BELIEFS ABDI DALEM MENGENAI PERILAKU MENGABDI DI KERATON KASEPUHAN CIREBON

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Abdi Dalem merupakan sebuah kata-kata yang tidak asing di telinga kita,

dalam makna yang sebenarnya yaitu bahasa Jawa, abdi dalem adalah Abdining
Budoyo, sedangkan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Abdinya Budaya, atau
seseorang yang bertugas untuk membantu mewartakan dan menjaga eksistensi
budaya itu sendiri, khususnya Budaya Jawa di keraton ( Hartono, 2007). Mereka
yang menjadi abdi dalem akan mengabdikan dirinya sepenuhnya pada keraton, mulai
dari tenaga dan pikiran mereka, sebagai salah contoh seperti yang yang dilakukan
Mbah Marijan, dimana sampai akhir hayatnya demi mengemban tanggung jawab
sebagai abdi dalem terutama penjaga gunung merapi beliau rela mempertaruhkan
nyawa demi mengemban tugasnya.
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan diawal, bahwa abdi dalem
memiliki peranan penting dalam kehidupan keraton, karena abdi dalemlah yang
banyak membantu untuk tetap menjaga eksistensi budaya keraton di tengah zaman
yang sangat modern ini. Menjaga eksistensi budaya keraton bukanlah tugas yang

mudah, dimana tantangan yang dihadapi lebih beragam yaitu dengan zaman yang
semakin modern dan masyarakat yang mulai meninggalkan budaya, sementara disisi
lain seorang abdi dalem harus tetap menjaga jati diri budaya keraton. Resiko yang
lain yang dihadapi oleh abdi dalem keraton yaitu berkaitan dengan gaji yang akan
mereka terima untuk menghidupi keluarga, dimana gaji yang mereka terima kecil
dan tidak mendapatkan uang pensiun, akan tetapi mereka harus tetap mengabdikan
diri untuk keraton. Demikian dapat dipahami bahwa minat untuk menjadi abdi dalem
semakin menurun terkait dengan resiko yang dihadapinya. Hal ini seperti yang
terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon, jumlah abdi dalemnya sekitar 60 orang orang
dan kebanyakan dari mereka merupakan kerabat Keraton, hal ini jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan jumlah abdi dalem di keraton Kanoman dan Kacirebonan yang
jumlahnya sangat minim bahkan dapat dikatakan hampir tidak ada abdi dalem
(tempo online, 2004).
1

2

Menurunnya minat untuk menjadi abdi dalem ini juga tidak terlepas dari
pandangan bahwa pekerjaan abdi dalem adalah pekerjaan yang rendahan karena
tugas seorang abdi dalem sama halnya dengan seorang pembantu, yang membedakan

hanyalah tempat abdi dalem berada dikeraton. Disisi lain yang mengherankan ketika
sebagian masyarakat memiliki pandangan yang negatif sebagai abdi dalem, justru
ada juga masyarakat yang rela mengantri untuk menjadi abdi dalem dan mereka yang
sudah menjadi abdi dalem tetap bertahan untuk mengabdi pada keraton dalam kurun
waktu yang lama. Tentunya mereka memiliki alasan tersendiri untuk menjadi abdi
dalem, salah satunya seperti yang dikemukakan dalam kompas (2005), bahwa alasan
menjadi abdi dalem adalah ingin mendapatkan berkah dari keraton, sebab dengan
mendapatkan berkah segala urusan menjadi mudah. Dengan demikian,

dari

pernyataan tersebut berarti alasan yang mendasari seseorang mendaftarkan yaitu
adanya harapan dan keyakinan mendapatkan berkah dari pengabdian mereka kepada
keraton. Faktanya ternyata karena keyakinannya tersebut mereka mendapatkan
berkah, meskipun dengan gaji yang minim kenyataannya mereka mampu
menyekolahkan anaknya, meskipun memang mereka harus mencari pekerjaan lain
sebagai sampingan.
Dalam harian Social Activities ( 2010) menyebutkan bahwa gaji abdi dalem
keraton dalam sebulan kurang lebih Rp 50.000,- sampai Rp 60.000 tetapi ada juga
yang Rp 500.000, gaji mereka itupun tidak rutin dibayarkan pada setiap bulan, tetapi

