15.0 Evaluasi Kecernaan Total dan Kadar Nutrien Daging Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu manis (Cinnamomum burmanni)

7 merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, serta tingkah laku ikan Handajani dan Widodo 2010, sehingga penyerapan nutrien yang penting bagi pertumbuhan ikan terhambat dan menghasilkan pertumbuhan yang lambat. Salah satu zat anti nutrisi pada kayu manis yang menghambat pertumbuhan adalah tanin. Azima et al 2004 melaporkan bahwa kandungan antinutrisi Cassia vera Cinamomum burmannii yang paling dominan adalah tanin. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Marliyati 1995 yang diacu dalam Azima et al 2004 kayu manis mengandung senyawa tanin yang cukup tinggi lebih dari 10 dibandingkan kandungan rempah lainnya. Menurut Handajani dan Widodo 2010 tanin memiliki kemampuan mengendapkan protein karena mengandung sejumlah kelompok fungsional ikatan yang kuat dengan molekul protein dan menghasilkan ikatan silang yang besar dan kompleks yaitu protein-tanin. Ikatan tersebut menyebabkan tanin akan segera mengikat protein pakan dalam saluran pencernaan dan menyebabkan pakan menjadi sulit dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Tanin akan mengakibatkan menurunnya daya cerna asam-asam amino yang seharusnya dapat diserap oleh usus dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan-jaringan tubuh. Berdasarkan data kecernaan total, hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan total perlakuan sama dengan kontrol dan menurun pada dosis penambahan tepung daun kayu manis 1,5. Hal ini sesuai dengan teori Handajani dan Widodo 2010 diatas bahwa anti nutrisi menyebabkan pertumbuhan lambat akibat dari daya cerna pakan yang terhambat pula. Hal ini didukung oleh penelitian Tandi 2010 yaitu dengan penambahan kadar tanin yang semakin tinggi dalam pakan menyebabkan aktivitas enzim protease semakin rendah dalam memecah protein menjadi asam amino, sehingga mengakibatkan asam-asam amino sedikit terbentuk dan akan mempengaruhi pertumbuhan. Tingkat kelangsungan hidup yang dihasilkan dengan penambahan tepung daun kayu manis pada pakan mulai 0,5 hinggga 1,5 yaitu 100. Hal ini menunjukkan bahwa daun kayu manis dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, penambahan tepung daun kayu manis sampai kadar 1,5 tidak toksik bagi ikan sehingga tidak menyebabkan ikan mati yang ditunjukkan dengan kelangsungan hidup ikan yang mencapai 100. Hutama 2012 melaporkan bahwa mulai dosis 0,75 pemberian tepung daun kayu manis pada pakan dapat menyebabkan rasa manis pada daging ikan mas dengan tekstur daging yang kompak. Hal ini diduga karena dua hal. Peluang yang pertama yakni akumulasi tepung daun kayu manis di daging ikan. Properti manis ini disebabkan karena kandungan sinamaldehid yang ada pada minyak atsiri. Wang et al 2009 meneliti kandungan minyak yang terdapat pada C. burmannii dan komponen terbanyak adalah trans-Cinnamaldehyde sebesar 60,17 dari total minyak. Ardani et al 2010 melaporkan bahwa minyak atsiri memiliki karakteristik rasa yang manis. Sinamaldehid ini yang menciptakan aromabau yang khas pada tanaman dan aroma ini penting sebagai senyawa cita rasa dalam industri makanan Guenther 2006. Minyak atsiri umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Guenther 2006. Hasil penelitian menunjukkan lemak daging otot ikan mas meningkat p0,05 siring dengan bertambahnya dosis tepung daun kayu manis yang ditambahkan pada pakan Lampiran 6. Semakin tinggi dosis tepung daun kayu manis pada pakan, maka diduga semakin