Analisa Laporan Keuangan

AKUNTANSI
&
LAPORAN KEUANGAN

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

PENDAHULUAN
Pencatatan transaksi usaha samapi penyusunan
laporan keuangan dapat dilakukan secara
manual atau coputerized.
 Akuntansi merupakan sebuah seni untuk
mencatat, mengklasifikasikan, melaporkan
dalam bentuk laporan keuangan atas semua
transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan
oleh suatu perusahaan.
 Laporan Keuangan merupakan produk dari
akuntansi dan interpretasi laporan keuangan
merupakan salah satu fungsi pokok dari laporan

keuangan.


KONSEP DASAR AKUNTANSI
Kesatuan Akuntansi
 Kesinambungan
 Periode Akuntansi
 Pengukuran daalam nilai uang
 Harga pertukaran
 Penetapan beban dan pendapatan


KRITIK TERHADAP AKUNTANSI













Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis
sehingga mengakibatkan terjadinya overstated dalam
penetapan laba.
Akuntansi yang berorientasi pada biaya historis kurang
memperhatikan opportuntity cost.
Akuntansi hanya memberikan deskripsi pada hal-hal yang
sudah terjadi saja.
Akuntansi tidak memperhatikan hal-hal non financial
yang mempengaruhi perusahaan.
Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah teknis
yang mempunyai arti yang berbeda dibandingkan dengan
pengertian umum yang ada.
Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan bersifat
konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian.


PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
Masyarakat
 Pemegang saham/ pemilik.
 Perpajakan
 Pemerintah
 Karyawan
 Manajemen Bank


STANDAR



1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

KHUSUS AKUNTANSI PERBANKAN INDONESIA

Untuk penyusunan laporan keuangan perbankan
didasarkan pada Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia (SKAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI).
Materi SKAPI dan PAPI meliputi :
Pengukuran Nilai Uang
Laporan Keuangan Bank
Neraca
Laporan Komitmen & Kontijensi
Laporan Arus Kas
Catatan atas laporan keuangan
Lapora keuangan gabungan dan konsolidasi
Laporan keuangan internal

NERACA-AKTIVA
•Kas


•Pendapatan yang masih

•Giro Pada Bank Indonesia

akan diterima

•Giro Pada Bank Lain

•Biaya yang dibayar dimuka

•Penempatan Pada Bank lain

•Uang Muka Pajak

•Surat-surat berharga

•Aktiva Tetap

•Kredit yang diberikan


•Aktiva Sewa Guna Usaha

•Penyertaan

•Aktiva lain-lain

KEWAJIBAN & EKUITAS
•Giro

•Beban yang masih hrs

•Kewajiban segera lainnya

dibayar

•Tabungan

•Taksiran hutang pajak


•Simpanan berjangka

•Kewajiban lain-lain

•Sertifikat deposito

•Pinjaman subordinasi

•Surat berharga diterbitkan

•Modal Pinjaman

•Pinjaman yang diterima

•Hak Minoritas

•Kewajiban sewa guna

•Ekuitas


usaha

•Laba ditahan

LABA RUGI DAN LABA DITAHAN
Pendapatan Operasional (Pendapatan bunga)
 Beban Operasional (Biaya bunga)
 Pendapatan operasional lainnya
 Beban Operasional lainnya.
 Pendapatan Non operasional
 Beban Non Operasional


ACCOUNTING TREATMENT BANK
Pemakaian Acrual System dan Cash Basic
 Bank sebagai pedagang uang
 Bank sebagai pedagang dokumen
 Bank mengelola berbagai jenis mata uang
 Beropersai dengan jumlah cabang yang banyak



PERSIAPAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

TAHAP PERSIAPAN
 Agar hasil yang akan dicapai dari analisa laporan
keuangan dapat memberikan hasil yang
memuaskan maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa
tersebut.
2. Untuk memecahkan problem sesuai dengan
tujuan analisa maka perlu dipilih rumus yang
paling sesuai untuk pemecahan problem tersebut.
3. Para analis harus memahami karakteristik dari

rumus tersebut

TAHAP PERSIAPAN
3. Pertimbangkan hal-hal khusus yang ada
dalam bank tersebut misalnya sistem
akuntansi, prosedur kerja, dll.
4. Dalam membandingkan antar bank maka
perlu dipilih bank yang sejenis
5. Mengingat data intern dan ekstern cukup
bervariasi, maka perlu adanya usaha yang
konsisten dalam menghimpun dan
memelihara data tersebut.

TAHAP PERSIAPAN
6. Tentukan kurun waktu yang paling relevan
dengan tujuan analisa. Hal ini disebabkan situasi
dan kondisi suatu bank seringkali mengalami
perubahan.
7. Dalam mengadakan analisa laporan keuangan
perlu memperhatikan :

a. Keputusan-keputusan intern masing-masing
bank yang penting.
b. Keputusan-keputusan ekstern oleh penguasa
moneter yang penting.
c. Peristiwa politik/ perekonomian lainnya yang
mempengaruhi perbankan.

TEHNIK-TEHNIK ALK
 Analisa Komparatif
 Analisa Bank Environment
 Analisa Break Even Point
 Analisa Variansi
 Suistanable Rate of Growth
 CAMELS Analysis
 ALK lainnya

TREND ANALYSIS

MATA KULIAH : PRAKTIKUM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PROGRAM STUDI KEUANGAN & PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
SEMESTER V TAHUN AKADEMIK 2009 -2010

Pengertian Analisa Komparatif
 Membandingkan kegiatan usaha bank baik secara

absolut maupun secara relatif atas bagian kegiatan
yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang telah
dicapai pada periode sebelumnya.
 Dari analisa akan diperoleh suatu kesimpulan
apakah telah terjadi kemajuan atau kemunduran
usaha dari masing-masing bank yang bersangkutan.
 Cara yang ditempuh dalam membandingkan laporan
keuangan suatu periode dengan periode lainnya
dapat menggunakan beberapa pendekatan.

Pendekatan Analisa Komparatif
 Index dasar tunggal(single base index) yang dipilih

dari laporan yang termuda.
 Index dasar berganti (moving based index) dalam
pendekatan cara ini index dasar yang akan dipakai
adalah semua periode laporan yang akan dianalisa.
 Dengan perhitungan index dasar tunggal akan
diperoleh tingkat perbadingan tahun pertama
dengan periode tahun yang dianalisa.
 Dengan perhitungan index dasar berganti akan
diperoleh tingkat perbandingan tahun yang dianalisa
dengan tahun sebelumnya.

ANALISA TREND
 Penyajian analisa trend dapat dilakukan melalui

tabel perhitungan dan grafik.
 Para pengguna analisis trend sering merasa kurang
tertarik dengan laporan tabel karena harus membaca
terlebih dahulu angka-angka. Para pengguna laporan
keuangan lebih menyukai menyimpulkan
perkembangan perbankan dengan membaca grafik
garis maupun grafik batang.

Rumus Trend Analysis

Trend

(Rp)

Trend (%) 

Rasio



 Rp (th x )  Rp (th x -1 )
Rp (th x )  Rp (th x -1 )
Rasio 

Rp (th x-1 )

Rp
Rp

Th
Th

x

x -1

x100%

Rp Thx
x 100%
Rp Th x-1

x 100%

Contoh Grafik Trend Analysis

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

 Manajemen

bank harus dapat mengetahui dan
memanfaatkan pos-pos mana yang dominan
untuk mencapai tujuan.
 Analisa komparatif dalam bentuk horizontal
(Trend analysis) harus dilengkapi dengan
analisis vertikal (common size) untuk
mengetahui seberapa besar peran serta pospos laporan keuangan terhadap kegiatan bank
secara keseluruhan.

 Analisa

vertikal (common size) dilakukan
dengan cara jumlah yang nampak atas satu
rekening atau su rekening dengan total
kelompoknya secara keseluruhan.
 Suatu rekening yang memiliki prosentase yang
besar akan memberikan petunjuk kepada
pihak manajemen bank untuk memberikan
perhatian khusus.
 Dengan analisis ini, bank akan mengetahui
komposisi peran/share masing-masing
kegiatan dibandingkan dengan kegiatan
totalnya

% Pos A

Volume

th x



Pos A

Rp(th

Total Pos

(%) 

x

x 100%

Rp(th x )

Pos A Rp(th
Pos A Rp(th

Common Size (%) 

)

x

x -1

)

x 100%

)

%Pos A Rp(th x )
% Pos A Rp(th x -1 )

x 100%

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010





Analisa bank environment digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan
bersaing suatu bank/ suatu cabang, ataupun
dalam rangka untuk mengetahui market
share bank yang bersangkutan baik secara
regional maupun secara nasional.
Analisa bank environment digunakan untuk
mengetahui tingkat laju perkembangan (rate
of growth) dari industri perbankan dalam
skala nasional maupun regional.

secara kesAgar analisa bank environment dapat
memberikan hasil yang memuaskan, maka perlu
diadakan beberapa kombinasi analisa antara lain :
a.
Sesama bank sejenis, misalnya antara bank
swasta dengan bank swasta lainnya.
b.
Membandingkan dengan perkembangan bank
jenis lain misalnya antara bank swasta dengan
bank pemerintah ataupun sebaliknya
c.
Antara bank yang bersangkutan dengan kegiatan
industri bank eluruhan


BANK ABCD
ANALISA BANK ENVIRONMENT
Rp th
PERIODE
2004-2008)
x 100%
Rp th Jutaan Rupiah)
(Dalam

% Bank " XYZ" 

x

0

% Bank - bank lain 

Tahun

Bank ABCD

Rp th x
Rp th 0

x 100%

Bank-Bank Lainnya

Market share Bank
RpBank"XYZ" %
Jumlah %
(Rp)
% "XYZ"  Jumlah
(Rp.)
Rp Bank - bank lain

2004
2005
2006
2007
2008

100,000
116,750
158,180
229,410
257,260

100
166.75
158.18
229.41
257.26

250,000
286,500
507,400
884,425
981,100

100
114.60
202.96
353.77
392.49

Market share
Bank ABCD (%)

40
40.75
31.17
25.93
26.22

% Bank " XYZ" 

Rp th x
Rp th 0

% Bank - Bank lain 

x 100%

Rp Th x
Rp Th 0

x 100%

RpBank"XYZ"
% MarketShare Bank" XYZ"
x 100%
RpBank-bank lain

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

 Rencana

kerja dan anggaran bank yang telah
disusun setiap tahun akab dapat dibandingkan
dengan realisasinya secara teratur baik setiap
bulan, setiap kwartal atau setiap periode
tertentu yang diinginkan oleh pihak
manajemen bank.
 Rencana kerja dan anggaran yang baik akan
dihitung berdasarkan standar costing untuk
unit kegiatan tertentu, hingga anggaran
tersebut betul-betul dapat dipakai sebagai alat
perencanaan dan pengendalian biaya.

Untuk membuat anggaran dibeberapa bank banyak
menggunakab appropriate budget .
 Metode analisa variansi :
1.
Single Variance Method
Analisa variance langsung dibandingkan dengan
apa-apa yang dianggarkan dengan realisasi yang
dicapai oleh masing-masing mata anggaran.
2. Two Variance Method
Analisa variance membandingkan antara anggaran
dengan realisasi tetapi juga dengan memperhatikan
volume usahanya


Penyimpangan (Rp)  Anggaran (Rp) - Realisasi (Rp)

Penyimpangan (Rp)
Penyimpangan (%) 
x 100%
Anggaran (Rp)

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

 Perhitungan

BEP bagi bank sangat bermanfaat

untuk :
1. Profit planning dan control baik dalam long
run maupun dalam short run period.
2. Untuk menetapkan minimal target baik bagi
unit bank secara keseluruhan maupun
bagian-bagian yang ada.
3. Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan
efektivitas kerja bank cabang maupun
bagian-bagian. Hal ini sangat sesuai dengan
sistem perbankan yang mengarah ke unit
banking system.

Fixed Cost
Break Even Point (BEP) 
Variable cost
1Sales (Pendapatan)

Untuk kepentingan analisa ini maka biaya yang dikeluarkan
harus dapat diklasifikasikan ke dalam Biaya tetap (Fixed
Cost) dan biaya variable (Variable cost) dengan asumsi bank
tersebut belum menggunakan Unit Costing System

SUISTANABLE RATE OF GROWTH
ANALYSIS

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

Pendahuluan


-

Rencana ekspansi bank dalam rangka menjalankan
prudential banking banyak dibatasi oleh aturanaturan yang tidak boleh dilanggar, diantaranya :
Maksimum ATMR
Maksimum Legal Lending Limit
Maksimum Capital Adequacy ratio
Maksimum net open position
Minimum KUK yang harus dipenuhi
Maksimum Loan to Deposit Ratio

Pendahuluan




Pertumbuhan bank dari hasil ekspansi usaha dapat
diukur dengan menggunakan analisa Suistanable
rate of growth analysis yaitu formulasi tingkat
pertumbuhan yang berkelanjutan dari Average
total assets yang didukung oleh pertumbuhan dari
modalnya.
Analisa Suistanable rate of growth menggunakan
beberapa rumus : SG1, SG2, SG3, dan SG4

Rumus Analisa SG
SG 1 

( PM)(AY)(1 - D)
x100%
EC
 ( PM)(AY)(1 - D)
TA

SG 2 

( PM)(AY)(LM )(1 - D)
x100%
1  (PM)(AY)(LM )(1 - D)

SG



3

(ROA)(1 - D)
x 100 %
EC
 (ROA)(1 - D)
TA

(ROE)(1 - D)
SG 4 
x100%
1 - (ROE)(1 - D)

PM
AY
D
ROA
ROE
LM
EC
TA

= Profit Margin
= Asset Yield
= Deviden
= Return On Asset
= Return on Equity
= Leverage Multiplier
= Equity Capital
= Total Asset

CAMELS ANALYSIS

MATA KULIAH : PRAKTIKUM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PROGRAM STUDI KEUANGAN & PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
SEMESTER V TAHUN AKADEMIK 2009-2010

Capital
 Menurut Veitzhal (2007:709) rasio Capital untuk
memastikan kecukupan modal dan cadangan
untuk memikul risiko yang mungkin timbul.
 Modal merupakan benteng perusahaan dan
factor penting bagi bank dalam rangka
pengembangan usaha dan menampung
kerugian.
 Agar bank berkembang maka permodalannya
perlu disesuaikan dengan ukuran internasional
yang dikenal sebagai standar BIS (Bank for
International Settlement).

Capital
 Sesuai dengan BIS maka kewajiban modal minimum bank

adalah berdasarkan risiko termasuk risiko kredit. Dengan
demikian permodalan merupakan penilaian terhadap
kecukupan modal bank untuk mengcover eksposur saat ini
dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa yang akan
datang.
 Menurut Madura (2006: 544) menyatakan :

“ Because adequate bank capital is thought to reduce a bank’s
risk, regulator determine the capital ratio (typically defined
as capital devided by asset). Regulators have become
increasingly concerned that some bank’s do not hold enough
capital and have increased capital requirement. If banks hold
more capital, they can more esily absorb potential losses and
are more likely to survive. Banks with higher capital ratios are
therefore as signed a capital adequacy rating”


CAR 

Modal Inti  Modal Pelengkap
x 100 %
ATMR Neraca  ATMR Re keningAd min istratif

Rumus Capital
Modal
CAR 
x 100%
Aktiva Tertimbang Menurut Re siko  ATMR 

Modal Inti  Modal Pelengkap
CAR 
x 100 %
ATMR Neraca  ATMR Re keningAd min istratif

Asset Quality
 Menurut Veitzhal (2007:713) Penilaian dengan rasio asset quality

adalah untuk memastikan kualitas aktiva produktif atau kualitas
asset yang dimiliki bank dan nilai riil dari asset tersebut.
Kemerosotan kualitas dan nilai asset merupakan sumber erosi
terbesar bagi bank.
 Menurut Madura (2006: 544) menyatakan :

” Each bank makes its own decisions as to how deposited funds should
be allocated, and these decisions determine its level of credit (default)
risk. Regulators therefore evaluate the quality of the banks’s asset,
including its loans and its securities.”
 Menurut Madura, setiap bank dapat membuat kebijakan sendiri

dalam mengalokasikan dana yang terhimpun dan membuat
kebijakan tingkat risiko kredit. Oleh karena itu kebijakan ini dapat
menilai kualitas asset yang dimiliki bank, termasuk didalamnya
kualitas kredit dan surat berharga.

KAP 

PPAP yang Diklasifikasikan
x 100 %
PPAPyangwa jibdibentuk

Rumus Asset Quality

PPAP yang Diklasifik asikan
KAP 
x 100 %
PPAPyangwa jibdibentu k

Management


Menurut Veitzhal (2007:715) Penilaian manajemen ditujukan untuk
memastikan kualitas dan tingkat kedalaman penerapan prinsip manajemen
bank yang sehat yang terkait dengan manajemen umum dan manajemen
risiko.



Menurut Madura (2006:545) menyatakan :
“Each of the characteristics examined relates to the bank’s management. In
addition, regulators specifically rate the bank’s management according to
administrative, skill, abilty to comply with existing regulations, and ability to
cope with a changing environment. They also assess the bank’s internal control
systems, which may indicate how well the bank’s management would detect
its own financial problem. This evaluation is clearly subjective.”



Setiap penilaian karakteristik bank selalu dihubungkan dengan manajemen
bank. Kebijakan penilaian manajemen bank ini meliputi keahlian
administrasi, kemampuan untuk mentaati peraturan, dan kemampuan
untuk mengantisipasi perubahan lingkungan. Kebijakan ini juga menilai
system pengawasan internal bank yang mana hal ini dapat mengindikasikan
bahwa manajemen bank yang baik dapat mendeteksi masalah bank.
Penilaian ini menjelaskan kondisi bank secara subjektif.

Earnings
 Menurut Veitzhal (2007:720) Penilaian dengan rasio earnings adalah

untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara
benar dan akurat. Kelemahan dari sisi pendapatan riil merupakan
indikator terhadap potensi masalah bank.
 Menurut Madura (2006:545) menyatakan :

“Although the CAMELS rating are mostly concerned with risk, earnings
are very important. Banks fail when their earnings become consistently
negative. A profitability ratio commonly used the evaluate banks is
Return on Asset (ROA), defined as earnings after taxes divided by
assets. In addition to assessing a bank’s earnings over time., its also
useful to compare the bank’s earnings with industry earnings.This
allows for an evaluation of the bank relative to its competitors. In
addition, regulators are concerned about how a bank’s earnings would
change if economic conditions change.

Earnings
 Meskipun penilaian CAMELS pada umumnya dihubungkan dengan

risiko bank, pendapatan adalah hal yang sangat penting. Kegagalan
bank terjadi ketika pendapatan bank yang dihasilkan selalu negative
(rugi). Rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah Return On
Asset (ROA) yaitu keuntungan setelah pajak dibagi dengan asset.
Penilaian pendapatan bank dilakukan setiap saat. Ini juga
bermanfaat untuk membandingkan pendapatan bank dengan
pendapatan industri. Ini dapat menilai posisi bank dibandingkan
dengan pesaing. Peraturan ini tentang bagaimana penilaian
pendapatan bank jika kondisi perekonomian mengalami perubahan.
 Penilaian earnings merupakan penilaian terhadap kondisi dan

kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan. Earnings adalah
hasil perolehan dari investasi (penanaman modal) yang dinyatakan
dengan persentase dari besarnya investasi.

