Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Hipotesis

Karangasem, Abang, Bebandem, dan Selat memproduksi buah jeruk dengan produksi berturut-turut adalah 95 ton, 44 ton, 25 ton, 2 ton, 78 ton, dan 1 ton. Desa jungutan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Bebandem yang memproduksi buah jeruk. Desa Jungutan mempunyai lahan perkebunan seluas 623 Ha. Jenis tanaman yang ditanaman adalah tanaman jeruk, salak, durian, pepaya, pisang, rambutan. Luas panen pertanaman jeruk di Desa Jungutan dari tahun 2009 sampai tahun 2013 terus meningkat yaitu berturut turut 2906, 4460, 4590, 4039, dan 5759 pohon. Dusun Untalan merupakan salah satu penghasil jeruk di Desa Jungutan. Dusun Untalan merupakan salah satu Dusun yang terletak di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Berada pada ketinggian 700 m dpl BPS Kab. Karangasem, 2014. Pada tahun 2013, produksi jeruk di Desa Jungutan adalah 78 ton, 80 diantaranya disumbangkan oleh Dusun Untalan yaitu sebesar 60 ton. BPS Kab. Karangasem, 2014. Berdasarkan hasil pengamatan secara visual di Dusun Untalan, terdapat gejala yang mirip dengan gejala penyakit CVPD yaitu klorosis pada bagian daun namun tulang daun masih tetap berwarna hijau. Untuk memastikan tanaman tersebut terserang penyakit CVPD, maka perlu dilakukan deteksi secara molekuler dengan menggunakan teknik PCR Polymerase Chain Reaction.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu :

1.2.1 Apakah penyakit CVPD telah menyerang tanaman jeruk di Dusun

Untalan ?

1.2.2 Berapa Persentase serangan CVPD pada tanaman Jeruk di Dusun

Untalan ?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk :

1.3.1 Mengetahui keberadaan penyakit CVPD pada pertanaman jeruk di

Dusun Untalan

1.3.2 Mengetahui persentase serangan penyakit CVPD pada pertanaman jeruk di Dusun Untalan

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pemegang kebijakan dan petani pada khususnya mengenai keberadaan Penyakit CVPD pada pertanaman jeruk di Dusun Untalan.

1.5 Hipotesis

Gejala klorosis pada daun tanaman jeruk di Dusun Untalan disebabkan oleh penyakit CVPD 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Jeruk

Jeruk merupakan famili Rutaceae, jenis ini hampir selalu berupa semak atau pohon, dengan daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Dalam daun dan kulit batang terdapat kelenjar minyak yang terjadi secara skizolisigen Tjitrosoepomo, 2002. Tinggi tanaman jeruk berkisar antara 2-8 m dengan tajuk yang tidak beraturan, banyak bercabang, rindang, berdahan pendek, permukaan atas daun berwarna hijau mengkilat dan bagian bawahnya hijau muda. Tangkai daun bersayap sangat sempit sampai boleh dikatakan tidak bersayap, panjang 0,5-1,5 cm. Helaian daun tanaman jeruk berbentuk bulat telur memanjang, elliptis, atau berbentuk lanset, dengan ujung tumpul, melekuk ke dalam. Tepi bergerigi beringgit sangat lemah, panjang 3,5-8 cm Tjitrosoepomo, 2002. Bunga tanaman jeruk berdiameter 1,5-2,5 cm. daun mahkota berwarna putih. Buah berbentuk bola. Sedangkan buah jeruk keprok memiliki panjang 4-7 cm, diameter 5-8 cm, tebal kulit 0,2-0,3 cm. Kebanyakan daging buah tanaman jeruk berwarna orange, yang diluputi jaringan seperti reticulatum Tjitrosoepomo, 2002 Menurut Tjitrosoepomo 2002 sistematika tanaman jeruk diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta tumbuhan berbiji Sub divisio : Angiospermae berbiji tertutup Kelas : Dicotyledomae biji keeping dua