Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian pada Laboratorium PSDG Bandung

(1)

Diajukan untuk memenuhi laporan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

Resmi Novianti 10109325

Arief Wibowo 10109333

Ane Yulian 10109354

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


(2)

LAMPIRAN E


(3)

(4)

LAMPIRAN F


(5)

(6)

LAMPIRAN G


(7)

CURRICULUM VITAE

[ d a f t a r r i w a y a t h i d u p ]

IDENTITAS DIRI

Nama : Resmi Novianti

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMA Pasundan 7 Bandung Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Nyengseret Selatan No. 417/198b RT. 04/03 Bandung 40234

Status : Belum Menikah No. HP : +6287722689389

E-Mail : novianti.resmi@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. Tamatan SD Negeri Astana Anyar II Bandung Tahun 2003 2. Tamatan SMP Pasundan 1 Bandung pada Tahun 2006 3. Tamatan SMA Pasundan 7 Bandung pada Tahun 2009


(8)

CURRICULUM VITAE

[ d a f t a r r i w a y a t h i d u p ]

IDENTITAS DIRI

Nama : Ane Yulian

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 11 Juni 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMK TI Pembangunan Cimahi Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp. Bantargedang No. 1 RT. 01/07 Padalarang 40552 Status : Belum Menikah

No. HP : +6289688209611 E-Mail : ane.yulian@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. Tamatan SD Negeri Ciharashas I Padalarang Tahun 2003 2. Tamatan SMP Negeri 1 Padalarang pada Tahun 2006 3. Tamatan SMK TI Pembangunan Cimahi pada Tahun 2009


(9)

CURRICULUM VITAE

[ d a f t a r r i w a y a t h i d u p ]

IDENTITAS DIRI

Nama : Arief Wibowo

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Agustus 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : SMA Negeri 3 Cimahi Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Leuwi Gajah No. 63 Cimindi Cimahi 40522 Status : Belum Menikah

No. HP : +6285722010699

E-Mail : rriev.wibowo@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

5. Tamatan SD Kartika III-3 Cimahi Tahun 2003 6. Tamatan SMP Negeri 9 Cimahi pada Tahun 2006 7. Tamatan SMA Negeri 3 Cimahi pada Tahun 2009


(10)

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Praktek Kerja ... 5

2.1.1 Sejarah Instansi ... 5

2.1.2 Logo Instansi ... 7

2.1.3 Visi,Misi, dan Fungsi Perusahaan ... 8

2.1.4 Struktur Organisasi ... 9

2.1.5 Deskripsi Kerja ... 11

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Aplikasi ... 11

2.2.1.1 Definisi Aplikasi ... 11

2.2.2 Informasi ... 12


(11)

2.2.3.2 Definisis Basis Data ... 15

2.2.3.3 DBMS (Database Management System) ... 16

2.2.3.4 Tujuan Basis Data ... 17

2.2.3.5 Keuntungan Basis Data ... 18

2.2.4 Metode Analisis Sistem Terstruktur ... 18

2.2.4.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap) ... 18

2.2.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 20

2.2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 24

2.2.4.4 Kamus Data (Data Direcory) ... 27

2.2.5 Software Pendukung ... 27

2.2.5.1 Micromedia Dreamweaver CS5 ... 27

2.2.5.2 PHP (PHP Hypertext Preprocessor) ... 29

2.2.5.3 MySQL ... 30

2.2.5.4 Wamp Server ... 32

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah ... 33

3.2 Analisis Sistem ... 33

3.2.1 Analisis Fungsional Yang Sedang Berjalan ... 33

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan ... 33

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 36

3.2.2.1 Analisis User (Pengguna Sistem) ... 37

3.2.2.2 Analisis Hardware ... 37

3.2.2.3 Analisis Software ... 38

3.2.2.4 Analisis Database (Basis Data) ... 38


(12)

3.2.3.1.3 DFD Level 2 ... 46

3.2.3.2 Spesifikasi Proses ... 47

3.3 Perancangan Sistem ... 50

3.3.1 Perancangan Rancangan Tampilan ... 50

3.3.1.1 Spesifikasi Rancangan Tampilan ... 50

3.3.1.1.1 Rancangan Tampilan Index Tata Usaha ... 50

3.3.1.1.2 Rancangan Tampilan Di Bagian Lab Batubara ... 68

3.3.1.1.3 Rancangan Tampilan Di Bagian Lab Mineral Logam ... 71

3.3.1.1.4 Rancangan Tampilan Di Bagian Lab. Mineral Non Logam ... 74

3.3.1.1.5 Rancangan Tampilan Di Bagian Lab Panas Bumi ... 77

3.3.1.2 Rancangan Pesan ... 80

3.3.1.3 Perancangan Prosedur Input ... 82

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 85

4.2 Saran ... 86


(13)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek ini yang berjudul “SISTEM

PENGELOLAAN HASIL PENELITIAN PADA LABORATORIUM PSDG BANDUNG”.

Kerja Peraktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Fakultas Teknik Informatika. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 1 bulan di Pusat Sumber Daya Geologi Bandung pada sub bidang laboratorium, bidang sarana teknik.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan – masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat :

1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. 2. Kepada orang tua, dan keluarga kami yang mendorong dan memberi

motivasi kepada kami.

3. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

4. Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh dosen pengajar dan staff di Universitas Komputer Indonesia. 6. Ir. Rina Wahyuningsih selaku Kasubid Pengembangan Informasi di Pusat

Sumber Daya Geologi.


(14)

praktek dan menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi mapupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akan tetapi dengan segala kemampuan yang ada, penulis mencoba menyususn laporan ini dengan sebaik mungkin. Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan hikmah yang berlimpah kepada kita semua. Amin.

Bandung, Desember 2012


(15)

pertama, Bandung : Informatika, 2000.

[2] Bambang Hariyanto, Ir., MT., . “Sistem Manajemen Basis Data”, Bandung : Informatika, 2004.

[3] Sidik, Betha,.”Pemrograman Web dengan PHP”, edisi revisi, Bandung : Informatika, 2012.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi merupakan salah satu Sub Bidang di bawah Bidang Sarana Teknik pada instansi Pusat Sumber Daya Geologi Bandung. Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi sesuai dengan fungsinya merupakan laboratorium pelayanan yang bersifat pengujian. Dimana Laboratorium ini melakukan pengujian dan pemeriksaan kandungan suatu zat atau kandungan senyawa yang terdapat pada conto batuan yang akan dianalisis.

Pada saat ini proses perekapan data analisis di Laboratorium PSDG dilakukan dengan cara manual dikarenakan sistem yang terdapat pada server sebelumnya telah mengalami kerusakan sehingga sistem tersebut sudah tidak digunakan kembali. Dimana perekapan data secara manual masih memiliki kelemahan diantaranya yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama, pengarsipan dihawatirkan hilang atau rusak, tidak mudah untuk diperbaharui, akan banyak kertas yang menumpuk sehingga akan menambah pekerjaan bila terjadi kesalahan serta terjadinya kesulitan dalam pengiriman data analisis ke setiap bagian laboratorium.

Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan aplikasi yang dapat membantu pegawai staf subbidang laboratorium PSDG dalam menyelesaikan tugas analisis di setiap subbidang laboratorium. Berdasarkan uraian diatas penulis akan menyusun Laporan Kerja Praktek dengan judul “SISTEM PENGELOLAAN HASIL PENELITIAN PADA LABORATORIUM PSDG BANDUNG”.


(17)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana meningkatkan pelayanan dalam mengelola hasil penelitian di laboratorium Pusat Sumber Daya Mineral (PSDG) Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Pembuatan Laporan ini adalah membangun aplikasi yang dapat meningkatkan pelayanan dalam mengelola hasil penelitian di laboratorium Pusat Sumber Daya Mineral (PSDG) Bandung.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pembuatan aplikasi ini, yaitu :

1. Memberikan kemudahan bagi staf pegawai laboratorium serta Tata usaha dalam mengelola data hasil penelitian dan analisis.

2. Mempermudah pegawai untuk melihat hasil analisis yang dibutuhkan.

3. Menghemat waktu dalam proses perekapan data.

4. Mempermudah pegawai untuk melakukan pertukaran data.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pembahasan suatu permasalahan yang terjadi, diperlukan beberapa pembatas sehingga penyajian lebih terarah dan terkait satu sama lain. Adapun batasan dari masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat aplikasi untuk mengolah data hasil analisis batuan dimana batuan tersebut dibagi menjadi 4 jenis yaitu Batubara / Gambut, Mineral Logam, Mineral Non Logam dan Panas Bumi.

2. Aplikasi ini menggunakan konsep Client - Server dengan menggunakan jaringan LAN.


(18)

4. Setiap bagian memiliki hak akses masing – masing dengan menggunakan username dan password.

5. Staf Sub Bidang Tata Usaha bisa melakukan pengisian data apa saja yang dibutuhkan, dan menampilkan data apa saja yang diisi.

6. Staf Sub Bidang Laboratorium melakukan pengisian kandungan unsur yang telah diisi oleh staf Sub Bidang Tata Usaha.

7. Hasil laporan yang akan dicetak berupa file PDF.

8. Sistem Operasi yang bisa digunakan yaitu Windows XP, Windows 7. 9. Menggunakan penyimpanan database MySQL.

10. Tools yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu Adobe Dreamweaver CS5, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. 11. Paket web server yang digunakan yaitu WampServer.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan interview kepada salah satu pegawai yang mengelola aplikasi yang akan dibangun dilaboratorium.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

a. Analisis dan kebutuhan sistem

b. Perancangan sistem dan perangkat lunak. c. Implementasi dan unit pengujian.

d. Integrasi dan pengujian. e. Pengoperasian dan perawatan.


(19)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang akan dijalankan. Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti dari permaslahan yang dihadapi, menetukan tujuan dan maksud untuk pemecahan permasalahan penelitian ini, yang kemudian diikuti dengan pambatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas segala sesutau yang berhubungan dengan instansi dan berbagai konsep dasar dan teori – teori yang berkaitan dengan topic pembahasan penelitian yang dilakukan dan hal – hal apasaja yang berguna dalam proses analisis

permasalahan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai segala sesuatu yang dikerjakan dalam melaksanakan kerja praktek.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dari penelitian berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan serta saran – saran yang diharapkan bermanfaat untuk pengembangan sistem yang akan dibangun ini.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Praktek Kerja 2.1.1 Sejarah Instansi

Secara geologi, posisi Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng besar dunia, menjadikan Indonesia kaya akan cebakan sumber daya geologi. Berbagai bahan tambang, seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan besi terbesar diseluruh kepulauan Indonesia juga dikenal memiliki sumber daya energy yang cukup berlimpah, meliputi batubara, minyak, gas bumi dan panas bumi.

Jauh sebelum kita mengenal Kementerian ESDM, pemerintah Hindia Belanda juga telah memiliki institusi yang tugasnya hampir sama seperti Kementerian ESDM walaupun tugasnya tidak sekompleks sekarang. Institusi ini bernama Dinas Pertambangan atau dalam bahasa Belandanya adalah

Dienst van het Mijnwezen. Pada awalnya dinas ini hanya sebuah ekspedisi

yang memiliki tugas mengadakan penyelidikan di bidang geologi dan pertambangan.

Dalam rangka untuk mengoptimalkan penyelidikan dan pertambangan, pada tahun 1850 pemerintah Hindia mendirikan Dienst van het Mijnwezen atau Dinas Pertambangan yang berkedudukan di Batavia. Untuk mempermudah dalam menjalankan tugasnya pada tahun 1863, Dienst van het

Mijnwezen bergabung dengan Direktie Der Budgelijke Openbara Wereken.

Pada tahun 1866 Dienst Van Het Mijnwezen masuk ke Departemen Van

Onderwijs. Sejak saat itu Dienst Van Het Mijnwezen selalu mengalami

perubahan-perubahan status yang menunjukan kurangnya perhatian pemerintah terhadap usaha-usaha penyelidikan pertambangan. Sejak tahun 1852 sampai tahun 1929 kantor Dienst Van Het Mijnwezen berpindah-pindah dari Boeitensoog (Bogor), Batavia (Jakarta), dan yang terakhir ke Bandung dengan nama Geologische Museum Bandoeng.


(21)

Pada tanggal 8 Maret 1942 dalam Perang Dunia ke-1dimana pemerintahan Kolonial Belanda harus menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan Republik Indonesia memploklamirkan kemerdekaannya. Pada tanggal 11 September 1945 dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi yang bernama Kementerian Kemakmuran.

Pada tahun 1957 Berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957 Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian no. 4247 a/M tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat Pertambangan berubah menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi. Kemudian tahun 1962 Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi berubah menjadi Direktorat Geologi dan Direktorat Pertambangan, Departemen Pertambangan.

Pada tahun 1979 Direktorat Geologi dibawah naungan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU) dipecah, sehingga terdiri dari :

1. Direktorat Sumberdaya Mineral (DSM). 2. Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL). 3. Direktorat Vulkanologi (DV).

4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG). 5. Departemen Pertambangan dan Energi (DPE).

Pada tahun 1985 Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (DJPU) dirubah menjadi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (DJGSM) yang terdiri dari :

1. DSM 2. DGTL 3. DV 4. PPPG


(22)

Kemudian di tahun 2001 DJGSM bergabung dengan eks DJPU yang terdiri dari :

1. DSM yang berubah menjadi Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM).

2. Direktorat Geologi Tata Lingkungan dan Kawasan Pertambangan (DGTLKP).

3. Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (DVMB). 4. Direktorat Teknik Mineral dan Batubara (DTMB). 5. Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara (DPMB). 6. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM)

Pada tahun 2005 DIM berubah menjadi Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) di bawah Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Unit lain di bawah Badan Geologi adalah :

1. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG). 2. Pusat Lingkungan Geologi (PLG), Pusat Survei Geologi (PSG).

