mendukung anggapan tersebut. Masih ada kemungkinan bahwa anggapan SBY terhadap sebagian rakyat Indonesia tersebut tidak benar.
Pemarkah engagement jenis ekstra-vokalisasi ditunjukkan dalam contoh 14 SBY mengulang pernyataannya mengenai pentingnya pertumbuhan dan ketahanan
ekonomi. Dalam ungkapan tersebut, SBY mengutip pernyataannya sendiri yang telah disebutkan sebelumnya. Tidak banyak jenis ekstra-vokalisasi yang ditemukan dalam
teks karena teks yang dianalisis merupakan teks pidato, sehingga teks berupa pernyataan langsung, dan SBY pun tidak mengutip ungkapan dari teks lain.
4.1.3 Graduation
Tabel 8 Contoh Analisis Teks Berdasar Pemarkah Graduation
No Klausa
Analisis appraiser
appraised
15 Pertumbuhan ekonomi global rendah. Di
banyak wilayah atau kawasan, bahkan sangat rendah
Force , tinggi SBY
rakyat
16 Dalam rangka efisiensi, kita juga harus mencegah pembangunan gedung-gedung
baru, yang tidak sangat diperlukan
Force ,
rendah SBY
Pemerintah dan rakyat
17 Dana subsidi yang begitu besar harus tepat sasaran, dan kita alokasikan bagi rakyat
yang benar-benar tidak mampu
focus ,
sharpen subsidi
rakyat
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
18 Sesungguhnya tidak cukup banyak opsi
yang dapat kita pilih dalam upaya mencegah naiknya subsidi, dan upaya
untuk meningkatkan pendapatan Negara focus
, soften pemerintah dan SBY
perekonomian Indonesia
Kata bercetak tebal merupakan appraising items Tabel di atas menunjukkan contoh pemarkah graduation yang ditemukan
dalam teks. Contoh 15 dan 16 merupakan contoh pemarkah graduation jenis force yang menunjukkan adanya tingkatan nilai. Contoh 15 merupakan contoh force
dengan tingkatan rendah ketinggi. Pada awalnya SBY menyebutkan mengenai kondisi perekonomian global yang tingkat pertumbuhannya rendah. Kemudian, SBY
memperkuat ujaran dengan menyampaikan bahwa di beberapa kawasan pertumbuhan ekonomi sangat rendah.
Sebaliknya, contoh 16 merupakan contoh force dari tingkatan tinggi ke rendah. SBY menyampaikan pada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk melakukan
efisiensi pembangunan gedung-gedung. SBY menyatakan untuk tidak membangun gedung yang ‗tidak sangat diperlukan‘. Tingkat yang lebih tinggi maknanya dari
klausa ‗tidak sangat diperlukan‘ adalah ‗tidak diperlukan‘. Jika SBY mengatakan mencegah pembangunan gedung yang ‗tidak diperlukan‘ makan akan banyak gedung
yang semula akan dibangun, kemudian tetap dilanjutkan pembangunannya karena dirasa perlu. Sedangkan dengan mengatakan ‗tidak sangat diperlukan‘ memiliki
makna mencegah pembangunan gedung-gedung dan hanya membangun yang sangat diperlukan. Sehingga, gedung yang dibangun lebih sedikit.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
Contoh berikutnya yaitu contoh 17 dan 18 merupakan contoh pemarkah graduation
jenis focus. Pada jenis ini tidak terdapat tingkatan makna, namun penekanan terhadap suatu pernyataan. Pada contoh 17 SBY menggunakan klausa
‗benar-benar tidak mampu‘ untuk memberikan penekanan dan mempertajam makna sharpen
, bahwa yang berhak memperoleh BBM bersubsidi adalah rakyat yang benar- benar tidak mampu. Bukan yang sekedar mengaku tidak mampu tapi sebenarnya
mampu. Sebaliknya, contoh 18 merupakan contoh focus dengan pelemahan makna
soften . SBY menyatakan ‗tidak cukup banyak‘ opsi, yang dapat dipilih untuk
memperbaiki keadaan ekonomi di Indonesia. Makna yang lebih kuat dari ‗tidak cukup banyak‘ misalnya ‗cukup banyak‘ atau ‗banyak‘.
Setelah melakukan tahapan analisis deskriptif atau analisis tekstual pada teks pidato SBY dengan melakukan kategorisasi sesuai teori appraisal, langkah
selanjutnya adalah melakukan interpretasi teks pidato. Dengan adanya kategorisasi di atas, memudahkan penulis dalam menemukan strategi penggambaran positif diri
sendiri dan penggambaran negatif pihak lain dalam teks pidato SBY.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
4.2. Interpretasi Teks