terkadang tiga bulan sekali itu yang terjadi di Keraton Surakarta. Apabila dilihat nilai
tersebut tentu tidak mencukupi untuk biaya sebulan. Tetapi kenyataannya, justru
dengan gaji sebesar itu mereka selalu merasa cukup. Menurut Sudaryanto (2008)
gaji abdi dalem dikeraton Yogyakarta antara Rp. 2.000,- sampai Rp. 20.000,perbulan, tentu ini sangat kecil jumlahnya dan jauh dibawah upah minimum DIY
yaitu sebesar Rp. 400.000,- perbulan. Di Keraton Kacirebonan justru para abdi dalem
dalam beberapa bulan tidak mendapatkan gaji karena pemasukan keraton yang
sangat minim, tetapi para abdi dalemnya masih setia untuk bekerja di keraton
(kompas, 2010). Dengan demikian bukan gaji yang menjadi faktor utama abdi dalem
mengabdi, tetapi keyakinan tentang berkah yang didapatkan ketika mengabdi yang
membuat mereka bertahan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang telah
dilakukan oleh Sudaryanto (2010) bahwa abdi dalem meyakini apabila seseorang

3

telah mendapatkan berkah dari sultan, maka masalah kecukupan materi tidak menjadi
prioritas mereka.
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan pada tanggal 3 Maret 2011,
ditemukan bahwa alasan menjadi abdi dalem juga karena ingin meneruskan tradisi
keluarga. Menurut salah satu abdi dalem, keluarganya dulu adalah abdi dalem
keraton dan dia sudah mulai ikut dalam kegiatan keraton sejak SMP. Terlebih abdi

dalem tersebut adalah anak pertama, sedangkan saudara yang lain tidak ada yang
berminat menjadi abdi dalem keraton. Lebih lanjut ada panggilan hati sehingga dia
memutuskan menjadi abdi dalem, ketenangan hati serta ingin melestarikan budaya
keraton itu yang semakin mendorong dia menjadi abdi dalem keraton.

Dalam

kompas (2009) menyebutkan bahwa menjadi abdi dalem adalah tugas turun temurun,
bahkan ia rela meninggalkan sawahnnya demi membantu di Keraton Kasepuhan.
Regional kompas (2010) yang mengungkap tentang kisah Mbah Marijan
menyebutkan bahwa Mbah Marijan menjadi abdi dalem salah satunya juga karena
turun temurun dari ayahnya, bahkan Mbah Marijan juga mewariskan juru kunci
gunung merapi kepada anaknya.
Dengan demikian untuk mencapai suatu keputusan menjadi abdi dalem
tentunya ada alasan kuat yang melatarbelakangi seorang abdi dalem, sehingga
mereka mengabdi bertahun – tahun untuk keraton. Berdasarkan penjelasan di awal
perilaku mengabdi dilatarbelakangi karena keyakinan mereka akan mendapatkan
keberkahan dari keraton, memperoleh ketenangan hati, melestarikan budaya jawa
dan meneruskan tradisi turun -


temurun dari keluarga. Hal ini berarti perilaku

mengabdi terbentuk berdasarkan berbagai keyakinan (beliefs) akan harapan dari
tingkah laku mengabdi yang dimiliki oleh seorang abdi dalem.
Perilaku adalah bentuk manifestasi sikap seseorang terhadap sebuah stimulus.
Menurut konsep yang tradisional, sikap diartikan sebagai
dipelajari untuk memberikan respon yang mendukung

predisposisi yang

(favourable) atau tidak

mendukung (unfavourable) terhadap suatu obyek. Fisbein dan Ajzen (dalam
Dayakisni, 2003) mengartikan sikap sebagai predisposisi yang sifatnya general,
laten, dan berpengaruh pada perilaku. Ilmu psikologi tradisonal menganggap bahwa
beliefs merupakan bentuk paling sederhana dari representasi mental yang
menghambat pikiran sadar. Dalam kehidupan seseorang berbagai perilaku yang

4


dimunculkan terbentuk dari keanekaragaman keyakinan (belief) terhadap bermacam
objek, kegiatan, dan peristiwa-peristiwa yang telah dialami seseorang.
Beliefs merupakan produk proses berpikir secara sadar tentang sesuatu,
dimana merupakan proses berpikir secara sadar itu merupakan interpretasi dari
stimuli yang diterima oleh panca indera. Dalam hal ini stimuli yang dimaksud adalah
pengalaman hidup, pengalaman hidup yang telah di alami oleh seseorang akan di
evaluasi berdasarkaan nilai – nilai pribadi dan dikaitkan dengan kebutuhan individu
itu sendiri, selanjutnya hal ini akan mempengaruhi keyakinan seseorang tersebut
dalam bertindak dan memandang lingkungan. Hal ini lebih lanjut dijelaskan oleh
Ellis (dalam Sudrajat, 2008) dimana beliefs berkaitan keyakinan, pandangan, nilai,
atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa baik itu bersifat rasional
ataupun irasional. Lebih lanjut Anthony Robbins (dalam

Akbar, 2007)

mendefinisikan beliefs dengan sangat mudah yaitu “perasaan pasti tentang suatu hal”,
rasa pasti itukemudian mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Dalam hal ini perasaan pasti itu berkaitan dengan harapan akan perilakunya. Sebuah
keyakinan agar menjadi lebih nampak jelas, mempunyai daya dorong yang lebih
kuat, maka sebuah keyakinan baik


itu negatif atau positif maka membutuhkan

penguatan dari orang lain, dimana jika dikaitkan dengan perilaku mengabdinya,
salah satu latar belakang abdi dalem mengabdi pada keraton adalah melanjutkan
tradisi keluarga, dengan demikian secara tidak langsung ada penguatan dari
lingkungan sekitarnya. Penguatan tersebut akan memperkuat beliefs mengabdinya
sehingga perilaku mengabdi semakin dipertahankan.
Dalam teori yang dikemukakan Rosenstock (dalam Sarwono, 1993 :66) motif
dan keyakinan menentukan perilaku individu. Sebagai contoh keyakinan atau
penilaian seseorang terhadap kesehatan menentukan perilaku sehat pula. Penilaian
seseorang terhadap kesehatan didasarkan atas kepercayaan yang

sesuai dengan

realitas dan kepercayaan yang dapat berbeda dengan kenyataan yang dilihat orang
lain. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa perilaku mengabdi terbentuk
dari berbagai beliefs dan harapan akan perilaku mengabdinya tersebut. Dengan
demikian merujuk pada berbagai pernyataan di atas beliefs membawa peran penting
dalam pembentukan perilaku seseorang, sehingga hal ini mendorong peneliti untuk


5

melakukan penelitian tentang beliefs abdi dalem mengenai perilaku mengabdi di
keraton kasepuhan Cirebon.
Penelitian ini menjadi menarik dikarenakan belum pernah dilakukan
penelitian mengenai hal tersebut di keraton Kasepuhan Cirebon terlebih lagi jika
dibandingkan dengan dua keraton yang lain yaitu keraton Kanoman dan
Kacirebonan, Keraton Kasepuhan merupakan keraton terbesar di Cirebon dengan
jumlah abdi dalemnya lebih banyak dibandingkan dengan keraton yang lain. Hal lain
yang menarik dari Kasepuhan yaitu Keraton ini merupakan keraton yang berlatar
islam dimana merupakan muara dari dua kebudayaan yang berbeda yakni budaya
islam dan jawa, yang mana tentu memiliki tantangan lebih berat dalam menjaga
eksistensinya di Cirebon. Dalam keraton ini juga para abdi dalem tidak diberi
kanugrahan atau gelaar tertentu jika bukan merupakan anggota keraton dan meskipun
telah mengabdi dalam kurun waktu yang cukup lama, dengan demikian ada hal lain
yang memang melatarbelakangi abdi dalem tetap bertahan menjadi abdi dalem
keraton, sehingga hal ini menarik untuk dilakukan penelitian di Keraton Kasepuhan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
Bagaimana gambaran beliefs abdi dalem mengenai perilaku mengabdinya di keraton
Kasepuhan Cirebon?

C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran beliefs yang membentuk
perilaku mengabdi

D.

MANFAAT
Penelitian ini dapat memberikan masukan, informasi yang berarti dan

memberikan wacana baru terutama bagi pengembangan teori Psikologi Klinis dan
Psikologi Sosial. Selain itu penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran
informasi mengenai terbentuknya perilaku mengabdi terutama kaitannya dengan
belief abdi dalem mengenai perilaku mengabdinya kepada keraton.

BELIEFS ABDI DALEM MENGENAI PERILAKU MENGABDI
DI KERATON KASEPUHAN CIREBON


SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Putri Dewi Maisaroh
NIM: 07810227

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

i

ii

iii


iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skipsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh memperoleh gelar sarjana
Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Berbulan – bulan menyusun skripsi ini banyak membawa kenangan baik suka
maupun duka bagi penulis. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1.

Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M. Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang

2.

Bapak Dr. Latipun, M. Kes dan Ibu Yuni Nurhamida, S. Psi, M. Si selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna bagi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3.

Bapak Ari Firmanto, S. Psi selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan
dan arahan pada penulis.

4.

Seluruh Dosen dan di Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis.

5.

Ibu Yuni Nurhamida, S. Psi, M. Si yang telah memberikan kesempatan kepada
Penulis untuk menimba ilmu di Laboratorium Psikologi, Mbak Santi, Mbak Ifa,
Fritza, Nita dan seluruh teman – teman asisten , terimaksih atas semangat dan
dukungannya dan pengalaman yang sangat berharga yang tak akan terlupakan.

6.

Ayahanda Yatno dan Ibunda Sumiati Terimakasih atas kasih sayang, do’a dan
kesabaran yang telah diberikan. Karya ini ananda persembahkan sebagai salah satu
tanda cinta dan bakti ananda kepada Ayah dan Ibu.

7.

Para Abdi Dalem Keraton Kasepuhan Cirebon atas kesediaanya menjadi subjek
penelitian .

v

8.

Kakak tercinta Saiful Widiono, Mbak Rina dan My Little Boys Ferdi yang tak
pernah lelah memberikan semangat dan doa kepada penulis.

9.

Keluarga di Sidoarjo, Bapak Mundakir, Ibu Murip, Intan, Sandy dan Yoga
terimakasih atas dukungannya dan do’anya selama ini, serta My Husband Rifardi
Lutfin yang senantiasa dengan sabar memberi semangat, kasih sayang, bantuan dan
do’a kepada penulis.

10. Sahabat- sahabatku Geyut, Yuni, Elvina, Amel, dan Ron,

yang memberikan

dukungan dan persahabatannya yang indah selama ini.
11. Ami, Apih, Mput, dan Ria yang telah direpotkan selama berada di Cirebon,
terimakasih atas semua bantuannya selama di Cirebon.
12. Teman – teman kelas D, Tica, Aul, Nisa, Agung, Mas Hendra Kusuma Wardanu,
Ipoh dan semua teman – teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Serta
semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuannya selama ini.
Akhir kata tiada karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran
penulis harapkan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 5 November 2011
Penulis