Rumus Earnings

Laba Setelah Pajak
ROA 
x 100 %
Total Aktiva

Liquidity
 Menurut Veitzhal (2007:722) Penilaian dengan rasio likuiditas

adalah untuk memastikan dilaksanakannya manajemen asset dan
kewajiban dalam menentukan dan menyediakan likuiditas yang
cukup. Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap
kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan
likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas.
Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa
harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya.
 Menurut Madura (2006:545) menyatakan :

“Some bank’s commonly obtain of funds from some outside sources
(such as the discount windows or the federal funds market), but
regulators would prefer that bank’s not consistenly rely on these
sources. Such bank’s are more likely to experience a liquidity crisis
whereby they are forced to borrow excessive amounts of funds from
outside sources. If existing depositors sense that the bank is
experiencing a liquidity problem, they may withdraw their funds,
compounding the problem”

Liquidity
 Menurut Madura beberapa bank biasanya menghimpun

dana dari beberapa sumber dana (misal dari dana bank
sentral) tetapi peraturan lebih menyukai bank tersebut
tidak terpaku pada sumber dana tersebut. Demikian pula
dengan bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Untuk
itu bank terpaksa mencari pinjaman dana yang besar/
berlebihan dari sumber dana lain.
 Jika nasabah yang ada mengetahui bank mengalami

kesulitan likuiditas maka nasabah tersebut akan menarik
kembali dananya. Dengan demikian ini akan menambah
permasalahan likuiditas bank.

Rumus Liqudity
JumlahKredit yang Diberikan
LDR 
x 100 %
Dana Pihak Ketiga KLBI  Modal Inti

Sensitivity
 Menurut Veitzhal (2007:725) Penilaian dengan rasio

sensitivity adalah untuk mengukur kemampuan atau
sensitivitas bank dalam mengantisipasi risiko pasar yang
mungkin dihadapi oleh bank


Menurut Madura (2006:546) menyatakan :
 “Regulators began to explicitly consider banks sensitivity to
financial markets conditions and added this characteristic
to what were previously to as the CAMEL. In particular,
regulators place much emphasis on a bank sensitivity to
interest rate movements. Many banks have liabilities that
are repriced more frequently then their assets and are
therefore adversely affected by rising interest rates. Banks
that are more sensitive to rising interest rates are more
likely to experience financial problem.”

Sensitivity
 Menurut Madura, Kebijakan mulai
mempertimbangkan secara jelas tentang
sensitivitas bank terhadap kondisi pasar uang dan
menambah karakteristik ini dalam CAMEL. Secara
khusus, peraturan ini menitikberatkan pada
sensitivitas bank terhadap perubahan tingkat
bunga.
 Beberapa bank memiliki kewajiban seringkali
lebih besar dari asset dan oleh karena itu sering
mengalami kerugian akibat kenaikan suku bunga.
Bank tersebut harus memiliki sensitivitas
terhadap kenaikan suku bunga jika mengalami
masalah keuangan seperti itu.

RATIO ANALYSIS





Rasio berhubungan dengan beberapa
besaran yang saling terkait satu dengan yang
lain. Agar rasio mampu memberikan
gambaran yang berguna, maka baik arti
maupun batasan dari rasio yang dipilih harus
dipahami terlebih daulu.
Sebelum melakukan analisa, seorang analis
terlebih dahulu harus menentukan elemenelemen sudut pandang yang akan digunakan,
tujuan analisa, dan standar pembanding.







Pemilik (investor)
Pemilik sebuah bisnis adalah pihak yang paling
berkepentingan dengan profitabilitas dari investasi yang
dilakukan. Para pemilik mengharapkan pertumbuhan
pendapatan.
Manajer
Seorang manajer bertanggung jawab atas efisiensi
operasional, profitabilitas saat ini dan masa depan,
pengelolaan modal yang ada dan sumber daya lainnya dalam
konteks strategi bisnis yang sehat.
Kreditur
Kreditor adalah pihak yang memberikan pinjaman dana
pada suatu bisnis dalam jangka waktu tertentu.





