MODUS PERJUDIAN PADA SAAT PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi Di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan
dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan
bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Meskipun
demikian, berbagai macam dan bentuk perjudian dewasa ini sudah demikian
merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terangterangan maupun secara sembunyi-sembunyi.Dalam perspektif hukum, perjudian
merupakan salah satu tindak pidana (delict) yang meresahkan masyarakat1.
Sehubungan dengan itu, dalam Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1974 tentang
Penertiban Perjudian dinyatakan bahwa semua tindak pidana perjudian sebagai
kejahatan2. Dalam perspektif hukum, perjudian merupakan salah satu tindak
pidana (delict) yang meresahkan masyarakat. Sehubungan dengan itu, dalam Pasal
1 UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian dinyatakan bahwa semua
tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Mengingat masalah perjudian sudah
menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya yang sungguh-sungguh dan
sistematis, tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi
juga dari kesadaran hukum dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dan
bahu membahu menanggulangi dan memberantas semua bentuk perjudian.
Dewasa ini berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian

merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang1

2

www.skiripsi/perjudian/dalam/perspektifhukum.htm.di akses tanggal 12 Januari 2012. Pukul
13.42
Undang-undang nomor 7 tahun1974 tentang Perjudian. Hal 1

1

2

terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.Bahkan sebagian masyarakat sudah
cenderung tidak peduli bahkan memandang perjudian sebagai sesuatu hal wajar
yang tidak perlu dipermasalahkan.Sehingga, yang terjadi di berbagai tempat
sekarang ini banyak dibuka agen-agen judi. Perjudian dipakai untuk menyedot
dana masyarakat dalam jumlah yang cukup besar. Dilain timbulnya pandangan
bahwa ada kesan aparat penegak hukum kurang begitu serius dalam menangani
masalah perjudian ini.Bahkan yang lebih memprihatinkan, beberapa jenis dan
tempat perjudian disinyalir dilindungi dan melibatkan oknum aparat keamanan.

Pada hakekatnya, perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi
penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Perjudian juga bisa
menimbulka kerugian kepada phak yang melakukannya, meski memang kadang
memberikan keuntungan.Tetapi keuntungan yang didapatkan atas suatu perjudian
tidak bisa dijadikan alasan pembenar.Atas fakta tersebut perjudian masih saja
dilakukan dan dianggap lumrah oleh masyarakat.Ditinjau dari kepentingan
nasional, penyelenggaraan perjudian mempunyai yang negatif dan merugikan
terhadap moral dan mental masyarakat, terutama terhadap generasi muda.
Perjudian merupakan salah satu penyakit menular masyarakat yang dalam
proses sejarah dari generasi kegenerasi tidak mudah diberantas. Oleh karena itu
perlu diupayakan agar masyarakat menjauhi perjudian.Masalah yang sulait untuk
dimengerti bahwa adanya orang yang melakukan perjudian meskipun tidak
memiliki pendapatan yang cukup dalam memenuhi kebutuhannya seharihari.Bahkan “Pasak lebih besar daripada tiang”, namun perjudian tetap saja
dilakukan.Dalam lingkungan sekecil-kecilnya perlu dilakukan analisis dan

3

pembahasan atas perjudian dari sisi Kriminologi. Serta tujuan lain untuk
mengetahui latar belakang atas eksistensi perjudian juga cara menghindarkan dari

negatif yang lebih parah untuk menghentikan eksistensi dari perjudian melalui
Kriminologi.
Mengingat masalah perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat,
maka perlu upaya yang sungguh-sungguh dan sistematis, tidak hanya dari
pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi juga dari kesadaran hukum dan
partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dan bahu membahu menanggulangi
dan memberantas semua bentuk perjudian.Dewasa ini, berbagai macam dan
bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat seharihari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.
Bahkan sebagian masyarakat sudah cenderung permissif dan seolah-olah
memandang perjudian sebagai sesuatu hal wajar, sehingga tidak perlu lagi
dipermasalahkan.Sementara itu di sisi lain, memang ada kesan aparat penegak
hukum kurang begitu serius dalam menangani masalah perjudian ini.Bahkan yang
lebih memprihatinkan, beberapa tempat perjudian disinyalir mempunyai becking
dari oknum aparat keamanan.
Pada hakekatnya, perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi
penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Ditinjau dari
kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian mempunyai yang negatif dan
merugikan terhadap moral dan mental masyarakat, terutama terhadap generasi
muda.