2.1.2 Logo Instansi

Pusat Sumber Daya Geologi memiliki logo sebagai berikut:


(23)

2.1.3 Visi, Misi, dan Fungsi Perusahaan a. Visi

“Menjadi Institusi Yang Handal Dalam Pengungkapan Potensi Sumber Daya Geologi Untuk Peningkatan Investasi Sektor ESDM Guna Menunjang Percepatan Pembangunan Nasional”.

b. Misi

1. Meningkatkan pengungkapan dan pemanfaatan wilayah keprospekan serta status potensi sumber daya mineral, panas bumi dan energi fosil untuk percepatan investasi pertambangan dan energi serta ketersediaan data sumber daya geologi Nasional secara berkesinambungan.

2. Meningkatkan usulan rekomendasi Wilayah Kerja Pertambanagan (WKP) dan Wilayah Pertambangan (WUP dan WPN) untuk rencana Tata Ruang. 3. Meningkatkan optimalisasi nilai tambah keekonomian dan pemanfaatan potensi sumber daya melalui penerapan kaidah konservasi.

4. Meningkatkan pengolahan dan pelayanan serta pemanfaatan data informasi potensisumber daya geologi.

5. Meningkatkan pengelolaan akuntabilitas kerja organisasi dan kompetensi sumber daya manusia untuk mewujudkan optimalisasi sistem manajemen mutu kelembagaan.

c. Fungsi

1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian, penyelidikan dan pelayanan di bidang sumber daya geologi;

2. Pelaksanaan penelitian, penyelidikan, inventarisasi, eksplorasi, perekayasaan teknologi, pemodelan dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, serta pengelolaan dan pelayanan sarana dan prasarana sarana teknik dan informasi di bidang geologi dan sumber daya geologi;

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, penyelidikan, inventarisasi, eksplorasi, perekayasaan teknologi, pemodelan dan


(24)

2.1.4 Struktur Organisasi

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki salah satu tujuanyang hendak dicapai atau yang telah ditetapkan. Untuk terciptanya proses koordinasi yang baik maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi utnuk mengadakan aktivitas perusahaan yang meliputi pembagian tugas-tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara karyawan dengan karyawan, karyawan maupun pemimpin maupun dengan staf-staf yang ada. Tujuannya adalah untuk memberikan dasar pekerjaan maupun kedudukan karyawan dalam organisasi.

Dengan adanya struktur organisasi tidak akan timbul kesimpang siuran dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan oleh pimpinan perusahaan.


(25)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pusat Sumber Daya Geologi

KELOMPOK PENYELIDIKAN

ENERGI FOSIL MINERAL PANAS BUMI KONSERVASI KEPALA

PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG SARANA TEKNIK SUB BIDANG SARANA PENYELIDIKAN SUB BIDANG LABORATORIUM BIDANG INFORMASI SUB BIDANG PENGEMBANGAN INFORMASI SUB BIDANG KEPROSPEKAN BIDANG

PROGRAM DAN KERJASAMA

SUB BIDANG KERJASAMA SUB BIDANG


(26)

2.1.5 Deskripsi Kerja

Berdasarkan praktek kerja lapangan yang dilakukan mulai tanggal 16 Juli 2012 – 14 Agustus 2012 di Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) Bandung, kami ditempatkan pada Bidang Informasi. Berikut ini merupakan deskripsi dari tugas di Bidang Informasi Pusat Sumber Daya Geologi Bandung, yaitu :

a. Penyiapan rumusan pengembangan infrastruktur teknologi informasi, serta operasi perangkat lunak informasi.

b. Pelaksanaan pengelolaan sistem, jaringan dan situs informasi, serta pemutakhiran basis data.

c. Pelaksanaan sosialisasi, dokumentasi dan publikasi, serta pengelolaan perpustakaan.

d. Evaluasi pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan penyebarluasan informasi, serta dokumentasi hasil penelitian dan pelayanan pusat bidang geologi.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Aplikasi

2.2.1.1 Definisi Aplikasi

Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam suatu komputer,instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output .

Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52), “Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atauketentuan bahasa pemrograman tertentu”.Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atauperintah untuk dieksekusi oleh komputer.Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program


(27)

ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instructionset .

Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh aplikasiialah program pemproses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung.Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu organisasi, tanpa informasi suatu sistem menjadi tidak berjalan. Kualitas informasi dituntukan oleh bagaimana informasi tersebut memotifasi manusia untuk bertidakdan memberikan kontribusi (sumbangan) terhadap pembelian keputusan yang efektif.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8).


(28)

2.2.2.1Analisis Aplikasi

Analisis aplikasi adalah penguraian dari suatu aplikasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tujuan utama analisis aplikasi adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh aplikasi yang diusulkan. Analisis aplikasi lebih menekankan pada isu-isu bisnis (kebutuhan pihak pemakai), bukan masalah teknis atau implementasi.

Tahap analisis merupakan tahap kritis yang sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem, terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh sistem analisis, yaitu:

a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand yaitu memahami kerja dari aplikasi yang ada.

c. Analyze yaitu menganalisis aplikasi.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.2.2.2Desain Aplikasi

Setelah tahap analisis aplikasi dilakukan maka analisi sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Yaitu dimana analisis aplikasi harus memikirkan bagaimana bentuk aplikasi tersebut. Desain sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Desain aplikasi secara umum (General Sistem Desain) yang sering disebut juga desain konseptual dan desain logical.

2. Desain terinci (Detail aplikasi Desain) yang disebut dengan desain aplikasi secara fisik atau desain internal.


(29)

2.2.2.3Tujuan Desain Aplikasi

Desain aplikasi mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai aplikasi.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan: 1. Desain aplikasi harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

2. Desain harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi yang, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.

4. Desain harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi,

simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

2.2.3 Basis Data (Database) 2.2.3.1Konsep Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).


(30)

2.2.3.2Definisi Basis Data

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Robert Schwab, mendefinisikan basis data sebagai berikut :

“Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama

untuk meminimalkan pengulangan data”

Menurut George Tsu-der Chou, basis data dapat didefinisikan sebagai berikut : “Basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus”.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi / perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS.

DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan database :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.

4. Mengurangi duplikasi data (data redudancy). 5. Hubungan data dapat ditingkatkan.


(31)

Susunan suatu herarki struktur informasi terdiri dari:

1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special character) yang membentuk suatu field.

2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulandari field membentuk record.

3. Record: kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari

record membentuk suatu file.

4. File : file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan

data yang sejenis.

