Sistem Informasi Manajemen Transaksi dan Concurrency Control

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Definisi dari sistem adalah perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sedangkan definisi untuk informasi adalah penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Definisi lain dari sistem, informasi dan sistem informasi itu sendiri. Sistem adalah suatu himunan komponen atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yaitu pekerjaan, kegiatan, misi, atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Informasi adalah sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidak-pastian tentang suatu keadaan atau kejadian Lucas JR, 2000. Contoh, informasi yag menyatakan bahwa cuaca besok akan bagus, akan mengurangi ketidak-pastian mengenai jadi tidaknya pertandingan sepakbola diselenggarakan. Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Tujuannya untuk mengubah berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.

2.2 Manajemen Transaksi dan Concurrency Control

Manajemen transaksi adalah sebuah aksi, atau bagian dari suatu aksi baik yang dilakukan oleh user maupun aplikasi program yang membaca atau update isi dari database. Concurrency control adalah proses dari penanganan operasi – operasi yang berjalan bersamaan dalam suatu database tanpa gangguan dari operasi satu dengan yang lainnya Connoly, Begg, 2010. Kegunaan utama dari concurrency control untuk mengindari inkonsistensi data. Bagaimanapun, ketika dua user mengakses database yang sama secara bersamaan dan salah satu user melakukan update data, maka di situlah inkonsistensi data akan terjadi. Dalam kasus lainnya untuk satu user adalah pemadaman listrik, ketika user melakukan update antara dua tabel yang berhubungan dan saat itu juga listrik padam maka salah satu dari dua tabel yang telah update tersebut akan mengalami inkonsistensi data. Ada beberapa teknik concurrency control, salah satunya dengan metode locking . Metode locking dibagi menjadi dua yaitu share lock yang digunakan untuk mebaca item tetapi tidak meng-update item dan exclusive lock yang digunakan untuk membaca dan meng-update item. Cara yang paling baik digunakan dalam exclusive lock adalah dengan two-phase locking 2PL. Contoh penggunaan 2PL dijelaskan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Contoh penggunaan 2PL Thomas M. Connoly, Carolyn E. Begg. 2010, Database System : A Practical Approach to Design Implementation and Management 5 th Edition. Untuk menghindari inkonsistensi data, T 2 yang pertama meminta exclusive lock kepada bal x . Kemudian transaksi diproses dengan menbaca nilai bal x , ditambah 100 dan memasukkan nilai baru ke bal x . Pada saat yang hampir bersamaan, T 1 juga meminta exclusive lock kepada bal x . Namun karena data bal x sedang di-exclusive lock oleh T 2 , permintaan exclusive lock T 1 tidak segera dipenuhi dan harus menunggu hingga lock dilepas oleh T 2 . Ini terjadi jika commit dari T 2 sudah selesai.

2.3 Inventori