4

Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang menunggal
dengan kejahatan, yang dalam proses sejarah dari generasi kegenerasi ternyata
tidak mudah diberantas. Oleh karena itu perlu diupayakan agar masyarakat
menjauhi melakukan perjudian, perjudian terbatas pada lingkungan sekecilkecilnya dan terhindarnya ekses-ekses negatif yang lebih parah untuk akhirnya
dapat berhenti melakukan perjudian.
Pasal 303 KUHP . Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1974 menyebutkan:
1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda
paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa tanpa mendapat ijin:
a. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk
permainan judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan
sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.
b. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak
umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan
untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan
adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.
c. Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.
2. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan

pencahariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian
itu3. Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundangundangan, tetapi baik dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata
masih mengandung beberapa kelemahan. Adapun beberapa kelemahannya
adalah:

3

Prof. Moeljatno, S.H. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Hal. 111

5

a.

Perundang-undangan hanya mengatur perjudian yang dijadikan mata
pencaharian, sehingga kalau seseorang melakukan perjudian yang bukan
sebagai mata pencaharian maka dapat dijadikan celah hukum yang
memungkinkan perjudian tidak dikenakan hukumanpidana

b.


Perundang-undangan hanya mengatur tentang batas maksimal
hukuman, tetapi tidak mengatur tentang batas minimal hukuman, sehingga
dalam praktek peradilan, majelis hakim seringkali dalam putusannya sangat
ringan hanya beberapa bulan saja atau malah dibebaskan

c.

Pasal 303 bis ayat (1) angka 2, hanya dikenakan terhadap perjudian
yang bersifat ilegal, sedangkan perjudian yang legal atau ada izin penguasa
sebagai pengecualian sehingga tidak dapat dikenakan pidana terhadap
pelakunya.
Dalam pemilihan kepala desa hannya terjadi 5 (lima) tahun sekali dan

para pemain atau penjudi pada saat pemilihan Kepala Desa di Desa Gunung
Rancak Kabupaten Sampang Madura, bukan hannya orang setempat yang ikut
andil dalam perjudian pada saat pemilihan Kepala Desa, tapi juga ada yang dari
luar wilayah Desa tersebut dan juga bahkan dari pulau jawa, dalam perjudian pada
saat pemilihanKepala Desa beda dengan judi pada umumnya, mereka
menggunakan penghitungan perolehan suara yang mereka taruhi, denang
mengunakan hak suara yg mereka taruhi, dengan cara duwek amosso sittung(dua

jadikansatu)dandengan cara tellok epasittung(tiga jadikan satu) dan menggunakan
kotasan (mengurangi perolehan suara dari salah satu calaon) tapi para pelaku
penjudi ini tidak sembarang mereka bertaruh tapi mereka memakai modus, yaitu
dengan mngunak cara cek lapangan, ceklapangan ini biasaya para penjudi

6

membaya orang yang ahli menyamar menyusup pada desa yang akan
terselengaaranya pemilihan kepala desa, sapek lima orang, agar mereka bisa
mengathui perolehan suara dari nsalah satu calon dengan mengunnakan pengecek
lapangn, mereka di bayar tidak murah, satu kali berangkat mereka di bayar
berkisar 2000000 sampai 5000000 tergantung lokasinya, jika lokasinya rawan
maka bayaran mereka lebih mahal.dan para penjudi lagi menggunakan modus cek
jalan(mata-mata wanita)dimana pelaku penjudi membyar orang khusus untuk
menyai pada wanita yang sudah yoblos, karna klo di kampung itu biasanya para
ibu-ibu klo mau barangkat menggunakan hak pilihnya mereka berang bersamasama, sebab mereka kalo pagi masih bercocok tanam di sawah, cek kaki ini
biasanya di lakuakn dari jam 7 pagi sampek jam 12 siang, mereka mengintip kaki
para pengguna hak pilih, modus ini biasanya ketika para penjudi mau taruhan
pada hri ha dan di sesuaikan dengan cek jalan (mata-mata wanita)polisi sulit
untuk menangkap para penjudi ini.Sebab tempatnya berpindah pindah dari satu

tempat ketempat yang lain dan juga para penjudi ini memakai calo selogan
calonya adalah (tokang tegguk)dan pemilahan Kepala Desa hanya berlangsung
satu hari, jadi polisi sulit untuk melacaknya untuk mendapatkan informasi yang
akurat, dan juga sulit penjudi ini di bedakan dengan masyrakat setempat disini
kesulitan polisi untuk menggungkap, para penjudipada saat pemilihan Kepala
Desa cukup pintar, mereka kalau mau berjudi di tempat pemilihan tidak megang
sendiri uangnya, tapi mereka memakai jasa calo dalam selogannya(tokang teguk)
jika uang itu jadi mendapatkan lawan maka calo(tokang tegguk)mendapatkan
10%(sepuluh persen) dari 1.000.000(satu jutanya), jadi yang bisa di tangkap oleh

7

polisi hannyalah calonya saja itupun sangat jarang sekali tertangkap oleh pihak
kepolisian.
Masyarakat juga susah untuk memberikan informasi tentang para penjudi
ini, selagi masayarakat disibukkan dengan pemilihan Kepala Desa juga para
penjudi ini hannya duduk santai seperti masyarakat lainnya, jadi masyarakat sulit
untuk membedakan mana yang berjudi dan mana yang tidak berjudi .dan orang
berjudi kepala desa ini bukan orang orang biasa mereka semuanya tokoh atau
pengusaha yang kaya raya bukan orang biasa, sebab kalau orang biasa main

kepala desa ini tidak munkin karena mereka tidak memilik uang banyak sebab
taruhan yang mereka pasang dari sepuluh juta keatas sampai 1M(satu
miliar)dalam perjudian pada saat pemilihan Kepala Desa ini harus mempunyai
banyak teman pereman (bejingan) dan juga anak buah, karna para pemain ini
untuk

memulai

permainanya

harus

mendapatkan

informasi

dari

para


pereman(bejingan) setempat karena dalam perjudian pada saat pemilihan Kepala
Desa diDesa Gunung Rancak Kabupaten Sampang Madura. semacam ada
sekanario, sebab yang paling banyak peremannya(bejingan) yang megang dari
salah satu pencalon maka 90% pasti jadi.
Pereman di Madura tidak seperti pereman di jawa, ngamen atau malak
malak orang di pinggir jalan di kampungnya sendiri dan mencemarin
lingkunganya dan bikin resah masyarakat , pereman(bejingan)di Sampang Madura
sangat di seganioleh masyarakat, bahkan dan juga kiyai, sebab bejingan di
Madura menjaga keamanan dari pencurian, carok, konflik-konflik antar kampung.
Disini pereman (bejingan)sangat kuat wibawanya jika ada pemilihan kepala desa,
sebab para preman(bejingan) ini mendatangi masyarat

meminta agar supaya

8

masyarakatnya mencoblos orang yang pereman ( bejingan) dukung jika dari salah
satu calon ini tidak ada peremannya(bejingan) yang mendukung maka dapat
dipastikan akan kalah.
Disini para penjudi dari luar Desa atau luar Maduramendatangi para