vi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
ABSTRACT............................................................................................................. vii
INTISARI................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xii
DAFTAR ISTILAH................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
A. Beliefs............................................................................................................ 6
1. Definisi .................................................................................................. 6
2. Pembentukan Beliefs............................................................................... 7
B. Abdi Dalem................................................................................................... 8
1. Pengertian............................................................................................... 8
2. Kewajiban Abdi dalem........................................................................... 8
3. Gaji Abdi dalem..................................................................................... 9
C. PERIILAKU MENGABDI......................................................................... 9
1. Pengertian............................................................................................... 9
2. Macam- macam Pengabdian.................................................................. 10
3. Indikator Perilaku Mengabdi.................................................................. 11
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 12
A. Jenis Penelitian............................................................................................. 12
B. Batasan Istilah.............................................................................................. 13
C. Subjek Penelitian.......................................................................................... 13
D. Prosedur Penelitian....................................................................................... 14
E. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 15
F. Metode analisa Data..................................................................................... 16
G. Teknik Keabsahan Data.............................................................................. 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 17
A. Identitas Subjek............................................................................................ 17
B. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................................ 17
1. Hasil Penelitian Subjek I........................................................................ 22
2. Hasil Penelitian Subjek II...................................................................... 23
3. Hasil Penelitian Subjek III..................................................................... 29
4. Hasil Penelitian Subjek IV..................................................................... 32

vii

5. Hasil Penelitian Subjek V......................................................................
6. Hasil Penelitian Subjek VI...................................................................
7. Hasil Penelitian Subjek VII..................................................................
C. Hasil Analisa Data.......................................................................................
D. Pembahasan.................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
LAMPIRAN............................................................................................................

viii

34
38
44
48
52
58
58
59
60
62

DAFTAR GAMBAR
Skema 4. 1
Skema 4.2
Skema 4.3
Skema 4.4
Skema 4. 5

: Latar Belakang Menjadi Abdi dalem.............................................. 48
: Pandangan tentang perilaku mengabdi........................................... 50
: Nilai Pengabdian bagi Abdi Dalem................................................ 51
: Keyakinan tentang Perilaku Mengabdi........................................... 52
: Perasaan Pasti mengenai perilaku mengabdi.................................. 53

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Lampiran C
Lampiran D

: Surat Ijin Penelitian......................................................................... 62
: Informed Consent........................................................................... 64
: Guide Wawancara........................................................................... 71
: Skema penelitian dan Verbatim Subjek......................................... 72

x

DAFTAR ISTILAH

Abdining Budoyo

: Abdi budaya, atau seseorang yang bertugas membantu
mewartakan dan menjaga eksistensi budaya.
Adzan pitu
: Tradisi adzan yang dilakukan oleh tujuh orang yang diyakini
untuk menangkal hal buruk yang akan terjadi
Angger
: Memiliki ketetapan hati dan prinsip
Balong
: Nama kereta tradisional yang ada dikeraton dan digunakan oleh
sultan dan keluarga saat upacara tertentu.
Banuwarti
: Wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan keraton
(sejarah dll) yang diberikan kepada para abdi dalem.
Eling
: Iingat
Kepala Putra
: Putra Mahkota
Kepaten Obor
: Hubungan silaturahim atau kekeluargaan yang terputus
Kaum Masjid
: Sebutan bagi para abdi dalem yang bertugas mengurusi masjid
Lawang Sanga
: Nama gedung
Legowo
: Menerima dengan penuh kesyukuran dan keihklasan
Magersari
: Penduduk yang tinggal di sekitar wilayah keraton
Muroki
: Mengawali
Ngalap Keberkahan : Mengaharapkan keberkahan(ketenangan hati, keselamatan,
kesehatan, kemudahan dalam menjalani hidup dan rezki).
Paringan
: Upah yang diberikan kepada abdi dalem
Pangengeran
: Contoh
Perkuper
: Salesman
Raddin
: Suci
Sendiko Dawuh
: Patuh dan menjalankan semua yang diperintahkan.
Sraka Masjid
: Masjid yang berada di dalam keraton
Ukub
: Sejenis nasi yang digunakan untuk upacara tradisi dikeraton.
Wahyu Keprabon : Potensi yang diyakini diturunkan dari nenek moyang kepada
seseorang yang dianggap mampu untuk meneruskan melestarikan
keraton
Wargijati
: Nama paguyuban di keraton yang beranggotakan keluarga
keratondan orang yang peduli dengan keraton. paguyuban ini
didirikan untuk mengayomi anggota keraton dan menjaga
hubungan kekerabatan anggotanya.
Wewengkon
: daerah sekitar

