40
3. Tahap
Posttest
Posttest
dilakukan pada hari Jumat, 18 Juli 2014 pada 16 subjek pada kelompok eksperimen dan 16 subjek pada kelompok kontrol.
Posttest
ini dilakukan setelah kelompok eksperimen mendapatkan 5 lima sesi terapi
tari.
Posttest
dilakukan di Studio Miryam, Mrican, Sleman, Yogyakarta. Kelompok kontrol mengikuti
posttest
pada pukul 10.00-11.00 WIB dan kelompok eksperimen pada pukul 16.00-17.00 WIB.
C. Hasil Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 32 orang perempuan ODHA berusia 22-40 tahun baik dari lini 1 ataupun lini 2. Lini 1 dan lini 2 ini merupakan
indikator tingkat keparahan penyakit. Lini 1 adalah tingkatan awal dari HIV sedangkan lini 2 adalah tingkatan yang lebih tinggi atau lebih parah.
Tabel 1. Data Subjek Penelitian
No Kelompok
Jumlah Usia
Status ODHA 1
2 Kontrol
Eksperimen
Total 16 orang
16 orang
32 orang 22-40 tahun
22-40 tahun Lini 1 dan Lini 2
Lini 1 dan Lini 2
41
2. Deskripsi Data Penelitian
Nilai rata-rata
mean
dan jumlah subjek N pada penelitian ini dalam masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Tabel Data Deskriptif Penelitian
No Keterangan Kelompok Subjek N
Mean Standard Deviasi
1
2
3
Pretest
Posttest
Gain Score
Kel. Eksperimen
Kel. Kontrol
Kel. Eksperimen
Kel. Kontrol
Kel. Eksperimen
Kel. Kontrol 16
16
16
16
16
16 32,56
29,44
15,06
30,56
-17,5
-1,125 5,059
7,052
11,602
3,864
11,547
8,188
Apabila dilihat dari rata-rata
gain score
, kelompok eksperimen mengalami penurunan tingkat depresi sebesar 17,5 dan kelompok kontrol
mengalami penurunan sebesar 1,125. Jika dilihat dari data keseluruhan, dari 16 subjek dalam kelompok kontrol, 6 subjek mengalami penurunan tingkat
depresi, 8 subjek mengalami peningkatan, dan 2 subjek tidak mengalami perubahan tingkat depresi. Selanjutnya, dari 16 subjek dalam kelompok
eksperimen, 14 subjek mengalami penurunan tingkat depresi, 1 subjek
42
mengalami peningkatan, dan 1 subjek tidak mengalami perubahan tingkat depresi.
3. Data Observasi
Data observasi dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan terhadap perilaku subjek selama 5 sesi terapi. Data ini
dapat menjadi data tambahan terkait factor-faktor yang menggambarkan depresi subjek.
Terapi tari yang dilakukan selama 5 sesi dimulai dengan perkenalan subjek dengan terapis. Sebagai pembuka, terapis menari di hadapan subjek,
sesaat setelah itu terapis mengajak subjek untuk
sharing
kesan apa yang timbul ketika melihat terapis menari. Beberapa subjek berani menyatakan
pendapatnya. Secara umum mereka berpendapat bahwa tarian terapis membangkitkan ingatan mereka dan mereka seperti melihat diri mereka ada
dalam sosok yang dibawakan terapis dalam tarian. Pada pertemuan pertama, secara keseluruhan subjek mengikuti kegiatan terapi dengan baik meskipun
tampak masih malu atau canggung untuk bergerak. Pada pertemuan kedua, secara umum subjek sudah mulai berani
mengungkapkan ekspresi dirinya melalui gerakan. Mereka menirukan gerakan terapis dengan baik dan sesekali bertanya. Hal ini menunjukkan
bahwa subjek sudah mulai membuka diri kepada terapis dan kepada rekan- rekannya. Akan tetapi, ada 2 subjek yang tampak masih diam dan terlihat
tidak mau bergerak serta lebih banyak duduk.
43
Pertemuan ketiga, keempat, dan kelima secara keseluruhan subjek tampak sudah lebih nyaman mengungkapkan perasaannya melalui gerakan.
Bahkan 2 dua subjek yang pada 2 dua kali pertemuan awal tampak diam sudah mulai mau bertanya kepada terapis bagaimana mereka bisa bergerak
untuk mengungkapkan dirinya. Subjek lain tampak menyatakan keinginannya untuk menari lebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa subjek
sudah mulai merasa percaya diri.
Sharing
yang dilakukan terapis dengan masing-masing subjek semakin interaktif dan meningkat pada 3 tiga
pertemuan terakhir. Subjek semakin berani mengeksplorasi diri melalui gerak dan ini mengindikasikan bahwa kepercayaan diri sudah tumbuh dan
hal ini dapat membantu meningkatkan penghargaan diri
self-esteem
.
D. Hasil Uji Statistik