PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
11
3
1
2. Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
Untuk memberikan pemahaman terhadap perkembangan anak, seorang guru perlu memahami prinsip-prinsip perkembangan anak itu sendiri.
Melalui langkah ini, penafsiran guru, orang tua, serta pihak-pihak yang terkait dengan tumbuhkembang anak dapat diberikan secara profesional
dan tidak salah kaprah. Setidaknya, ketika guru, orang tua, dan atau pihak-pihak yang terkait dengan tumbuhkembang anak melihat ada
perbedaan antara anak yang satu dengan anak yang lain dalam rentang usia yang sama, maka hal tersebut tidak serta merta menimbulkan
persoalan. Berikut ini disajikan sejumlah prinsip-prinsip perkembangan anak, yaitu:
a. Perkembangan berlangsung secara kontinyu dan tidak terputus
Prinsip ini menunjukkan bahwa sepanjang manusia hidup maka sepanjang
masa itulah
perkembangan akan
terus terjadi.
Perkembangan dimulai ketika masa konsepsi sampai akhir hayatnya, yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri individu, baik
perubahan dalam ukuran maupun perubahan dalam fungsi.
b. Perkembangan berlangsung dalam urutan yang terpola
Perkembangan individu terjadi secara teratur mengikuti atau pola tertentu. Setiap perkembangan individu, sesungguhnya merupakan
hasil perkembangan yang dicapai pada tahap-tahap sebelumnya dan merupakan
bagian yang
terintegrasi dengan
lingkup-lingkup perkembangan anak itu sendiri. Sebagai contoh, kemampuan anak
berjalan, tidak dapat dilepaskan dari pencapaian kemampuan anak berdiri yang sudah dicapai sebelumnya, dan kemampuan ini
dipengaruhi oleh semakin kuatnya otot-otot kaki yang terjadi pada anak.
Dalam konteks yang lebih luas, Yelon dan Weinsten Syamsu, 2006:17-18 mengemukakan arah atau pola perkembangan sebagai
berikut: 1 Cephalocaudal proximal-distal, yaitu perkembangan manusia
yang dimulai dari kepala ke kaki Cephalocaudal dan dari tengah para guru, jantung dan sebagainya, ke pinggir, tangan proximal-
distal.
1
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
12
2 Struktur mendahului fungsi. Hal ini berarti bahwa anggota tubuh individu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti
mata, akan dapat melihat setelah otot-ototnya matang atau kaki dapat difungsikan untuk berjalan setelah otot-ototnya matang.
3 Perkembangan itu berdiferensiasi. Artinya perkembangan tersebut berlangsung dari umum ke khusus. Kondisi seperti ini terjadi
dalam semua lingkup perkembangan baik fisik maupun psikis, seperti bayi menendang-nendang kakinya secara sembarangan
sebelum fokus pada benda, arah, dan ukuran tertentu. 4 Perkembangan berlangsung dari kongkret ke abstrak. Artinya
perkembangan tersebut berproses dari suatu kemampuan berpikir yang kongkret dengan objek yang tampak jelas ke arah yang lebih
abstrak, seperti anak berhitung dengan bantuan jari tangannya sementara pada masa selanjutnya tidak memerlukan bantuan
seperti itu. 5 Perkembangan
itu berlangsung
dari egosentrisme
ke perspektivisme. Artinya seorang anak yang pada awalnya fokus
pada diri sendiri secara berangsur melihat lingkungan sebagai bagian dari faktor yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan itu berlangsung dari “outter control to inner
control.”
Artinya anak yang pada awalnya berada dalam kontrol lingkungan, seperti ketergantungan pada orang tua dan kontrol
lingkungan menuju ke arah kemandirian yang memungkinkan anak melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri.
c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual