3. Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada
perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat yang bersangkutan.
4. Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal Dewan komisaris independen diperlukan untuk meningkatkan
tingkat independensi dewan komisaris. Keberadaan komisaris independen ini diharapkan bisa bersikap netral, karena tidak ada pengaruh dari
manajemen, selain itu dengan adanya kehadiran dewan komisaris independen adalah agar dapat mendukung dewan komisaris dalam
menciptakan
good corporate governance
di dalam perusahaan. Dengan demikian semakin besar komposisi dewan komisaris independen, maka
kemampuan dewan komisaris untuk mengambil keputusan dalam rangka melindungi seluruh stakeholder semakin objektif Rupley
et al.
2012.
2.1.7 Ukuran Komite Audit
Komite audit adalah suatu komite yang dibentuk dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan perusahaan agar dapat terciptanya
good corporate governance
di perusahaan. Komite audit mempunyai andil yang sangat penting dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan
laporan keuangan. Menurut penelitian yang dilakukan Saleh
et al
. tahun 2007 besarnya jumlah keanggotaan komite audit berpengaruh negatif pada
praktik manajemen laba di suatu perusahaan. Dengan kata lain, semakin
banyak jumlah anggota komite audit, maka angka praktik manajemen laba di suatu perusahaan akan semakin menurun.
Melalui Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No: KEP-643BL2012, Bapepam mensyaratkan pembentukan komite audit
pada perusahaan publik Indonesia terdiri dari 3 tiga rang anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten atau
perusahaan publik. Selain itu komite audit diketuai oleh komisaris independen.
2.1.8 Frekuensi Rapat Komite Audit
Komite audit juga wajib mengadakan rapat komite audit yang berfungsi sebagai media komunikasi antara para anggota komite audit
dalam melaksanakan fungsi pengawasan di perusahaan agar
good corporate governance
telah diterapkan dengan tepat. Hal ini juga dipertegas oleh berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga
Keuangan No : KEP-643BL2012 yang menyatakan bahwa komite audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 tiga
bulan dan rapat komite audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari 12 satu per dua jumlah anggota. Komite audit yang lebih
sering mengadakan rapat atau pertemuan serta pengawasan secara langsung terbukti dapat mengurangi tingkat manajemen laba dalam
perusahaan Vafeas, 2005.
2.1.9 Jumlah
Finance Expert
Komite Audit
Salah satu tugas dari komite audit adalah mengawasi proses penyusunan dan pelaporan keuangan, dalam hal ini faktor keahlian
keuangan
finance experts
komite audit sangat diperlukan agar dapat membantu dewan komisaris dalam melaksanakan
good corporate governance
di dalam perusahaan. Dalam susunan keanggotaan komite audit, harus ada minimal salah
seorang dari komite audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Hal ini berfungsi agar dalam melakukan tugasnya, komite
audit dapat melaksanakan tugas pengawasan dengan baik agar di perusahaannya dapat tercipta
good corporate governance
diperusahaan. Praktik manajemen laba di suatu perusahaan akan berkurang jika jumlah
anggota komite audit memiliki lebih banyak
finance expert
daripada anggota komite audit yang memiliki lebih sedikit
finance experts
Saleh
et al
. 2007. Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No : KEP-
643BL2012 menjelaskan lebih rinci tentang aturan-aturan yang harus dimiliki oleh komite audit terkait hal ini. Beberapa syarat untuk menjadi
anggota komite audit, yaitu: 1.
Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu
berkomunikasi dengan baik
2. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya
yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya
3. Wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang
pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan atau keuangan.
2.2 Penelitian Terdahulu