Sistem Informasi Track Record Dan Potensi Kerjasama Mitra Bisnis Di Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Ekonomi Syariah Berbasis Web

(1)

LAMPIRAN E


(2)

(3)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

AMIN ABDULL RACHMAN

10108470

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

(5)

(6)

i

EKONOMI SYARIAH BERBASIS WEB Oleh

AMIN ABDULL RACHMAN 10108470

Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) merupakan

lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dengan mobilitas yang tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut tak lepas dari peranan tim marketing dan RND dalam memasarkan dan mengembangkan jasa yang ditawarkan. Sehubungan dengan mobilitas yang tinggi tersebut, tim marketing dan RND membutuhkan basis data yang menjadi sumber informasi, sistem yang mampu memberi penilaian dan gambaran potensi mitra bisnis, memberi informasi penjadwalan, serta sistem yang melakukan monitoring kegiatan pegawai.

Berdasarkan kebutuhan yang diperlukan, maka dirancanglah sistem informasi

track record dan potensi mitra bisnis. Sistem informasi track record dan potensi mitra bisnis dibuat dengan memanfaatkan statistika deskriptif yang mana

dimaksudkan untuk mengetahui informasi track record dan potensi perusahaan

secara tergambar. Sistem informasi dibangun melingkupi pengelolaan data

marketing dan RND, memonitor track record klien, memberi info penjadwalan,

monitoring aktivitas pegawai.

Pada pengujian sistem informasi kepada pengguna, sistem informasi yang dibangun ini telah mampu memberikan kemudahan kepada bagian telemarketing

dan RND dalam mengelola data-data marketing lp2es, memonitor track record

klien, mengefektifkan jadwal pada aktivitas bisnis, dan cukup membantu memonitor aktivitas pegawai.


(7)

ii

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH By

AMIN ABDULL RACHMAN 10108470

LP2ES was an institution which had engaged in education with a high

mobility. High mobility wasn’t separated from the role of marketing and RND team in marketing and developing the services offered. Relative mobility, the marketing team and RND needed the source database information system who is able to assessment and description of potential business partners, providing the scheduling information, and system monitoring employee activity.

Based on the needs required, track record and potential business partners information system was designed. Track record and potential business partners information systems made by using descriptive statistics which are intended for the information of track record and potential the company as illustrated. Information systems are built surrounding the marketing and RND data management, monitoring client track record, providing details scheduling, monitoring employee activity.

On testing to the user, the information system has been built to provide convenience to telemarketing and RND part in managing marketing data at

LP2ES, monitor track record of clients, effectiveness business activity schedule,

and enough to help monitor employee activity.


(8)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Sistem Informasi Track Record dan Potensi Kerjasama Mitra Bisnis di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang telah menyampaikan wahyu

Allah.

3. Bapakku yang telah tiada dan ibundaku yang telah memberikan kasih


(9)

iv

Teknik dan Ilmu Komputer

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi

Teknik Informatika UNIKOM.

7. Bapak Irfan Maliki S.T., M.T., selaku dosen pembimbing. Terima kasih

karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku dosen wali kelas IF-10

Angkatan 2008.

9. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T., dan Ibu Utami Dewi S.Kom. selaku reviewer

dan penguji. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.

10.Bapak Sulestio selaku manajer marketing lp2es yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan dan membantu penelitian.

11.Seluruh staf dosen jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer

Indonesia.

12.Sekretariat jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

13.Beny, Yana, Jafrin, Doni, Devi, yang telah mendukung dan bersedia untuk

meminjamkan buku selama penyusunan skripsi ini.


(10)

v

ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis akan selalu menerima segala masukan yang ditujukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada ummnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2012


(11)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Metodologi Penelitian ... 6

1.5.1. Tahap pengumpulan data ... 6

1.5.2. Tahap pembuatan perangkat lunak... 7

1.6. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Profil LP2ES ... 11

2.1.1. Visi, Misi dan Moto LP2ES ... 12

2.1.1.1. Visi LP2ES ... 12

2.1.1.2. Misi LP2ES ... 12

2.1.1.3. Moto ... 12

2.1.2. Struktur Organisasi ... 12

2.1.3. Uraian Bagian LP2ES ... 14

2.2. Landasan Teori ... 15

2.2.1. Pengertian Sistem ... 15

2.2.1.1. Karakteristik Sistem ... 16

2.2.1.2. Model Umum Sebuah Sistem ... 17

2.2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 17

2.2.2. Pengertian Informasi ... 19

2.2.2.1. Sirklus Informasi... 19

2.2.2.2. Kualitas Informasi... 20

2.2.3. Sistem Informasi ... 20

2.2.4. Basis Data ... 21

2.2.5. Marketing/Pemasaran ... 22

2.2.5.1. Evolusi Konsep Pemasaran ... 23

2.2.5.2. Melakukan Penelitian Pemasaran ... 24

2.2.6. Statistika ... 25

2.2.6.1. Statistika Deskriptif ... 26

2.2.7. ERD (Entity Relationship Diagram) ... 29

2.2.8. Analisis Sistem ... 30


(12)

vii

2.2.10. Teknologi Informasi ... 33

2.2.11. Internet ... 34

2.2.12. Rekayasa Perangkat Lunak... 36

2.2.13. Pengertian PHP ... 37

2.2.14. Pengertian MySQL ... 38

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 40

3.1. Analisis Sistem ... 40

3.2. Analisis Masalah ... 40

3.2.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 41

3.2.1.1. Alur Menentukan Calon Klien Baru ... 41

3.2.1.2. Alur Kegiatan Marketing ... 42

3.2.1.3. Alur Kegiatan Maintenance ... 45

3.2.1.4. Indikator Potensi Mitra Bisnis ... 46

3.2.1.5. Perhitungan Potensi Mitra Bisnis ... 47

3.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 51

3.3.1. Analisis Perangkat Lunak (Software Analysis) ... 51

3.3.2. Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis) ... 52

3.3.3. Analisis Pengguna (User Analysis) ... 52

3.3.4. Analisis Pengkodean ... 55

3.3.5. Analisis Jaringan ... 55

3.4. Analisis Data ... 56

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 58

3.5.1. Diagram Konteks ... 58

3.5.2. Data Flow Diagram ... 59

3.5.3. Spesifikasi Proses ... 70

3.5.4. Kamus Data ... 86

3.6. Perancangan Sistem ... 90

3.6.1. Skema Relasi ... 90

3.6.2. Struktur Tabel... 95

3.6.3. Perancangan Struktur Menu ... 99

3.6.4. Perancangan Antarmuka ... 101

3.6.5. Perancangan Pesan ... 144

3.6.6. Jaringan Semantik ... 146

3.6.7. Perancangan Prosedural ... 149

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 154

4.1. Implementasi Sistem ... 154

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 154

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 154

4.1.3. Implementasi Basis Data ... 155

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 161

4.2. Pengujian ... 164

4.2.1. Pengujian Alpha ... 165

4.2.1.1. Skenario Pengujian Alpha ... 165

4.2.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 169

4.2.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 236


(13)

viii

4.2.2.1. Skenario Pengujian Beta ... 237

4.2.2.2. Hasil Wawancara Pengujian Beta ... 238

4.2.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 239

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 240

5.1. Kesimpulan ... 240

5.2. Saran ... 240

DAFTAR PUSTAKA ... 243 LAMPIRAN


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Informasi menjadi faktor penting yang dibutuhkan banyak orang, baik dalam perkembangan dunia usaha, pariwisata dan pendidikan. Seiring berkembangnya

informasi, penggunaan komputerisasi sangat berperan penting dalam

mengembangkan suatu instansi atau perusahaan. Perkembangan ini harus dilengkapi dengan sarana yang mendukung efektifitas dan efisiensi kerja, misalnya memonitori data-data yang masuk.

