Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang kaya dan beragam. Kekayaan dan keragaman alam dan budaya tersebut merupakan modal dasar dalam pembangunan. Dengan keberagaman sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia, seperti potensi alam, flora, fauna, dan keindahan alam yang bentuknya berkepulauan kaya akan adat istiadat, kebudayaan dan bahasa sehingga memiliki daya tarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Daya tarik ini mendorong pemerintah untuk mendirikan industri sektor pariwisata Mateka dkk, 2013 Pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas bagi pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih negara berkembang seperti Indonesia. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat obyek wisata itu berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek wisata. Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produk-produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata. Mata rantai yang kegiatan yang terkait dengan sektor pariwisata tersebut mampu menghasilkan devisa karena pariwisata merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu. Alasannya, karena aktivitas berwisata bagi seorang individu dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, Tabel 1.1 Devisa Indonesia Tahun 2008-2012 juta US NO Jenis Komoditi 2008 2009 2010 2011 2012 1 Minyak Gas Bumi 29.126,30 35.76 19.018,30 30.38 28.039,60 32.11 41.477,10 35.78 38.713,20 36.91 2 Minyak Kelapa Sawit 12.375,57 15.19 10.367,62 16.56 13.468,97 15.42 17.261,30 14.89 18.350,49 17.49 3 Karet Olahan 7.579,66 9.31 4.870,68 7.78 9.314,97 10.67 14.258.20 12.30 9.543,01 9.10 4 Pariwisata 7.347,60 9.02 6.297,99 10.06 7.603,45 8.71 8.554,40 7.38 8.885,74 8.47 5 Pakaian Jadi 6.092,06 7.48 5.735,60 9.16 6.598,11 7.56 7.801,50 6.73 7.260,08 6.92 6 Alat Listrik 5.253,74 6.45 4.580,18 7.32 6.337,50 7.26 7.364,30 6.35 6.682.37 6.37 7 Tekstil 4.127,97 5.07 3.602,78 5.76 4.721,77 5.41 5.563,30 4.80 5.084,86 4.85 8 Kertas dan Barang dari Kertas 3,796,91 4.66 3.045,01 4.86 4.241,79 4.86 4.214,40 3.64 3.946,36 3.76 9 Bahan Kimia 2.754,30 3.38 2.115,41 3.38 3.381,85 3.87 4.630,00 3.99 3.326,66 3.17 10 Makanan Olahan 2.997,17 3.68 2.960,73 4.73 3.620,86 4.15 4.802,10 4.14 3.103,45 2.96 TOTAL 81.451,28 100 62.594,30 100 87.328,87 100 115.926,60 100 104,896.22 100 Sumber: Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia, data ,diolah 3 berbelanja, bisnis, dan lain-lain. Meningkatnya waktu luang sebagai akibat lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan maka aktivitas kepariwisataan akan semakin meningkat Wiyasa, 1997. Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan devisa Negara Indonesia tahun 2008-2012. Sektor pariwisata menjadi sektor strategis dalam sistem perekonomian nasional yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan negara dari sektor jasa. Kegiatan pariwisata sebagai penghasil devisa negara dari para wisatawan mancanegara yang berkunjung rata-rata mengalami peningkatan setiap tahun. Terjadi peningkatan dalam penerimaan total devisa pada sektor pariwisata dari 9,02 persen di tahun 2008 meningkat menjadi 10,06 persen pada tahun 2009. Kemudian mengalami penurunan pada tahun yang berikutnya di tahun 2010 menurun menjadi sebesar 8,71 persen, tahun 2011 dalam penerimaan dari total devisa kembali mengalami penurunan di tahun menjadi sebesar 7,38 persen. Pada tahun 2012 devisa yang diperoleh oleh sector pariwisata kembali naik menjadi 8,47 persen. Besarnya kontribusi devisa dari sektor pariwisata dipengaruhi oleh kontribusi sektor-sektor lain yang sama-sama mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Sebagai sektor strategis nasional, pariwisata