pereman (bejingan) tersebut untuk mendapatkan informasi, lalu para penjudi
bermain. karena disini sudah dipastikan siapa yang dapat suara sedikit dan juga
yang dapat suara banyak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana modus perjudian pada saat pemilhan Kepala Desa di Desa Gunung
RancakKec. Robatal Kab. Sampang Madura?
2. Bagaimana strategi polisi dalam memberantas perjudian pada saat
pemilihanKepala Desa Gunung Rancak Kec.Robatal Kab. Sampang Madura?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti menfokuskan penelitian
ini antara lainsebagai berikut:
1. Untuk mendiskiripsikanmodus perjudian pada saat pemilihan kepala desa di
desa gunung rancakkecamatan robatal kabupaten sampang.
2. Untuk mendiskripsikan strategi polisi dalam memberantas perjudian pada saat
pemilhan Kepala Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang

9

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran,
bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya dan
khususnya pada aparat di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab.
Sampang
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dibidang
karya ilmiah serta bahan masukan bagi penelitian sejenis di masa yang
akan datang.

2.

Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas
mengenai perjudian pada saat Pemilihan Kepala Desa di Desa Gunung
Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang
b. Untuk meningkatkan penalaran dan membentuk pola pikir dinamis serta
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh Penulis selama studi di Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini digunakan oleh Peneliti sebagai penambahan wawasan

dan ilmu pengetahuan tentangAnalisis

Yuridis Sosiologis Tehadap Modus

Perjudian Pada Saat PemilihanKepaladi Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab.
Sampang. Penulis juga ikut serta dalam pemilihan Kepala Desa di Desa Gunung
Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang tersebut, sebagai bentuk nyata ataupun
implementasi nyata dari penelitian penulis. Hal ini sebagai faktor pendukung

10

untuk penyusunan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan study S1 di fakultas
hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

E. Metodelogi Penelitian
Adapun Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pendekatan masalah.
Di dalam hukum terdapat beberapa macam pendekatan adapun dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan yang meliputi 2 (dua)
macam pendekatan yuridis sosiologis yaitu meneliti tentang modus perjudian pada
saat pemilihan Kepala Desa di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang
dengan menganalisa menurut hukum pidana yang berlaku di Indonesia yang
terdapat dalam KUHP pasal 303 bis. (1) diancam dengan kurungan paling lama
empat tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah.
Fakta-fakta tersebut berupa orang, tempat, waktu, dan segala yang
menyertainya asalkan tidak terbukti sebaliknya. Perlunya fakta tersebut
diperhatikan karena baik pelaku maaupun para pihak mencari aturan hukum yang
tepat untuk dapat diterapkan kepada fakta tersebut.4Kasus diperoleh langsung dari
penelitian langsung ke lokasi penelitian di Desa Gunung Rancak Kec.
RobatalKab. Sampang
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan terhadap pelaksanaan pemilihan kepala desa di
Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang.

4

Ibid, hal. 138

11

3. Sumber data.
a) Data Primer
Data primer dalam penelitian terkait dengan modus perjudian pada saat
pemilihan kepala desa di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang
dikaitkan dengan pasal 303 KUHP.
b) Data Skunder
Dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai buku-buku literatur, koran,
majalah, perundang-undangan hukum pidana (KUHP) dan catatan-catatan yang
relevan.
4. Pengumpulan dan pengolahan data.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara:
a) Wawancara
Yang diwawancarai dalam penelitian ini
 Polisi
 Tokoh Masyarakat
 Panitia Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (P2KD)
 Perangkat Desa
b) Pengamatan
Pengamatan dengan menggunakan dokumentasi berupa foto-foto yaitu:
 Hasil surat suara.
 Pelaksanaan pemilihan
c) Studi Lapangan
 Mengungkap fakta–fakta perjudian pada saat pemilihan Kepala Desa di
Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang.