5. Database : kumpulan dari file yang membentuk suatu database.

2.2.3.3DBMS (Database Management System)

DBMS (Database Management System) adalah sistem perangkat lunak bertujuan khusus untuk pengelolaan penyimpanan dan manipulasi informasi. DBMS adalah program untuk pengelolaan basis data. Property penting DBMS adalah data independency yang dapat dideskripsikan sebagai kondisi dimana data dan program aplikasi independen dalam arti perubahan tidak salaing mempengaruhi. Program aplikasi tidak dipengaruhi perubahan yang dilakukan terhadap data dan cara data tersebut diorganisasikan secara fisik oleh DBMS.

Disamping memberikan data independency, DBMS juga memberikan kendali tepusat bagi data yang terpadu. Bentuk operasi ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Reduksi terdapat jumlah redudansi yang diperlukan untuk penyimpanan data.


(32)

kenyataan yang sama.

3. Meningkatkan berbagi data diantara pemakai-pemakai.

4. Menyediakan kendali yang seragam dan efektif untuk keamanan dan privasi data pemakai.

DBMS berfungsi untuk menyederhanakan dan memberi fasilitas yang nyaman untuk mengakses data pemakai DBMS tidak perlu diganggu dengan rincian-rincian fisik implementasi sistem. Faktor utama yang menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pemakai sistem basis data adalah fungsionalitas dan kinerja DBMS. Salah satu kriteria kinerja DBMS adalah waktu tanggap (respon time). Jika waktu tanggap DBMS terlalu lama berarti nilai kerja sistem buruk. Kinerja sistem bergantung efisiensi struktur data (atau tepatnya struktur file yang melibatkan sistem pengarsipan dan metode akses) yang digunakan untuk mempresentasikan data dan cara beroperasi terhadap data itu. Kita harus mempertimbangkan struktur file yang digunakan di aplikasi. Terdapat beragamstruktur file, masing-masing struktur file terbaik untuk suatu atau beberapa jenis (sekumpulan) pengaksesan tertentu. Pilihan akhir terhadap struktur file harus berdasarkan pengamatan pola penggunaan serta karakter aplikasi.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya My-SQL server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland- Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle,

Informix dan Sybase.

2.2.3.4Tujuan Basis Data

Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy)


(33)

5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan (Sharability)

2.2.3.5Keuntungan Basis Data

Adapun keuntungan dalam basis data adalah:

1. Mereduksi redundansi yang akibatnya mengurangi inkonsistensi. 2. Data dapat dishare antar aplikasi.

3. Standarisasi data dapat dilakukan. 4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas (Keterjaminan Akurasi) data. 6. Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik.

7.Independensi data (objektif DBS) : kekebalan aplikasi terhadap perubahan struktur penyimpanan dan teknik pengaksessan data. Basis data harus dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

2.2.4 Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.2.4.1Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukan dari mana dokumen berasal, didistribusikannya, tujuan digunakan dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam flowmap antara lain sebagai berikut:


(34)

Simbol Nama Keterangan

Proses

Merupakan proses computer yang terjadi di dalam aliran dokumen.

Aliran Menunjukkan data-data

yang mengalir pada sistem.

Proses Manual

Merupakan proses yang terjadi didalam flowmap.

File Store

Merupakan

penyimpanan data menunjukan data yang disimpan kedalam suatu disk / hardisk.

Dokumen Dokumen yang ada

dalam flow map

Offline Storage

Menunjukkan tempat penyimpanan data berupa arsip.


(35)

2.2.4.2Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram ER merupakan model konseptual untuk menggambarkan

struktur logis dari basis data berbasis grafis. ERD digunangan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.

Komponen pada basis data secara Konseptual ada 4 yaitu : 1. Entitas

Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Entitas adalah “sesuatu” atau “objek” di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Entitas bisa berupa :

a. Entitas kongkrit, Contoh : Mahasiswa, Buku. b. Entitas abstrak, Contoh : Pinjaman, Jadwal, Nilai.

Entitas memiliki atribut, entitas menunjuk kepada pada individu suatu objek sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut. Contoh : Semua orang yang memiliki rekening di Bank (nasabah), Semua Pelanggan, Mahasiswa, Dokter.

2. Atribut

Setiap Entitas memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Setiap atribut akan memiliki nilai (values). Tipe-tipe Atribut:

a. Simple dan Composite attributes

 Atribut Simple : Atribut sederhana yang tidak dapat dibagi dalam beberapa bagian.


(36)

 Atribut Komposit : Atribut yang dapat dibagi lagi dalam beberapa bagian. Contoh : Nama; yang terdiri dari Nama depan dan Nama Belakang.

b. Single-valued dan multi-valued attributes

 Atribut Single-valued : Atribut yang memiliki paling banyak satu nilai untuk setiap baris data.

 Multi-valued attributes : Atribut yang dapat diisi dengan lebih satu nilai tetapi jenisnya sama. Contoh : Nomor Telp, Alamat.

c. Derived attributes

 Atribut Turunan : Atribut yang diperoleh dari pengolahan dari atribut lain yang berhubungan. Contoh : Umur, IP

d. Atribut Mandatory dan Non Mandatory

 Atribut Mandatory adalah atribut yang harus diisi tidak boleh kosong (notnull).

 Atribut Non mandatory adalah atribut yang boleh kosong(null). Setiap entity selalu terdapat kunci dari entity berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Misalnya Nomor pegawai merupakan kunci dari tabel pegawai, setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor pegawai tersebut maka dapat diketahui nama, alamat dan atribut lainnya mengenai seorang pegawai tersebut.

Penggunaan key merupakan cara untuk membedakan suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain Secara konsep, masing-masing entitas (nilainya) berbeda, perbedaannya terlihat pada isi dari masing-masing atributnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu atribut yang memiliki nilai yang menjadi pembeda dengan entitas lain. Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua row dalam relasi secara unik.


(37)

Ada 3 macam key yang dapat diterapkan pada suatu relasi :

1. Super Key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan satiap baris data dalam sebuah relasi secara unik. 2. Candidate Key merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat

membedakan setiap baris data dalam sebuah relasi secara unik. 3. Primary Key merupakan salah satu dari candidate key yang terpilih.

Pemilihan primary key dari sejumlah candidate key umumnya didasari oleh:

 Key tersebut lebih sering (lebih natural) untuk dijadikan sebagai acuan.

 Key tersebut lebih ringkas Jaminan keunikan key tersebut lebih baik. 3. Relationship / hubungan

Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas. Dalam suatu relasi mempunyai derajat relasi yang menunjukan banyaknya himpunan entitas yang saling berelasi.Himpunan relasi melibatkan dua himpunan entitas disebut Binary (atau ber-derajat 2). Secara umum himpunan relasi dalam sistem basis data adalah binary. Himpunan relasi memungkinkan untuk melibatkan dua himpunan entitas.