Salah satu bidang yang membutuhkan sistem informasi adalah bidang marketing. Bidang marketing atau riset memanfaatkan teknologi Internet sebagai sarana penyampaian informasi dan membantu dalam proses riset maupun pemasaran.

Dalam menyampaikan informasi, peranan sumber daya manusia yang bergerak di marketing dituntut untuk dapat menyediakan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada atasan. Informasi yang dihasilkan tentunya akan menjadi tolak ukur suatu instansi atau perusahaan tersebut dalam melakukan pengambilan keputusan untuk memajukan kinerja perusahaan dan aktivitas bisnis yang akan berjalan.

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning

Center merupakan lembaga yang digagas oleh Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhiid yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan


(15)

sumber daya manusia. Lembaga ini memiliki mobilitas yang cukup tinggi dalam proses untuk pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.

Mobilitas yang tinggi tersebut tentunya tidak lepas dari peranan tim marketing

(Telemarketing dan Marketing Executive) dan RND (Research and Development)

di LP2ES dalam memasarkan produk jasa dengan melakukan riset serta penawaran-penawaran menarik kepada mitra bisnis. Peranan tim marketing dan RND sangat vital bagi LP2ES, peranan tersebut dilakukan dari saat pemetaan

perusahaan yang akan menjadi mitra bisnis hingga terjadinya MoU (Memorandum

of Understanding). Tidak hanya sampai terjadi kesepakatan saja, tim marketing

dan RND diharapkan mampu melakukan maintenance terhadap mitra bisnis.

Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, terdapat suatu kendala dalam proses pendataan mitra bisnis. Salah satu kedala diantaranya terdapat pengulangan pada data aktivitas pemasaran dan data negosiasi. Hal tersebut diakibatkan dari sistem

yang masih menggunakan pembukuan dan beberapa data menggunakan Microsoft

Excel. Pendataan yang berulang-ulang bisa saja menyebabkan penggalian potensi mitra bisnis akan berulang kelangkah awal dan tentunya hal tersebut merupakan hal yang tidak efektif dan efisien.

Kendala lain dari sistem yang sedang berjalan, sistem penjadwalan tidak

berjalan efektif dalam aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga informasi meeting

dengan mitra bisnis menjadi tidak efektif dan efisien. Selain itu. aktivitas-aktivitas tim yang dilakukan dari aktivitas bisnis tahap awal hingga melakukan evaluasi dan maintenance tidak dapat terpantau oleh supervisor atau pimpinan tim..


(16)

Pada ditemukannya permasalahan yang ada, maka LP2ES khususnya bagian marketing dan RND membutuhkan aplikasi sistem informasi yang mampu memonitor kinerja tim marketing dan RND, melakukan penjadwalan,

meningkatkan keefektifandankeefisienan dalam melakukan manajemen data-data

track record mitra bisnis, serta sistem yang mampu memberi gambaran potensi dengan mitra bisnis. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dengan

memanfaatkan teknologi web dan internet ditetapkan judul “SISTEM

INFORMASI TRACK RECORD DAN POTENSI KERJASAMA MITRA BISNIS DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI

SYARIAH BERBASIS WEB”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Belum adanya basis data yang lebih mudah diolah untuk menjadi sumber

informasi.

2. Penggunaan manual dengan mengisi dan mencari data di arsip pembukuan

dan Microsoft Excel membuat kinerja tim marketing dan RND dalam

memantau track record menjadi kurang efektif dan efisien, serta proses

penilaian dan memberi gambaran potensi kerjasama dengan mitra bisnis menjadi lebih lama.

3. Belum efektifnya penjadwalan pada aktivitas bisnis.

4. Terhambatnya monitoring supervisor atau pimpinan terhadap tim


(17)

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengaplikasikan sistem informasi yang dapat mengetahui

informasi penjadwalan, track record kerjasama dengan mitra bisnis dan mampu

memberi penilaian dan gambaran potensi kerjasama yang akan dilakukan bersama mitra bisnis, serta dapat memonitoring kinerja dari tim marketing dan RND.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Merancang basis data yang mampu membantu tim marketing dan RND

mengolah data yang menjadi sumber informasi.

2. Merancang sistem informasi yang mampu menginformasikan track record

serta penilaian potensi kerjasama dengan mitra bisnis.

3. Merancang sistem yang dapat menginformasikan penjadwalan aktivitas

bisnis.

4. Merancang sistem informasi yang mampu memonitoring kinerja tim

marketing dan RND.

1.4. Batasan Masalah

Banyaknya hal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi sistem informasi, maka, penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi hanya digunakan di bagian marketing dan RND LP2ES.

2. Data yang dimasukan merupakan data-data mitra bisnis, agenda bisnis,


(18)

3. Data yang diolah merupakan data-data mitra bisnis baik yang telah melakukan negosiasi atau baru akan diprospek, agenda bisnis, jadwal latihan, program pelatihan, dan data tim marketing.

4. Data yang dihasilkan adalah track record mitra bisnis, agenda, jadwal

latihan, serta program pelatihan yang dirancang untuk dapat dimonitor oleh bagian marketing dan RND.

5. Potensi kerjasama disimpulkan dari track record mitra bisnis dengan

menggunakan metode statistika deskriptif.

6. Kinerja tim marketing dan RND dimonitor dengan melihat statistik dari

aktivitas kerja yang dihasilkan interaksi tim marketing dengan aplikasi.

7. Penjadwalan lebih kearah penginformasian dan dibuat berdasarkan

aktivitas bisnis yang terjadi.

8. Pengguna bagian marketing harus selalu menginput data setelah adanya

aktivitas bisnis dengan mitra bisnis baik itu promo, tahapan negosiasi,

ataupun evaluasi dan maintenance.

9. Karena berbasis Web, maka diasumsikan pengguna dapat terhubung ke

internet.

10.Aplikasi yang dibuat, diasumsikan bekerja dari awal sehingga data-data

akan dimasukan secara manual.

11.Tidak membahas tentang security dari sistem.

12.Pemodelan data yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah


(19)

1.5. Metodologi Penelitian

Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.5.1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Pustaka.

Studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data kepustakaan dengan

menggunakan berbagai literature yang menunjang dan berkaitan dengan

materi yang diambil meliputi pengumpulan buku-buku sumber , jurnal , dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian termasuk informasi dari internet.

b. Observasi.

Observasi lapangan adalah dimana penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke tempat tujuan penelitian di LP2ES, tujuan dari observasi lapangan ini adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi pada bagian Marketing dan RND agar apat memperoleh data yang diperlukan secara langsung

c. Interview.

Wawancara adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan cara wawancara atau berdiskusi dengan narasumber untuk mendapatkan sumber informasi di bagian Marketing dan RND LP2ES. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat langsung dari narasumber.


