Kampanye Anti Rokok untuk Anak Sekolah Dasar bagi Orang Tua di Bandung.

(1)

ABSTRAK

Saat ini kesadaran masyarakat akan bahaya merokok masih sangat rendah. Jumlah perokok semakin meningkat setiap tahunnya, bukan orang dewasa saja yang merokok tapi anak-anak pun sudah mulai mencobanya. Kebanyakan orang tua juga kurang memperhatikan kebiasaan anaknya yang mungkin saja mereka sudah mencoba merokok. Padahal merokok di usia dini akan lebih berdampak buruk karena racunnya akan terus mengendap dan secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi kesehatannya. Selain itu juga rokok mempunyai zat yang membuat orang yang sudah menghisapnya akan ketagihan maka sulit untuk menghentikan pecandu rokok. Sebaiknya tidak mencoba merokok karena bila sudah terlanjur merokok akan sulit untuk menghentikannya. Maka dari itu bebas merokok dimulai sejak dini sebelum terlancur mencobanya.


(2)

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ……….1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ………3

1.3Tujuan Perancangan ……….. 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………4

1.5Skema Perancangan ……….……... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rokok ……….. 7

2.1.1 Kandungan Rokok dan Dampaknya bagi Kesehatan ………... 7

2.1.2 Jenis Rokok ……….... 8

2.2 Pengertian Komunikasi ……….... 12

2.2.1 Definisi Komunikasi Kesehatan ……….. 12

2.3 Pengertian Kampanye ………...13

2.3.1 Jenis-jenis Kampanye ……….……. 13

2.3.2 Tahapan Kampanye ……….…… 15

2.3.3Teori kampanye ………... 15

2.4Psikologi Anak Sekolah Usia 6-12 tahun ……….…16

2.4.1 Langkah Efektif untuk Mendisiplinkan Anak usia SD ……….18

2.5 Media ………..18

2.6 Teori Segmentasi Targeting Positioning……….. 20

2.7 Analisis SWOT ………..… 20

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1. Data dan Fakta……….. 21


(3)

3.1.1.1 Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia ………..….….…..21

3.1.2 Institusi Terkait ……….…22

3.1.2.1 Dinas Kesehatan ………22

3.1.2.2 Dinas Pendidikan ………..………24

3.1.3 Sponsorhip ………..……. 25

3.1.3.1 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk .... 26

3.1.4 Data dan Analisa ………..….26

3.1.4.1 Wawancara dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung …..….26

3.1.4.2 Wawancara dengan Psikologi ………28

3.1.4.3 Kuesioner ………...28

3.1.4.3.1 Hasil Kuesioner ……….….29

3.1.4.3.2 Kesimpulan Hasil Kuesioner ………..31

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis ………31

3.1.5.1 Kampanye Anti Rokok di Indonesia ………31

3.1.5.1.1 Himbauan Kawasan Tanpa Rokok di SMP Negeri 5 Bogor ………..31

3.1.5.1.2 Penyuluhan Anti Rokok pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia ……….32

3.1.5.1.3 Kampanye Bebas Rokok oleh Mahasiswa ITB …..33

3.1.5.1.4 Kampanye Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Yogyakarta ……….33

3.1.5.1.5 Kampanye dan Seminar Anti Rokok di SMPN 2 Kebomas Gresik ………34

3.1.5.2 Kampanye untuk Anak-anak ………34

3.1.5.2.1 Kampanye Perlindungan Anak Perempuan di India………34

3.1.5.2.2 Kampanye Peduli terhadap Kesehatan Mental Anak………35

3.1.5.2.3 Kampanye Anti Rokok pada Anak di Jepang …….36

3.1.5.2.4 Kampanye Anti Rokok pada Anak ……….37


(4)

