diperjelas dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
39
Gambar 5. Grafik Hasil Tingkat Ketepatan Overhead Smash Silang Posisi Ganjil
C. Hasil Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi atau uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Penggunaan uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh, sedangkan penggunaan uji homogenitas
digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang bersifat homogen.
10 20
30 40
50 60
Interval 15
60
20 5
p er
sen ta
se
Overhead Smash Silang Posisi Ganjil
19-24 25-30
31-36 37-42
43-48
40
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas mengunakan uji chi square. Dalam uji ini akan menguji hipotesis sampel berasal dari populasi berdistribusi normal, untuk
menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga Asymp. Sig dengan 0,05. Kriterianya Menerima hipotesis apabila Asymp. Sig lebih besar
dari 0,05, apabila tidak memenuhi keriteria tersebut maka hipotesis ditolak.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
No Variabel
Asymp.Sig Kesimpulan
1 Smash Silang Posisi Genap
0,967 Normal
2 Smash Silang Posisi Ganjil
0,276 Normal
Dari table di atas harga Asymp. Sig dari variabel semuanya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis yang menyatakan sampel bedasarkan dari populasi
yang berdistribusi normal diterima. Dari keterangan tersebut, maka data variabel dalam penelitian ini dapat dianalisis menggunakan pendekatan
statistik parametrik. 2.
Uji Homogenitas Dalam uji ini akan menguji hipotesis bahwa varians dari variabel-
variabel tersebut sama, untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
41
membandingkan nilai signifikan lebih dari 0,05. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Variabel Nilai Signifikansi
Taraf Signifikasnsi Kesimpulan
Smash 0,964
0,05 Homogen
Dari perhitungan diperoleh signifikansi 0,05, berarti varian sampel tersebut homogen, maka hipotesis yang menyatakan varians dari variabel
yang ada sama atau diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa varians populasi homogen.
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu ada perbedaan ketepatan overhead smash silang posisi genap dan
overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun sebagai berikut:
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah
Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun, maka dilakukan uji t. Hasil uji t terangkum dalam tabel berikut:
42
Tabel 7. Uji T
t-test for equality of Means T
hitung df
T-tabel Sig. 2-
tailed Mean
Difference Smash
2,586 38
2,024 0,014
4,15
Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 2,586 2,024 t- tabel dan besar nilai signifikansi probability 0,014 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan antara ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di
Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun. Apabila dilihat dari rerata smash silang posisi genap sebesar 33 dan rerata smash silang
posisi ganjil sebesar 28,85 maka diperoleh angka mean difference sebesar 4,15. Hal ini menunjukkan bahwa smash silang posisi genap lebih baik 14,38
dibandingkan rerata smash silang posisi ganjil.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah
Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun. Hasil uji t dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 2,586 2,024 t-tabel dan besar nilai
signifikansi probability 0,014 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti