BIANG KERINGAT PADA ANAK

Catatan

Dalam ilmu kedokteran mungkin kasus yang digambarkan dalam hadits adalah kasus sunburn atau luka bakar matahari yang sudah kita ketahui semua, gejala-gejalanya mengalami demam, panas-dingin, dan kelemahan dan bahkan pada saat yang langka bisa menjadi syok (ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah, pusing, dan sangat lemah).

Sedangkan untuk terapinya:

- Kompres air dingin bisa menyejukkan kulit yang terbakar - Pelembab kulit - Salep atau lotion mengandung anestesi local (misalnya, benzocaine) - Tablet kortikosteroid juga bisa membantu meringankan peradangan

tetapi digunakan hanya untuk luka bakar yang sangat serius. - Krim antibiotik untuk luka bakar khusus diperlukan hanya untuk

lepuhan berat.

Oleh karenanya terapinya sejalan dengan kedokteran modern [Barat]. Kemudian jika demam adalah demam dengan suhu tinggi mungkin akibat penyakit kemudian diberikan air, bahkan ada yang bilang bila perlu dimandikan, maka ini bisa berbahaya bagi pasien.

Jadi, kita jangan terlalu kaku menerapkan pengobatan thibbun nabawi sebagaimana yang dilakukan sebagian kecil saudara

im kita, bahkan sampai mempertentangkannya dengan kedokteran sl u

modern, jika tidak menggunakan thibbun nabawi berati M an dipertanyakan keimanannya. Ini adalah pernyataan yang keliru

at

eh es

ah al aj

Tanya ahli

Jawaban Pertanyaan Anda

Konsultasi

diasuh oleh dr. Yuni Srihastuti

Kanker Prostat dengan Operasi Pertanyaan :

Bismillah...saya ingin menanyakan apakah kanker prostat hanya bisa sembuh dengan jalan operasi? Apakah ada altrnatif lain untuk menyembuhkannya? Ayah saya mnderita kanker prostat kr2 6blan,dg gejala perih ketika buang air kecil,dan sakit pd bagian perut, Dulu pernah berobat k dokter d sarankan tuk operasi,tpi krn keterbatasan biaya dan dr ayah saya sendiri takut tuk operasi. Mohon bantuannya. Jazakallah......

Jawab :

Perlu diketahui sebelumnya bahwa tidak semua pembesaran prostat adalah kanker prostat. Pada pria usia 50 tahun ke atas pembesaran prostat adalah sesuatu yang wajar karena seiring pertambahan umur dan juga adanya pengaruh hormon testosteron maka ukuran prostat juga akan membesar. Untuk menentukan

apakah pembesaran tersebut normal sesuai umur atau tidak maka im sl u

perlu dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yg pertama dapat

M dilakukan dengan mudah dan murah adalah dengan usg. Selain an

at itu dokter juga melakukan pemeriksaan dengan jari melalui eh es dubur. Jika ukurannya lebih besar tiidak sesuai dengan umur K

ah kemungkinan prostat mengalami pembesaran yang biasa disebut al aj ah kemungkinan prostat mengalami pembesaran yang biasa disebut al aj

kencing melemah,kencing dengan mengejan, kencing menetes bisa pula kencing tidak keluar(retensi urin) dan kecing berdarah. Untuk BPH masih bisa dilakukan terapi dengan pengobatan hormonal melalui obat2an oral. Akan tetapi beberapa kondisi memerlukan terapi dengan operasi yaitu bilamana terjadi retensi urin berulang, krncing darah, penurunan fungsi ginjal, infeksi saluran kencing berulang, dan adanya batu saluran kencing. Untuk memastikan pembesaran prostat apakah termasuk BPH atau kanker maka akan dilakukan pemeriksaan kadar PSA dan biopsi( pengambilan sedikit jaringan ) prostat untuk memeriksa apakah terdapat sel2 ganas.

Untuk terapi kanker prostat bisa dengan radiasi, kemoterapi, operasi, hormonal disesuaikan kondisi tiap pasien yang berbeda beda satu dengan yang lainnya. Untuk dapat mengetahui kondisi yang jelas dan pengobatan yang tepat untuk bapak anda maka bapak bisa berkonsultasi dengan dokter yang menangani bapak anda. Untuk masalah yang berhubungan dengan ketidakmampuan biaya pengobatan,jika benar tidak mampu beberapa pendapat memperbolehkan untuk mendaftar BPJS untuk mendapatkan bantuan biaya pengobatan.

Wallahu a'lam ******

Onani menyebabkan badan lesu?

im sl u

Pertanyaan: M

an at

eh ingin bertanya , apakah benar karena sering2 melakukan onani es K menyebabkan badan kurang bugar(lesu)?

Assalamu'alaikum wr.wb. Nama saya xxx kelas 1 sma . dok , saya

ah al

Mohon jawaban nya ya dok? aj

Jawab:

Onani atau masturbasi merupakan perangsangan terhadap diri sendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Pada uumnya onani tidaklah membuat lemas akan tetapi kebiasaan onani merupakan kebiasaan yang tidak baik dan menimbulkan masalah psikis. Pelaku onani dapat mengalami kecanduan untuk terus melakukan onani, di sisi lain pelaku onani bisa terbayangi rasa bersalah, malu jika ketahuan yang kesemuanya itu dapat berakumulasi menjadi suatu tekanan batin sehingga timbul stres bahkan bisa sampai depresi.

Akibat buruk yang lain yaitu alat bisa terjadi perlecetan dan infeksi pada alat kelamin akibat onani dengan gesekan2 berulang dengan barang2 yang tidak bersih. Untuk menghindari keinginan onani kami sarankan untuk saudara mengisi waktu luang dengan berolahraga, berorganisasi, bergaul dengan teman laki2 yang baik akhlaknya, melakukan hobi2 yg bermanfaat, puasa, beribadah dan menyibukkan diri dengan majelis2 ta'lim yang ada. Semoga Allah memudahkan anda untuk meninggalkan kebiasaan onani.

Periksa Rutin Pada Kehamilan Pertanyaan: Assalammualaikum.. kandungan Istri saya sudah memasuki 30 minggu,rutin periksa

kehamilan dan usg setiap bulan,saat pemeriksaan terakhir dokter mengatakan semuanya dalam kondisi bagus dan normal,tetapi

im sl

pada saat itu dokter meminta istri saya periksa ke lab,periksa u M darah,urine hanya untuk mengetahui kondisi istri saya,apakah

an at

punya penyakit hepatitis atau penyakit" lain.Dan dokter minta

eh hasilnya pada pemeriksaan 2 minggu kemudian,pertanyaan nya es K

jika istri saya tidak melakukan bagaimana,dan apa fungsi dari cek ah al lab tersebut. Terima kasih aj

Jawaban: Ada beberapa Pemeriksaan laboratorium yang disarankan

menjelang persalinan. Diantaranya sebagaimana yang bapak sebutkan yaitu tes darah, tes urin dan hbsag ( hepatitis).tes darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah putih( leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan suplai darah ke janin dan resiko jika terjadi perdarahan saat persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi infeksi di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan faktor pbekuan darah, ini berhubungan dengan resiko perdarahan.

Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing, adanya darah,protein dan gula pada urin yang menunjukkan adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual. Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa, akan tetapi pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk mengetahui kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan janin.

Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal2 yg tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan dalam kondisi yang benar2 optimal,

im sehingga diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat. sl u

M an

at

eh es

ah al aj

Mengelap Kulit Bekas Air Wudhu dengan Handuk?

Oleh ustadz Ammi Nur Baits, ST, BA

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,

ِءو ُضُوْلا َدْعَـب اَِب ُفِّشَنُـي ٌةَقْرِخ -ملسو هيلع الله ىلص- َِّللا ِلوُسَرِل َناَك

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki handuk yang beliau guunakan untuk mengeringkan badan setelah wudhu.

Status Hadis: im sl u

Hadis ini diriwayatkan oleh Turmudzi dalam sunannya

M an

at

eh es

ah al aj

(no. 53), dan beliau menilai ada perawinya yang dhaif. Setelah menyebutkan hadis tersebut, Turmudzi mengatakan,

Hadis A’isyah tersebut tidak shahih, dan tidak ada riwayat yang shahih yang menjelaskan masalah ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Mu’adz, kata para ulama, namunya Sulaiman bin Arqam. Dia perawi yang dhaif menurut para ahli hadis. (Sunan Turmudzi, 1/74).

