Menyoal Profesi Hakim Lewat FGD dan Bedah Buku

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Menyoal Profesi Hakim Lewat FGD dan Bedah Buku
Tanggal: 2011-10-14

Sejumlah 60 pimpinan Fakultas Hukum-Syari’ah dari kampus-kampus di Jawa Timur akan berkumpul di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) dan hotel Orchid Batu untuk menggodok pemikiran memahami hakim dari dalam.
Selama dua hari, Rabu-Kamis (19-20/10), mereka melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Komisi
Yudisial (KY) RI.

Dekan FH UMM, Sidik Sunaryo, SH, MH, menerangkan kegiatan itu bertujuan melakukan kajian mendalam untuk
diusulkan terkait dengan optimalisasi Forum Pendidikan Tinggi Hukum-Syari’ah Jawa Timur sebagai jejaring KY di
daerah. “Untuk itu kami menggandeng pihak KY untuk memberi sumbangsih pemahaman dalam forum ini,” terang
Sidik.

Di hari pertama, FH UMM mengagendakan penandatanganan naskah kerjasama antara FH UMM dengan KY. Pihak
UMM diwakili oleh rektor, Dr. Muhadjir Effendy, sedangkan dari KY ketua KY sendiri, Prof. Dr. Eman Suparman, SH,
MH.


“Ketua KY sekaligus akan member Kuliah Umum dihadapan dosen dan mahasiswa tentang menjamin independen dan
akuntabilitas kekuasaan kehakiman demi tegaknya Negara hukum yang sebenarnya,” lanjut Sidik.

Di hari yang sama, ketua KY juga akan member pengantar FGD di Batu yang dipanel dengan Dekan FH Unair, Prof.
Dr. M. Zaidun, SH, M.Si.

Sementara itu, di hari kedua, acara akan diisi dengan bedah buku “Penerapan dan Penemuan Hukum dalam Putusan
Hakim oleh komisioner KY, Dr. Jaja Ahmad Jayus, SH, M.Hum, dan dua advokat, Dr. Sidharta, SH, MH dan Magdir
Ismail. FGD dilanjutkan di kampus UMM hingga tengah hari dan ditutup oleh Sekjen KY, Drs. Muzayyin Mahbub, M.Si.

Lebih lanjut Sidik menjelaskan dalam diskusi nantinya akan dibahas secara mendalam materi-materi profesi hakim
dalam berbagai perspektif. Seperti hokum, social, ekonomi, budaya dan politik. Selain itu juga dibahas integritas dan
independensi hakim dan cara pembinaan hakim. “Kita akan bahas pula hingga bagaimana menjaga kehormatan dan
keluhuran martabat hakim dari berbagai perspektif. Kita tahun belakangan persoalan ini menjadi sorotan tajam publik,”
kata Sidik. (nas)

page 1 / 1

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita

www.umm.ac.id

Menyoal Profesi Hakim Lewat FGD dan Bedah Buku
Tanggal: 2011-10-14

Sejumlah 60 pimpinan Fakultas Hukum-Syari’ah dari kampus-kampus di Jawa Timur akan berkumpul di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) dan hotel Orchid Batu untuk menggodok pemikiran memahami hakim dari dalam.
Selama dua hari, Rabu-Kamis (19-20/10), mereka melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Komisi
Yudisial (KY) RI.

Dekan FH UMM, Sidik Sunaryo, SH, MH, menerangkan kegiatan itu bertujuan melakukan kajian mendalam untuk
diusulkan terkait dengan optimalisasi Forum Pendidikan Tinggi Hukum-Syari’ah Jawa Timur sebagai jejaring KY di
daerah. “Untuk itu kami menggandeng pihak KY untuk memberi sumbangsih pemahaman dalam forum ini,” terang
Sidik.

Di hari pertama, FH UMM mengagendakan penandatanganan naskah kerjasama antara FH UMM dengan KY. Pihak
UMM diwakili oleh rektor, Dr. Muhadjir Effendy, sedangkan dari KY ketua KY sendiri, Prof. Dr. Eman Suparman, SH,
MH.

“Ketua KY sekaligus akan member Kuliah Umum dihadapan dosen dan mahasiswa tentang menjamin independen dan

akuntabilitas kekuasaan kehakiman demi tegaknya Negara hukum yang sebenarnya,” lanjut Sidik.

Di hari yang sama, ketua KY juga akan member pengantar FGD di Batu yang dipanel dengan Dekan FH Unair, Prof.
Dr. M. Zaidun, SH, M.Si.

Sementara itu, di hari kedua, acara akan diisi dengan bedah buku “Penerapan dan Penemuan Hukum dalam Putusan
Hakim oleh komisioner KY, Dr. Jaja Ahmad Jayus, SH, M.Hum, dan dua advokat, Dr. Sidharta, SH, MH dan Magdir
Ismail. FGD dilanjutkan di kampus UMM hingga tengah hari dan ditutup oleh Sekjen KY, Drs. Muzayyin Mahbub, M.Si.

Lebih lanjut Sidik menjelaskan dalam diskusi nantinya akan dibahas secara mendalam materi-materi profesi hakim
dalam berbagai perspektif. Seperti hokum, social, ekonomi, budaya dan politik. Selain itu juga dibahas integritas dan
independensi hakim dan cara pembinaan hakim. “Kita akan bahas pula hingga bagaimana menjaga kehormatan dan
keluhuran martabat hakim dari berbagai perspektif. Kita tahun belakangan persoalan ini menjadi sorotan tajam publik,”
kata Sidik. (nas)

page 1 / 1

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id


Menyoal Profesi Hakim Lewat FGD dan Bedah Buku
Tanggal: 2011-10-14

Sejumlah 60 pimpinan Fakultas Hukum-Syari’ah dari kampus-kampus di Jawa Timur akan berkumpul di Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) dan hotel Orchid Batu untuk menggodok pemikiran memahami hakim dari dalam.
Selama dua hari, Rabu-Kamis (19-20/10), mereka melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Komisi
Yudisial (KY) RI.

Dekan FH UMM, Sidik Sunaryo, SH, MH, menerangkan kegiatan itu bertujuan melakukan kajian mendalam untuk
diusulkan terkait dengan optimalisasi Forum Pendidikan Tinggi Hukum-Syari’ah Jawa Timur sebagai jejaring KY di
daerah. “Untuk itu kami menggandeng pihak KY untuk memberi sumbangsih pemahaman dalam forum ini,” terang
Sidik.

Di hari pertama, FH UMM mengagendakan penandatanganan naskah kerjasama antara FH UMM dengan KY. Pihak
UMM diwakili oleh rektor, Dr. Muhadjir Effendy, sedangkan dari KY ketua KY sendiri, Prof. Dr. Eman Suparman, SH,
MH.

“Ketua KY sekaligus akan member Kuliah Umum dihadapan dosen dan mahasiswa tentang menjamin independen dan
akuntabilitas kekuasaan kehakiman demi tegaknya Negara hukum yang sebenarnya,” lanjut Sidik.


Di hari yang sama, ketua KY juga akan member pengantar FGD di Batu yang dipanel dengan Dekan FH Unair, Prof.
Dr. M. Zaidun, SH, M.Si.

Sementara itu, di hari kedua, acara akan diisi dengan bedah buku “Penerapan dan Penemuan Hukum dalam Putusan
Hakim oleh komisioner KY, Dr. Jaja Ahmad Jayus, SH, M.Hum, dan dua advokat, Dr. Sidharta, SH, MH dan Magdir
Ismail. FGD dilanjutkan di kampus UMM hingga tengah hari dan ditutup oleh Sekjen KY, Drs. Muzayyin Mahbub, M.Si.

Lebih lanjut Sidik menjelaskan dalam diskusi nantinya akan dibahas secara mendalam materi-materi profesi hakim
dalam berbagai perspektif. Seperti hokum, social, ekonomi, budaya dan politik. Selain itu juga dibahas integritas dan
independensi hakim dan cara pembinaan hakim. “Kita akan bahas pula hingga bagaimana menjaga kehormatan dan
keluhuran martabat hakim dari berbagai perspektif. Kita tahun belakangan persoalan ini menjadi sorotan tajam publik,”
kata Sidik. (nas)

page 1 / 1