Jumlah Daun Jumlah Kantong Baru

a. Jumlah Daun

Pada Nepenthes ampullaria, pemberian jenis nutrien terhadap peubah jumlah daun tidak memberikan pengaruh yang nyata dari 1 Minggu Setelah Perlakuan MSP hingga 5 MSP, akan tetapi memberikan pengaruh yang nyata pada Nepenthes rafflesiana saat 3 MSP. Jenis nutrien semut berbeda nyata dengan kontrol dan pemberian pupuk, sedangkan dengan perlakuan yang lain tidak memberikan pengaruh yang nyata Tabel 3. Jumlah daun terbanyak terdapat pada pemberian jenis nutrien semut yaitu 9.8 daun pada 3 MSP Tabel 3.Pengaruh Pemberian Jenis Nutrien Terhadap Jumlah Daun Keterangan : K0 = kontrol, K0A = Kantong diberi air, S = Semut, U = Ulat, KR = Kroto, D = Air cucian daging, P = Pupuk, P+S = Pupuk dan semut, P+U = Pupuk dan ulat, P+KR = Pupuk dan kroto, P+D = pupuk dan air cucian daging. Rata-rata jumlah daun pada Nepenthes rafflesiana pada 3 MSP berkisar antara 6.16 hingga 9.8 daun per tanaman. Jumlah daun yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang lainnya terdapat pada pemberian jenis nutrien pupuk yaitu 6.16 daun per tanaman Gambar 6 perlakuan N. rafflesiana jumlah daun 3 MSP K0 6.3 b K0A 7.6 ab S 9.8 a U 8.8 ab KR 9 ab D 7.1 ab P 6.1 b P+S 7.8 ab P+U 8.3 ab P+KR 9.3 ab P+D 6.5 ab Keterangan : K0 = kontrol, K0A = Kantong diberi air, S = Semut, U = Ulat, KR = Kroto, D = Air cucian daging, P = Pupuk, P+S = Pupuk dan semut, P+U = Pupuk dan ulat, P+KR = Pupuk dan kroto, P+D = pupuk dan air cucian daging, M1-M5= Minggu ke- Gambar 6. Histogram Jumlah Daun Pada N.ampullaria a dan N. rafflesiana b Hingga 5 MSP.

b. Jumlah Kantong Baru

Pemberian jenis nutrien memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah kantong baru saat 3 MSP hingga 5 MSP pada Nepenthes ampullaria dan Nepenthes rafflesiana. Pada Nepenthes ampullaria saat 3 MSP, perlakuan pada 2 4 6 8 10 12 14 M1 M2 M3 M4 M5 Ju mla h d a u n d a u n Minggu a Nepenthes ampullaria K0 K0A S U KR D P P+S P+U P+KR P+D 2 4 6 8 10 12 14 M1 M2 M3 M4 M5 ju m la h d a u n d a u n Minggu b Nepenthes rafflesiana K0 K0A S U KR D P P+S P+U P+KR P+D tanaman kontrol, nutrien air cucian daging serta pupuk memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nutrien ulat, sedangkan dengan perlakuan yang lain tidak berbeda nyata. Pada saat 4 MSP, pemberian nutrien berupa air cucian daging dan pupuk berbeda nyata dengan semua perlakuan yang diberikan kecuali pada pemebrian jenis nutrien pupuk dan air cucian daging yang tidak memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan saat 5 MSP pemberian semut pada kantong memberikan pengaruh yang nyata dengan semua perlakuan Tabel 4. Tabel 4.Pengaruh Pemberian Jenis Nutrien Terhadap Jumlah Kantong Baru perlakuan N. ampullaria N. rafflesiana jumlah kantong baru jumlah kantong baru 3MSP 4MSP 5MSP 3MSP 4MSP 5MSP K0 0.5 ab b 0.1 b 1.1 ab 0.1 ab 0.5 abc K0A 1 a b 0.1 b 1.1 ab 0.6 a 0.3 bc S 0.1 ab b 0.8 a c 0.3 ab 1 a U b b b 0.3 abc b 0.6 ab KR 0.1 ab b 0.1 b 0.3 abc b c D 1 a 0.5 a b 1.3 a 0.6 a c P 1 a 0.5 a b 0.8 abc 0.6 a c P+S 0.3 ab b b 0.1 bc b c P+U 0.3 ab b b 0.5 bac b c P+KR 0.5 ab b b 0.1 bc b c P+D 0.8 ab 0.1 ab b 0.8 abc 0.5 ab c Keterangan : K0 = kontrol, K0A = Kantong diberi air, S = Semut, U = Ulat, KR = Kroto, D = Air cucian daging, P = Pupuk, P+S = Pupuk dan semut, P+U = Pupuk dan ulat, P+KR = Pupuk dan kroto, P+D = pupuk dan air cucian daging. Pada saat 3 dan 4 MSP Nepenthes rafflesiana lebih banyak mengeluarkan kantong baru dibandingkan dengan N. ampullaria. Pemberian jenis nutrien air cucian daging mempunyai jumlah kantong baru yang lebih banyak yaitu 1.3 kantong pada 3 MSP, akan tetapi pemberian air cucian daging tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua jenis perlakuan kecuali nutrien berupa semut, pupuk dengan semut, dan pupuk dengan kroto yang memberikan pengaruh yang nyata. Pada 4 MSP pemberian jenis nutrien berupa semut, kontrol, air, air cucian daging,pupuk, serta pupuk dengan air cucian daging tidak berpengaruh nyata. Pemberian jenis nutrien air, air cucian daging dan pupuk berpengaruh nyata dengan ulat, kroto, pupuk dengan ulat, pupuk dengan semut serta pupuk dengan kroto Gambar 7. Keterangan : K0 = kontrol, K0A = Kantong diberi air, S = Semut, U = Ulat, KR = Kroto, D = Air cucian daging, P = Pupuk, P+S = Pupuk dan semut, P+U = Pupuk dan ulat, P+KR = Pupuk dan kroto, P+D = pupuk dan air cucian daging. Gambar 7.Histogram Jumlah Kantong Baru Pada N.ampullaria a dan N. rafflesiana b Hingga 5 MSP