mempunyai efek pengganda yang ditimbulkan dari aktifitas pariwisata baik yang sifatnya langsung berupa penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata. Adanya pariwisata menimbulkan usaha-usaha ekonomi baik langsung maupun dampak tidak langsung berupa berkembangnya kegiatan ekonomi pendukung pariwisata seperti penginapan, rumah makan, jasa penukaran uang dan lain-lain sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat. Kondisi ini dapat ditemui pada hampir semua daerah yang memiliki potensi wisata yang seperti Bali dengan potensi pantai Kuta dan pertunjukan seni tari dan budaya, Yogyakarta dan Solo dengan kebudayaan Jawa dan batik yang telah menjadi ciri khas daerah tersebut, Tanah Toraja di Sulawesi dengan kebudayaannya yang terkenal mistis di kalangan masyarakat umum, dan Jepara dengan wisata bahari yang semakin banyak diminati yaitu Taman Nasional Karimunjawa. Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di bagian utara pulau Jawa. Kabupaten Jepara memiliki sumber-sumber potensial yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan penduduknya. Salah satu sumber potensial itu adalah objek wisata bahari dan satu di antaranya Taman Nasional Karimunjawa. Selain Taman Nasional Karimunjawa masih ada beberapa objek wisata lain yang menarik di Kabupaten Jepara, seperti Pantai Samudra Tirta, Pantai Kartini, Benteng Portugis, Pulau Panjang, Museum Kartini, dan lain-lain. Objek wisata Kepulauan Karimunjawa yang berada di utara Laut Jawa merupakan salah satu omset pemerintah Jawa Tengah. Hal itu tidak bisa dipungkiri lagi karena nama “Karimunjawa” tercantum pada website Visit Jateng 2013 dan menjadi salah satu destinasi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing karena keindahan bawah lautnya. Tabel 1.2 Data Jumlah Kunjungan dan Pertumbuhan Pengunjung Objek Wisata di Kabupaten Jepara Tahun 2008-2012 Tahun Jumlah Pengunjung dan Pertumbuhan Pengunjung Objek Wisata di Kabupaten Jepara orang Pantai Kartini G Pantai Tirta Samudara G Pulau Panjang G Taman Nasional Laut Karimunjawa G 2008 211.970 - 110.924 - 11.289 - 9.986 - 2009 233.686 10,2 203.637 83,6 10.529 -6,7 13.691 37,1 2010 68.058 -70,9 48.309 -76,3 6.802 -35,4 16.637 21,5 2011 198.901 192,3 146.040 202,3 7.973 17,2 39.224 135,8 2012 214.467 7,8 219.275 50,1 11.811 48,1 58.638 49,5 Jumlah 927.082 728.185 48.404 138.176 G adalah Pertumbuhan Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Jepara, data diolah Tabel 1.2 jumlah kunjungan wisatawan terbesar ada pada obyek wisata Pantai Kartini yaitu sebesar 927.082 wisatawan. Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra dikunjungi sebesar 728.185 wisatawan. Pengunjung objek wisata laut selanjutnya yang banyak menarik pengunjung adalah objek wisata Taman Nasional Karimun Jawa sebesar 138.176 wisatawan. Objek wisata Pulau Panjang dikunjungi sebesar 48.404 wisatawan dalam waktu kurun lima tahun terakhir. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Obyek Wisata Taman Nasional Laut Karimunjawa merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Jepara yang potensial karena diminati oleh para wisatawan terlihat dari masuknya obyek wisata ini ke dalam 3 urutan obyek wisata laut dengan jumlah pengunjung terbanyak sesuai data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara dari Tahun 2008-2012. Data berikut merupakan beragam objek wisata yang ada di Kabupaten Jepara, terdapat empat objek wisata bahari yang dikelola oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Jepara. 