3.2.1 Mendefinisikan Sasaran ………37

3.2.1.1 Segmentasi Targeting Positioning ……….37

3.2.1.2 SWOT ………39

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ……… 40

4.1 Konsep Komunikasi ……….…. 40

4.2 Konsep Kreatif ……….…. 40

4.2.1 Gaya Gambar ………..…. 41

4.2.2 Layout ………..…………. 42

4.2.3 Tipografi ………..………. 42

4.2.4 Warna………..…………45

4.3 Strategi Media 4.3.1 Strategi Media ………... 45

4.3.1.1 Conditioning ………. 45

4.3.1.1.1 Iklan Koran Pikiran Rakyat ……… 46

4.3.1.1.2 Poster Berseri conditioning………..46

4.3.1.1.3 Sticker di Angkutan Kota ………...46

4.3.1.1.4 Pembagian Kaos dan Mug ………. 47

4.3.1.2 Informing ………. 47

4.3.1.2.1 Poster berseri informing ……...……….. 47

4.3.1.2.2 Buku catatan telepon ……….. 47

4.3.1.2.3 Pembatas buku ……….……….….. 47

4.3.1.3 Reminding ………. 48

4.3.1.3.1 Poster Reminding …..………... 48

4.3.1.3.2 Pembagian Kalender ….………... 48

4.3.1.3.3 Pembagian Tas Belanja ……….. 48

4.3.1.3.4 Pembagian Gantungan Kunci ………. 48

4.3.2 Timeline ……….... 49

4.3.3 Biaya Media ……….. 49

4.4 Hasil Karya 4.4.1 Logo ………. 51


(5)

4.4.3 Iklan Koran Pikiran Rakyat ……….…..…………54

4.4.4 Sticker di Angkutan Kota ……….……… 55

4.4.5 Pembagian Kaos dan Mug ………56

4.4.6 Poster berseri informing ……….……….. 56

4.4.7 Buku catatan telepon ……… 57

4.4.8 Pembatas Buku ………. 58

4.4.9 Poster reminding ……….. 59

4.4.10 Pembagian Kalender ………..…… 60

4.4.11 Pembagian Tas Belanja ……….…………. 61

4.4.12 Pembagian Gantungan Kunci ………. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..63

5.1 Kesimpulan ……….63

5.2 Saran Penguji ………..……….. 63


(6)

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 3.1.1.1.1 Logo Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia ………..20

Gambar 3.1.2.1.1 Logo Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ………21

Gambar 3.1.1.2.2 Logo Dinas Pendidikan kota Bandung ……….23

Gambar 3.1.3.1.1 Logo PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk ...24

Gambar 3.1.5.1.1 Himbauan Kawasan Tanpa Rokok di SMP Negeri 5 Bogor ……31

Gambar 3.1.5.1.2 Penyuluhan Anti Rokok pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia ….31 Gambar 3.1.5.1.3 Kampanye Bebas Rokok oleh Mahasiswa ITB ……….32

Gambar 3.1.5.1.4 Kampanye Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Yogyakarta ……….32

Gambar 3.1.5.1.5 Banner Kampanye dan Seminar Anti Rokok di SMPN 2 Kebomas Gresik ………33