xi

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek (1975). Attitude,intention, and behavior: an introduction theory and
research. London: Addision Wesley Publishing Company
Alwisol, (2007). Psikologi kepribadian.Malang: UMM Press
Atiyanto, Sridadi. 1986. Arti pengabdian (pengabdian kristus). Bandung: Lembaga
Literatur Baptis.
Colman, Andrew M. (2003). Dictionary of psychology. United States of America
: Paper Back Press.
Davidov, Linda (1976). Introduction psychology. USA: USA Company
Dryden, Windy, Branch, Rhena. 2008. The fundamental of emotive behavior therapy.
England : John Wilwy and Son Ltd
Ellis, Albert, Dryden, Windy (1997). The practice of rational emotive behavior therapy.
New York: Springer Publishing Company
Endraswara, Suwardi. (2010). Falsafah hidup jawa. Jakarta: Cakrawala.
Harian Social Activities. 2010. Kehidupan abdi dalem keraton. Diakses 30 Maret 2011
dari http//hsa-hidupanbdi dalem/keraton/html
Hartono, Agus Sri. 2007. Pandangan abdi dalem pura mangkunegaran terhadap
perjuangan pangeran sambernyawa 1741-1757. (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang ) Diakses 1 Mei 2011 dari http/pandangan-abdi
delem.uns.ac.id/skrips/2007
Hoofer. (1975). The theory of reasoned action. diakses 16.06.2009 dari
Http://wikipedia.org.com.
Kompas. 2010. Keraton kasepuhan. diakses 5 Februari 20111 dari http//kompas.com/
kraton-kasepuhan.html
Latipun. 2006. Psikologi konseling . Malang: UMM Press
Moleong J. Lexy. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Morter, Ted. Dynamic health. California: Morter Healthsystem
Muhammad, Abdulkadir. (2008). Ilmu sosial budaya dasar. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Rakhma. 2010. Kepercayaan dan keyakinan. dalam Jurnal Universitas Gunadarma
diakses
27
Maret
2011
dari
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/rakhma/2010/01/11/kepercayaan-dankeyakinan/
Salim, Peter. (1991). Kamus bahasa indonesia kontemporer. Jakarta : Modern
English Press.

xii

Smith, Jonathan A. (2009). Dasar -dasar psikologi kualitatif. Bandung: Nusamedia
Sudaryanto, Agus. 2008. Hak dan kewajiban abdi dalem dalam pemerintahan keraton
yogyakarta. dalam mimbar hukum volume 20 nomer 1. Diakses 24 Mei 2011 dari
http/ mimbarhukum.uns.ac.id/2008/02/
Sujarwa. (2010). Ilmu sosial dan budaya dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
Supratikna. 1995. Perkembangan kepercayaan flowler. dalam jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses 25 Juni 2011 dari http/perkembangankeimanan flowler.
uns.ac.id/ faith-develompment-theory/
Tempo. 2004.Jumlah abdi dalem keraton kasepuhan, kacirebonan dan kanoman.
Diakses 01. Februari.2011. dari
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2004/09/06/SEL/mbm.20040906.SEL
87199.id.html
Wikipedia. Keraton Kasepuhan. Diakses 28 Maret 2011 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Kasepuhan,

xiii