Hadis ini juga dinilai dhaif oleh al-Albani. Kemudian terdapat hadis lain, dari Salman al-Farisi

Radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

ِهْيَلَع ْتَناَك ٍفوُص َةَّبُج َبَلَقَـف َأَّضَوَـت -ملسو هيلع الله ىلص- َِّللا َلوُسَر َّنَأ

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, kemudian beliau membalik jubahnya yang terbuat dari wol, yang beliau pakai, kemudian beliau mengusap wajahnya.

Status Hadis

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn Majah dalam sunannya (no. 468), dari jalur al-Wadhain bin Atha, dari Mahfudz bin Al-Qamah, dari Salman. Ada dua cacat dalam sanad hadis ini :

Pertama, al-Wadhain bin Atha orang yang shaduq im

sl u

(jujur), namun Sayyiul Hifdz (hafalannya buruk), M an sebagaimana keterangan Ibnu Hajar dalam at-Taqrib.

at

eh

Kedua, Mahfudz bin al-Qamah dari Salman tidak es

K bersambung. Termasuk riwayat mursal sebagaimana

ah al

keterangan dalam at-Tahdzib. Hanya saja, mengingat ada aj keterangan dalam at-Tahdzib. Hanya saja, mengingat ada aj

Ada juga hadis dari Maimunah yang meceritakan cara mandi junub yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di akhir keterangannya, Maimunah mengatakan,

Seusai mandi, saya bawakan untuk beliau sehelai handuk, namun beliau menolaknya. (HR. Nasai 255, Muslim 748 dan yang lainnya).

Hukum Mengeringkan Anggota Wudhu

Berangkat dari hadis di atas, ulama berbeda pendapat tentang hukum mengeringkan anggota wudhu seusai berwudhu. Mereka sepakat, mengeringkan anggota wudhu tidak mempengaruhi keabsahan wudhu, hanya saja mereka berbeda pendapat apakah hukumnya mubah ataukah makruh. An-Nawawi menyebutkan keterangan al-Muhamili ketika membahas hukum mengeringkan anggota wudhu,

im sl

Al-Muhamili menyebutkan keterangan adanya sepakat u ulama bahwa mengeringkan anggota wudhu tidak haram. M

an Perbedaan hanya dalam masalah apakah itu dimakruhkan at

eh ataukah tidak Allahu a’lam. es K

ah al aj

Selanjutnya an-Nawawi menyebutkan daftar ulama yang berpendapat boleh dan ulama yang berpendapt makruh Beliau mengatakan, Mengenai madzhab para ulama tentang mengeringkan anggota badan setelah wudhu. Kami telah singgung bahwa yang shahih dalam madzhab kami (Syafiiyah), dianjurkan untuk ditinggalkan. Tidak kita katakan hukumnya makruh. Ibnul Mundzir menyebutkan ulama yang berpendapat mengeringkan anggota wudhu hukumnya mubah, Utsman bin Affan, Hasan bin Ali, Anas bin Malik, Basyir bin Abi Mas’ud, Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, Alqamah, al-Aswad, Masruq, ad-Dhahaq, Malik, at-Tsauri, ulama Kufah, Ahmad, dan Ishaq.

Kemudian an-Nawawi menyebutkan beberapa ulama yang menilai makruh. Yang berpendapat makruh diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Abdurrahman bin Abi Laila, Said bin Musayib, an-Nakhai, Mujahid, dan Abul Aliyah. Sementara Ibnu Abbas berpendapat, makruh ketika wudhu dan tidak makruh untuk mandi. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 1/462)

Pendapat yang lebih kuat – Allahu a’lam – adalah pendapat yang menyatakan mubah. Berdasarkan kaidah hukum asal, bahwa segala sesuatu hukumnya mubah, hingga ada dalil yang

menunjukkan bahwa itu terlarang. Allahu a’lam.

im sl u

M an

at

eh es

ah al aj

Berhias Diri Bagi