1.683.053.000 Tabel 1.3 Hasil Penjualan Karcis di Objek Wisata Bahari di Kabupaten Jepara Tahun 2009-2012 Nama Objek Wisata Tahun 2009 2010 2011 2012 Pantai Kartini 335.519.000 59,6 346.187.500 52,6 744.834.000 51,5 757.361.000 45 Pantai Tirta Samudra 196.028.500 35,8 261.677.000 39,8 646.143.500 44,7 865.938.000 51,4 Taman Nasional Karimun Jawa 22.510.000 3,8 39.963.000 6 41.000.000 2,8 43.454.000 2,6 Pulau Panjang 10.503.000 1,8 10.503.000 1,6 12.891.000 0,9 16.300.000 1 TOTAL 563.084.500 658.330.500 1.444.868.500 1.683.053.000 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Jepara, data diolah Tabel 1.3 menunjukkan kawasan Pantai Kartini merupakan objek wisata bahari yang paling banyak memberikan kontribusi karcistiket masuk. Pantai Kartini merupakan bukti sejarah yang tidak lepas dari kehidupan tokoh emansipasi wanita R.A Kartini yang letaknya 2,5 kilometer dari pendopo kantor Bupati Jepara. Pantai Kartini memiliki pantai yang bersih, tenang dan terumbu karang yang cantik dan wisatawan dapat mengunjungi aquarium raksasa, Kura- kura Ocean Park . Pantai Kartini juga merupakan pintu masuk transportasi penyebrangan laut menuju Taman Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang dengan menggunakan kapal ferry dan kapal penumpang. Objek wisata Pantai Samudra Tirta atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama Pantai Bandengan memberi kontribusi penjualan karcis terbesar kedua. Terletak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Jepara sehingga mudah diakses oleh wisatawan. Pantai Samudra Tirta merupakan tujuan wisata yang menarik baik bagi kaum muda maupun keluarga untuk wisata karena berombak tenang, pasir yang lembut dan wahana permainan air yang cukup lengkap. Kecenderungan perkembangan dunia pariwisata mulai meninggalkan konsep pariwisata masal dan mengarah pada konsep pariwisata lingkungan ecotourism , di mana keaslian potensi kekayaan alam dan peran serta masyarakat setempat dibutuhkan. Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu tujuan objek wisata utama di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Kabupaten Jepara, diprioritaskan untuk pengembangan wisata serta menunjang aktivitas pendidikan, penelitian dan budidaya. Kepulauan Karimunjawa memiliki ekosistem yang masih asli dan keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga harus dipertahankan sebagai aset nasional dan daerah. Awalnya kawasan Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut Karimunjawa. Sehubungan dengan tingginya tingkat kepentingan berbagai sektor maka dilakukan perubahan fungsi dari Cagar Alam menjadi Taman Nasional Karimunjawa. Objek wisata Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu dari 9 Taman Laut Nasional di Indonesia berada di kepulauan Karimunjawa terletak pada kabupaten Jepara yang berjarak kurang lebih 45mil laut dari kota Jepara dan kurang lebih 60 mil dari kota Semarang ibukota Jawa Tengah. Karimunjawa mungkin tak sepopuler Bali, Lombok, atau Bunaken. Namun, keindahan alam laut kepulauan ini tak kalah luar biasa. Aktivitas ekonomi di Taman Nasional Laut Karimunjawa adalah kegiatan ekowisata dengan mengandalkan daya tarik wisata bahari berupa keindahan pemandangan bawah laut. Taman Nasional Krimunjawa terdiri dari 27 pulau. Dari keseluruhan pulau-pulau tersebut terdapat hanya empat pulau yang dihuni, mengingat fungsi taman tersebut sebagai Taman Nasional. Bila ditelusuri dan dikaji dari beberapa faktor seperti faktor transportasi, Obyek Wisata Taman Nasional Karimunjawa memiliki akses transportasi yang masih minim, hanya melalui penyeberangan kapal dengan jadwal keberangkatan kapal pada hari-hari tertentu bila dibandingkan dengan akses ke objek wisata lainnya seperti Pantai Kartini dan Partai Tirta Samudra yang dapat langsung diakses melalui jalur transportasi darat. Namun walaupun memiliki akses transportasi