Sistem Informasi Pengarsipan dan Penggajian di Direktorat Metrologi Bandung

(1)

SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN DAN

PENGGAJIAN

DI DIREKTORAT METROLOGI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

TOAT HIDAYATULLOH

1.05.10.379

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR SIMBOL... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.5 Batasan Masalah... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6


(3)

vi

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem ... 9

2.2. Pengertian Gaji... 18

2.3. Pengertian Arsip... 18

2.4. JAVA RMI... 18

2.5 Perangkat Lunak Pendukung... 20

2.5.1 Netbeans ... 20

2.1.1 MySQL... 21

2.6 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 23

3.1. Objek Penelitian... 23

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 23

3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan... 26

3.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Metrologi ... 27

3.2.4. Deskripsi Tugas ... 28

3.2. Metode Penelitian... 39


(4)

vii

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder... 41

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48

3.3.1. Analisis Dokumen ... 48

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 51

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 66

4.1 Perancangan Sistem ... 66

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 66

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 67

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 67

4.1.4. Perancangan Basis Data ... 84

4.2. Perancangan Antar Muka... 97

4.2.1. Struktur Menu ... 97

4.2.2. Perancangan Input ... 98

4.2.3. Perancangan Output ... 105


(5)

viii

4.4. Implementasi ... 108

4.4.1. Batasan Implementasi (optional)... 108

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak... 108

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras... 109

4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 110

4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 116

4.5. Pengujian... 121

4.5.1. Rencana Pengujian ... 121

4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 122

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 127

5.1 Kesimpulan ... 127

5.2. Saran... 127

DAFTAR PUSTAKA ...127


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Andri Kristanto. 2008.Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Java Media. Yogyakarta

Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Jogiyanto.2001.Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Teknik Bisnis. Andi. Yogyakarta.

http://netbeans.org/community/contribute/index_id.html/ 20/05/2013).

Shildt, Herbert.2005. Java: A Beginner Guide, Third Edition.Mc GrawHill. New York.

Soemaraso,SR.2004.Akuntansi: Suatu Pengantar 1 Edisi 5.Jakarta Mulyadi.2001.Sistem Akuntansi.Salemba Empat.Jakarta.


(7)

iii

KATA PENGANTAR Bissmilahirahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian tugas akhir ini.

Laporan Penelitian Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung. Dengan terselesaikannya Laporan Penelitian Skripsi ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi. 4. Iyan Gustian,S.Kom, M.Kom, selaku dosen wali.

5. Andri Sahata S, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing.

6. Seluruh staff pengajar di program studi Sistem Informasi (S1) fakultas teknik dan ilmu komputer Universitas Komputer Indonesia.

7 Kepala dan seluruh staff Direktorat Metrologi Bandung.

8. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan penulis dalam segala hal, semoga Allah SWT memberikan ramhat, dan kebaikan kepada mereka di dunia dan akhirat.


(8)

iv

9. Adik-adik saya tercinta (Alisa dan M.Alwan) yang selalu memperhatikan dan memberikan semangat, semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan mereka.

10. Teman-teman Sistem Informasi 09 yang slalu memberikan dukungannya baik moril maupun materil.

11. Semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.

Bandung, Juni 2014


(9)

1. DATA DIRI

Nama Lengkap : Toat Hidayatulloh Nama Panggilan : Toink

Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 04 April 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Hobi : Musik , Futsal

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl Cimindi Tengah RT 04/15 No 45 Cimahi

No. Telp : 085722764427

E-mail : toink.progressiverock@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun Uraian Keterangan

2010-Sekarang

Mahasisiwa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM Bandung) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi (Angkatan 2010)

Sedang menempuhstudy

2007-2010 SMK TI Pembangunan Cimahi Lulus/Berijazah 2004-2007 SMP Negeri 7 Cimahi Lulus/Berijazah 1998-2004 SD Negeri Rancabentang 1 Cimahi Lulus/Berijazah


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkembangnya informasi dan komputer saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga banyak badan usaha bersaing untuk meningkatkan pengetahuan dibidang teknologi informasi. Sistem lama yang dilakukan secara ditulis atau dicatat kedalam suatu pembukuan mulai ditinggalkan dan beralih ke sistem komputerisasi, yang dirasa lebih cepat dan akurat dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan.

Penggunaan komputer yang umum adalah penggunaan komputer di suatu perusahaan. Fungsi dari penggunaan komputer pada suatu perusahaan pada umumnya adalah sebagai alat bantu pengolahan data, perhitungan gaji karyawan, dan lain-lain.

Salah satu pertimbangan perusahaan dalam penggunaan komputer diantaranya adalah dapat tersedianya data yang dapat memberikan informasi yang handal, cepat, akurat, dan tepat waktu. Cara-cara manual mungkin masih saja dapat dipergunakan bila data yang diolah masih sedikit. Tetapi bagaimana kalau data yang diolah jumlahnya sudah ratusan, atau bahkan ribuan. Tentu saja SDM yang mengolahnya akan merasakan kejenuhan dan lama-kelamaan informasi yang dihasilkan mungkin menjadi tidak akurat lagi. Selain itu, keterlambatan informasi yang diperlukan dapat menyebabkan tertundanya pencapaian tujuan perusahaan dan akhirnya akan


(11)

mengganggu perkembangan perusahaan. Pengolahan data yang cepat, tepat dan tingkat keakuratan yang tinggi akan mempermudah suatu perusahaan dalam mengelola suatu sistem sebaliknya sistem lama yang masih agak lambat tidak akan mampu mendukung kegiatan proses kerja suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Semakin baik sistem informasi yang dipergunakan maka semakin baik pula informasi yang akan dihasilkan. Untuk menyediakan informasi yang baik tersebut harus didukung oleh penggunaan media dan sistem informasi yang baik, mudah dioperasikan serta sumber daya manusia yang terlatih.

Dengan menggunakan sistem yang bersifat komputerisasi hasil yang dicapai akan lebih optimal dan pekerjaan yang dilakukan akan lebih mudah, efektif dan efisien. Pembuatan program aplikasi (software) akan memperluas pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja untuk mendapatkan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu.

Pada Direktorat Metrologi Bandung masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan data karena masih melakukan proses manual dalam pengarsipan yang masih menggunakan buku besar sehingga pengelolaan data yang lambat dan memakan waktu yang lama serta perhitungan gaji yang belum terintergrasi dengan database.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, perlu diadakan pembangunan sistem informasi sehingga permasalahan tersebut diatas dapat diselesaikan untuk itu peneliti mengangkatnya jadi materi skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian Di Direktorat Metrologi Bandung”.