Gambar 3.1.5.2.1 Kampanye Perlindungan Anak Perempuan di India ……….34

Gambar 3.1.5.2.2 Kampanye Peduli terhadap Kesehatan Mental Anak ………34

Gambar 3.1.5.2.3 Kampanye Anti Rokok pada Anak di Jepang ………...35

Gambar 3.1.5.2.4 Kampanye Anti Rokok pada Anak ………...35

Gambar 4.4.1.1 logo ……….………. 52

Gambar 4.4.2.1 poster tahap conditioning ……… 54

Gambar 4.4.3.1 iklan koran ……….. 55

Gambar 4.4.4.1 Sticker angkutan kota ………. 55

Gambar 4.4.5.1 kaos ………. 56

Gambar 4.4.5.2 mug ……….. 56

Gambar 4.4.6 poster informing ………. 57

Gambar 4.4.7 buku catatan telepon ……….……….. 58

Gambar 4.4.8 pembatas buku ………..……….. 59

Gambar 4.4.9 poster reminding ……… 60

Gambar 4.4.10 kalender 2014 ………... 61

Gambar 4.4.11 tas belanja ………. 61


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sejak diberlakukannya Perda No.3 2005 pasal 23 tentang pelarangan merokok di tempat umum, saran kesehatan, tempat kerja, tempat ibadah dan angkutan umum, sampai dengan tahun 2010, fakta menunjukan bahwa persentase perokok di Jabar sebanyak 26,7%, hal ini lebih tinggi dari persentase nasional (23,7%). Sebanyak 81,5% perokok, merokok di dalam rumah ketika bersama anggota rumah tangga lainnya. Kegiatan merokok setiap tahunnya terus meningkat, hal ini tentu berkaitan dengan kurangnya kesiapan pemerintah kota Bandung (Pemkot Bandung) dalam menghimbau masyarakatnya akan bahaya merokok. Dinas Kesehatan yang diwakilkan oleh bapak Drg.Yus Ruseno, Msc. PH Griff mengemukakan bahwa “kegiatan merokok sangat sulit diberantas, ini berkaitan dengan kurangnya dukungan pemerintah pusat, jumlah kampanye anti rokok jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah iklan rokok yang beredar di Indonesia”, lebih lanjut ia mengemukakan Pemkot Bandung tiap tahunnya selalu memberi anggaran bagi hasil cukai untuk kegiatan kampanye hari tanpa tembakau yang diperingati tanggal 31 Mei tetapi beliau juga mengeluhkan bentuk kampanye yang hanya sebatas kata-kata yang terus dibuat sama setiap tahunnya tanpa ada visual yang tegas dan jelas, sehingga sangat sulit tingkat keberhasilannya. Masyarakat kota Bandung hanya disuguhkan berupa kata-kata yang berulang-ulang dan sama sehingga kampanye menjadi membosankan dan dipandang sebelah mata. (Data wawancara: 22 Februari 2012 pukul +11.00 WIB Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Hingga saat ini jumlah perokok semakin bertambah setiap tahunnya. Bahkan kegiatan merokok sudah menyebar hingga ke kalangan anak-anak. Padahal hal tersebut tentu saja akan merugikan kesehatan mereka. Pemerintah daerah kota Bandung masih sulit untuk menghimbau para pecandu rokok untuk berhenti. Selain


(8)

2 itu juga asap rokok juga merugikan orang lain yang menghisapnya sebagai perokok pasif. (Data wawancara: 22 Februari 2012 pukul +11.00 WIB)

Zat dari rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan, antara lain: tar, nikotin, karbon monoksida, dan sebagainya. Zat tersebut dapat menyerang kanker, serangan jantung, pada pria akan menyebabkan impotensi sedangkan pada wanita akan menyebabkan gangguan kehamilan dan janin, dan bila dikonsumsi pada usia dini akan menyebabkan kulit keriput atau biasa disebut dengan penuaan dini. Selain itu merokok juga berpengaruh pada perkembangan otak anak sehingga anak-anak akan cenderung malas untuk belajar. Nafsu makan mereka pun akan terganggu sehingga itu berpengaruh pada perkembangan fisik mereka. (Jaya, 2009 : 58)

Hasil wawancara kepada beberapa responden perokok dewasa. Mereka sudah merokok sejak mereka sekolah dasar. Menurut data hasil kuesioner 28% anak SD pernah merokok. Sebanyak 95% dari anak-anak tersebut mengetahui rokok dari anggota keluarganya. Biasanya orang tua sering merokok di dalam rumah sehingga secara tidak langsung anaknya akan cenderung ingin mencoba tingkah laku atau kebiasaan orang tuanya. Bahkan tidak sedikit juga orang tua tidak tahu dengan kebiasaan buruk anaknya yaitu merokok. Maka tindakan untuk menyadarkan orang tua akan bahaya merokok bila dikonsumsi di usia dini harus dilakukan berupa kampanye dengan target primer orang tua dan target sekunder anak-anak. (Kuesioner 100 responden anak-anak usia 6-12 tahun disebarkan di beberapa wilayah di kota Bandung antara lain Jalan Kopo, Jalan Surya Sumantri, Jalan Wastukencana, dan Jalan Rajawali).

Maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa diperlukan kampanye yang menarik berupa gabungan kata-kata dan visual untuk menarik perhatian orang tua dan anak-anak agar menyadarkan mereka akan bahaya merokok sejak dini.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV). Penulis akan mencoba menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama perkuliahan dengan cara melakukan “Kampanye Peduli Anti Rokok untuk Anak


(9)

3 Sekolah Dasar di Bandung”, penulis akan mencoba membuat visual yang menarik, sehingga diharapkan kampanye ini dapat mempengaruhi orang tua dan anak-anak sekolah dasar agar mengetahui dampak merokok dan bisa menghindari rokok sedini mungkin.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana menyadarkan orang tua agar mengetahui dampak merokok bila dikonsumsi di usia dini?