12

 Saat para penjudi melakukan transaksi dengan kedua belah pihak.
5. Analisa Data
Adapun analisis data yang saya lakukan adalah menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara lengkap kualitas dan
karateristik dari data-data yang sudah terkumpul dan sudah dilakukan pengolahan,
kemudian dibuat kesimpulan.5 Yaitu data-data yang terkait dengan modus
perjudian dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Desa di Desa Gunung Rancak
Kec. Robatal Kab. Sampang.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun
secara berurutan, dengan tujuan agar menghasilkan suatu pembahasan yang
sistematis.Mulai Bab I sampai dengan Bab IV, secara garis besar diuraikan
sebagia berikut :
1. Bab I: Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yakni memuat
alasan yang menjadi pentingnya dilakukan suatu penelitian berdasarkan
permasalahan yang ada. Rumusan masalah, yakni meliputi pertanyaan yang
spesifik terhadap permasalahn yang akan diteliti serta merupakan dasar
penilihan judul penulisan tugas akhir. Tujuan penulisan memuat pernyataan
singkat tentang apa yang akan dicapai oleh peneliti. Manfaat penulisan,
merupakan uaraian mengenai kegunaan secara praktis dan teoritis.Metode
penulisan yang menguraikan tentang metode pendekatan yang digunakan

5

Ibid, Hal 24

13

dalam penulisan jenis data hukum yang digunakan, tekhnik pengumpulan data
hukum dan tekhnik menganalisis hasil penelitian.
2. Bab II: Tinjauan Pustaka
Merupakan bab yang dimana dalam bagian ini peneliti menyajikan
teori-teori maupun kaidah-kaidah yang bersumber dari peraturan perundangundangan maupun literature-literartur yang akan dipakai untuk mendukung
analisis yang akan diberlakukan pada penelitian ini. Teori-teori yang
dipergunakan antara lain berkaitan dengan Perjudian yang terjadi di kota
Sampang Madura..
3. Bab III: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini, berisi mengenai uraian pembahasan permasalahan yang
diangkat peniliti serta dianalisis secara deskriptif kualitatif yang berkaitan
dengan permasalah tersebut. Adapun gambaran analisis penulisan lebih
difokoskan pada Tindak Perjudian yang semakin lama semakin marak yang
terjadi di kabupaten Sampang Madura.
4. Bab IV: Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana
berisikan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya serta berisikan saran
penulisan dalam menanggapi permasalahan yang telah diangkat penulis yaitu
analisis

yuridis sosiologis terhadap modus perjudian pada saat pemilihan

kepala desadi Kota Sampang Madura.

MODUS PERJUDIAN PADA SAAT PEMILIHAN KEPALA
DESA
(Studi Di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

Bambang ari purwanto
07400163

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

PENULISAN HUKUM
MODUS PERJUDIAN PADA SAAT PEMILIHAN KEPALA
DESA
(Studi Di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
keserjanaan dalam bidang ilmu hukum

Oleh:

Bambang ari purwanto
07400163

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur alhamdulilahi robbil al-amien penulis hanturkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kenikmatan yang tidak ada henti-hentinya dari
zaman ke zaman. Tidak lain ini semua berkat hidayah dan inayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Modus Perjudian Pada Saat
Pemilihan Kepala Desa (Studi Di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab.
Sampang)”. Dengan ini penulis menyadari bahwa karena Dia-lah semua ini dapat
terlaksana dengan sempurna.
Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan junjungan
kepada

Nabiullah Muhammad SAW, beserta keluarga, yang senantiasa

memberikan perjuangan untuk menegakkan Islam dimuka bumi ini.
Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah penulis
menyampaikan rangkaian terimakasih yang sedalam-dalamnya dan dengan
ketulusan hati kepada orang-orang yang telah berjasa dan senatiasa memberikan
bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya yakni:
1. Bapak H. Mawardi dan Ibunda Hj. Sinarti tercinta serta keluarga besar yang
berada di Kota MADURA, yang tidak ada henti-hentinya memberikan Do’a
dan pembiayaan yang cukup besar selama punulis bersekolah.
2. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat
serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