Rasio Likuiditas
Rasio Profitabilitas
Rasio Solvabilitas

Manajemen

Pemilik

Pemberi Pinjaman

Analisis operasional

Profitabilitas

Likuiditas

Gros Margin & Profit Margin
Operating Exp. Analysis
Contribution Analysis
Operating Leverage
Comparative Analysis
Manajemen SDM
Asset Turnove
Working capital management

Profitabilitas
Return on Assets
Return Before Interest & Tax
Return on current value basic
Invesment project economics
Free cash flow

Return On Total Networth
Return On Common Equity
Earning per Share
Cash flow per share
Share price Appraciation
Shareholder value analysis
Disposisi Penghasilan
Dividends per share
DividendYield
Retention of earnings
Dividend coverage
Devidend to asset
Indikator Pasar
Cash flow analysis
Price Earning Ratio
Cashflow multiples
Market to book value
Relative price movement
Value of the firm

Current ratio
Acid Test Ratio
Quick Sale Value
Cash Flow Patterns

Financial Leverage
Debt to Assets
Debt to capitalization
Debt to Equty
Risk Trade-off
Debt Service
Interest Coverage
Burden Coverage
Cash flow Analysis

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

 Salah

satu dana yang umum digunakan oleh
para pengusaha baik bank maupun industri
lainnya adalah hutang dari pihak ketiga.
 Hutang atau pinjaman tersebut bisa
diperoleh dari dalam negeri maupun luar
negeri.
 Pencairan dana dalam bentuk cross border
financing (DN & LN) harus menjadi perhatian
khusus bagi bank

Pencairan dana dalam bentuk cross border
financing harus mendapat perhatian khusus dari
pihak yang memerlukan dana. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan tingkat bunga di dalam negeri
dengan di luar negeri.
 Meminjam dana dari luar negeri menimbulkan
kemungkinan resiko kerugian yaitu penurunan
nilai mata uang rupiah terhadap uang asing.
 Untuk memecahkan masalah tersebut maka
dapat digunakan analisa EIR yaitu perhitungan
bunga yang memperhitungkan faktor apresiasi
dan depresiasi diantara mata uang rupiah
terhadap mata uang asing.



EIR  



 NT Rp. MTA (n) 
 NT Rp. MTA
 x 1  TB.MTA(n)  - 1




NT Rp MTA
NT Rp MTA (n)

TB.MTA (n)
TB Rp (n)

=

  NT Rp. MTA (n)

EIR   
x1  TB.MTA(n) - 1

Rp. MTA rupiah

Nilai tukar
  NTantara
dengan
 mata

uang

asing yang aka diperbandingkan
= Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan
mata uang asing yang akan diperbandingkan
setelah n hari
= Tingkat suku bunga mata uang asing yang
bersangkutan selama n hari
= Tingkat suku bunga rupiah selama n hari

TEMPORARY INVESMENT RATIO

Mata Kuliah : Praktikum Analisa Laporan Keuangan
Program Studi Keuangan & Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
Semester V Tahun Akademik 2009-2010

Pendahuluan
• Bank seringkali memiliki dana yang tidak dapat
disalurkan pemasarannya di bidang kredit, dan
juga dalam rangka penyebaran resiko yang
mungkin terjadi pada earning assetnya.
• Kelebihan dana yang ada tersebut dapat
ditanamkan ke berbagai jenis surat berharga
sebagai salah satu alternatif dalam pengambilan
keputusan investasi.
• Pengambilan keputusan investasi dilakukan
melalui berbagai pendekatan.

Pendekatan Keputusan Investasi
• Short Cut Formula
Dalam pendekatan ini akan dicari beberapa
surat berharga yang mempunyai tingkat yield
yang paling tinggi.
• Rate of Return Saham
Apabila bank akan menanamkan kelebihan
dananya atau untuk penyebaran risiko
investasinya ke dalam surat berharga maka bisa
memperhitungkan tingkat return investasinya

Rumus Temporary Invesment Ratio
YTM 

YTM
AI
NS
HP
UM

NS - HP
UM
x100%
HP  NS
2

AI 

= Yield To Maturity
= Annual Interest/Bunga tahunan
= Nilai nominal surat berharga ybs.
= Harga Pasar
= Umur Ekononomis