(12)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis dan latar belakang masalah yang di uraikan di atas,maka dapat di rumuskan masalah dalam penelitin ini sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

1. Proses penggajian yang belum terintegrasi dengan database.

2. Adanya keterbatasan sistem pada pengarsipan sertifikat , surat masuk , surat disposisi dan surat keluar yang masih manual dan belum terintegrasi dengan database.

3. Adanya keterbatasan dalam proses pencarian sertifikat yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan sulit karena belum adanya media penyimpanan berupa database.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menggambarkan Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.

2. Bagaimana membuat suatu Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang dapat terintegrasi dengan database dalam pengolahan data pada instansi Direktorat Metrologi.

3. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian pada instansi Direktorat Metrologi ke dalam bahasa


(13)

pemrograman terintegrasi dengan database sehingga menjadi paket aplikasi siap pakai.

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini memberikan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam penyajian informasi pengarsipan dan penggajian.

1.3.1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi pengarsipan dan penggajian yang terintegrasi dengan database pada instansi Direktorat Metrologi guna mengolah data dengan cepat , akurat dan efisien. 1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menggambarkan Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi.

2. Untuk membuat suatu Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang dapat terintegrasi dengan database dalam pengolahan data pada instansi Direktorat Metrologi.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian pada instansi Direktorat Metrologi ke dalam bahasa


(14)

pemrograman terintegrasi dengan database sehingga menjadi paket aplikasi siap pakai.

4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Pengarsipan Dan Penggajian yang sedang berjalan pada instansi Direktorat Metrologi. 1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah manfaat yang ingin dicapai dari sebuah penelitian. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan kontrisbusi yang baik :

Bagi Perusahaan

1. Meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat mengolah data.

2. Mempermudah pegawai dalam melakukan pengarsipan dan perhitungan gaji pegawai secara efektif dan efisien

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Kegunaan Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.


(15)

2. Kegunaan Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi yang telah didapatkan dibangku kuliah. Selain itu penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer.

3. Kegunaan bagi Peneliti Lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengaplikasian ilmu pengetahuan yang di dapat mengenai tujuan atas Sistem Informasi Pengolahan Data Kepegawaian dan Pengarsipan Berbasis Client Server .Sehingga hal tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi untuk peneliti lainnya yang berkaitan dengan judul Skripsi ini. 1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang dibahas sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang di bangun hanya mencakup pengarsipan dokumen sertifikat , surat masuk , surat keluar.

2. Sistem informasi yang di buat tidak mencakup pembuatan surat keluar. 3. Sistem informasi ini hanya melakukan proses perhitungan gaji.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi


(16)

berlokasi di Jl Pasteur No 27 Bandung 40171. 1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

1.7 Penerapan

Maret 2014

April 2014

Mei 2014

Juni 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Identifikasi Kebutuhan Pemakai Pembuatan Prototype Pengujian Prototype Perbaikan Prototype


(17)

Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian dalam skripsi dibagi kedalam 5 bab, yaitu

Bab I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi landasan teori yang relevan dengan tema penelitian skripsi dan juga konsep pembuatan sistem informasi..

Bab III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran objek penelitian yang menyangkut visi misi perusahaan, struktur organisasi, dll. Didalam bab ini juga akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan, untuk membuat sistem informasi meliputi desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, dan analisis sistem yang berjalan dan yang diusulkan.

Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, dan implementasi serta pengujian sistem informasi yang telah dibangun.

Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas sistem informasi yang telah dibangun berdasarkan identifikasi dan batasan masalah.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem, yaitu yang melakukan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkar pendekatan yang menekankan prosedur adalah sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) : “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang

saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama”.

Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 4) : Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan(input), proses dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu ataulebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.


(19)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem lingkungan luar sistem,masukan,keluaran,pengolah dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.LIngkungan luar yang menguntungkan merupakan 2nergy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,jika tidak maka akan menggannggu kelangsungan hidup dari sisitem.


(20)

4. Penghubung sisitem

Penghubung merupakan media yang menggabungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung.Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.Masukan dapat berupa perawatan dan masukan sinyal menergi yaitu maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat berjalan.Sinyal input adalah energi yamg diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yag berguna.Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(21)

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunya tujuan dan sasaran,kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan. Menurut Al-Bahra Ladjmudin (2013:3).

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang.Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak,sistem alamiah,sifat yang bersifat determinicstic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).

3. Sistem tertentu (deterministic system)dan sistem tak tentu (probabilistic system).Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam


(22)

jangka waktu yang lama.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung probabilitas. 4. Sistem tertutup dan Sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.Menurut Al-Bahra Ladjmudin (2013:6)

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam memperoleh 2. Sifat luas dan kelengkapannya 3. Ketelitian (accuracy)

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance) 5. Ketepatan waktu


(23)

6. Kejelasan (clarity)

7. Fleksibilitas/keluwesannya 8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka, dan 10. Dapat diukur

2.2.1 Konsep dasar informasi

Untuk informasi yang di hasilkan dari suatu proses pengolahan data harus memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogianto (2005: 10) kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu.

1. Akurat

Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

a. Kelengkapan (Completeness) Informasi

Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena apabila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap


(24)

kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

b. Kebenaran (Correctness) Informasi

Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

c. Keamanan (Security) Informasi

Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.

2. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar berguna dan di butuhkan pemakainya.

3. Tepat pada waktunya

Beberapa informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merpakan landasan di dalam mengambil keputusan. 2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Ladjmudin (2013:14) Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.


(25)

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen -komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :

1. Hardware (perangkat keras)

seperti : keyboard, monitor, microprocessor dan lain sebagainya. 2. Software (perangkat lunak)

3. Brainware (manusia) 4. Data

5. Prosedur atau metode-metode. 2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:12) Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan (building block) yang dapat di bagi menjadi enam blok, yaitu :

1. Blok masukan (input block)

Blok input merupakan data–data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi suatu informasi tertentu.


(26)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.

3. Blok keluaran (output block)

Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.

4. Blok teknologi (technologi block)

Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsunganya sistem informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu alat memasukan data (input device), alat untuk menyimpan dan mengakses data (storege device), alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output divice) dan alat untuk membantuk pengendalian sistem secara keseluruan (control device). Teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainare), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.


(27)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.

2.2. Pengertian Gaji

Menurut Soemarso S.“Gaji sebagai imbalan yang diberikan kepada pegawai yang diberi tugas- tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasa

tetap secara bulanan”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001: 373), “gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan menager, pegawai administrasi, supervisor, dll yang pada umumnya gaji

dibayarkan tetap tiap bulan”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan sejumlah uang yang ditetapkan dan diterima seseorang atas pekerjaannya yang ditetapkan berdasarkan perhitungan masa waktu panjang (satu bulan).

2.3. Pengertian Arsip

Arsip adalah suatu kumpulan warkat yan disimpan secara sistematis ,karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali (The Liang Gie,2000:118).

2.4. JAVA RMI

1 . RMI (Remote Method Invocation)

RMI menyediakan sarana dimana client server dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi. RMI memungkinkan pengembang perangkat lunak


(28)

untuk merancang aplikasi terdistribusi dimana methods dari remote object dapat dipanggil dari JVM (Java Virtual Machine) lain, yang mungkin berjalan pada host yang berbeda.

Remote object adalah object dari RMI yang direferensikan secara remote. Pemrogram seakan-akan memanggil method dari kelas file lokal sedangkan dalam kenyataannya method yang bersifat remote disimpan di JVM server dan diakses oleh client. Dalam RMI, server akan menunggu remote object, membuat referensi dan menunggu client untuk memanggil methods dari remote object ini. Sedangkan client akan mendapatkan remote reference dari satu atau lebih remote object dan memanggil methods untuk remote object tersebut.

Adapun dalam membangun RMI diperlukan langkah-langkah yaitu :

1. Membuat interface yang turunan dari kelas java.rmi.Remote dan setiap method yang dideklarasikan melemparkan eksepsi java.rmi.RemoteException.

2. Membuat kelas yang turunan dari kelas java.rmi.UnicastRemoteObject dan mengimplementasi semua method dari interface yang sudah dibuat tadi.

3. Kelas yang telah dibuat tadi harus memiliki konstruktor yang melempar eksepsi java.rmi.RemoteException.

4. Seluruh method yang di-overridedi interface tersebut harus melempar eksepsi java.rmi.RemoteException.


(29)

2.5 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan peneliti adalah Netbeans, MySQL.

2.5.1 Netbeans

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.

NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.


(30)

Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).

2.1.1 MySQL

Menurut Betha Sidik (2005 : 1) dalam buku yang berjudul MySQL untuk pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web, “MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang sangat popular dikalangan pemrogramanweb, terutama dilingkungan linux dengan menggunakanscript PHP dan Perl”. MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya.

Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya, terutama dalam kecepatan. Berikut ini adalah bebrapa kelebihan MySQL, antara lain :

1. Portability

Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, HP-Unix, dan lain-lain.

2. Multiuser

MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah. Dan memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses klien secara bersamaan pula.


(31)

3. Security

Sistem keamanan pada MySQL mempunyai beberapa lapisan keamanan seperti tingkatan subnetmask, hostname, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetil serta kata sandi terenkripsi.

4. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah

recordslebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 milyar baris. Selain itu batas

indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 2.6 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.

2.6.1. Metode Pendekatan

Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan Metode pendekatan terstruktur. Metode terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungannya yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya .Metode pendekatan terstruktur memiliki tool-tool(alat bantu)untuk perancangan sistem seperti flowmap,diagram konteks,data flow diagram dan kamus data.


(32)

2.6.2. Metode Pengembangan

Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada gambar berikut ini : Membuat Prototype Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai Memperbaiki Prototype Menguji Prototype

Mengembangkan versi Produksi

1. Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

3. Pengembangan mulai membuat protype

4. Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau sasaran

5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai(User)

6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai

Gambar 3.3 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype (Sumber : Abdul Kadir(2003:417))

Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem


(33)

bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan -kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.


(34)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian yakni Direktorat Metrologi Bandung. Instansi yang menangani kegiatan Metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda.

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Direktorat Metrologi adalah institusi yang menangani kegiatan metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan. Metrologi Legal (Legal MetrologyatauMetrologie Legale) adalah


(35)

metrologi yang berhubungan dengan satuan-satuan, cara-cara, atau metode-metode pengukuran alat-alat ukur, timbangan dan perlengkapannya ( UTTP ), serta peraturan-peraturan pelengkap yang ditetapkan dalam pengawasan dan kebenaran pengukuran.

Kegiatan metrologi legal di Indonesia secara resmi dimulai sejak tahun 1923 yaitu mulai diberlakukannya Ordonansi Tera 1923, tanggal 2 Februari 1923, yang kemudian setelah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, tanggal 1 April 1981.

Secara kronologis sejarah perkembangan Direktorat Metrologi dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Tanggal 23 Februari 1923, Ordinansi Tera 1923 Stbl No. 57 berlaku, bersamaan dengan dibentuknyaDiesnt Van Het Ijkwesen( Jawatan Tera ), masa transisi pelaksanaan undang-undang adalah 10 tahun.

2. Tanggal 1 Januari 1928, Ordonansi Tera 1928 Stbl No. 255 berlaku antara lain merubah masa transisi pelaksanaan Ordonansi Tera 1923 menjadi 15 tahun.

3. Tanggal 1 Januari 1938, dilenyapkannya secara hukum sistem ukuran-ukuran lama (kuno) di Indonesia.

4. Tanggal 12 Juli 1949, Ordonansi Tera 1949 Stbl No. 175 berlaku sebagai ganti undang-undang tera sebelumnya yang perlu disempurnakan sesuai perkembangan zaman.


(36)

5. Tanggal 21 Desember 1954, nama Jawatan Tera diganti menjadi Jawatan Metrologi dengan pertimbangan antara lain tugas Jawatan Tera tidak hanya pekerjaan menera dan menera ulang ukuran-ukuran dan timbangan yang digunakan dunia perniagaan, tetapi pekerjaannya meluas sampai lapangan pekerjaan penyelidikan mengenai teknik mengukur atas dasar pengetahuan dan perniagaan.

6. Tanggal 12 November 1962, nama Jawatan Metrologi diganti menjadi Direktorat Metrologi.

7. Tanggal 11 September 1968, nama Direktorat Metrologi diganti menjadi Direktorat Metrologi, Standarisasi, dan Normalisasi.

8. Tanggal 29 Mei 1975, nama Direktorat Metrologi, Standarisasi, dan Normalisasi diganti kembali menjadi Direktorat Metrologi.

9. Tanggal 1 April 1981, Ordonansi Tera 1949 diganti dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1981 dengan pertimbangan perkembangan Sistem Internasional.

Indonesia menjadi anggota OrganisasiInternational do Metrologie Legale

(OIML) sejak tahun 1960 dan menjadi anggota Asia Pasific Legal Metrologi

Forum(APLMF) sejak pembentukannya pada tahun 1994.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/M/Per/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan, Direktorat Metrologi mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis, pengawasan, serta


(37)

evaluasi di bidang kemetrologian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Metrologi menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana dan kerjasama kemetrologian, standar ukuran dan laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia, serta pengawasan dan penyuluhan kemetrologian. 2. Penyiapan, perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang

sarana dan kerjasama kemetrologian, standar ukuran dan laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian, serta pengawasan dan penyuluhan.

3. Pelaksanaan bimbingan dan pelaksanaan teknis di bidang sarana dan kerjasama kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.

4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang sarana dan kerjasama kemetrologian, standar ukuran laboratorium, teknik kemetrologian, sumber daya manusia kemetrologian, serta pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.

5. Pelaksanaan urusan tata usaha persuratan dan rumah tangga Direktorat Metrologi.

3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi


(38)

Visi Direktorat Metrologi yaitu “Terwujudnya sistem metrologi legal

yang efektif guna meningkatnya daya saing barang dan jasa serta perlindungan produsen dan konsumen di era pasar global”.

2. Misi

Melakukan pengembangan dan pembangunan sistem Metrologi Legal melalui penggunaan satuan ukuran, penggunaan dan pengelolaan standar ukuran, metode-metode pengukuran maupun ketentuan UTTP berdasarkan Undang- undang metrologi Legal untuk menjamin kebenaran pengukuran yang sama baik didalm negri maupun Internasional.

3.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Metrologi

Pada setiap organisasi ditetapkan struktur organisasi yang bertugas mengatur dengan mengendalikan intansi sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab. Sesuai dengan keputusan mentri perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 86/MPP/Kep/3/2001, Direktorat Metrologi Bandung terdiri dari 5 sub Direktorat yang membawahi beberapa seksi, untuk lebih jelas lihat gambar strutur organisasi.


(39)

Gambar 3.1Struktur Organisasi di Direktorat Metrologi Bandung Keterangan:

Struktur organisasi Direktorat Metrologi terdiri dari: 1. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian

2. Sub Direktorat Standar Ukuran dan Laboratorium Kemetrologian 3. Sub Direktorat Teknik Kemetrologian

4. Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian 5. Sub Direktorat Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian 6. Sub Bagian Tata Usaha


(40)

3.2.4. Deskripsi Tugas

Dari penjelasan mengenai struktur jabatan Direktorat Metrologi Bandung Direktorat jendral perdagangan Dalam Negri departemen perdagangan, masing- masing bagian mempunyai tugas dan fungsinya sendiri. Adapun tugas direktorat Metrologi Bandung adalah sebagai berikut:

1. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang sarana dan kerja sama kemetrologian. Sub Direktorat Sarana dan Kerjasama Kemetrologian terdiri dari:

a. Seksi Piranti Kemetrologian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang piranti kemetrologian.

b. Seksi Kerjasama Kemetrologian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kerja sama kemetrologian nasional dan internasional.


(41)

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang standar ukuran dan laboratorium kemetrologian. Sub Direktorat Standar Ukuran dan Laboratorium Kemetrologian terdiri dari:

a. Seksi Standar Massa, Listrik, Tekanan, dan Suhu

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang standar massa, listrik, tekanan, dan suhu.

b. Seksi Standar Alat Ukur Arus, Panjang, dan Volume

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang standar alat ukur arus, panjang, dan volume.

3. Sub Direktorat Teknik Kemetrologian

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang teknik kemetrologian. Sub Direktorat Teknik Kemetrologian terdiri dari:


(42)

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang massa, alat ukur listrik, tekanan, dan suhu.

b. Seksi Alat Ukur Arus, Panjang, dan Volume

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang alat ukur arus, panjang, dan volume.

4. Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang sumber daya manusia kemetrologian.

Sub Direktorat Sumber Daya Manusia Kemetrologian terdiri dari: a. Seksi Fasilitasi Tenaga Fungsional Kemetrologian dan Pegawai Berhak

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang fasilitasi tenaga fungsional kemetrologian dan pegawai berhak.


(43)

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang fasilitasi tenaga non fungsional kemetrologian.

5. Sub Direktorat Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang pengawasan dan penyuluhan kemetrologian.

Sub Direktorat Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian terdiri dari: a. Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Alat Ukur, Takar, Timbang, dan

Perlengkapannya (UTTP)

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pengawasan dan penyuluhan UTTP.

b. Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) Kemetrologian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pengawasan dan penyuluhan BDKT Kemetrologian.


(44)

6. Unit Pelayanan Teknis Direktorat Metrologi

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, prosedur, bimbingan, dan pelaksanaan teknis serta pengawasan dan evaluasi di bidang pelayanan teknis kemetrologian.

7. Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas:

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas. b. Menyusun rencana dan program Ketatausahaan Direktorat Metrologi,

antara lain kepegawaian, keuangan, dan pengolahan rumah tangga baik kegiatan rutin maupun pembangunan.

c. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk dalam rangka pelaksanaan rencana atau program ketatausahaan.

d. Mengatur, mengkoordinasi, dan mengendalikan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan rumah tangga serta pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan penataan arsip. e. Menelaah hasil pelaksanaan ketatausahaan, antara lain meliputi

faktor pendukung dan penghambat serta menyusun saran pemecahan dan perbaikan.

f. Mengevaluasi dan menganalisa data atau informasi ketatausahaan dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.


(45)

Dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, Sub Bagian Tata Usaha membawahi urusan-urusan sebagai berikut:

a. Urusan Kepegawaian

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Tata Usaha urusan kepegawaian. Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan rencana atau program kepegawaian Direktorat Metrologi, antara lain tentang kebutuhan pegawai, kenaikan pangkat, mutasi, DP3, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), cuti pegawai, pendidikan latihan pegawai, dan lain-lain. 3. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk

pelaksanaan rencana atau program kepegawaian.

4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan kepegawaian.

5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau informasi kepegawaian dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. b. Urusan Keuangan


(46)

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha urusan keuangan. Urusan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana atau program di bidang keuangan Direktorat Metrologi, antara lain penyusunan anggaran rutin dan pembangunan, pengelolaan uang tera serta tata laksana kegiatan keuangan.

3. Mendistribusikan tugas, memberi bimbingan dan petunjuk pelaksanaan rencana atau program keuangan.

4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tata usaha dan tata laksana keuangan.

5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau informasi keuangan dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. c. Urusan Umum

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha urusan umum. Urusan umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menghimpun dan memahami perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.


(47)

2. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana atau program di bidang umum, antara lain kebutuhan perlengkapan, penyimpanan, dan pendistribusian perlengkapan pemeliharaan dan penataan arsip. 3. Mendistribusikan tugas, memberikan bimbingan dan petunjuk

pelaksanaan rencana atau program urusan umum.

4. Mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan urusan umum.

5. Mengumpulkan, menghimpun, dan mempersiapkan data atau informasi urusan umum dalam rangka penyusunan program dan pelaporan.

6. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan. 3.2.5. Daftar Gaji

Berikut adalah daftar gaji dan tunjangan berdasarkan golongan pada Direktorat Metrologi Bandung

Nama Pangkat Golongan Gaji Pokok

Juru Muda I/a 1323000

Juru Muda Tk.I I/b 1444800

Juru I/c 1505900

Juru Tk.I I/d 1569600


(48)

Pengatur Muda Tk.I II/b 1871900

Pengatur II/c 1951100

Pengatur Tk.I II/d 2033600

Pengatur Muda III/a 3590900

Pengatur Muda Tk.I III/b 3742800

Penata III/c 3901100

Penata Tk.I III/d 4066100

Pembina IV/a 4238000

Pembina Tk.I IV/b 4417400

Pembina Utama Muda IV/c 4604200

Pembina Utama Madya IV/d 4799000

Pembina Utama IV/e 5002000

Tabel 3.1 Daftar Gaji

Tunjangan Jabatan merupakan tunjangan bagi PNS yang diangkat dlm jabatan struktural maupun fungsional. Berikut adalah daftar tunjangan struktural maupun fungsional.

Daftar Tunjangan Struktural

No Eselon Tunjangan


(49)

2 IB 4350000

3 IIA 3250000

4 IIB 2050000

5 IIIA 1260000

6 IIIB 980000

7 IVA 540000

8 IVB 490000

9 IVA 360000

Tabel 3.2 Daftar Tunjangan Struktural Daftar Tunjangan Fungsional

No Jabatan Tunjangan

1 Pelaksana Pemula 220000

2 Pelaksana 240000

3 Pelaksanan Lanjutan 265000

4 Penyelia 500000

Tabel 3.3 Daftar Tunjangan Fungsional Tunjangan Umum

Untuk PNS yang tidak mendapatkan tunjangan struktural maupun fungsional berhak akan tunjangan umum yg besarnya sbb :


(50)

No Golongan Tunjangan

1 IV 195000

2 III 185000

3 II 180000

4 I 175000

Tabel 3.4 Tunjangan Umum 3.2. Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

Sedangkan metode penelititan menurut Iqbal Hasan (2004:4) adalah sebagai berikut :

“Penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu masalah dengan

perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya).”


(51)

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Pengertian desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) menerangkan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber primer ini adalah suatu objek ataupun dokumen asli yang berupa material mentah dari pelaku utamanya yang disebut sebagai first-hand information. Data-data yang dikumpulkan di sumber primer ini berasal dari situasi langsung yang aktual ketika suatu peristiwa itu terjadi.


(52)

Teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. 1. Wawancara

Melakukan tanya jawab pada pihak yang berkepentingan agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi serta mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sering terjadi pada bengkel tersebut.

2. Observasi

Melakukan observasi dengan melihat dokumen-dokumen dan meninjau langsung bagaimana cara kerja dalam sebuah bengkel sehingga diperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 3. Kuesioner,

yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan kepada pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti yaitu divisi akuntansi dan divisi satuan pengawas internal dan divisi keuangan.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

sumber data sekunder dimana ini berarti data yang dikumpulkan ini berasal dari tangan kedua atau sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan .data sekunder ini juga bisa berupa artikel dalam surat kabar ataupun majalah yang populer, buku,


(53)

artikel-artikel dari jurnal ilmiah, buletin statistik, laporan-laporan, arsip organisasi, publikasi pemerintah, informasi dari organisasi, analisis yang dibuat oleh para ahli, hasil survei terdahulu, catatan-catatan publik mengenai peristiwa-peristiwa resmi serta catatan-catatan perpustakaan. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi serta untuk pengembangan sistem informasi tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan

Peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan Metode pendekatan terstruktur. Metode terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen-komponen dan hubungannya yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya .Metode pendekatan terstruktur memilikitool-tool(alat bantu)untuk perancangan sistem seperti flowmap,diagram konteks,data flow diagram dan kamus data.

3.2.3.2. Metode Pengembangan

Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada gambar berikut ini :


(54)

Membuat Prototype Mengidentifikasikan kebutuhan

pemakai

Memperbaiki Prototype Menguji Prototype

Mengembangkan versi Produksi

1. Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

3. Pengembangan mulai membuat protype

4. Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau sasaran

5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai(User)

6. Pengembangan perampungan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai

Gambar 3.3 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype (Sumber : Abdul Kadir(2003:417))

Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.


(55)

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan - kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.


(56)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map

Menurut pendapat Andri Kristanto (2008:60) Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktifitas yang terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini terjadi dengan entitas diluar sistem.

2. Diagram Konteks

Menurut Andri Kristanto (2008:70) Diagram konteks (Context Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700). 4. Kamus Data

Menurut Andri Kristanto (2008:72) Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang di gunakan untuk


(57)

membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.

5. Perancangan Basis Data

Tujuan perancangan adalah untuk mendefinisikan informasi apa yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun sehingga mudah untuk dilakukan transformasi kedalam kode aktual dan kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data.

A. Normalisasi

Andri Kristanto (2008:82) Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu table yang kuran efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidakefisienan tabel dengan menggunakan teknik normalisasi.

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.

Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Meminimalkan duplikasi data

2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda.

3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database.


(58)

B. Tabel Relasi

Menurut Andri Kristanto (2008:90) Tabel relasi adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional meunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan ditinjau.

3.2.3.4. Pengujian Software

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian blackbox.Pengujian blackbox menurut Roger S Pressman berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (Pressman,Roger, 2002 :551). Pengujian black box itu sendiri adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black boxmerupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Pengujianblack boxberusaha menemukan kesalahan dalam kategori :


(59)

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. KesalahanInterface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan menguraikan dokumen-dokumen yang di gunakan pada sistem informasi pengarsipan dan kepegawaian di Direktorat Metrologi Bandung diantaranya

Nama Dokumen : Formulir

Fungsi : Formulir untuk pendaftaran Sumber : Pelanggan

Rangkap : Satu

Elemen data : nama standar , merk , tipe , asal alat Nama Dokumen : Permohonan alat


(60)

Fungsi : Untuk permohonan pengukuran alat Sumber : Pelanggan

Rangkap : Satu Distribusi : UPT

Elemen data : nama standar , merk , tipe , no seri Nama Dokumen : Bukti Pesanan

Fungsi : Bukti Pesanan permohonan pengkalibrasian alat

Sumber : UPT

Rangkap : Satu Distribusi : SNSU

Elemen data : nama standar , merk , tipe , asal alat Nama Dokumen : Alat Valid

Fungsi : Alat sudah valid

Sumber : UPT

Rangkap : Satu Distribusi : SNSU

Elemen data : nama standar , merk , tipe , asal alat Nama Dokumen : Sertifikat

Fungsi : Hasil dari verifikasi standar Sumber : Balai SNSU

Rangkap : Dua


(61)

kalibrasi, berlaku kalibrasi tahun pengadaan , no bmn Nama Dokumen : Data Pegawai

Fungsi : Data pegawai pada metrologi Sumber : Pegawai

Rangkap : Satu

Distribusi : Bagian Pegawai Elemen data : nip , nama Nama Dokumen : Slip Gaji PNS

Fungsi : Slip gaji adalah bukti pembayaran gaji kepada pegawai negeri sipil

Sumber : Bagian Gaji Rangkap : Tiga

Distribusi : Bagian keuangan , Pimpinan, Pegawai Elemen data :

Nama Dokumen : Surat Masuk

Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data surat masuk Sumber : Pengirim

Rangkap : Satu

Distribusi : Pengadministrasian umum ,Kasubag TU , Kepala Balai Pengujian UTTP


(62)

Elemen data : nama perusahaan , alamat perusahaan , tanggal surat masuk , no surat masuk , sifat surat masuk , lampiran surat masuk , perihal surat masuk , tujuan surat masuk , isi surat masuk Nama Dokumen : Surat Keluar

Sumber : Kasubag TU Rangkap : Dua

Distribusi : Pengadministrasi Umum ,Kepala Balai Pengujian UTTP

Elemen data : tanggal surat keluar , no surat keluar , lampiran surat

keluar , perihal surat keluar , tujuan surat keluar , isi surat

keluar

Nama Dokumen : Disposisi

Sumber : Pengadministrasian Umum

Distribusi : Pengadministrasian Umum , Kasubag TU , Kepala Balai

UTTP

Rangkap : satu

Elemen data : asal surat , no surat masuk , tanggal masuk surat , tanggal


(63)

masuk , tujuan surat masuk, keterangan , catatan

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur disini menjelaskan secara sistematis kegiatan – kegiatan yang dilakukan didalam sistem informasi akademik yang sedang berjalan di Direktorat Metrologi Bandung.

Prosedur verifikasi sertifikat pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Pelanggan membawa permohonan alat dan mengisi formulir pendaftaran.

Permohonan alat dan formulir kemudian di berikan kepada bagian UTP Pengujian UTTP.

2. Bagian UPT Penggujian UTTP akan mengecek alat ukur tersebut apabila

bermasalah maka permohonan alat dikembalikan kepada pelanggan dan apabila tidak maka akan di buatkan bukti pesanan dan alat valid.

3. Bukti pesanan dan alat valid diberikan kepada bagian SNSU untuk

melakukan verifikasi standar yang akan menghasil kan sertifikat sebanyak 2 rangkap.

4. Rangkap 1 di berikan kepada bagian UPT Penggujian UTTP dan kemudian di arsipkan sedangkan rangkap 2 di berikan kepada Pelanggan.

Prosedur penggajian yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :


(64)

Bandung.

2. Dari data pegawai tersebut kemudian di buat daftar pegawai oleh bagian kepegawaian. Untuk di buat laporan daftar pegawai. Laporan daftar pegawai tersebut dicetak tiga rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada bagian gaji dan rangkap kedua diberikan kepada pimpinan sedangkan rangkap ketiga disimpan disimpan dibagian kepegawaian untuk diarsipkan.

3. Dari laporan daftar pegawai tersebut kemudian bagian gaji menghitung dan mencetak gaji PNS berdasarkan tarif yang berlaku di kementerian Metrologi.

4. Slip gaji PNS tersebut kemudian diserahkan kepada bagian keuangan untuk dicek dan kemudian diserahkan kepada pimpinan untuk disahkan. Setelah itu diberikan kembali kepada bagian gaji untuk dilakukan pembayaran gaji kepada pegawai.

5. Slip gaji beserta uang pembayaran gaji kemudian diserahkan kepada pegawai sebagai bukti pembayaran gaji.

6. Dari slip gaji PNS yang sudah di cek disahkan oleh pimpinan maka dibuatlah laporan gaji PNS.

7. Laporan gaji PNS di cetak tiga rangkap. Rangkap pertama diserakan kepada kepada pimpinan untuk diarsipkan, rangkap ke dua diserahkan kepada bagian keuangan dan rangkap ke tiga di simpan dibagian gaji dan kemudian diarsipkan.


(65)

Prosedur surat masuk yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Pengantar menyerahkan surat masuk kepada pengadministrasian umum untuk diperiksa dan dicatat ke dalam buku besar.

2. Surat masuk yang telah diperiksa dan dicatat oleh bagian pengadministrasian umum kemudian dibuatkan disposisi disposisi. 3. Surat masuk dan disposisi yang telah dibuat diserahkan kepada Kepala

Balai Pengujian UTTP untuk divalidasi dan diserahkan kepada Kusabagub TU.

4. Kusabagub TU menyerahkan kembali surat masuk dan disposisi valid ke Pengadministrasian Umum.

5. Surat masuk dan disposisi yang telah divalidasi di arsipkan oleh bagian Pengadministrasian yang selanjutnya dibuatkan laporan surat masuk sebanyak tiga rangkap.

6. Laporan surat masuk kemudian diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi, setelah divalidasi laporan surat masuk rangkap 1 di arsipkan di Kusabagub TU , rangkap 2 diserahkan ke Pengadministrasian umum dan diarsipkan, rangkap 3 diserahkan ke

Kapala Balai Pengujian UTTP

Prosedur surat keluar yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :


(66)

1. Kusabagub TU memberikan dokumen surat keluar untuk diserahkan kepada bagian Pengadministrasian Umum dan dibuatkan surat keluar sebanyak 3 rangkap.

2. Surat keluar yang telah dibuat diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi.

3. Surat keluar yang sudah divalidasi diserahkan kembali kepada bagian Pengadministrasin umum

4. Pengadministrasian umum membuat laporan surat keluar sebanyak tiga rangkap dan diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi.

5. Laporan surat keluar yang sudah divalidasi, lembar 1 diarsipkan di Kusabagub TU,lembar 2 di arsipkan di bagian Pengadministrasian umum, Lembar 3 diserahkan ke kepala dinas.