3. Bapak Sidik Sunaryo, SH, M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala
pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa.
4. Kepada Ibu Cekli Setya Pratiwi, SH, LLM selaku Dosen Wali yang tanpa
mengenal lelah memberikan pengawalan dan nasehat kepada penulis mulai
dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat mengakhiri perkuliahan di
Fakultas Hukum.
5. Kepada yang terhormat, Bapak Haris Thofly, SH, M.Hum dan Bapak Bayu
Dwiwiddy Jatmiko SH. M.Hum selaku pembimbing I dan II, yang penuh
kesabaran memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Semoga Allah dapat memberikan balasan
yang setimpal kepada beliau. Amin.
6. Segenap

Bapak

dan

Ibu

Dosen

Fakultas

Hukum

Universitas

Muhammadiyah Malang, jasa dan pengabdian beliau-beliau, tidak
terlupakan dibenak penulis sampai dengan akhir hayat penulis.
7. Semua teman-teman angkatan 2007 dan semua teme-temen yang berada di

Malang yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu di mana mereka
telah banyak memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap bahwa skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya, dan rekan-rekan di fakultas hukum
khusunya.
Billahittaufiq wal Hidayah,
Wassalamu’allaikum Wr.Wb

Malang, 13 November 2012
Penulis

Bambang Ari Purwanto

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Cover/Sampul Dalam…………………………………………….............i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………….....ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat………………………...iii
Lembar Persembahan…………………………………………………………......iv
Ungkapan Pribadi/Motto……………………………………………………….....vi
Abstraksi………………………………………………………………………....vii
Kata Pengantar…………………………………………………………………....ix
Daftar Isi………………………………………………………………………....xii
Daftar tabel...........................................................................................................xiv
Daftar bagan..........................................................................................................xv
Daftar gambar.......................................................................................................xvi
Daftar Lampiran……………………………………………………………….. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………. ....1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………….......................8
1. Modus perjudian pada saat pemilhan Kepala Desa
di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang Madura...........8
2. Strategi polisi dalam memberantas perjudian
pada saat pemilihan Kepala Desa Gunung Rancak Kec.
Robatal Kab. Sampang Madura..........................................................8
C.
D.
E.
F.

Tujuan Penelitian………………………………………………………....8
Manfaat Penelitian…………………………………………………….....9
Metode Penelitian………………………………………………………10
Sistematika Penulisan…………………………………………………..12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjuan Teoritis Mengenai Tindak Pidana……………………….............14
1. Macam-Macam Tindak Pidana……………………………………....14
B. Tinjauan Umum Tentang Modus Operandi................................................16
C. Tinjauan Teoritis Dan Yuridis Mengenai Perjudian………………….......18
1. Unsur-Unsur Tindak Pidana Perjudian……………………………....22
2. Macam-Macam Perjudian………………………………………........23
3. Tinjuan teoritis mengenai faktor-faktor penyebab perjudian...............25
a. Faktor Sosial & Ekonomi…………………………….....................26
b. Faktor Situasional ……………………………...............................26
c. Faktor Belajar..................................................................................27
d. Faktor Persepsi tentang Probabilitas Kemenangan..........................27
e. Faktor Persepsi terhadap Ketrampilan..............................................28

D. Teori Upaya Penanggulangan Kejahatan Perjudian...................................32
1. Preventif..............................................................................................33
2. Represif...............................................................................................34
3. Reformatif...........................................................................................34
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
A. Gambaran Lokasi
Penelitian……………………...................…….........…...........................36
1. Gambaran Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal Kabupaten
Sampang………….....................................……………………....….36
a. Geografis desa gunung rancak......................................................36
b. Demografi.....................................................................................37
c. Susunan Organisasi........................................................................37
d. Tugas dan Fungsinya.....................................................................37
2. Gambaran Kepolisian sektor Robatal, Kecamatan Robatal Kabupaten
Sampang.………………………………………………………….....40
a. Sarana dan Prasarana....................................................................40
b. Susunan Organisasi.......................................................................41
c. Jajaran Polsek Robatal..................................................................42
B. Pembahasan
a. Modus perjudian pada saat pemilhan Kepala Desa di Desa
Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang Madura..................47
1. Posisi Kasus..............................................................................47
2. Modus Perjudian pada saat pemilhan Kepala Desa di Desa
Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang Madura............49
b. Strategi Polisi Dalam Membrantas Perjudian Pada Saat
Pemilhan Kepala Desa di Desa Gunung Rancak Kec. Robatal
Kab. Sampang Madura.................................................................63
1. Melalui undercover/penyamaran...............................................64
2. Informasi jaringan.....................................................................65
3. Spionnase..................................................................................65
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………....68
B. Saran……………………………………………………………….........71
Daftar
Pustaka………………………………………………………………….............72
Index………………………………………………………………………........74
Gambar-gambar......................................................................................................75
Lampiran-lampiran................................................................................................ 91