(20)

1.5.2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan metode

Waterfall. Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari beberapa tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut :

Kebutuhan Sistem

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Desain Perangkat Lunak

Implementasi Perangkat Lunak

Uji Mesin Formal Informasi Perangkat

Lunak

Operasi dan Perawatan

Gambar 1. 1 Waterfall [10]

a. Kebutuhan Sistem

Tujuan dilakukan tahapan ini untuk memahami sistem yang sedang berjalan untuk mendefinisikan permasalahan sistem sehingga selanjutnya dapat menentukan kebutuhan sistem secara garis besar sebagai persiapan ke tahap perancangan.

b. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada

software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus


(21)

diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

c. Desain Perangkat Lunak

Pada tahap perancangan ini diberikan gambaran umum yang jelas kepada pengguna dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem. Tahap perancangan ini digunakan untuk persiapan implementasi. Desain dilakukan dengan menggunakan pemodelan terstruktur.

d. Implementasi Perankat Lunak

Setelah tahap perancangan sistem selanjutnya dilakukan konversi rancangan sistem kedalam kode-kode bahasa pemrograman yang diinginkan Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi modul program, antarmuka, dan basis data. Bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah PHP dan menggunakan DBMS MySQL.

e. Uji Mesin Formal Informasi Perangkat Lunak

Tahap pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan serta memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan adalah valid dan sesuai dengan kebutuhan yang telah dideskripsikan.

f. Operasi dan Perawatan

Pada tahap ini perangkat lunak sudah diserahkan kepada pengguna. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap sistem yang baru untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Dari hasil evaluasi ini


(22)

dimungkinkan untuk melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan terhadap sistem agar sistem senantiasa dapat digunakan dengan baik.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti permasalah-an ypermasalah-ang dihadapi, menentukpermasalah-an maksud dpermasalah-an tujupermasalah-an penelitipermasalah-an, ypermasalah-ang kemudipermasalah-an diikuti dengan batasan masalah, tahapan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. Hal-hal terkait yang akan dibahas dibagian awal adalah profil tempat penelitan. Terdapat pula tinjauan pustaka tentang landasan teori yang mendasari pembangunan sistem informasi ini seperti pengertian sistem, informasi, sistem informasi, basis data, marketing, statistika, ERD, analisis sistem, kamus data, teknologi informasi, internet, rekayasa perangkat lunak, pengertian PHP dan MySQL.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Membahas analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis sistem yang sedang berjalan sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang


(23)

digunakan. Terdapat pula perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. Model dalam perancangan yang akan digunakan adalah pemodelan terstruktur.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Membahas hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian yang dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang mudah digunakan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penelitian tugas


(24)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil LP2ES

LP2ES - Learning Center merupakan lembaga yang digagas oleh Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhiid pada bulan Oktober 2001 yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Pada awalnya bernama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah Daarut Tauhiid (LP2ES Daarut Tauhiid), namun seiring berjalannya waktu dan ruang lingkup garapan yang lebih luas maka sekarang lebih dikenal dengan nama LP2ES - Learning Center.

Lembaga ini berkonsentrasi dalam kegiatan pelatihan dan pendidikan

kewirausahaan atau entrepreneurship serta leadership yang berbasis. Desain

kurikulum program yang disiapkan merupakan formula sederhana yang mencakup

pemenuhan kebutuhan spiritual, emosional, leadership dan financial dengan

harapan mampu melahirkan individu-individu yang berjiwa leadership

entrepreneur yang mampu membangun diri dan menjalankan bisnis yang berbasis manajemen qolbu dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah secara professional.

Dengan dijalankan oleh sebanyak 15 orang karyawan yang terdiri dari direktur, manager RND, manager operasional, manager marketing, staf program, staf marketing, staf desain animasi, dan staf administrasi serta dukungan website di www.lp2es.com, LP2ES mampu bersaing dalam penyelenggaraan pelatihan secara profesional di Indonesia dan global sekalipun.


(25)

2.1.1. Visi, Misi dan Moto LP2ES

Visi merupakan keadaan masa depan (nyata dan terukur) yang diinginkan terjadi sebagai hasil dari perusahaan. Visi harus dirasakan oleh seluruh pihak yang terlibat. Visi juga harus mudah untuk dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh organisasi.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

2.1.1.1. Visi LP2ES

Visi yang dimiliki oleh LP2ES Learning Center yaitu “Menuju Indonesia

yang Mandiri dan Bermartabat”.

2.1.1.2. Misi LP2ES

a. Berperan aktif mensyiarkan wawasan kewirausahaan, kepemimpinan, dan

kesyariahan yang bercirikan nilai-nilai daarut tauhiid

b. Menyelenggarakan pelatihan entrepreunership, leadership, dan ekonomi

syariah

c. Menyelenggarakan pendidikan koperasi dan ekonomi syariah

2.1.1.3. Moto

Moto yang dimiliki oleh LP2ES Learning Center yaitu “Awal dari kesuksesan anda”.

2.1.2. Struktur Organisasi

Suatu instansi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya jika ditunjang dengan suatu struktur organisasi dan anggaran yang tersusun dengan baik pula. Dengan adanya struktur organisasi yang teratur maka setiap fungsi


(26)

organisasi dapat berjalan sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing. Dari struktur organisasi tersebut maka dengan sendirinya setiap pegawai dapat mengetahui kepada siapa harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.

Struktur organisasi tersebut perlu dilengkapi dengan suatu gambaran uraian pekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap pemegang jawaban sehingga dapat menjadi efekif dan efesien. Tanpa dilengkapi dengan suatu uraian tugas, struktur organisasi tidak dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya.

Dalam menjalankan aktivitasnya, LP2ES - Learning Center dikelola oleh 14 orang manajemen. Strukturnya terdiri atas Direktur, para Manajer, dan juga Staf. Selain 14 orang pegawai tersebut, dalam pelaksanaan pelatihan LP2ES - Learning Center dibantu oleh Fasilitator-Fasilitator yang tergabung dalam Fasilitator LP2ES Club (FLC). Adapun struktur lengkapnya sebagai pada

Gambar 2.1. berikut:


(27)

2.1.3. Uraian Bagian LP2ES

Berikut ini adalah uraian dari struktur organisasi pada LP2ES :

Direktur:

Tomy Satyagraha

Manajer Operasional dan Keuangan :

Abdul Rohim

Manajer Marketing dan RND:

Sulestiono

Departemen Research and Development :

Supervisor : Faozan Rahman

Desain Animasi : Dadang Hermansyah

Departemen Marketing :

Supervisor : Marhaban Syaiful Hamid

Marketing Executive : Zaini Muslim

Telemarketing : Ida Widiawati

DepartemenOperasional

Supervisor : Yunus Al-Farisi

Operasional Training : Andri Permata Surya

Operasional Equipment : M. Kholil Wildan

Operasional Mobile : Asep Suparman

Depatemen Financial

Supervisor Finance : Yanti Yuniarti


(28)

2.2. Landasan Teori

Dalam penelitian tugas akhir ini digunakan beberapa teori berkaitan deng-an permasalahdeng-an ydeng-ang dibahas sebagai dasar pemahamdeng-an dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem itu sendiri.

2.2.1. Pengertian Sistem

Pendefinisian mengenai sistem dikemukakan oleh beberapa pakar, diantaranya adalah sebagai berikut :

Sistem dapat abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang saling bergantung. Misalnya sistem teknologi adalah sistem teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian

unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan[1].

Pakar lain mengemukakan bahwa sistem adalah sekumpulan hak atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. [11]

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks untuk mencapai tujuan


(29)

2.2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik sebuah sistem [11] adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai komponen (components)

Komponen adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.

2. Mempunyai batasan (boundary)

Batasan diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

3. Mempunyai lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

4. Mempunyai penghubung / antar muka (Interface)

Penghubung / antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

5. Mempunyai masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

6. Mempunyai pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

7. Mempunyai keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang merupakan berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.