4. Kardinalitas

Kardinalitas Relasi menggambarkan banyaknya jumlah maksimum entitas dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.Kardinalitas Relasi paling banyak digunakan dalam menjelaskan Himpunan relasi biner. Untuk Himpunan relasi biner pemetaan kardinalitasnya dapat merupakan salah satu dari tipe-tipe berikut :

1. Satu ke Satu (One to one)


(38)

2. Satu ke Banyak (One to many)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua . Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Banyak ke Satu (Many to One) 4. Banyak ke Banyak (Many to many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Kardinalitas pemetaan dinyatakan dengan 2 cara :

1. [Korth] garis berarah (1) dan garis tidak berarah (Banyak). 2. [Date] menuliskan kardinalitasnya pada garis.

Berikut ini adalah simbol-simbol yang dipakai dalam ER-D antara lain sebagai berikut:


(39)

Tabel 2.2 Simbol-Simbol ERD

Simbol Nama Simbol Keterangan

Himpunan Entitas

Digunakan untuk

menggambarkan obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Atribut

Menggambarkan elemen-elemen dari suatu entity yang menggambarkan entity.

Relasi

Entity dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini disebut Relationship.

Garis

Digunakan untuk

menghubungkan entity dengan relasi dan entity dengan atribut.

2.2.4.3Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan tool yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem yang akan dibuat/ dibangun dalam aliran data. DFD (Data Flow

Diagram) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.


(40)

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, antara lain:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.

Berikut ini adalah daftar simbol-simbol dalam DFD antara lain sebagai berikut:


(41)

Tabel 2.3 Simbol-Simbol DFD

Simbol Nama Keterangan

Intity

Merupakan lingkungan luar dari sistem.

Proses

Untuk

mentransformasikan data secara umum.

Aliran Data

Menggambarkan aliran data sari suatu proses ke proses lain.

Data Store Menyimpan Data

Permodelan sistem dengan menggunakan DFD memiliki level yang menandai penggambaran sistem mulai dari umum hingga detail. Level yang menandai hubungan yang paling umum dan menggambarkan sistem secara keseluruhan disebut context diagram. Dari context diagram selanjutnya dapat diuraikan ke dalam DFD level 0, 1, hingga level dimana proses dianggap cukup detail dan jelas serta tidak bisa diuraikan lebih detail.

Dalam penggambaran proses, perlu diberikan penomoran, demikian juga dengan level uraian dari proses tersebut. Contohnya proses dengan nomor “1“ pada DFD “0” bila diuraikan pada DFD “1”, maka


(42)

yaitu “1.1”, “1.2”, “1.3” dan seterusnya. Hal yang sama juga akan berlaku pada penomoran DFD level selanjutnya.

2.2.4.4Kamus Data (Data Directory)

Menurut JOG mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.2.5 Software Pendukung

2.2.5.1Macromedia Dreamweaver CS5

Dreamweaver merupakan perangkat lunak yang ditujukan untuk membuat suatu situs web. Versi pertama dirilis pada tahun 1997, dan sejak itu Dreamweaver menjadi web editor yang banyak digunakan oleh para web developer. Hal itu antara lain karena kemudahan dalam penggunaannya, kelengkapan fiturnya dan juga dukungannya terhadap teknologi terkini. Dreamweaver merupakan salah satu perangkat lunak yang dikembangkan oleh Macromedia Inc . dan sekarang resmi Milik Adobe.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan Adobe Dreamweaver :

Kelebihan :

1. Kemampuannya membuat halaman web yang terlihat konsisten.

Adobe Dreamweaver sudah terinstall beberapa template yang elegan dan menarik. Tentunya ini memudahkan anda yang ingin belajar membuat sebuah web namun anda belum mampu membuat design web sendiri. Jika anda ingin membuat lebih dari 10 halaman web dengan didasarkan design template tertentu maka web anda akan memiliki gaya halaman web yang sama dan terlihat konsisten dari halaman perhalaman.


(43)

2. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan

Program ini tidak hanya dirancang untuk anda yang sudah mahir dan mengerti bahasa pemrograma. Bagi anda yang belum mengerti bahasa pemrograman, anda bisa membuat halaman web dengan hanya cara mengklik atau drag and drop menggunakan mouse serta anda juga bisa melihat halaman html-nya selama proses desain berlangsung. Atau yang lebih dikenal dengan sebutan WYSIWYG (What You See Is What You Get).Selain itu dreamweaver memiliki kemampuan memperlihatkan 3 proses yang berbeda, yaitu :

 Code View : Berfungsi untuk hanya menampilkan script html saja.

 Desain View : Berfungsi menampilkan kode-kode html yang anda tulis menjadi sebuah design/template yang nantinya akan ditampilkan di browser.

 Split View : Berfungsi menampilkan gabungan antara Code View dan

Desain View pada saat bersamaan. Jadi anda bisa langsung melihat

perubahan pada saat anda mengubah htmlnya.

3. Mudah untuk mengupload melalui FTP

Dreamweaver sudah dilengkapi dengan fitur FTP jadi setelah anda selesai membangun sebuah web, anda bisa langsung menguploadnya melalui FTP . FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

4. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan

Dreamweaver dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang anda perlukan. Menu, tab, perintah, font dan warna semua kode dapat disesuaikan dengan preferensi pribadi. Hal ini dapat secara efektif memudahkan proses desain web. Selain itu dreamweaver didukung banyak plug-in yang membantu anda dalam proses desain.


(44)

Kekurangan :

Harga Software yang Cukup Mahal. Mungkin salah satu kekurangan dari Dreamweaver ini adalah dari segi harga. Dreamweaver CS5 dibandrol oleh Adobe sekitar $399. Harga yang mungkin terjangkau oleh kalangan tertentu saja.

2.2.5.2PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

 Membaca permintaan dari client/browser.

 Mencari halaman/page di server.

 Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

 Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki

(software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan

lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.


(45)

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain

 Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

 Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relative mudah.

 Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

 Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.2.5.3MySQL

MySQL adalah sebuah system manajemen database. Database adalah sekumpulan data yang terstruktur. Data-data itu dapat suatu daftar belanja yang sangat sederhana sampai ke galeri lukisan atau banyaknya jumlah informasi pada jaringan perusahaan. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang tersimpan pada database komputer, kita membutuhkan manajemen database seperti MySQL. MySQL adalah sebuah system manajemen database yang saling berhubungan. Sebuah hubungan databse dari data yang tersimpan pada table yang terpisah daripada menyimpan semua data pada ruang yang sangat besar. Hal ini menambah kecepatan dan fleksibilitas. Table-tabel tersebut dihubungkan oleh hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa table sesuai dengan keperluan.

MySQL berbasis ‘Open Source Software’. ‘Open Source’ maksudnya program tersebut memungkinkan untuk dipakai dan


(46)

mempelajari ‘ Source Code ‘ dan dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka. MySQL menggunakan GPL (GNU General Public License).

MySQL merupakan database yang sangat cepat, dapat diandalkan dan mudah untuk digunakan. Jika hal itu yang anda cari maka anda harus mencobanya. Selain itu, source programnya pun dapat anda dapatkan secara gratis dan syntax-syntaxnya mudah untuk dipahami dan tidak rumit serta pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Kelebihan – Kelebihan MySQL

Selain karena Open Source program, MySQL juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tak kalah bagusnya dengan Database Server lainnya, seperti SQL server, Sybase bahkan Oracle.

Kelebihan-kelebihan itu antara lain :

 Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti LINUX, Windows, MacOS dll.

 Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.

 Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET dan tipe ENUM.

 Mendukung penuh terhadap kalimat SQL GROUP BY dan ORDER BY. Mendukung terhadap fungsi penuh ( COUNT ( ),COUNT (DISTINCT), AVG ( ),STD ( ), SUM ( ), MAX ( ) AND MIN ( ) ).

 Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.

 Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk connect ke MySQL server.

 Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas.


(47)

 Kita dapat menggabungkan beberapa table dari database yang berbeda dalam query yang sama.

 Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat jauh berbeda.

Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta

mengujinkan ‘Host-Based’ Verifikasi.

2.2.5.4Wamp Server

WAMP adalah singkatan dari dari Windows and the principal components of the package: Apache, MySQL and PHP (or Perl or Python).

WAMP SERVER adalah paket web server yang bekerja secara pada localhost yang dibuat secara independen dan di instal pada sistem operasi Windows. Apache adalah Web server, MySQL adalah database, PHP adalah bahasa scripting yang dapat memanipulasi informasi yang dibuat di database dan menghasilkan halaman web dinamis konten setiap waktu diminta oleh browser. Program lain juga dapat dimasukkan dalam paket, seperti phpMyAdmin yang menyediakan antarmuka pengguna grafis untuk manajer database MySQL, atau bahasa scripting Python alternatif atau Perl. Selain WampServer, terdapat paket aplikasi lainnya yang di dalamnya terdapat Apache, MySql, dan PHP. Diantaranya adalah : App Server, Xampp, dan Lampp.


(48)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah

Pada Pusat Sumber Daya Geologi proses penginputan analisis conto batuan batubara, mineral logam, mineral non logam dan panas bumi sebenarnya telah memiliki sebuah sistem dalam pengelolaannya. Namun dikarenakan terjadinya kerusakan pada server maka, analisis kembali dilakukan dengan cara manual sehingga pegawai mengalami kesulitan dalam pengiriman data analisis. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem yang lebih baik.

3.2 Analisis Sistem

Pusat Sumber Daya Geologi adalah sebuah instansi pemerintahan yang bertugas untuk melaksanakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang Sumber Daya, adapun bagian yang akan dianalisis yaitu penginputan data analisis di bagian Tata usaha dan bagian Laboratorium.

3.2.1 Analisis Fungsional Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur atau proses sistem memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui, berikut akan terlihat lebih jelasnya dalam flow map dibawah ini :

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan

Flow Map adalah suatu bagan yang menggambarkan dan menjelaskan

urutan prosedur-prosedur arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain. Berikut merupakan prosedur analisis conto batuan di Pusat Sumber Daya Geologi.


(49)

1. Kelompok Penyelidikan meminta form analisis kepada bagian Tata Usaha. 2. Kelompok penyelidikan mengisi form analisis yang ingin diuji kandungan

dari batuan yang dibawa.

3. Form analisis tersebut diserahkan kepada bagian tata usaha untuk dilakukan langkah selanjutnya.

4. Bagian tata usaha mengisi data analisis yang telah diminta oleh kelompok penyelidikan dan menyimpannya kedalam database yang diberi nama analisis.sql

5. Form analisis yang telah diinputkan kedalam database disimpan menjadi arsip form analisis.

6. Database analisis.sql akan diakses oleh bagian Laboratorium untuk melakukan analisa kandungan batuan.

7. Hasil dari pelaksanaan analisis kandungan batuan tersebut akan diinputkan sebagai data hasil analisis dan disimpan pada database yang diberi nama hasil_analisis.sql.

8. Database hasil_analisis.sql diakses oleh bagian tata usaha untuk selanjutnya melakukan pencetakan sertifikat hasil analisis yang belum disahkan.

9. Sertifikat hasil analisis tersebut diserahkan kepada kepala sub bidang laboratorium untuk selanjutnya disahkan.

10.Sertifikat hasil analisis yang telah disahkan diserahkan kembali kepada bagian tata usaha.

11.Bagian tata usaha menyerahkan sertifikat hasil analisis yang telah disahkan kepada kelompok penyelidikan.


(50)

(51)

Keterangan :

Tabel 3.1 Keterangan Flow map Prosedur Analisis Conto Batuan

No Entitas Kegiatan

1 Kelompok Penyelidikan / pihak luar

Tidak berhubungan langsung dengan sistem namun memberikan data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian / analisis

2 Tata Usaha / Administrasi Laboratorium

- Menginputkan data conto batuan yang diterima dari kelompok penyelidikan / pihak luar untuk diproses

- Melakukan proses ke database - Memeriksa kevalidan data hasil

analisis dari bagian Laboratorium - Mencetak hasil analisis

4 Laboratorium

- Melakukan analisis

- Menginputkan data unsur yang terkandung pada batuan yang di analisis

5 Kepala Sub Bidang Laboratorium - Mengesahkan Sertifikat Hasil Analsis

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen – komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukkan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan


(52)

3.2.2.1 Analisis User (Pengguna Sistem)

Setelah melakukan pengumpulan data dan observasi maka yang menggunakan aplikasi ini yaitu :

Peneliti di Laboratorium dan Pegawai Tata Usaha.

User harus mampu mengoprasikan komputer sehingga dapat menggunakan sistem ini sesuai dengan fungsionalnya.

3.2.2.2 Analisis Hardware

Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk sistem yang dibangun sebagai berikut :

1. Server

a. Processor : Intel Core 2 Duo

b. RAM : 4GB

c. Harddisk : 160 GB d. LAN Card on Board e. Keyboard dan Mouse f. Monitor

g. Printer h. Router 2. Client

a. Processor : Intel Core 2 Duo b. RAM : 2GB

c. Harddisk : 120 GB d. LAN Card on Board e. Keyboard dan Mouse f. Monitor

g. Kabel UTP

Perangkat keras yang ada di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi saat ini sudah memenuhi standar untuk menjalankan sistem yang dibangun.


(53)

3.2.2.3 Analisis Software

Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem yang dibangun sebagai berikut :

1. Server

a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi. b. Adobe Dreamweaver sebagai Web developer. c. PHP dan Javascript sebagai bahasa pemrograman. d. MySQL sebagai Server Database Management System. e. Wamp Server sebagai Jaringan Local secara offline.

f. Web Browser seperti Internet Explorer, Google Crom sebagai media pemanggil wamp server.