b. Bagaimana menyadarkan orang tua agar anak-anaknya tidak mencoba merokok? c. Bagaimana membuat program kampanye yang tepat untuk merealisasikan hal

tersebut dan media apa saja yang dipakai agar orang tua bisa terpengaruh dengan kampanye ini dan bisa terus mengingatnya?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup mencakup perancangan kampanye berupa penyebaran media promosi untuk menyadarkan orang tua bahaya merokok bila dikonsumsi sejak usia dini dengan visual yang jelas dan menarik sehingga orang tua tidak bosan dan bisa menerima kampanye ini. Kampanye akan dilaksanakan di beberapa Sekolah Dasar di Bandung antara lain wilayah Bandung Utara, Bandung Barat, Bandung Timur, dan Bandung Selatan. Dengan targetnya adalah orang tua yang mempunyai anak usia 6 hingga 12 tahun.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

a. Agar orang tua bisa membimbing anaknya terhadap bahaya mengkonsumsi rokok di usia dini.

b. Menyadarkan orang tua dengan memberi tahu cara mendidik agar anak-anaknya tidak mencoba merokok


(10)

4 c. Membuat kampanye yang dapat direalisasikan dengan tepat dan media apa saja yang dipakai agar orang tua bisa mengetahui dampak merokok di usia dini dengan jelas sehingga para orang tua bisa membimbing anaknya untuk tidak merokok.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek yang diteliti. Misalnya dengan melihat dan mengamati anak sekolah ketika sudah bubar sekolah dan apa yang menjadi kebiasaan mereka.

2. Kuesioner

Disebarkan berupa pertanyaan tertutup, responden memilih salah satu pilihan jawaban atau mengisi dengan satu jawaban singkat.

“Kuesioner adalah alat riset atau survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id)

Pada penelitian ini kuesioner dibagikan pada 100 orang anak sekolah usia 6-12 tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan secara acak di beberapa wilayah di kota Bandung, antara lain Jalan Kopo, Jalan Surya Sumantri, Jalan Wastukencana, dan Jalan Rajawali.

3. Wawancara terstruktur/terpimpin

“Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal, untuk dibuat dalam suatu kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; tanya jawab dieksi (kepada personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; tanya jawab peneliti dengan manusia sumber.


(11)

5 Wawancara terpimpin adalah wawancara dengan memakai pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/)

Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dilakukan dengan Dinas Kesehatan di Kota Bandung untuk mengetahui perkembangan perokok terutama anak-anak sekolah dasar dan tindakan apa saja yang suadah dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengkampanyekan bahaya rokok di kota Bandung.

4. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka, informasi yang didapat dari buku, majalah, Koran, dan internet yang dapat mendukung penelitian penulis dalam mencari data dan fakta tentang bahaya mengkonsumsi rokok pada usia dini dan apa saja yang sudah dilakukan oleh karya sejenis di Bandung. Studi Pustaka digunakan untuk mengumpulkan berbagai teori yang mendukung untuk penelitian.


(12)

6

1.5 Skema Perancangan

SKEMA PERANCANGAN

Kampanye Anti Rokok Untuk Anak Sekolah Dasar bagi Orang Tua di Bandung


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 atau yang disebut dengan Tugas Akhir ini sangat berguna bagi penulis untuk mengasah kemampuan dan mencoba mendalami dunia luar yang akan dihadapi penulis dikemudian hari. Penulis juga menjadi mengetahui cara untuk menjalankan kampanye yang benar dan menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Tugas Akhir ini juga melatih penulis untuk bekerja keras, bersikap disiplin, dan tekun.

Penulis pun menyadari bahwa mendesain karya untuk sebuah kampanye tidaklah semudah kelihatannya. Setiap desain harus memiliki konsep yang jelas, sehingga desain tidak asal jadi saja. Hal ini membuat penulis tahu dalam membuat kampanye haruslah berusaha dalam mendesain, melayout, mengedit, dan meretouch foto semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat tertarik dan mengerti akan konsep yang ingin disampaikan dan bias menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Mata kuliah Tugas Akhir ini juga secara tidak langsung membuat penulis menjadi lebih menguasai program Adobe Photoshop.

Dengan mengikuti bimbingan ini juga penulis menjadi lebih mengerti akan peranan desain untuk melakukan sebuah kampanye. Dibantu dengan kemampuan dari desainer grafis, sebuah kampanye akan lebih menarik dengan menggunakan illustrasi yang menarik dan sesuai dengan target audience. Selain itu juga konsep dan tampilan visual yang menarik akan membuat kampanye lebih menarik dan menjual.