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nama-nama Aparatur Pemerintahan Desa ....................................

41

Tabel 2. Inventaris Polsek Robatal ..............................................................

44

Tabel 3. Nama-nama Aparatur Kepolisian sektor Robatal ..........................

46

Tabel 4. Bentuk-bentuk Perjudian ...............................................................

49

Tabel 5. Strategi perjudian dan Pelaku ........................................................

55

Tabel 6. Nama-nama Informan ....................................................................

63

Tabel 7. Kasus yang telah di peroses ...........................................................

64

DAFTAR BAGAN

Bagan I. Struktur Kepolisian Sektor Kepolisian..................................................45

DAFTAR GAMBAR
Gambar Tiga Calon Kandidat Kepala Desa .....................................................
75
Gambar Pemerintah Dan Aparat Keamanan ....................................................
75
Gambar Hak Orang Yang Menggunakan Hak Suara .......................................
76
Gambar Undangan Dari Pemilik Suara Di Cocokkan Dengan DPT................
76
Gambar Antusias Pemilihan Kepala Desa Dengan Tiga Calon Kandidat .......
77
Gambar Struktur Organisasi Polsek Robatal ...................................................
77
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Ketua P2KD .....................
78
Gambar Wawancara Dengan Sekdes ..............................................................
78
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Pengecek Lapangan ..........
79
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Tokoh Masyarakat ............
79
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Pengecek Jalan Dan Pengecak
Kamar ...............................................................................................................
80
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Salah Satu Penjudi Yang
Berada di Desa Sokobanah Kec. Sokobanah Kab. Sampang ...........................
80
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Salah Satu Penjudi Desa
gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang ..................................................
81
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Para Penjudi Yang Berada di
Desa Bunten Timur Kec. Ketapang Kab. Sampang .........................................
81
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Penjudi Yang Berada di Desa
Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang .................................................
82
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Ketua BPD ........................
82
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Kepada Para Calo ...........................
83
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Dengan Masyarakat Sekaligus Tokoh
Pemuda .............................................................................................................
83
Gambar Peneliti Melakukan Wawancara Pada Pihak Kepolisian....................
84
Gambar Pemilihan Kepala Desa Dengan Dua Calon Kandidat .......................
84
Gambar Setelah Melakukan Pencoblosan ........................................................
85
Gambar Para Pemilik Suara Sedang Antri .......................................................
85
Gambar Para Pemilik Suara Sedang Memasukkan Surat Suaranya Kedalam Kotak
Suara.................................................................................................................
86
Gambar antusias para pemilik suara untuk menhadiri pemilihan di desa gunung
rancak kec. Robatal Ka. Sampang....................................................................
86
Gambar Peneliti Sedang Melakukan Observasi Di Tempat Pemilihan Kepala Desa
Gunung Rancak Kec. Robatal Kab. Sampang .................................................
87
Gambar Para Penjudi Sedang Menunggu Hasil Perolehan Suara Sambil MakanMakan di Warung.............................................................................................
87
Gambar Sebelum Penghitungan Suara Dimulai P2KD Berkordinasi Dengan Para
Saksi .................................................................................................................
88
Gambar P2KD Sedang Memeriksa Surat Suara Sebelum Perhitungan di Mulai 88
Gambar Papan Perhitungan Dari Semua Calon ...............................................
89
Gambar Anggota P2KD Sedang Melakukan Perhitungan Surat Suara Pertama 89
Gambar Bilik Suara Yang Terdapat Di Pemilihan Kepala Desa Yaitu 30 Bilik 90
Gambar Hasil Perhitungan Yang Dilakukan Para Penjudi Pada Saat Pemilihan
Kepala Desa .....................................................................................................
90

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.

Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir....................................
Surat Tugas penulisan Hukum..................................................
Keterangan Penitian Pemilihan di Desa Gunung Rancak .........
Keterangan dari Kapolsek Robatal ............................................

91
92
93
94

DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR
Abdulsyani, SosiologiKriminalitas, RemadjaKarya, Bandung, 1987.
Alumni Ahaem-Petehaem,1986.
ArifGosita, MasalahKorbanKejahatan, AkademikaPressindo, Jakarta, 1993
BinaAksara, Jakarta, 1987
C.S.T.Kansildan Christine S.T.Kansil, Pokok-PokokHukumPidana, cetakan ke-1,
C.S.T Kansil, PengantarIlmuHukum Dan Tata Hukum Indonesia, BalaiPustaka,
Jakarta 1986, Cetakanketujuh.
ChawasiAdami, PelajaranHukumPidana I, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2006.
DepartemenPendidikandanKebudayaan,
BalaiPustaka, Jakarta, 1989.

KamusBesarBahasa

Indonesia,

Karton,kartini..patologisosial.Rajagrafindo press.jakrata.2003.
Moh. Kemal Dermawan, StrategiPencegahanKejahatan, Citra AdityaBakti,
Bandung, 1994
Moeljatno,Azas-AzasHukumPidana, BinaAksara, Jakarta,1998.
M. Sholehuddin, TindakPidanaPerbankan, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,
1997
Mr. N.E. algradan Mr. RR.W.Gokkel,KamusIstilahHukumFockemaAndreae,
diterjemahkanolehSalehAdiwinatadkk, BinaCipta, Jakarta, 1983.
NinikWidiyantidanYuliusWaskita,
KejahatanDalamMasyarakatdanPencegahannya,
Jakarta, 2004

PradnyaParamita,

Poerwadarminta, KamusBesarBahasa Indonesia, EdisiKedua, BalaiPustaka,
Jakarta, 1995.
Prof. Moeljatno, S.H. KitabUndang-UndangHukumPidana.
S.R. Siantury, Asas-AsasHukumPidana di Indonesia danPenerapannya, Jakarta
Soedjono

D,

PenanggulanganKejahatan,

Alumni,

1976SoejonoSoekanto. 1982. PengantarPenelitianHukum.

Bandung,

Soesilo, KitabUndang-UndangHukumPidana (KUHP), Politea, Bogor 1995.
YuliantoAgus, PendidikanKewarganegaraankelas 4 semester 1. Surabaya: PT AlMaktabah, 2012
PERUNDANG-UNDANGAN
UU

RI
No.
2
Tahun
2002,
:NovindoPustakaMandiri, 2002),

tentangKepolisian

RI,

(Jakarta

Undang-undangnomor 7 tahun1974 tentangPerjudian.

WEBSITE
http://hukum.vedasastra.com/2011/02/tindak-pidana.
www.skiripsi/perjudian/dalam/perspektifhukum.htm.
http://www.e-psikologi.com/epsi/sosial_detail.asp?id=279.
http://www.e-psikologi.com/epsi/sosial.asp?id=278.diakses
www.sepedauntuksekolah.cc.cc/2011/01/sosiologi.html,
Suhardirembang.blogspot.com/2010/09/perjudian-dalam-kajian-terdahulu.html.
http://ilmu-pendidikanislam.blogspot.com/2011/11/judi-atau-perjudian.html.