3.3.2.1. Flow Map

Bagan alir Flowmap menunjukkan arus dari pekerjaan secara keseluruhan dari sistem termasuk arus laporan dan formulir beserta tembusan-tembusannya. Bagan alir ini digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowmap ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.


(67)

Gambar 3.3 Flow Map Pengarsipan Sertifikat yang Sedang Berjalan

Keterangan :


(68)

(69)

(70)

Gambar 3.5 Flow Map Pengarsipan Sertifikat yang Sedang Berjalan A1 : Arsip Daftar Pegawai

B1 : Arsip Laporan Pegawai C1 : Arsip Tarif Gaji


(71)

E1 : Arsip Laporan Gaji PNS


(72)

(73)

Flowmap surat masuk yang berjalan

Gambar 3.7 Flow Map Surat Masuk yang Sedang Berjalan Keterangan :

F1 : Arsip Disposisi Valid G1 : Arsip Data Surat Valid


(74)

H1 : Arsip Laporan Surat Masuk Valid


(75)

(76)

Gambar 3.9 Flow Map Surat Keluar yang Sedang Berjalan Keterangan :


(77)

I1 : Arsip Data Surat Valid J1 : Arsip Laporan Surat Valid

3.3.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks ini merupakan gambaran secara umum sistem yang berjalan secara menyeluruh, dan dengan diagram konteks ini akan diketahui seluruh masukan ke sistem atau keluaran dari sistem dan siapa saja yang memberikan data ke sistem dan kepada siapa saja data informasi yang dihasilkan sistem.

Adapun gambaran umum sistem dari flow map yang berjalan adalah sebagai berikut


(78)

Gambar 3.10 Diagram konteks yang sedang Berjalan

3.3.2.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan bagian dari analisis sistem berdasarkan flow map dan digram konteks diatas. Data flow diagram ini juga pemecahan dari diagram konteks yang didalamnya terdapat proses-proses berikut penyimpanan data.


(79)

(80)

(81)

Gambar 3.13 Dfd level 1 proses 2 yang sedang Berjalan

Gambar 3.14 Dfd level 1 proses 3 yang sedang Berjalan 3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat mengevaluasi sistem berdasarkan sistem pengarsipan dan penggajian yang sedang berjalan di Direktorat Metorologi yang masih terdapat permasalahan - permasalahan, yaitu:


(82)

No. Permasalahan Solusi 1. Dalam pengarsiapan sertifikat masih

belum terkomputerisasi yang terintegrasi dengan database sehingga pengarsipan sertifikat kurang efektif dan efisien selain itu belum adanya laporan dari pengarsipan sertifikat

Membangun sistem pengarsipan sertifikat terkomputerisasi yang terintegrasi dengan database sehingga pengarsipan dapat berjalan efektif dan efisien

2. Dalam penggajian belum terkomputerisasi yang terintegrasi dengan database.

Membangun sistem penggajian yang terkomputerisasi serta terintegrasi dengan database.

3. Pencatatan data surat masih dalam buku besar

Pencatatan data surat tersimpan dalam database 4. Pencarian sertifikat dan surat

membutuhkan waktu yan lama

Pencarian data surat menggunakan fasilitas cari data dalam rancangan aplikasi


(83)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk ditujukan kepadauser, programmer, ahli analisis atau ahli yang berhubungan dengan perancangan ini. Perancangan perangkat lunak ini dibuat berdasarkan masukan dari hasil analisa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada tahap analisa.

Perancangan sistem secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai sistem yang baru dan juga merupakan persiapan dari rancangan terperinci dengan mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi. Pada tahap perancangan ini diperlukan pendeskripsian yang meliputi perancangan. Pada tahap perancangan ini akan dijelaskan mengenai perancangan pada struktur data yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan dibuat, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Dalam membangun suatu sistem, perancangan sistem merupakan langkah yang sangat penting, karena bila di tahap perancangan sistem terdapat suatu kesalahan maka akan salah pula di tahap berikutnya. Tujuan


(84)

dari perancangan sistem secara garis besar adalah untuk menghasilkan bentuk rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian masalah secara cepat dan benar.

Perancangan sistem menggambarkan suatu rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak terlepas dari hasil analisis, karena dari hasil analisis sistem baru dapat dibuat suatu perancangan sistem.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Rancangan sistem baru yang diterapkan adalah untuk menemukan dan mengembangkan metode - metode, prosedur, dan proses suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai. Perancangan dibuat untuk meminimalkan kekurangan, kelemahan, dan mengatasi masalah yang di hadapi dan sistem informasi yang dirancang diharap akan memberi solusi alternatif baru yang memberi kemudahan terhadap pelaksanaan pengarispan sertifikat , penghitungan gaji dan surat - menyurat di Direktorat Metrologi Bandung.

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data sebagai solusi dari permasalahan yang ada di dalam sistem apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut dan bagaimana suatu proses


(85)

inti dapat dikerjakan. Dibawah ini adalah prosedur-prosedur sistem yang diusulkan pada Direktorat Metrologi Bandung, yaitu sebagai berikut :

4.1.3.1. Flow Map

Pada dasarnya flowmap sistem yang diusulkan oleh penulis dalam sistem yang telah berjalan sebelumnya tidak jauh berbeda, hanya untuk membedakan antara sistem yang sedang berjalan dengan yang diusulkan terletak dalam tata cara proses penginputan data dan penyimpanannya yaitu dari proses manual ke metode terkomputerisasi. Adapun flowmap yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Prosedur verifikasi sertifikat pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Pelanggan membawa permohonan alat dan mengisi formulir pendaftaran.

Permohonan alat dan formulir kemudian di berikan kepada bagian UTP Pengujian UTTP.

2. Bagian UPT Penggujian UTTP akan mengecek alat ukur tersebut apabila

bermasalah maka permohonan alat dikembalikan kepada pelanggan dan apabila tidak maka akan di buatkan bukti pesanan dan alat valid.

3. Bukti pesanan dan alat valid diberikan kepada bagian SNSU untuk

melakukan verifikasi standar yang akan menghasil kan sertifikat sebanyak 2 rangkap.


(86)

4. Rangkap 1 di berikan kepada bagian UPT Penggujian UTTP dan kemudian di arsipkan sedangkan rangkap 2 di berikan kepada Pelanggan.

5. Bagian UPT Penggujian UTTP menginputkan data sertifikat ke dalam database dan membuat laporan untuk data sertifikat tersebut.

Flowmap yang diusulkan


(87)

Prosedur penggajian yang diusulkam pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Pegawai mengisi data pegawai pada di Direktorat Metrologi Bandung.