Kesimpulan dari kampanye ini adalah bahwa merokok ternyata harus dicegah sejak dini. Karena rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya bagi kesehatan dan dapat memberikan efek ketagihan. Maka merokok haruslah dicegah sejak dini, sebelum terlanjur anak-anak mencobanya. Oleh sebab itu maka diperlukan sikap peranan orang tua dalam menjalaninya, mulai dari sikap sehari-hari orang tua hingga cara mendidiknya. Bila orang tua bisa terus membimbing dan mendidik anak-anaknya


(14)

maka bukan tidak mungkin jumlah perokok di Bandung akan berkurang secara perlahan.

5.2 Saran Penguji

Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan, sehingga sangat dibutuhkan saran dari para dosen pembimbing dan penguji, setelah penulis mengikuti siding, saran yang diterima penulis adalah penulis agar diharapkan dapat memerapkan ilmu yang selama ini ditempuh melalui lembaga pendidikan Universitas Kristen Maranatha Bandung, sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat di masa yang akan dating, selain itu para dosen penguji dan pembimbing juga member saran agar penulis dapat bekerja sesuai dengan tingkat dan kemampuan penulis sehingga pekerjaan yang diperoleh sesuai dengan tingkat pendidikan penulis.

5.3 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha

Dengan apa yang telah saya alami sepanjang bimbingan Tugas Akhir ini, saya mendapati bahwa bimbingan merupakan suatu kegiatan yang penting, karena dengan bimbingan Tugas Akhir ini, dapat membantu penulis dalam menyelesaikan mata kuliah tugas akhir semester, oleh karena itu perlu dukungan pihak FSRD UK Maranatha dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu menunjang pembelajaran mahasiswa sehingga diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif dalam kegiatan belajar.


(15)

Daftar Pustaka

Jaya, Muhammad, (2009), Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok, Jakarta, Riz’ma

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Rangkuti, Freddy. (2002). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, Singgih. (1991). Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta. PT. BPK Gunung Mulia.

Coles, Robert. (2000). Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Makalah Langkah Efektif Mendisiplinkan Anak, Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD, Sabtu, 15 November 2008

http://pusatbahasa.diknas.go.id/

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/222-kenali-penyakit-paru-paru-pernafasan.html . Diunduh tanggal 23 februari 2012. Pukul 17.39WIB)

http://www.metronews.com/index.php/metromain/news/Badan-POM-Rokok-Elektronik-Tidak-Aman. Diunduh tanggal 22 Februari 2012 pukul 20.47 WIB http://www.ykai.net Diunduh tanggal 2 Maret 2012 pukul 20.04WIB

http://www.depkes.go.id/index.php/profil/visimisi.html Diunduh tanggal 25 Februari 2012 pukul 20.46WIB


(16)

http://bandungkota.siap.web.id/profil-dinas/ Diunduh tanggal 28 Februari 2012 pukul 21.07

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/50255_99775679776_3731_n.html Diunduh tanggal 5 Maret 2012 pukul 14.05WIB


(1)

5 Wawancara terpimpin adalah wawancara dengan memakai pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://pusatbahasa.diknas.go.id/)

Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dilakukan dengan Dinas Kesehatan di Kota Bandung untuk mengetahui perkembangan perokok terutama anak-anak sekolah dasar dan tindakan apa saja yang suadah dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengkampanyekan bahaya rokok di kota Bandung.

4. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka, informasi yang didapat dari buku, majalah, Koran, dan internet yang dapat mendukung penelitian penulis dalam mencari data dan fakta tentang bahaya mengkonsumsi rokok pada usia dini dan apa saja yang sudah dilakukan oleh karya sejenis di Bandung. Studi Pustaka digunakan untuk mengumpulkan berbagai teori yang mendukung untuk penelitian.


(2)

6 1.5 Skema Perancangan

SKEMA PERANCANGAN

Kampanye Anti Rokok Untuk Anak Sekolah Dasar bagi Orang Tua di Bandung


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Mata kuliah Mayor Desain Grafis 6 atau yang disebut dengan Tugas Akhir ini sangat berguna bagi penulis untuk mengasah kemampuan dan mencoba mendalami dunia luar yang akan dihadapi penulis dikemudian hari. Penulis juga menjadi mengetahui cara untuk menjalankan kampanye yang benar dan menarik sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Tugas Akhir ini juga melatih penulis untuk bekerja keras, bersikap disiplin, dan tekun.