(30)

8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

9. Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem harus selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

10.Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.2.1.2. Model Umum Sebuah Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan (input), pengolahan data

(process), dan keluaran (output). Ini tentu saja disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran[11]. Berikut ini Gambar 2.2 adalah bentuk umum sistem :

Gambar 2 2 Model Umum Suatu Sistem[11]

2.2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang [4] diantaranya adalah sebagai berikut:


(31)

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human

Made System)

Sistem Alamiah (Natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam. Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah sistem yang

dirancang dan dibuat oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu

(Probabilistic System)

Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem Tak Tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem Terbuka menerima masukan dan mengahasikan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.


(32)

2.2.2. Pengertian Informasi

Konsep dasar informasi, data adalah fakta atau yang dapat digunakan

sebagai input dalam menghasilkan informasi sedangkan informasi adalah “hasil

pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat bagi orang yang akan

menerimanya”.

Pada definisi lain Informasi adalah pernyataan-pernyataan atau bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Definisi selanjutnya menjelaskan Informasi merupakan data yang telah diletakan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan. [4]

2.2.2.1. Sirklus Informasi

Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan seperti Gambar 2.3 berikut:

DATA

PROSES

INFORMASI

KEPUTUSAN

TINDAKAN

HASIL TINDAKAN


(33)

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi. Dan pada tahapan selanjutnya, sebuah informasi akan menjadi data untuk terciptanya informasi yang lain.

2.2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal[4], yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan, diantaranya:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.3. Sistem Informasi

Berdasarkan uraian dari pengertian sistem informasi yang telah dibahas maka dapat dijelaskan beberapa pengertian tentang sistem informasi [4] dianta-ranya:

1. Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, ilmu teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi


(34)

sinyal kepada manajemen terhadap kejadian-kejadian internal; dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan suatu keputusan.

2. Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan laporan yang diperlukan.

2.2.4. Basis Data

Basis Data terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, san sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam


(35)

Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer). Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data.

Dimana dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan program

pengolahan kata), file spread sheet, dan lain-lain, tetapi tidak bisa disebut sebagai

basis data karena didalamnya tidak ada pemilahan dan pengelompokkan data sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan menyulitkan pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan pemilahan/ pengelompok-kan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah ile/tabel/terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel[2].

2.2.5. Marketing/Pemasaran

Banyak orang yang berpikir secara sempit mengenai istilah pemasaran. Mereka hanya berpikir bahwa ia berarti menjual dan mengiklankan. Namun, pe-masar (marketer) mendefinisikannya secara luas. Salah satu definisi menyatakan bahwa pemasaran terdiri atas aktivitas perorangan dan organisasi yang memu-dahkan dan melancarkan hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkung-an ylingkung-ang dinamis melalui penciptalingkung-an, distribusi, promosi, dlingkung-an penentulingkung-an harga barang, jasa, dan ide.


(36)

Pandangan yang luas mengenai pemasaran seperti itu menyebabkan ter-jadinya masalah yang berskala lebih luas yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran. Dengan demikian, sistem informasi pemasaran juga harus memberi-kan dukungan yang berskala luas terhadap fungsi pemasaran ini. [13]

2.2.5.1. Evolusi Konsep Pemasaran

Pada tahun 1966, Professor Philip Kotler dari Northwest University menggunakan istilah pemasaran nerve center untuk menjelaskan inti baru dalam pemasaran yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi pemasaran. Ada tiga jenis informasi[8] yang dikemukakan :

1. Pemasaran intelligence, yaitu informasi dari lingkungan yang mengalir

ke perusahaan

2. Internal pemasaran information, yaitu informasi yang dikumpulkan di

dalam perusahaan

3. Pemasaran communications, yaitu informasi yang mengalir dari

perusahaan ke lingkungan.

Kotler mengungkapkan bahwa maksud dukungan keputusan dari nerve

center “keputusan pemasaran yang kompleks, seperti penurunan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan tingkat pembiayaan iklan, dapat dievaluasi sebelumnya atau dievaluasi sesudahnya dengan melakukan analisis data yang ada

secara ilmiah”

Meskipun tidak dijelaskan Kotler, dapat didefinisikan bahwa sistem Informasi pemasaran sebagai sistem berdasarkan computer yang bekerja bersama dengan sistem informasi fungsional yang lain untuk mendukung manajemen


(37)

perusahaan dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Ada dua elemen dalam definisi tersebut yang menjadi point pokok. Yang pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja secara bersama-sama, dan yang kedua, dukungan pemecahan masalah tidak terbatas hanya untuk manajer pemasaran.

Manajer pemasaran dapat melakukan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi, namun sebagian besar aktivitas ditunjukan pada pelanggan dan prospek. Pemasar menggunakan istilah konsumen untuk menjelaskan kedua kelompok tersebut. Marketing research (penelitian pemasaran) meliputi studi mengenai konsumen, yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan mereka dan menentukan mengapa mereka membeli atau tidak produk perusahaan.

2.2.5.2. Melakukan Penelitian Pemasaran Untuk Mengumpulkan Data Primer

Hampir setiap orang pernah menjadi responden oleh seseorang yang melakukan survey. Survey adalah menanyakan pertanyaan yang sama kepada sejumlah orang, yang dilakukan dengan interview, menayakan melalui telepon, atau dengan mengirimkan pertanyaan tersebut.

Bila pertanyaan hanya ditanyakan untuk misalnya tiga atau empat orang, maka teknik yang digunakan disebut in-dept intervie (interview mendalam). Waktu yang dicurahkan untuk interview akan lebih banyak dari pada waktu yang digunakan untuk seseorang yang di survey. Juga, penekanan interview mendalam adalah untuk memperoleh penjelasa mengenai mengapa konsumen bertingkah laku demikian.


(38)

Teknik pemasaran yang lain adalah observasi, yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku tertentu atau dengan menangkap tingkah laku tersebut dan merekamnya dalam media, seperti video tape.Pemasar juga telah menerapkan teknik controllerd experiment (eksperimen terkontrol) dari ilmu fisik dan tingkah laku, dan pasar berfungsi sebagai laboratorium. [8]

2.2.6. Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Istilah statistika berbeda dengan statistik. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif.

Statistik mempunyai peran sebagai pembantu dalam pengambilan berbagai keputusan, maka ilmu statistik banyak diterapkan pada hampir semua bidang ilmu. Kegiatan penelitian, baik itu di bidang ilmu sosial, teknik, kedokteran, biologi dan lainnya, sebagian akan menggunakan sample untuk efisiensi kerja penelitian, dan sebagian besar menuju pada upaya pengambilan suatu kesimpulan tertentu. Kegiatan seperti ini tidak lepas dari penggunaan berbagai metode statistik, agar pengambilan tidak salah, atau keputusan yang diambil akurat [9].

Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda


(39)

abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewa-kili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi selu-uh populasi. Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan

menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca”

dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.[9]

2.2.6.1. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai stati-stik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan


(40)

grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya.

Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang

memiliki "quantifiabel feature" melalui penyelidikan. Namun demikian,

kera-gaman bisa menjadi hasil dari keberakera-gaman yang lainnya (karena acak atau ter-kontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi stati-stik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.

Dengan kata lain statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna dan juga menatanya ke dalam bentuk yang siap untuk dianalisis.

Statistik deskriptif (descriptive statistic) secara umum merupakan ilmu

statistik yang mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk distribusi frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti rata-rata (mean) dan sebagainya.