terbatas, jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara dan mancanegara selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tabel 1.4 dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara dari tahun 2008-2012. Tabel 1.4 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata Taman Nasional Laut Karimunjawa Tahun 2008-2012 Tahun Wisatawan Jumlah Pertumbuhan Wisnus Wisman 2008 7.837 2.149 9.986 - 2009 13.691 - 13.691 37,1 2010 15.070 1.567 16.637 21,5 2011 37.208 2.016 39.224 135,8 2012 53.633 5.005 58.638 49,5 Jumlah 127.439 10.737 138.176 - Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Jepara 2008-2012 Adapun jumlah pengunjung Obyek Wisata Taman Nasional Karimunjawa berdasarkan asal pengunjung dari Tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada Tabel 1.4. Berdasarkan Tabel 1.4 terlihat bahwa kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun semakin meningkat, tetapi dengan presentase pertumbuhan yang meningkat cukup besar dari tahun 2008 hingga 2012. Peningkatan paling tinggi dapat terlihat pada tahun 2011 dimana pertumbuhan pengingkatan pengunjung mencapai 135,8 sebesar 39.224 dibandingkan dengan tahun sebelum di tahun 2010 terdapat 16.637 pengunjung. Pada tabel 1.4 dapat terlihat bahwa wisatawan nusantara lebih banyak mendominasi kunjungan yaitu sebesar 127.439 pengunjung sedangkan wisatawan mancanegara sebesar 10.737. Daya tarik bagi pengunjung pada objek wisata Taman Nasional Karimunjawa yaitu banyaknya jenis aktivitas wisata yang dapat dilakukan, seperti yang dikemukakan oleh Pusat Informasi Pariwisata Jepara 2011, terbagi dalam dua kawasan wisata, yaitu kawasan darat dan kawasan laut. Potensi wisata darat yang dilakukan pengunjung di kawasan darat adalah hiking , camping , canoing , berjemur, atraksi penyu bertelur, menelusuri hutan hujan tropis dataran rendah dan mangrove yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi objek penelitian wisata alam dan pusat penelitian. Atraksi wisata budaya Karimunjawa meliputi kesenian rakyat reog barong, pencak silat yang diiringi gamelan, acara tradisional perkawinan suku Bugis, upacara peluncuran perahu, menembak ikan, mengunjungi Makam Sunan Nyamplungan, Makam Syaid Kembang, Makam Syaid Abdullah dan Sumur Wali. Kegiatan yang bisa dilakukan di laut adalah diving , berenang, snorkeling selam permukaan, memancing, dan berenang dengan hiu. Terdapat beberapa penelitian yang sama dengan penelitian ini seperti dilakukan oleh Samsudin 2012 dimana meneliti variabel-variabel, meliputi biaya perjalanan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan, jumlah biaya yang dikeluarkan pada objek wisata lain, pendapatan, jarak, umur dan daya beli. Penelitian lain yang dilakukan Siallagan dan Evi Yulia 2011, menganalisis permintaan wisatawan nusantara objek wisata Batu Kursi Siallagan menggunakan variabel-variabel yang meliputi biaya perjalanan ke objek wisata Batu Kursi Siallagan, biaya perjalanan ke objek wisata lain kawasan Tomok, pendapatan individu, lama perjalanan, waktu luang, fasilitas-fasilitas, karakteristik masyarakat, dan keindahan alam Danau Toba. Atas penelitian yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini akan meneliti varibel-variabel yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan wisatawan nusantara pada objek wisata Taman Nasional Laut Karimunjawa yang berada di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Varibel-variabel yang akan diteliti adalah, biaya perjalanan ke objek wisata Taman Nasional Laut Karimunjawa, biaya perjalanan ke objek wisata lain Pantai Kartini, pendapatan individu, lama perjalanan, jarak, umur, fasilitas-fasilitas, karakteristik masyarakat, dan keindahan Laut Karimunjawa.

1.2 Rumusan Masalah