Skema Perancangan SKEMA PERANCANGAN Simpulan

5 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan SKEMA PERANCANGAN

Kampanye Anti Rokok di Dalam Rumah Melalui Perokok Pasif Tabel 1.5.1 Skema perancangan Sumber: Hasil Penelitian MASALAH Sebagian besar masyarakat belum mengetahui bahaya dari asap rokok, serta banyaknya orang melakukan kebiasan merokok di dalam rumah yang dapat mengganggu kesehatan orang lain. Iklankampanye tentang bahaya dari asap rokok belum banyak di kota Bandung sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan bahaya asap rokok bagi kesehatan. HIPOTESA AWAL Diperlukan sebuah upaya untuk menyadarkan perokok aktif untuk tidak merokok didalam rumah dan menghimbau bahaya asap rokok bagi perokok pasif. STRATEGI  Bagaimana agar orang yang tidak merokok Perokok Pasif mau menghimbau perokok aktif akan bahaya dari asap rokok?  Bagaimana agar perokok aktif sadar bahaya asap rokok dan tidak merasa nyaman lagi merokok di dalam rumah ?  Bagaimana membuat program tepat untuk merealisasikan hal tersebut dan media apa saja yang dipakai agar prokok aktif dan pasif mengerti dan mau untuk melaksanakannya? . KONSEP PERANCANGAN Merancang sebuah kampanye yang menginformasikan bahaya asap rokok bagi perokok pasif. TARGET Target Primer : perokok pasif Target Sekunder : perokok aktif HASIL AKHIR Hasil akhirnya adalah:  kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat  Berkurangnya aktifitas merokok didalam rumah, sehingga tidak mengganggu kesehatan orang lain yang tidak merokok, dan lingkungan pun menjadi nyaman dan sehat. Pengumpulan Data Zat racun rokok akan menempel di dinding, karpet dan perabotan, dan akan dilepaskan kembali ke udara. Sistem ventilasi tidak menghilangkan partikel dan gas-gas beracun di udara walaupun digunakan filtrasi udara , Pendingin udara dan buka-tutup pintu akan tetap terkontaminasi asap rokok US Surgeon General, 2006 53 Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 atau yang juga di sebut dengan Tugas Akhir ini sangat berguna bagi penulis untuk mengasah kemampuan dan mencoba mendalami dunia luar yang akan dihadapi penulis dikemudian hari. Penulis juga kemudian menjadi belajar cara untuk berkampanye yang baik dan benar sehingga dapat di terima oleh masyarakat luas. Tugas akhir ini juga melatih penulis untuk bekerja keras, bersikap disiplin, dan tekun. Penulispun menyadari bahwa mendesain karya untuk sebuah kampanye tidaklah semudah kelihatannya. Tiap desain yang dibuat harus memiliki konsep yang jelas, sehingga desain tidak asal jadi. Hal ini membuat penulis dalam membuat kampanye harus berusaha untuk mendesain, mengedit dan meretouch foto semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat tertarik dan mengerti akan konsep yang ingin disampaikan oleh foto dan mau melaksanakannya. Mata Kuliah Tugas akhir ini juga secara tidak langsung membuat penulis menjadi lebih menguasai program Photoshop. Dengan mengikuti bimbingan ini juga penulis menjadi lebih mengerti akan peranan strategi desain untuk melakukan sebuah kampaye. Dibantu dengan kemampuan dari desainer grafis, sebuah kampanye menjadi lebih terbantu dengan pengeditan yang dilakukan pada foto-foto, sehingga membuat desain grafis dan foto yang ada tidak hanya menjadi sekedar grafis dan foto saja, namun juga memiliki konsep dan menjadi lebih menjual. 54 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran Penguji