Rata-rata dalam pengertian sehari-hari, lebih tepatnya disebut rataan aritmetik, untuk membedakan dengan rataan geometrik atau rataan harmonik. Rata-rata juga disebut dengan rataan sampel. Rataan sampel seringkali digunakan


(41)

sebagai pengestimasi tendensi pusat seperti pada rata-rata populasi. Selain itu, digunakan pula pengestimasi lain seperti median.Untuk peubah acak bernilai riil X, rata-rata adalah ekspektasi dari X. Jika ekspektasi tidak ada, maka peubah acak tersebut tidak memiliki rata-rata. Setiap distribusi probabilitas memiliki rata-rata dan varians.

Untuk kumpulan data, rata-rata adalah jumlah keseluruhan pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan. Setelah itu biasanya dihitung simpangan baku (deviasi standar) untuk menggambarkan bagaimana data-data tersebut tersebar.

Adapun rumus dalam mencari rata-rata sebagai berikut

…………... (1)

Dimana :

x : nilai rata – rata

n : banyaknya data

i

n

i

X

1 : total nilai yang dijumlahkan

Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat, digunakan ukuran modus disingkat Mo. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai untuk menentukan rata-rata kualitatif. [9]

Data tentang jumlah siswa, mahasiswa, guru, dosen, pegawai, jumlah kelulusan tiap tahun, usia dan lain-lain merupakan contoh data yang dapat kita temui di berbagai tempat. Data tersebut umumnya disajikan dalam bentuk tertentu, misalnya tabel, baik dengan distribusi frekuensi tunggal maupun berkelompok, histogram, poligon, diagram lingkaran dan berbagai bentuk lain.


(42)

Penyajian berbagai bentuk data tersebut sering dibuat sedemikian rupa sehingga menarik dan komunikatif. Demikian juga penempatannya di dinding kantor atau lembaga yang lain.

Statistik deskriptif juga mencakup perhitungan-perhitungan sederhana, yang biasanya merupakan statistik dasar, yang meliputi perhitungan frekuensi, frekuensi kumulatif, persentase, persentase kumulatif, skor tertinggi, range dan lain-lain. Statistik deskriptif merupakan salah satu ilmu statistik yang jamak dipergunakan dan dapat mudah dimengerti oleh orang awam sekalipun. [9]

2.2.7. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis databerdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan

antar relasi. ERDuntuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu[7] :

a. Entity

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain .Simbol dari entitiini biasanya

digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu


(43)

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)

dalam satu basis datayaitu [7] :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.2.8. Analisis Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sedangkan menurut Abdul Kadir [6], analisis sistem merupakan tahapan yang dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Dimana,


(44)

permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Sehingga tujuan utama analisis sistem adalah untuk menetukan hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem yang akan diusulkan.

Pada model analisis terdapat perangkat lunak yang dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2. Diagram Konteks

Diagram konteksadalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem

atau output dari sistem. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas

eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks beserta aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data (storage) dan tampak sederahana untuk diciptakan, begitu entitaseksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem


(45)

diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD atau diagram alir data adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Terdapat 4 (empat) macam simbol yang digunakan dalam Data

Flow Diagram, diantaranya:

a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (Boundary)

merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat

berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data (Data Flow) Arus data ini mengalir diantara proses,

simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini ditunjukkan dengan simbol panah.

c. Proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.


(46)

d. Simpanan data (Data Store) merupakan tempat penyimpanan data . simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

2.2.9. Kamus Data

Kamus data adalah daftar yang mencatat banyaknya proses yang terjadi dalam sistem. Secara umum kamus data diklasifikasikan menjadi dua[6] yaitu:

1. Kamus data elementer yaitu daftar tentang semua elemen data yang

berhubungan dengan system sehingga data yang mengalir dapat didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap.

2. Kamus Data Komposit, yaitu daftar tentang semua elemen data yang

berhubungan dengan system dimana elemen data komponen ini terdiri dari dua elemen data elemen yang saling berkaitan.

2.2.10. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau

Infotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli [11], diantaranya:

a. Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang

membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

b. Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi

komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.


(47)

c. Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.

2.2.11. Internet

Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem komunikasi global

yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan diseluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya, sebagai sarana berkomunikasi dan menyebarkan informasi. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara

langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet

backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan unique name

yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh: 202.155.1.230 [3].

Secara umum internet dipandang sebagai sumber daya informasi. Sehingga isi internet adalah informasi yang dapat diibaratkan sebagai suatu database perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk maya, karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet, seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik, dan lain-lain.

Internet mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia teknologi informasi. Ada dua peranan penting, yaitu[3]:


(48)

a. Internet sebagai sumber data dan informasi.

b. Internet sebagai sarana pertukaran data dan informasi.

Internet telah banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan dan digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer, dan lain-lain. Beberapa contoh manfaat penggunaan internet di berbagai bidang adalah [3]:

a. Bidang Pendidikan

Untuk bidang pendidikan, internet mem ungkinkan kita untuk mendapatkan

banyak referensi keilmuan dari perpustakaan maya (Library Online) yang ada

di internet dan sebagai media pembelajaran secara online, semisal belajar jarak

jauh dengan menggunakan Teleconference Internet (e-learning).

b. Bidang Ekonomi dan Bisnis

Untuk bidang ekonomi dan bisnis, internet hadir dengan istilah e-commerce.

Dengan adanya e-commerce, kegiatan perdagangan, jual beli, promosi, dan lain

sebagainya dapat dilakukan lewat internet tanpa harus berpergian.

c. Bidang Pemerintahan

Untuk bidang pemerintahan, internet hadir dengan istilah e-government.

Dengan e-government, pemerintah dapat dengan mudah memberikan informasi

dan layanan kepada masyarakat secara maksimal dan juga dapat dipergunakan untuk saling mempererat hubungan pemerintahan antar suatu negara.

d. Bidang Sosial


(49)

berbagai macam kegiatan sosial yang telah, sedang atau akan dilaksanakan dan juga dapat digunakan untuk membantu penggalangan dana kegiatan sosial.

e. Bidang Keagamaan

Internet dapat digunakan untuk sarana diskusi, konsultasi, tanya jawab masalah agama, berbagi ilmu agama, dan lain sebagainya.

2.2.12. Rekayasa Perangkat Lunak

Pada tahun 2004, istilah rekayasa perangkat lunak secara umum digunakan dalam tiga arti, yaitu[10]:

a. Sebagai istilah umum untuk berbagai kegiatan yang dulunya bernama

pemrograman atau analisis system,

b. Sebagai istilah yang luas untuk analisis teknis dari semua aspek-aspek

praktis yang bertentangan dengan teori pemrograman computer, dan

c. Sebagai istilah yang mewujudkan advokasi suatu pendekatan spesifik ke

pemrograman computer, satu hal yang mendesak yang diperlakukan sebagai profesi rekayasa daripada sebuah seni atau kerajinan, dan advokasi dari kodifikasi praktis yang disarankan dalam bentuk metodologi rekayasa perangkat lunak.

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin rekayasa dengan perangkat lunak yang dikembangkan. Biasanya proses melibatkan penemuan pada keinginan klien, menyusunnya di dalam daftar kebutuhan, merancang arsitektur yang mampu mendukung semua kebutuhan, perancangan, pengodean, pengujian, dan pengintegrasian bagian yang terpisah, menguji


(50)

keseluruhan, penyebaran dan pemeliharaan perangkat lunak. Pemrograman hanya menjadi bagian kecil dari rekayasa perangkat lunak.

2.2.13. Pengertian PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website

dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa

menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan

folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari

sebuah website . Blog, Toko Online, CMS, Forum dan Website Social Networking

adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP. PHP adalah bahasa

scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang

cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang

berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text

(teks biasa).

PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web

developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP

merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP ditulis dan diperkenalkan

pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk

mengetahui siapa saja yang telah mengakses ringkasan online-nya. PHP

merupakan salah satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas

dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat

diintegrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan

sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling


(51)

Database yang didukung PHP adalah Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix,Solid, dBase, ODBC, Unix dbm dan PostgreSQL. Untuk mencoba PHP , tidak perlu menggunakan komputer berkelas

server. Hanya dengan sebuah komputer biasa, bisa mempelajari dan mempraktikkan PHP. Kelebihan PHP dibandingkan dengan pemrograman lainnya antara lain :

1. Bahasa pemrograman PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak

melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Server web yang mendukung PHP dapat ditemukan di manamana, mulai dari IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena referensinya banyak.[14]

2.2.14. Pengertian MySQL

MySQL adalah sebuah Database Open Source populer di dunia.

Penggunaan nya sebagai database bahasa pemrograman populer seperti PHP dan

Java adalah hal umum. Untuk memudahkan penggunaan MySQL, terdapat

Software open source berbasis GUI, yakni phpmyadmin, yang dapat di download

secara grati. MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat

terkenal. MySQL menggunakan bahasa SQL untuk mengakses database nya.

Lisensi MySQL adalah FOSS License Exception dan ada juga yang versi


(52)

database”. MySQL tersedia untuk beberapa platform, di antara nya adalah untuk versi windows dan versi linux.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional

maupun operasi basisdata nontransaksional. Pada modus operasi

nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun demikian pada modus nontransaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi

blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya.

Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional.[6]


(53)

40

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem

Sebelum memasuki tahap perancangan program, tahap analisis dilakukan agar ketika merancang program tidak terjadi kesalahan. Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan gambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan oleh sistem. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana seluk-beluk sistem yang akan diteliti dan dibangun.

Analisis yang dilakukan adalah mengenai masalah yang ditemukan serta prosedur-prosedur atau cara kerja dari setiap data yang dibutuhkan dan dihasilkan dari sistem yang telah berjalan. Setiap proses yang berjalan menghasilkan data dan informasi yang akan diolah. Maka dengan mengolah data tersebut diharapkan dapat menghasilkan keluaran baru sesuai kebutuhan dari fungsinya.

3.2. Analisis Masalah

Terdapat beberapa masalah yang ditemukan pada sistem yang dimiliki lp2es diantaranya :

1. Kesulitan mengolah data karena belum adanya basis data yang lebih

terorganisir.

2. Pemantauan track record perusahaan atau klien kurang efektif dan efisien,

serta proses penilaian dan memberi gambaran potensi kerjasama dengan mitra bisnis terhambat.

3. Belum ada keefektifan dalam penjadwalan, sehingga terkadang terjadi


(54)

4. Monitoring supervisor atau pimpinan terhadap tim marketing dan RND kurang terpantau dikarenakan aktivitas yang padat.

3.2.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Tujuan analisis prosedur yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui suatu proses yang ada dalam sistem, siapa pelakunya, mengecek peran dari pihak terkait dan mengetahui apakah informasi yang dibutuhkan atau dihasilkan oleh suatu pihak sudah sesuai dengan kebutuhan.

Setelah diadakan pengamatan dan wawancara dari sistem yang sedang berjalan, maka akan dibangun sistem informasi yang baru sesuai dengan prosedur yang sedang berjalan di lembaga ini.

3.2.1.1. Alur Menentukan Calon Klien Baru

Aplikasi yang akan dibangun akan mengikuti alur yang telah berjalan di LP2ES, berikut adalah alur dalam menentukan calon klien :

1. Seluruh tim marketing yaitu supervisor, telemarketing, dan marketing

executive melakukan pencarian klien baru dari berbagai sumber pada rapat bulanan. Hasil pencarian dan penentuan calon klien menghasilkan dokumen klien baru.

2. Seluruh tim marketing menyerahkan dokumen klien baru kepada

telemarketing.

3. Telemarketing melakukan pemetaan klien untuk menentukan strategi atau


(55)

baru. Pemetaan klien menghasilkan dokumen klien baru hasil pemetaan.

4. Dokumen klien baru hasil penentapan masuk kedalam arsip.

Berikut pada gambar 3.1 adalah alur penentuan calon klien baru :

Alur Menentukan Calon Klien Baru

SELURUH TIM MARKETING TELEMARKETING

Arsip Klien Dokumen Klien

Baru

Dokumen Klien Baru Pencarian &

Penentuan Klien Baru

Pemetaan Klien

Dokumen Klien Baru Hasil Pemetaan

Gambar 3. 1 Alur menentukan calon klien baru.

3.2.1.2. Alur Kegiatan Marketing

1. Telemarketing melakukan pemilihan klien berdasarkan dokumen klien

baru hasil pemetaan dan alumni hasil evaluasi yang diambil dari arsip klien.

2. Telemarketing menelpon pihak perusahaan yang berpotensi menjadi mitra

bisnis berdasarkan hasil pemilihan yang dilakukan telemarketing dan kemudian melakukan penawaran.


(56)

3. Bila penawaran diterima maka akan dibuat dokumen agenda marketing untuk menentukan langkah bisnis tim marketing selanjutnya. Bila tidak maka telemarketing akan milih kembali calon klien dalam klien lain. 4. Marketing executive dan RND menerima dokumen agenda marketing yang

telah dibuat oleh telemarketing sebelumnya.

5. RND membuat proposal setelah menerima agenda marketing yang

nantinya akan diserahkan kepada tim marketing executive untuk

melakukan negosiasi lapangan.

6. Tim marketing executive melakukan meeting dengan klien dengan kegiatan presentasi dan negosiasi, setelah mendapatkan agenda marketing dengan kegiatan yang harus dilakukan serta proposal dari RND.

7. Bila telah mencapai kesepakatan maka terjadi penandatanga kesepakatan.

Bila negosiasi belum mencapai sepakat, maka RND akan memperbaiki proposal dan kembali melakukan negosiasi.

8. Marketing executive menyusun berkas-berkas untuk memisahkan berkas penandatanganan dan program-program latihan.

9. Berkas penandatangan masuk ke arsip klien.

10.Dokumen lain seperti program-program latihan diserahkan kepada tim

operasional.

Berikut pada gambar 3.2 merupakan alur kegiatan aktivitas tim marketing dan RND :


(57)

Alur Kegiatan Dari Proses Marketing Hingga Pelatihan

TELEMARKETING RND Marketing Executive Operasional

Menelpon Klien

Pembuatan Agenda Marketing Penawaran

Diterima Ditolak

Meeting Client

Negosiasi Belum Sepakat

Penanda-tanganan kesepakatan

Sepakat Pembuatan

& Perbaikan Proposal Program

Prosposal Program

Berkas-berkas Kesepakatan

Arsip Klien Dokumen Agenda

Marketing Dokumen Agenda

Marketing

Dokumen Agenda Marketing

Program-program pelatihan Prosposal

Program

Pemilihan Klien Arsip Client

Penyusunan Berkas

Berkas Penandatangan

an

Program-program pelatihan Dokumen Klien

Baru Hasil Pemetaan & Alumni Hasil Evaluasi


(58)

3.2.1.3. Alur Kegiatan Maintenance

Dalam melakukan proses maintenance, LP2ES memiliki prosedur sebagai

berikut :

1. Operasional membuat laporan hasil pelatihan yang menghasilkan dokumen

laporan hasil pelatihan.

