d. Evaporator Gambar 2.9 menyajikan gambar evaporator dari sistem siklus kompresi
uap. Evaporator berfungsi untuk menguapkan refrigeran. Ada kalor yang diserap oleh refrigeran sehingga refrigeran berubah fase dari fase campuran gas dan cair
ke fase gas. Kalor diambil dari udara yang melewati evaporator.
Gambar 2.9 Evaporator
2.1.5 Perhitungan pada Siklus Kompresi Uap
a. Energi kalor yang dihisap evaporator persatuan massa refrigeran Q
in
Energi kalor yang dihisap evaporator persatuan massa refrigeran Q
in
adalah selisih antara nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator atau nilai entalpi pada saat masuk kompresor dengan nilai entalpi refrigeran saat masuk
evaporator atau nilai entalpi saat keluar dari pipa kapiler, dapat dihitung dengan Persamaan 2.1.
4 1
h h
Q
in
2.1 Pada Persamaan 2.1:
Q
in
= energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran h
1
= entalpi refrigeran saat keluar evaporator PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h
4
= entalpi refrigeran saat masuk evaporator b. Energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran Q
out
Energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran Q
out
adalah selisih antara nilai entalpi refrigeran yang masuk ke kondensor atau nilai entalpi saat keluar dari kompresor dengan nilai entalpi refrigeran saat keluar dari
kondensor, dapat dihitung dengan Persamaan 2.2
3 2
h h
Q
out
2.2 Pada Persamaan 2.2:
Q
out
= energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran h
2
= entalpi refrigeran saat masuk kondensor h
3
= entalpi refrigeran saat keluar kondensor c. Kerja kompresor persatuan massa refrigeran W
in
Kompresor dapat bekerja karena adanya daya listrik yang diberikan ke kompresor. Kerja kompresor persatuan massa refrigeran adalah selisih antara nilai
entalpi refrigeran saat keluar kompresor dengan nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor, yang dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.3.
1 2
h h
W
in
2.3 Pada Persamaan 2.3:
W
in
= kerja kompresor persatuan massa refrigeran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. COP
actual
Nilai COP
actual
Coefficient of Performance dari suatu mesin bersiklus kompresi uap, dinyatakan dengan Persamaan 2.4.
1 2
3 1
h h
h h
W Q
COP
in in
actual
2.4
e. COP
ideal
Nilai COP
ideal
adalah COP mesin maksimal yang dapat dicapai oleh mesin bersiklus kompresi uap, dinyatakan dengan Persamaan 2.5.
E C
E ideal
T T
T COP
2.5 Pada Persamaan 2.5:
T
C
= suhu mutlak kerja kompresor, K T
E
= suhu mutlak kerja evaporator, K f. Efisiensi siklus kompresi uap
Efisiensi mesin siklus kompresi uap adalah persentase perbandingan antara COP
actual
dengan COP
ideal,
yang dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.6. 100
x COP
COP
ideal actual
2.6
2.1.6 Psychrometric Chart