Penulis pun menyadari bahwa mendesain karya untuk sebuah kampanye tidaklah semudah kelihatannya. Setiap desain harus memiliki konsep yang jelas, sehingga desain tidak asal jadi saja. Hal ini membuat penulis tahu dalam membuat kampanye haruslah berusaha dalam mendesain, melayout, mengedit, dan meretouch foto semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat tertarik dan mengerti akan konsep yang ingin disampaikan dan bias menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Mata kuliah Tugas Akhir ini juga secara tidak langsung membuat penulis menjadi lebih menguasai program Adobe Photoshop.

Dengan mengikuti bimbingan ini juga penulis menjadi lebih mengerti akan peranan desain untuk melakukan sebuah kampanye. Dibantu dengan kemampuan dari desainer grafis, sebuah kampanye akan lebih menarik dengan menggunakan illustrasi yang menarik dan sesuai dengan target audience. Selain itu juga konsep dan tampilan visual yang menarik akan membuat kampanye lebih menarik dan menjual.

Kesimpulan dari kampanye ini adalah bahwa merokok ternyata harus dicegah sejak dini. Karena rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya bagi kesehatan dan dapat memberikan efek ketagihan. Maka merokok haruslah dicegah sejak dini, sebelum terlanjur anak-anak mencobanya. Oleh sebab itu maka diperlukan sikap peranan orang tua dalam menjalaninya, mulai dari sikap sehari-hari orang tua hingga cara mendidiknya. Bila orang tua bisa terus membimbing dan mendidik anak-anaknya


(4)

maka bukan tidak mungkin jumlah perokok di Bandung akan berkurang secara perlahan.

5.2 Saran Penguji

Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan, sehingga sangat dibutuhkan saran dari para dosen pembimbing dan penguji, setelah penulis mengikuti siding, saran yang diterima penulis adalah penulis agar diharapkan dapat memerapkan ilmu yang selama ini ditempuh melalui lembaga pendidikan Universitas Kristen Maranatha Bandung, sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat di masa yang akan dating, selain itu para dosen penguji dan pembimbing juga member saran agar penulis dapat bekerja sesuai dengan tingkat dan kemampuan penulis sehingga pekerjaan yang diperoleh sesuai dengan tingkat pendidikan penulis.

5.3 Saran Kepada Pihak FSRD UK Maranatha

Dengan apa yang telah saya alami sepanjang bimbingan Tugas Akhir ini, saya mendapati bahwa bimbingan merupakan suatu kegiatan yang penting, karena dengan bimbingan Tugas Akhir ini, dapat membantu penulis dalam menyelesaikan mata kuliah tugas akhir semester, oleh karena itu perlu dukungan pihak FSRD UK Maranatha dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk membantu menunjang pembelajaran mahasiswa sehingga diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif dalam kegiatan belajar.


(5)

Daftar Pustaka

Jaya, Muhammad, (2009), Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok, Jakarta, Riz’ma

Ruslan, Rosady. (1997). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Rangkuti, Freddy. (2002). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, Singgih. (1991). Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta. PT. BPK Gunung Mulia.

Coles, Robert. (2000). Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Makalah Langkah Efektif Mendisiplinkan Anak, Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD, Sabtu, 15 November 2008

http://pusatbahasa.diknas.go.id/

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/222-kenali-penyakit-paru-paru-pernafasan.html . Diunduh tanggal 23 februari 2012. Pukul 17.39WIB)

http://www.metronews.com/index.php/metromain/news/Badan-POM-Rokok-Elektronik-Tidak-Aman. Diunduh tanggal 22 Februari 2012 pukul 20.47 WIB http://www.ykai.net Diunduh tanggal 2 Maret 2012 pukul 20.04WIB

http://www.depkes.go.id/index.php/profil/visimisi.html Diunduh tanggal 25 Februari 2012 pukul 20.46WIB


(6)

http://bandungkota.siap.web.id/profil-dinas/ Diunduh tanggal 28 Februari 2012 pukul 21.07

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/50255_99775679776_3731_n.html Diunduh tanggal 5 Maret 2012 pukul 14.05WIB