2. Operasional menyerahkan dokumen laporan hasil pelatihan kepada tim

marketing dan RND.

3. Tim marketing melakukan evaluasi sehingga menghasilkan dokumen klien

alumni hasil evaluasi.Dokumen klien alumni hasil evaluasi masuk kedalam arsip.

4. Tim RND melakukan evaluasi sehingga menghasilkan dokumen evaluasi

program. Dokumen evaluasi program masuk kedalam arsip. Berikut gambar 3.3. adalah alur evaluasi :

Alur Evaluasi

OPERASIONAL TIM MARKETING RND

Dokumen Hasil Pelatihan

Dokumen Hasil Pelatihan

Melakukan Evaluasi

Klien

Dokumen Klien Alumni Hasil Evaluasi

Arsip Klien

Dokumen Hasil Pelatihan

Dokumen Hasil Pelatihan Membuat

Laporan Hasil Pelatihan

Melakukan Evaluasi Program

Dokumen Evaluasi Program

Arsip Program


(59)

3.2.1.4. Indikator Potensi Mitra Bisnis

Indikator potensi mitra bisnis dapat diputuskan berdasarkan pengamatan dari klien baik yang telah menjadi mitra bisnis maupun gagal pada tahap negosiasi. Berikut pada tabel 3.1 merupakan persentase indikator dari potensi mitra bisnis yang telah disusun tim marketing :

Tabel 3. 1 Indikator Potensi Mitra Bisnis(Sumber : Tim Marketing LP2ES)

No Indikator Persentase Indikator Skala

Warna

1 Klien alumni yang trainingnya lepas

dan kecewa dengan LP2ES 5%

0-29%

2 Klien tidak tertarik dan menolak

program training LP2ES 10%

3

Klien tidak memiliki program training sebagaimana yang ditawarkan LP2ES

20%

4

Klien belum memahami arti penting program training yang ditawarkan LP2ES

25%

5 Klien terikat kontrak dengan

provider training yang ada saat ini 30%

30-59%

6 Klien alumni yang trainingnya lepas

dari LP2ES 35%

7 Klien masih merasa puas dengan

provider training yang ada saat ini 40%

8

Klien akan mengajukan training LP2ES untuk dijadikan program training perusahaan

45%

9

Penawaran training LP2ES dijadikan sebagai bahan pembanding dan referensi

45%

10 Sedang Proses Tender 50%

11

Klien tidak puas dengan pelaksanaan training dan provider training yang ada saat ini

60%

60-79% 12

Klien merasa puas dengan training yang pernah dilakukan bersama LP2ES

65%

13 Klien memiliki program training


(60)

yang LP2ES tawarkan

14 Klien tertarik dan membutuhkan

training LP2ES 75%

15 Sedang proses negosiasi harga dan

teknis pelatihan 80%

80-100%

16 Sudah ada kesepakatan kerjasama

secara lisan 90%

17 Sudah ada surat perjanjian

kerjasama (SPK) pelatihan 100%

Ket :

1. Indikator merah menandakan bahwa kegiatan tetap dilakukan promosi dan

memiliki indikasi “kurang”. Memiliki nilai 1.

2. Indikator berwarna jingga menandakan bahwa kegiatan yang harus

zdilakukan adalah promosi dan bernegosiasi dan memiliki indikasi

“pantau”. Memiliki nilai 2.

3. Indikator berwarna kuning menandakan bahwa telah terjadi negosiasi

le-bih lanjut dan memiliki indikasi “baik”. Memiliki nilai 3.

4. Indikator berwarna hijau menandakan siap melakukan pelatihan dan

memiliki indikasi “sangat baik”. Memiliki nilai 4.

5. Indikator diatas 50% diprioritaskan dalam kegiatan bisnis, Indikator yang

berada dibawah 50% dilakukan setelah indikator diatas 50%

ter-maintenance.

3.2.1.5. Perhitungan Potensi Mitra Bisnis

Dari indikator yang telah disusun, dapat disajikan sebuah tampilan statistik yang nantinya menjadi acuan potensi kerjasama dengan klien. Perhitungan dilakukan menggunakan metode statistika deskriptif, dimana data disajikan berupa angka-angka dan grafik. Data yang dihasilkan adalah rata-rata


(61)

dan modus, dimana dari keduanya akan diberi kesimpulan bagaimana penilaian hasil prospek dengan klien. Selain data statistik untuk prospek klien, data statistik lain yang akan disajikan statistik kinerja tim marketing. Dimana data statistik tersebut digunakan untuk memonitoring dan mengetahui kinerja tim marketing oleh pihak atasan.

Berikut sebuah contoh kasus untuk mengetahui potensi klien agar lebih memahami maksud penelitian :

Telemarketing bernama A diberi tugas oleh supervisor untuk melakukan promosi ke perusahaan xyz. Pada telpon pertama calon klien menunjukan bahwa klien tidak memiliki program training yang ditawarkan. Seminggu setelahnya telemarketing A kembali menelpon calon klien tersebut, kali ini klien memberi respon bahwa klien memiliki program yang cocok dengan yang ditawarkan LP2ES. Melihat hal tersebut, maka telemarketing membuat agenda untuk nantinya

digunakan marketing executive melakukan langkah bisnis selanjutnya. Setelah

pertemuan dengan klien, marketing executive menghasilkan negosiasi harga dan

teknis pelatihan. Seminggu kemudian terjadi kecocokan harga maka dilakukanlah penandatanganan kesepakatan dan tak lama berselang pelatihan dilaksanakan. Dari kasus diatas yang menjadi pertanyaan :

1. Bagaimana grafik track record dari perusahaan ?

2. Bagaimana prospek selanjutnya bila klien merasa puas dengan pelatihan

yang diberikan ? Langkah apa yang harus dilakukan ?

Untuk menentukan jawabannya maka yang diketahui adalah sebagai berikut :


(62)

Telemarketing A menelpon dan menghasilkan “Klien tidak memiliki

program training sebagaimana yang ditawarkan LP2ES” dimana pernyataan

merujuk pada persentase 20% dan indikator 1.

1. Telemarketing kembali menelpon dan menghasilkan “Klien memiliki

program training yang cocok dengan program training yang LP2ES

tawarkan” pernyataan merujuk pada persentase 70% dan indikator 3.

2. Marketing melakukan langkah selanjutnya dan menghasilkan “Sedang

proses negosiasi harga dan teknis pelatihan” pernyataan merujuk pada

persentase 80% dan indikator 4.

3. Terakhir tercapai kesepakatan yang dinyatakan “Sudah ada surat perjanjian

kerjasama (SPK) pelatihan”, maka persentase 100% dan indikator 4.

Untuk menjawab pertanyaan pertama, proses hal yang diketahui dimasukan kedalam tabel untuk lebih memudahkan dalam penyajian data.