2. Client

a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi b. Wamp Server sebagai Jaringan Local secara offline. c. Web Browser sebagai media pemanggil wamp server.

Perangkat lunak yang ada di Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi saat ini sudah memenuhi standar untuk menjalankan sistem yang dibangun.

3.2.2.4 Analisis Database (Basis Data)

Usulan untuk diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (primary key) pada setiap entitas (tabel induk) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya sehingga tabel tersebut dapat dijadikan referensi untuk tabel yang lainnya. Usulan untuk tabel yang akan dibuat untuk membantu dalam pengolahan data pemrosesan adalah user, data perusahaan dan data pemesanan. Dari usulan diatas maka dapat dibuat diagram E-R untuk sistem baru yang terdiri dari beberapa tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan


(54)

3.2.2.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Adapun Diagram –ER dari Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3.2 ERD Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung


(55)

3.2.2.4.2 Skema Relasi

Tabel Relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada dalam keadaan normal. Adapun keterkaitan tabel relasi yang digunakan dalam Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung dapat digambarkan sebagai berikut:


(56)

3.2.2.4.3 Struktur Tabel

Pada subbab ini, akan diuraikan tabel – tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan dalam Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung.

a. Pegawai yaitu tabel yang menyimpan data – data pegawai

Tabel 3.2 Tabel Pegawai

No Nama Type Key Keterangan

1 username Varchar(10) * Username pegawai untuk melakukan login

2 password Varchar(10) Password untuk melakukan login

3 nama Varchar(45) Nama pegawai

b. Elemen yaitu tabel yang menyimpan data – data elemen

Tabel 3.3 Tabel Elemen

No Nama Type Key Keterangan

1 Id_elemen Varchar(2) * Kode untuk setiap elemen

2 Jenis Varchar(32)

Jenis / nama elemen yang digunakan dalam

penganalisisan.

c. Type Analisis yaitu tabel yang menyimpan data – data type analisis

Tabel 3.4 Tabel Type Analisis

No Nama Type Key Keterangan

1 Id_type Varchar(5) * Kode untuk setiap type analisis

2 Nama_type Varchar(32) Nama type analisis yang digunakan


(57)

d. Analisis yaitu tabel yang menyimpan data – data analisis.

Tabel 3.5 Tabel Analisis

No Nama Type Key Keterangan

1 Id_analisis Varchar(7) * Kode untuk masing – masing analisis

2 Nama Varchar(45) Nama analisis yang digunakan

3 Metoda Varchar(50) Metoda analisis yang digunakan

e. Lokasi yaitu tabel yang menyimpan data – data lokasi

Tabel 3.6 Tabel Lokasi

No Nama Type Key Keterangan

1 Id_lokasi Integer * Kode untuk lokasi 2 Nama_lokasi Varchar(32) Nama lokasi

f. Hasil Analisis yaitu tabel yang menyimpan data – data dari hasil analisis.

Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisis

No Nama Type Key Keterangan

1 No_analisis Integer * Nomor dari setiap hasil analisis

2 Jenis_conto Varchar(32) Jenis – jenis batuan 3 Jumlah_conto Integer Jumlah batuan yang

analisis

4 Tanggal_mulai Datetime Tanggal conto

diserahkan untuk analisis Tanggal conto selesi


(58)

g. Detail analisis yaitu tabel yang menyimpan data – data tentang detail analisis atau yang bersangkutan dengan analisis.

Tabel 3.8 Tabel Detail Analisis

No Nama Type Key Keterangan

1 Id_det_analisis Integer * Kode untuk setiap detail analisis

2 Hasil Integer Hasil detail analisis

3 no Integer ---

h. Analisis Hasil Detail Analisis yaitu tabel yang terbentuk karena hasil relasi dari analisis dan detail_analisis.

Tabel 3.9 Tabel Hasil Detail Analisis

No Nama Type Key Keterangan

1 Hasil Integer Hasil dari setiap analisis

2 Conto Integer Nama contoh batuan yang

akan dianalisis

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefiniskan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar – benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu diagram konteks.


(59)

3.2.3.1Data Flow Diagram (DFD) 3.2.3.1.1Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum yang menjadi masukan, proses dan keluaran yang terjadi pada sebuah sistem. Diagram konteks untuk perangkat lunak yang akan dibangun sebagai berikut:

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian


(60)

3.2.3.1.2 DFD Level 1


(61)

(62)

3.2.3.2Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang terdapat dalam program, yang meliputi nama proses, input, output, dan

keterangan dari proses. Berikut ini merupakan proses dari Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung

Tabel 3.10 Tabel Spesifikasi Proses

No urut Proses Keterangan

1

No proses 2.1

Nama proses Pengisian form tugas analisis Source (sumber) Petugas tata usaha / administrasi lab Input Data type analisis

Data analisis Data elemen Data laboratorium Data hasil analisis Data detail analisis Data lokasi

Output Info type analisis Info analisis Info elemen Info laboratorium Info hasil analisis Info detail analisis Info lokasi

Destination (tujuan) Pengisian form tugas analisis Logika Proses Jika user memilih menu pengisian form


(63)

Maka akan tampil form isi tugas analisis batubara

Atau

Jika user memilih menu pengisian form tugas analisis mineral logam

Maka akan tampil form isi tugas analisis mineral logam

Atau

Jika user memilih form isi tugas analisis mineral non logam

Maka akan tampil form isi tugas analisis mineral non logam

Atau

Jika user memilih form isi tugas analisis panas bumi

Maka akan tampil form isi tugas analisis panas bumi

Jika petugas akan melakukan pengisian lokasi baru

Maka akan tampil form isi tambah lokasi

2

No proses 2.2

Nama proses Cetak hasil analisis

Source (sumber) Petugas tata usaha / administrasi lab Input Data type analisis

Data analisis Data elemen Data laboratorium


(64)

Data detail analisis Data lokasi

Data kelompok penyelidikan Data detail analisis contoh Output Info type analisis

Info analisis Info elemen Info laboratorium Info hasil analisis Info detail analisis Info lokasi

Info kelompok penyelidikan Info detail analisis contoh Destination (tujuan) Cetak hasil analisis

Logika Proses Jika petugas akan mencetak hasil analisis Maka akan muncul form pilih nomor analisis

Lalu akan muncul form hasil analisis Lalu pilih button print


(65)

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibagun. Sehingga akan mempermudah dalam

mengimplementasikan aplikasi serta memudahkan programmer dalam pembuatan aplikasi yang User Friendly. Rancangan antar muka Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung akan dibuat sebagai berikut:

3.3.1.1 Spesifikasi Antar Muka

Spesifikasi antar muka merupakan suatu bentuk tampilan dari program yang akan dibuat untuk kebutuhan interface dengan user. Berikut ini

merupakan antar muka Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG Bandung:


(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Formulir Analisis Batubara


(71)

(72)

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Formulir Analisis Mineral Logam yang Berhasil Dibuat


(73)

(74)

(75)

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Formulir Analisis Mineral Non Logam Yang Berhasil Dibuat


(76)

(77)

(78)

Gambar 3.22Rancangan Tampilan Formulir Analisis Panas Bumi yang Berhasil Dibuat


(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

3.3.1.1.2 Antar Muka Di Bagian Laboratorium Batubara


(84)

(85)

(86)

3.3.1.1.3 Antar Muka Di Bagian Laboratorium Mineral Logam


(87)

(88)

(89)

3.3.1.1.4 Antar Muka Dibagian Laboratorium Mineral Non Logam


(90)

(91)

(92)

3.3.1.1.5 Antar Muka Dibagian Laboratorium Panas Bumi


(93)

(94)

(95)

3.3.1.2 Rancangan Pesan

Gambar 3.39 Rancangan Pesan Login Tidak Sesuai

Gambar 3.40 Rancangan Pesan No Analisis 1 Tidak Boleh Kosong

Gambar 3.41 Rancangan Pesan No Analisis 2 Tidak Boleh Kosong

Gambar 3.42 Rancangan Pesan No Analisis 1 Harus Angka


(96)

Gambar 3.44Rancangan Pesan Jumlah Contoh Tidak Boleh Kosong

Gambar 3.45 Rancangan Pesan Lokasi Belum Diisi

Gambar 3.46 Rancangan Pesan Kebenaran Pengisian Form

Gambar 3.47 Rancangan Pesan Tidak Ada Analisis yang Dipilih


(97)

Gambar 3.49 Rancangan Pesan Jumlah Contoh Harus Angka

3.3.1.3 Perancangan Prosedur Input

Perancangan prosedur input pada Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG adalah sebagai berikut:


(98)

b. Pengisian Form Tugas Analisis Mineral Logam

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

c. Pengisian Form Tugas Analisis Mneral Non Logam

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

d. Pengisian Form Tugas Analisis Panas Bumi

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

e. Cetak Hasil Analisis Batubara


(99)

f. Cetak Hasil Analisis Mineral Logam

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

g. Cetak Hasil Analisis Mineral Non Logam

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

h. Cetak Hasil Analisis Panas Bumi

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.


(100)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung merupakan sebuah sistem pendukung yang mampu menunjang dan meringankan tugas para pegawai tata usaha dan pegawai laboratorium di Pusat Sumber Daya Geologi Bandung dalam pengarsipan, pengolahan dan management datanya.

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung ini telah mengatasi masalah berikut:

1. Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian pada Laboratorium PSDG Bandung ini telah mengatasi penggunaan sistem yang lebih memudahkan user dalam penggunaanya.

2. Pengarsipan dan pengolahan data lebih teratur, mudah dan sistematis karena telah tersimpan dalam sebuah database digital yang cenderung minim kesalahan.

3. Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung mempermudah dan mempercepat dalam pengiriman data ke setiap bagian untuk di lihat hasil analisis tersebut, sehingga proses perekapan data hasil analisis laboratorium bisa berjalan dengan lancar.

4. Keamanan datanya terjamin karena ada pembatasan hak akses antara bagian Tata Usaha dan Bagian Laboratorium..

5. Dapat digunakan pada setiap sistem operasi misalnya Windows XP, Windows7, dsb.

4.2 Saran

Aplikasi Peningkatan Pelayanan Laboratorium PSDG dapat dikembangkan dan disempurnakan lagi dari berbagai aspek, antara lain:

1. Agar sistem ini dapat bertahan lama maka harus kita rawat dengan baik, utamanya pada server, karena jika server rusak maka client tidak dapat


(1)

Gambar 3.44Rancangan Pesan Jumlah Contoh Tidak Boleh Kosong

Gambar 3.45 Rancangan Pesan Lokasi Belum Diisi

Gambar 3.46 Rancangan Pesan Kebenaran Pengisian Form

Gambar 3.47 Rancangan Pesan Tidak Ada Analisis yang Dipilih


(2)

Gambar 3.49 Rancangan Pesan Jumlah Contoh Harus Angka

3.3.1.3 Perancangan Prosedur Input

Perancangan prosedur input pada Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian di Laboratorium PSDG adalah sebagai berikut:

a. Pengisian Form Tugas Analisis Batubara


(3)

b. Pengisian Form Tugas Analisis Mineral Logam

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

c. Pengisian Form Tugas Analisis Mneral Non Logam

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

d. Pengisian Form Tugas Analisis Panas Bumi

Hampir sama dengan perancangan Prosedur tambah Data Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

e. Cetak Hasil Analisis Batubara


(4)

f. Cetak Hasil Analisis Mineral Logam

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

g. Cetak Hasil Analisis Mineral Non Logam

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.

h. Cetak Hasil Analisis Panas Bumi

Hampir sama seperti Perancangan Prosedur Cetak Hasil Analisis Batubara, hanya berbeda datanya saja.


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung merupakan sebuah sistem pendukung yang mampu menunjang dan meringankan tugas para pegawai tata usaha dan pegawai laboratorium di Pusat Sumber Daya Geologi Bandung dalam pengarsipan, pengolahan dan management datanya.

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung ini telah mengatasi masalah berikut:

1. Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian pada Laboratorium PSDG Bandung ini telah mengatasi penggunaan sistem yang lebih memudahkan user dalam penggunaanya.

2. Pengarsipan dan pengolahan data lebih teratur, mudah dan sistematis karena telah tersimpan dalam sebuah database digital yang cenderung minim kesalahan.

3. Sistem Pengelolaan Hasil Penelitian Pada Laboratorium PSDG Bandung mempermudah dan mempercepat dalam pengiriman data ke setiap bagian untuk di lihat hasil analisis tersebut, sehingga proses perekapan data hasil analisis laboratorium bisa berjalan dengan lancar.

4. Keamanan datanya terjamin karena ada pembatasan hak akses antara bagian Tata Usaha dan Bagian Laboratorium..

5. Dapat digunakan pada setiap sistem operasi misalnya Windows XP, Windows7, dsb.

4.2 Saran

Aplikasi Peningkatan Pelayanan Laboratorium PSDG dapat dikembangkan dan disempurnakan lagi dari berbagai aspek, antara lain:


(6)

mengakses kembali sistem yang telah dibangun, oleh karena itu harus diadakan pengecekan atau maintenance terhadap server agar lebih tahan lama.

2. Menggunakan sistem operasi yang cocok dan compatible dengan sistem yang telah dibangun.

3. Server juga diharapkan dapat menggunakan sistem operasi yang memiliki security sistem yang pertahannya sangat kuat.