Strategi Pelaksanaan Deteksi Dini Pertumbuhan anak

3 3 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 87 kesehatan juga akan mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan atau intervensi yang tepat. Terutama ketika harus bekerja sama dengan melibatkan ibu keluarga. Secara umum terdapat tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang, yakni sebagai berikut. a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui menemukan status gizi kurangburuk dan mikromakrosefali. b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak keterlambatan daya lihat, dan gangguan daya dengar. c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, seperti autism, dan gangguan pemusatan perhatian, serta hiperaktifitas. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana strategi pelaksanaan tiga jenis deteksi untuk mengetahui adanya penyimpangan baik pertumbuhan, perkembangan maupun mental emosional anak usia dini

a. Strategi Pelaksanaan Deteksi Dini Pertumbuhan anak

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah ukuran, atau dimensi, baik pada tingkat sel, organ, maupun individu. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua tingkat pelayanan secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab agar segera dilakukan penanganan terhadap anak yang mengalami masalah dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pelaksanaan deteksi dini pertumbuhan anak, dimulai dengan melakukan pengukuran terhadap berat badan BB, tinggi badan TB, dan lingkar kepala anak LKA, untuk mengetahui apakah pertumbuhan anak itu masih normal atau di luar batas normal. 1 Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan. Tujuan pengukuran BBTB adalah untuk menentukan status gizi anak, apakah anak yang dimaksud normal, kurus, kurus sekali, atau 3 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 88 gemuk. Jadwal pengukuran BBTB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita. a Pengukuran berat badan BB  Menggunakan timbangan injak pada anak 1 Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak 2 Lihat posisi jarum atau angka menunjuk angka nol Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung dan tidak memegang sesuatu 3 Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi Lihat jarum timbangan sampai berhenti 4 Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan 5 Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri. b Pengukuran panjang badan PB tinggi badan TB. Untuk pengukuran panjang badan atau tinggi badan, petugas harus memiliki keterampilan mengukur panjang badan dengan posisi berbaring serta mengukur tinggi badan dengan posisi berdiri.  Cara mengukur dengan posisi berbaring 1 Sebaiknya pengukuran dilakukan oleh 2 orang. 2 Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar dengan posisi. Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol. 3 Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka nol pembatas kepala 4 Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki 5 Petugas 2: membaca angka di tepi luar pengukur 3 3 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 89  Cara mengukur dengan posisi berdiri 1 Anak tidak memakai sandal atau sepatu 2 Berdiri tegak menghadap ke depan 3 Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur 4 Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun 5 Baca angka pada batas tersebut c Penggunaan tabel BBTB direktorat gizi masyarakat, 2002 1 Ukur tinggi atau panjang dan timbang berat badan anak dengan cermat sesuai dengan cara di atas 2 Lihat kolom tinggi atau panjang badan anak yang sesuai dengan hasil pengukuran 3 Pilih kolom berat badan untuk laki-laki kiri atau perempuan kanan sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan anak 4 Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar Deviasi SD 2 Pengukuran Lingkar kepala anak. a Tujuan pengukuran lingkar kepala adalah untuk mengetahui lingkar kepala anak apakah berada dalam batas normal atau diluar batas normal. b Jadwal pengukuran Lingkar kepala disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak berusia 0-11 bulan pengukuran dilakukan setiap 3 bulan, dan untuk anak berusia 12-72 bulan pengukuran dilakukan setiap 6 bulan. c Cara mengukur lingkar kepala 1 Lingkarkan meteran untuk mengukur kepala melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, lalu tarik agak kencang. 2 Baca angka pada pertemuan dengan angka 0 3 Tanyakan tanggal lahir bayianak, hitung usia bayi anak 4 Hasil pengukuran dihitung pada grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis kelamin anak 3 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 90 5 Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran yang sekarang d Interpretasi. 1 Bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam jalur hijau maka lingkar kepala anak normal 2 Bila ukuran lingkar kepala anak berada di luar jalur hijau, maka lingkar kepala anak tidak normal 3 Lingkar kepala anak yang tidak normal dibedakan menjadi 2: makrosepal, bila berada di atas jalur hijau dan mikrosepal, bila berada dibawah jalur hijau e Intervensi Bila ditemukan makrosepal maupun mikrosepal segera dirujuk ke Rumah Sakit

b. Strategi pelaksanaan Deteksi dini perkembangan anak 1 Strategi