Pengaruh penambahan pipa pemancur air dan perlakuan fan

Tabel 4.25 Hasil perhitungan kecepatan aliran udara • v udara Variasi • v udara m 3 jam Fan bekerja selama 15 menit dan fan berhenti selama 49.68 15 menit serta menggunakan pipa pemancur air Fan bekerja selama 10 menit dan fan berhenti selama 45,64 10 menit serta menggunakan pipa pemancur air Fan bekerja selama 5 menit dan fan berhenti selama 57,86 5 menit serta menggunakan pipa pemancur air Fan bekerja dan mesin bekerja menggunakan pipa 62,35 pemancur air Fan bekerja dan mesin bekerja tanpa pipa pemancur air 49,24

4.4 Pembahasan

Pembahasan akan dipaparkan dengan menampilkan gambar dalam bentuk diagram batang agar memudahkan memahami dan menganalisa informasi dari hasil data penelitian.

4.4.1 Pengaruh penambahan pipa pemancur air dan perlakuan fan

terhadap kinerja mesin siklus kompresi uap Dalam data penelitian kerja kompresor, variasi fan bekerja 15 menit dan fan berhenti selama 15 menit memerlukan energi yang lebih tinggi dibanding variasi yang lainnya. Sedangkan variasi fan bekerja dan mesin bekerja dengan pipa pemancur air memerlukan energi yang lebih rendah. Gambar 4.3 Kerja kompresor persatuan massa refrigeran W in pada berbagai variasi penelitian Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan variasi mesin. Jika mesin bekerja pada situasi normal, maka energi yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi. Variasi fan bekerja dan mesin bekerja menggunakan pipa pemancur air merupakan variasi yang kondisinya mendekati kondisi normal kerja mesin. Pada Tabel 4.6 sampai dengan Tabel 4.10, tekanan menuju kondensor yang berasal dari kompresor paling tinggi dialami pada variasi fan bekerja 15 menit dan fan berhenti selama 15 menit, maka kerja kompresor menjadi tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.4 Energi yang dihisap evaporator pada berbagai variasi penelitian Q in Gambar 4.5 Energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran Q out pada berbagai variasi penelitian Pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.3 menampilkan bahwa energi kalor yang dihisap evaporator dan yang dilepas kondensor untuk bekerja paling besar pada variasi fan bekerja 15 menit dan fan berhenti selama 15 menit, sedangkan energi kalor lebih sedikit dibutuhkan pada variasi lainnya. Ketika fan bekerja dengan selang waktu 15 menit, maka udara panas yang dihasilkan oleh kompresor dan kondensor tidak mengalami sirkulasi dengan baik didalam ruang pencurah air. Udara panas akan dihisap menuju keluar menuju udara yang lebih rendah suhunya. Semakin besar perbedaan suhu antara 2 lingkungan, maka semakin besar pula energi yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan persamaan konveksi. Dimana laju perpindahan panas atau kalor akan semakin tinggi jika perbedaan suhu bernilai besar, karena nilai kalor yang tinggi, maka nilai energi kalornya pun tinggi. Gambar 4.6 COP ideal pada berbagai variasi penelitian Gambar 4.7 COP actual pada berbagai variasi penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada nilai COP actual dan COP ideal mesin siklus kompresi uap penelitian ini, nilai tertinggi COP hampir seluruhnya adalah pada variasi fan bekerja dan mesin bekerja menggunakan pipa pemancur air. Nilai COP dipengaruhi oleh nilai entalpi dan kondisi mesin. COP actual adalah COP yang sebenarnya dilakukan oleh mesin yang berarti energi yang diserap di evaporator dibandingkan kerja kompresor. Sedangkan COP ideal adalah COP yang dipengaruhi oleh suhu evaporasi dan suhu kondensasi. Kondisi mesin siklus kompresi uap yang digunakan adalah mesin bekas pakai, maka kerja mesin sudah tidak dapat dikatakan stabil. Tetapi pada variasi fan bekerja selama 5 menit dan fan berhenti selama 5 menit dilakukan selama 1 jam menggunakan pipa pemancur air hampir memiliki nilai yang sebanding antara COP actual dan COP ideal . Hasil kerja dari mesin tidak jauh berbeda kemampuan yang seharusnya dapat dilakukan oleh mesin siklus kompresi uap. Variasi yang memiliki nilai COP lebih tinggi maka memiliki suhu evaporasi yang tinggi dan energi yang diserap di evaporator lebih tinggi pula, begitu sebaliknya dengan yang lebih rendah. Variasi kerja fan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Ketika mesin bekerja dengan keadaan yang konstan, maka dapat menghasilkan kerja yang baik. Tetapi ketika mendapat pengaruh kerja fan dengan sistem on off selama 15 menit, akan membuat kerja mesin kurang maksimal karena menghasilkan suhu kerja yang berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada Gambar 4.8 menampilkan efisiensi kerja siklus kompresi uap pada semua variasi penelitian. Efisiensi tertinggi dialami oleh mesin dengan variasi fan bekerja dan mesin bekerja menggunakan pipa pemancur air. Hal ini dikarenakan mesin dapat bekerja hampir mendekati kinerja normalnya atau tanpa mengalami perlakuan tambahan yang berlebihan. Gambar 4.8 E fisiensi pada siklus kompresi uap η pada berbagai variasi penelitian Sedangkan pada variasi yang dilakukan untuk menambah jumlah tetesan air diperoleh efisiensi tertinggi pada variasi fan bekerja selama 5 menit dan fan berhenti selama 5 menit yang dilakukan selama 1 jam dengan menggunakan pipa pemancur air.Variasi tersebut lebih efisien karena jangka waktu kerja fan untuk on dan off tidak terlalu lama dan tidak menghasilkan perbedaan tekanan maupun suhu yang berbeda jauh. Maka kinerja mesin tersebut dapat mendekati kinerja mesin pada kondisi normal.

4.4.2 Pengaruh pipa pencurah air dan kerja fan terhadap penambahan