2. Dari data pegawai tersebut kemudian di inptukan ke dalam database daftar pegawai oleh bagian kepegawaian. Untuk di buat laporan daftar pegawai. Laporan daftar pegawai tersebut dicetak tiga rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada bagian gaji dan rangkap kedua diberikan kepada pimpinan sedangkan rangkap dua disimpan disimpan dibagian kepegawaian untuk diarsipkan.

3. Dari laporan daftar pegawai tersebut kemudian bagian gaji menghitung dan mencetak gaji PNS berdasarkan tarif yang berlaku di kementerian Metrologi.

4. Slip gaji beserta uang pembayaran gaji kemudian diserahkan kepada pegawai sebagai bukti pembayaran gaji.

5. Dari slip gaji PNS yang sudah di cek disahkan oleh pimpinan maka dibuatlah laporan gaji PNS.

6. Laporan gaji PNS di cetak tiga rangkap. Rangkap pertama diserakan kepada kepada pimpinan untuk diarsipkan, rangkap ke dua diserahkan kepada bagian keuangan.


(88)

Flowmap penggajian yang diusulkan

Gambar 4.2FlowMap Gaji PNS yang diusulkan B1 : Arsip Laporan Pegawai


(89)

C1 : Arsip Tarif Gaji

D1 : Arsip Slip Gaji yang Disahkan E1 : Arsip Laporan Gaji PNS

Prosedur surat masuk yang berjalan pada Direktorat Metrologi Bandung diantaranya sebagai berikut :

1. Pengantar menyerahkan surat masuk kepada pengadministrasian umum untuk diperiksa dan dicatat ke dalam buku besar.

2. Surat masuk yang telah diperiksa di inputkan ke dalam database. 3. Surat masuk dan disposisi yang telah dibuat diserahkan kepada Kepala

Balai Pengujian UTTP untuk divalidasi dan diserahkan kepada Kusabagub TU.

4. Kusabagub TU menyerahkan kembali surat masuk dan disposisi valid ke Pengadministrasian Umum.

5. Surat masuk dan disposisi yang telah divalidasi di arsipkan oleh bagian Pengadministrasian yang selanjutnya dibuatkan laporan surat masuk sebanyak tiga rangkap.

6. Laporan surat masuk kemudian diserahkan ke Kusabagub TU untuk divalidasi, setelah divalidasi laporan surat masuk rangkap 1 di arsipkan di Kusabagub TU , rangkap 2 diserahkan ke


(90)

(91)

1

Pengadministrasian Umum Kusabagub TU Kepala Balai Pengujian UTTP Pengirim

Laporan Surat Masuk Laporan Surat

Masuk

Verifikasi

Laporan Surat Masuk Valid Laporan Surat

Masuk valid

Laporan Surat Masuk valid PSP


(92)

Gambar 4.4FlowMap Surat Masuk yang diusulkan Keterangan :


(93)

(94)

Gambar 4.6 FlowMap Surat Keluar yang diusulkan Keterangan :


(95)

J1 : Arsip Laporan Surat Keluar

4.1.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks ini merupakan gambaran secara umum sistem yang berjalan secara menyeluruh, dan dengan diagram konteks ini akan diketahui seluruh masukan ke sistem atau keluaran dari sistem dan siapa saja yang memberikan data ke sistem dan kepada siapa saja data informasi yang dihasilkan sistem.


(96)

Gambar 4.7Diagram Konteks yang diusulkan 4.1.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan bagian dari analisis sistem berdasarkan flow map dan digram konteks diatas. Data flow diagram ini juga pemecahan dari diagram konteks yang didalamnya terdapat proses-proses berikut penyimpanan data.


(97)

4.1.3.3.1. DFD Level 1


(98)

Gambar 4.9Dfd level 1 proses 1 yang diusulkan


(99)

Gambar 4.10Dfd level 1 proses 3 yang diusulkan 4.1.3.4. Kamus Data

Kamus data ataudata dictionary adalah katalog data tentang fakta dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan


(100)

menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data yang ada di data flow diagram sifatnya adalah global, hanya ditujukan arus datanya saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 4.1Tabel Kamus Data

No. Nama Isi

1. Nama Arus Data Data Sertifikat

Alias Data_sertifikat

Aliran Data Proses 1.1–SNSU , SNSU - File SertifikatProses 1.1

Struktur Data Id , nama_standar , merk , tipe , no seri , kapasitas , lab , tgl_input , tgl_kalibrasi , berlaku_kalibrasi , tahun , no_bmn , foto , sertifikat

2. Nama Arus Data Data Pegawai


(1)

Nama Pegawai tidak diisi

Tidak tersimpan Muncul

pemberitahuan nama pegawai harus diisi

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

NIP di inputkan huruf dan Kosong

Tidak tersimpan Muncul

pemberitahuan NIP harus diisi angka dan NIP tidak boleh kosong

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Jumlah di inputkan huruf

Tidak tersimpan Muncul

pemberitahuan jumlah harus diisi angka

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

4. Laporan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


(2)

Mengeluarkan laporan sesuai tanggal dan perperiode

Laporan yang keluar sesuai tanggal mulai dari tanggal awal sampai dengan tanggal akhir

Laporan yang keluar sesuai tanggal yang diharpakan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol cetak slip

Keluarg laporan yang ingin dicetak

Data yang dicetak sesuai dengan apa yang

diinginkan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukkan tanggal yang salah

Data yang diminta tidak tersedia

Laporan yang diminta tidak keluar

[ X ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian dengan Black Box diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan fungsinya. Pengujian tersebut mulai dari memasukkan data, melakukan perhitungan, dan mengelurkan laporan. Dari aplikasi tersebut sudah dapat menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari sistem informasi pengarsipan dan penggajian yang telah dibangun adalah

1. Dengan adanya sistem informasi pengarsipan dan peggajian , perhitungan gaji karyawan bisa dilakukakan secara cepat , tepat dan akurat serta terintegrasi dengan database

2. Pengarsipan surat masuk , disposisi , sertifikat , surat keluar tak perlu lagi menggunakan buku besar yang kurang efek dan efisien , dengan adanya sistem informasi pengarsipan dan penggajian ini diharapkan mampu untuk membantu proses pengarsipan sehingga lebih efektif dan efisien.

3. Proses pencarian sertifikat dapat di lakukan dengan cepat karena di sistem informasi yang di buat terdapat pencarian yang memudahkan untuk melakukan pencarian sertifikat sehingga tidak memakan waktu yang lama.

5.2. Saran

1. Sistem informasi dapat mencakup kepegawaian.


(5)

(6)