Tabel 3. 2 Contoh perhitungan hasil menghubungi mitra bisnis Kontak Persentase Indikator Pegawai

1 20% 1 TA

2 70% 3 TA

3 80% 4 MB

4 100% 4 MB

Ket

TA : Telemarketing bernama A


(63)

Gambar 3. 4 Contoh grafik track record klien

Untuk menjawab pertanyaan kedua, pertama-tama hitung rata-rata dari

proses pertama dan kemudian tambahkan sajian data ketika “klien merasa puas

dengan pelatihan yang diberikan”. Sajian data ketika “klien merasa puas dengan pelatihan yang diberikan” memiliki persentase 65 % dan memiliki indikator

bernilai 3 serta ditambah oleh telemarketing bernama A

Tabel 3. 3 Contoh hasil setelah menghubungi mitra bisnis dengan jawaban puas Kontak Persentase Indikator Pegawai

1 20% 1 TA

2 70% 3 TA

3 80% 3 MB

4 100% 4 MB

5 65% 3 TA

Ket

TA : Telemarketing bernama A

MB : Marketing Executive bernama B


(64)

x=

5

65 100 80 70

20   

x= 67.5

Berdasarkan grafik maka rata-rata yang didapat adalah 67.5%, maka diambil keputusan perusahaan xyz harus didahulukan dalam proses bisnis selanjutnya apabila perusahaan lain memiliki nilai dibawah 67.5%. Modus digunakan untuk melihat indikator yang sering muncul. Pada kasus diatas, indikator yang sering muncul adalah 3, dimana menunjukan indikator berwarna kuning. Berdasarkan indikator tersebut, dapat diambil kesimpulan hubungan bisnis dengan perusahaan xyz berjalan dengan baik.

3.3. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

3.3.1. Analisis Perangkat Lunak (Software Analysis)

Perangkat lunak yang digunakan LP2ES saat ini adalah sebagai berikut:

1. Microsoft Windows XP

2. Microsoft Office 2007

3. Web Browser Internet Explorer, Mozilla Firefox

Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:


(65)

2. Web Browser Mozilla Firefox

3.3.2. Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis)

Adapun spesifikasi komputer pada LP2ES, khususnya pada bagian maketing adalah sebagai berikut:

1. Processor 2.0 Ghz

2. Memory RAM 512 MB

3. Harddisk 120 GB

4. Monitor 17” LCD

5. Keyboard dan Mouse Standar

6. Switch 24 Port, 10/100/1000 Mbps Gigabit

7. Kabel UTP Balden UTP cate 5e

8. Konektor RJ45

Perangkat keras yang telah dimiliki LP2ES saat ini, sudah memenuhi standar kebutuhan minimum spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menggunakan Sistem Informasi.

3.3.3. Analisis Pengguna (User Analysis)

Analisis pengguna dilakukan kepada tim marketing dan RND lp2es, dimana tim marketing dan RND terdiri dari Supervisor Marketing dan RND,

Telemarketing, Marketing Executive, dan RND. Berikut pada tabel 3.4 kegiatan


(66)

Tabel 3. 4 Tabel Analisis Spesifikasi Pengguna (Sistem Yang Berjalan)

Penguna dari aplikasi yang akan dibangun terdiri dari lima pengguna yaitu

Administrator, Telemarketing, Marketing Executive, RND dan Supervisor.

Administrator pada sistem yang akan dibangun, merupakan staff khusus yang

mengurus website lp2es . Spesifikasi pengguna dijabarkan pada tabel 3.5 untuk

mengetahui tugas dan kualifikasi untuk menggunakan aplikasi yang akan dibuat.

Tabel 3. 5 Tabel Analisis Spesifikasi Pengguna

Administrator

Spesifikasi Hak Akses Mengelola Pengguna.

Mengolah database marketing LP2ES

Tingkat Pendidikan

Minimal S1/D3. Tingkat

Keterampilan

 Dapat menggunakan sistem yang

terkomputerisasi.

 Mengetahui semua data yang berhubungan

.dengan database LP2ES.

 Mengerti teknis maintenancedatabase

MySql.

 Mengerti, memaha-mi, dapat

mengapli-kasikan phpmyad-min

Pengguna Job Deskripi Tingkat

pendidikan Tugas

Telemarketing Memiliki tugas untuk melakukan promosi, mencatat calon klien, Menca-tat Prospek Klien.

Minimal

S1/D3

 Mencatat Calon Klien

 Mencatat Prospek

Klien

 Melakukan Promosi.

Marketing Executive Memiliki tugas melakukan negosiasi bila terjadi kesepakatan

 Minimal

S1/D3

 Melakukan Prospek

RND Mengelola informasi

program-program pelatihan.

Minimal

S1/D3

 Membuat proposal

 Mengolah

program-program yang ditawarkan


(67)

 Mampu memelihara password

Pengalaman Pelatihan admin

Jenis Pelatihan  Menggunakan sistem yang dibuat

 Cara maintenancedatabase

Telemarketing

Spesifikasi Hak Akses  Mencari informasi perusahaan.

 Menambah data klien/perusahaan.

 Menambah Agenda.

 Menjadwalkan Pelatihan.

 Mencetak Laporan.

Tingkat Pendidikan

Minimal S1/D3 Tingkat

Keterampilan

 Dapat menggunakan sistem yang

terkomputerisasi.

 Mampu menggunakan browser dan internet.

Pengalaman Pelatihan Pengguna

Jenis Pelatihan Menggunakan sistem yang dibuat

Marketing Executive

Spesifikasi Hak Akses  Menambah data prospek hasil agenda

marketing

 Mencari Informasi klien, agenda dan jadwal

latihan Tingkat

Pendidikan

Minimal S1/D3 Tingkat

Keterampilan

 Dapat menggunakan sistem yang

terkomputerisasi.

 Mampu menggunakan browser dan internet.

Pengalaman Pelatihan Pengguna

Jenis Pelatihan Menggunakan sistem yang dibuat

Supervisor

Spesifikasi Hak Akses Melihat informasi kinerja pegawai

Tingkat Pendidikan

Minimal S1/D3 Tingkat

Keterampilan

 Dapat menggunakan sistem yang

terkomputasi

 Mampu menggunakan browser dan

internet.

Pengalaman Pelatihan Pengguna

Jenis Pelatihan Menggunakan sistem yang dibuat

RND

Spesifikasi Hak Akses Mengolah informasi program - program

pelatihan


(68)

Pendidikan Tingkat Keterampilan

 Dapat menggunakan sistem yang

terkomputerisasi.

 Mampu menggunakan browser dan internet.

Pengalaman Pelatihan Pengguna

Jenis Pelatihan Menggunakan sistem yang dibuat

3.3.4. Analisis Pengkodean

Pada proses pengkodean sistem informasi track record mitra bisnis ini,

terdapat satu pengkodean yang diusulkan yaitu pengkodean program latihan seperti berikut :

Format kode program pelatihan : AAA 0 000

Contoh : SYA1001 , merupakan kode program syariah dengan jenis seminar dan nomor program kesatu

3.3.5. Analisis Jaringan

Analisis jaringan dilakukan untuk menganalisis jaringan yang digunakan

dalam aplikasi sistem informasi track record dan potensi mitra bisnis ini. Agar

dapat beroperasi secara online, aplikasi sistem informasi track record yang akan

dibangun harus di-hosting terlebih dahulu ke Web Server. Hosting aplikasi

dilakukan di website komersial. Setiap browser baik itu admin, telemarketing,

marketingexecutive, RND dan supervisor harus terhubung ke internet untuk dapat Nama

Materi Jenis


(69)

mengakses aplikasi sistem informasi ini. Adapun gambar jaringan antar muka dari aplikasi sistem informasi terdapat pada gambar 3.5 jaringan antar muka.

Administrator

Internet ISP

Jaringan LP2ES & Kopontren DT

Web Server

Supervisor

Telemarketing Marketing Executive

RND

Gambar 3. 5 ERD Sistem Informasi Track Record Mitra Bisnis

3.4. Analisis Data

Analisis data pada sistem informasi yang akan dibangun menggunakan ERD. ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang di deskripsikan oleh data tersebut. Diagram hubungan entitas (ERD) yang telah digunakan dalam

pendokumentasian track record mitra bisnis ini menggambarkan sistem yang


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)