2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
Preferensi berusaha menjelaskan bagaimana seseorang menikmati yang dilakukan, baik yang berbentuk sederhana atau kompleks. Dalam ilmu ekonomi,
preferensi seseorang dijelaskan dalam teori pilihan
theory of choice
. Utilitas terdapat dalam persepsi konsumen dan mencerminkan apa yang seseorang
inginkan. Para pakar ekonomi menggunakan utilitas untuk memahami bagaimana konsumen menggunakan sumber daya mereka untuk memberi kepuasan. Preferensi
dan utilitas mempengaruhi permintaan. Teori permintaan memaparkan analisis mengenai banyaknya suatu komoditi yang ingin diminta oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga pada suatu saat tertentu. Pendidikan dapat digolongkan sebagai barang publik sedangkan siswa dan
rumah tangga siswa adalah konsumen yang melakukan permintaan. Permintaan terhadap pendidikan merupakan suatu permintaan tidak langsung atau permintaan
turunan
derived demand
. Faktor penentu dari sisi permintaan terhadap pendidikan menjadi jauh lebih penting daripada faktor-faktor penentu disisi penawarannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap pendidikan adalah kesempatan memperoleh pekerjaan di sektor modern. Hal itu berlaku untuk
permintaan terhadap pendidikan sekolah menengah kejuruan, apalagi didukung peran pendidikan kejuruan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja
dalam bidang tertentu setelah lulus. Terutama bagi lulusan SMK yang tidak mampu meneruskan ke perguruan tinggi.
Probabilitas memilih sekolah tergantung dengan nilai utilitas index Y variabel yang tidak teramati contohnya untuk memenuhi kemampuan dasar yang
menyebabkan terjadilah permintaan pendidikan. Namun terdapat utilitas lain dalam
mengikuti pendidikan yang mendorong orang melakukan permintaan pendidikan seperti mendapatkan pengetahuan baru, meningkatkan status sosial atau keinginan
untuk langsung mendapatkan pekerjaan. Pada dasarnya setiap individu seharusnya memiliki permintaan pendidikan
yang sama, ada faktor yang menentukan indeks utilitas. Faktor tersebut adalah kemampuan yang melekat pada diri seseorang atau talenta. Kedua, latar belakang
keluarga yang lebih baik, yaitu jumlah tanggungan rumah tangga, pendapatan rumah tangga, lokasi tempat tinggal dan pendidikan kepala rumah tangga yang
mampu meningkatkan pertambahan modal manusia. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dengan asumsi normalitas, probabilitas dari nilai kritikal
kurang dari atau sama dengan variabel yang tidak teramati dapat dihitung melalui
cumulative distribution function
menggunakan model probit sebagai berikut.
y = x
i
β
+
ε
i
dimana
y
yang tidak teramati berupa dummy jika siswa memilih masuk SMK diberi nilai 1 dan 0 jika tidak,
xi
adalah variabel penjelas yang mempengaruhi dan β
adalah parameter ditambah
error
yang terdistribusi normal. Definisi variabel penjelas terdapat pada bab 3, bagian 3.1.
2.3 Hipotesis