BAB 14 KELOMPOK DAN TIM - Kelompok dan Tim

BAB 14 BAB 14 KELOMPOK DAN TIM KELOMPOK DAN TIM

  

PENGERTIAN KELOMPOK

PENGERTIAN KELOMPOK

  Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu. bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

   Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan

  Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka anggotanya: anggotanya: 1.

  1. Termotivasi untuk bergabung Termotivasi untuk bergabung 2.

  2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi dan sebuah kesatuan unit dan sebuah kesatuan unit 3.

  3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu,

Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu,

beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi lebih dari yang lainnya) lebih dari yang lainnya) 4.

  4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui melalui berbagai bentuk interaksi melalui berbagai bentuk interaksi

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA

  

KELOMPOK

KELOMPOK

  Setiap anggota termotivasi untuk bergabung Setiap anggota termotivasi untuk bergabung karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan kelompok yang bersangkutan

   Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara

  Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara

anggota yang satu dengan anggota yang lain.

anggota yang satu dengan anggota yang lain.

   Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai

  Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan

sebagainya sehingga hubungan antar mereka

sebagainya sehingga hubungan antar mereka

menjadi erat menjadi erat

   Berstruktur dan berproses

  Berstruktur dan berproses

MOTIVASI BERGABUNG DALAM KELOMPOK?

  

  Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper- baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir. baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.

   Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-

  Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap. keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.

   Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan

  Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll) sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll)

   Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan

  Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan. memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan.

  

  Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena kedekatan jarak geogragafis. karena kedekatan jarak geogragafis.

  

Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin

  Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan semakin kuat perasaannya, semakin kuat perasaannya,

   Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan

  Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai) semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)

   Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan

  Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan. yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.

  

  

Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin

banyak aktivitas dan interaksi bersama. banyak aktivitas dan interaksi bersama.

  KELOMPOK DALAM ORGANISASI KELOMPOK DALAM ORGANISASI KELOMPOK FORMAL KELOMPOK

  INFORMAL Kelompok Komando Kelompok

  Tugas Kelompok Persahabatan Kelompok

  Kepentingan Melaksanakan Tugas rutin

  Melaksanakan Tugas/proyek tertentu Mendukung

  Atau Menghambat KLASIFIKASI KELOMPOK KLASIFIKASI KELOMPOK KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL KELOMPOK INFORMAL 

  Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi manajerial untuk mencapai tujuan organisasi

   Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer

  Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer dan bawahan-bawahan langsungnya. dan bawahan-bawahan langsungnya.

   Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan

  Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando

  

  Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial. sosial.

   Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai

  Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok

   Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena

  Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis keyakinan politik, hoby, etnik. keyakinan politik, hoby, etnik.

  PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN

  Dirancang dan Dirancang dan ditetapkan ditetapkan

   Keanggotaan bebas

  Pemenuhan kebu- Pemenuhan kebu- tuhan tuhan

  Muncul dan dipilih 

   Muncul dan dipilih

  Tergantung pada motif dan tujuan motif dan tujuan

   Tergantung pada

  Bawahan lebih tergantung tergantung

   Bawahan lebih

  Penghargaan dan hukuman hukuman

   Penghargaan dan

  Jelas/Terstruktur 

  

INFORMAL

   Jelas/Terstruktur

  Ketergantungan Ketergantungan

  Pengendalian Perilaku 

   Pengendalian Perilaku

  Kepemimpinan Kepemimpinan

  Hubungan antar pribadi 

   Hubungan antar pribadi

  INFORMAL

  INFORMAL

  ASPEK ASPEK KELOMPOK KELOMPOK FORMAL FORMAL ORGANISASI ORGANISASI

  

INFORMAL

  Keanggotaan bebas dan tidak tergantung dan tidak tergantung

TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK 1.

  norming norming ).

  ). Untuk proyek tim atau Untuk proyek tim atau tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan

membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan

membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan

  adjourning adjourning ).

  5. Tahap pembubaran ( Tahap pembubaran (

  5.

  ). Tahap ini struktur sudah Tahap ini struktur sudah berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran. satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.

  performing performing ).

  4. Tahap berkinerja ( Tahap berkinerja (

  ). Tahap ini struktur menjadi Tahap ini struktur menjadi solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama 4.

  1. Tahap pembentukan ( Tahap pembentukan (

  Forming) Forming) .

  3.

  . Ketika Ketika tahap ini selesai terdapat kepastian strukur. tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.

  Seperti diindikasikan Seperti diindikasikan istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi .

  .

  storming) storming) .

  2. Tahap perkembangan ( Tahap perkembangan (

  2.

  Tahap awal ini ditandai Tahap awal ini ditandai ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini

selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.

selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.

  .

  3. Tahap normalisasi ( Tahap normalisasi (

  KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA

KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA

  Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan : Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan :

  

  Kelompok Kerja (wok group) Kelompok Kerja (wok group)

  Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota berkerja dalam area membantu setiap anggota berkerja dalam area tanggung jawabnya tanggung jawabnya

  

  Tim Kerja (work team) Tim Kerja (work team)

  Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil- Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil- kan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari kan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual masukan-masukan individual Berbagi informasi Netral ( bisa negatif

  ) Individual Acak & bervariasi Individu Kuat & terfokus

  Kinerja kolektif Positif Individual & mutual Saling melengkapi Kolektif Bersama

  Tujuan Sinergi Akuntabilitas Keterampilan

  Hasil kerja Kepemimpinan

Gambar 11.3. Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA

JENIS-JENIS TIM

  1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12 Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12 karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja 2.

  2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang

bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan

bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan

barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal. barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.

  3.

  3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu. tertentu.

  4.

  4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi

yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh

yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh

melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan video, fax., dan internet.

  

EFEKTIVITAS TIM

EFEKTIVITAS TIM

  

   Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

  Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga anggota menjadi senang jika dilibatkan. anggota menjadi senang jika dilibatkan.

  

  Tugas-tugas dirancang secara interdependen Tugas-tugas dirancang secara interdependen

  

  Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja yang SMART yang SMART

  Mempunyai komitmen pada tujuan bersama Mempunyai komitmen pada tujuan bersama

  Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka; Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;

  

  Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan dan bersifat komplementer dan bersifat komplementer

  

  Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya

  

  Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil

  

  Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

  

Disfungsi Kelompok dan Tim

Disfungsi Kelompok dan Tim

  

  Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri- Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri- laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, korupsi, absensi korupsi, absensi

  

  Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu apa yang harus dilakukan” apa yang harus dilakukan”

  

  Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu diluar kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu diluar kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya. kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya.

  

  Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya sebagai anggota kelompok. sebagai anggota kelompok.

  DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA KELOMPOK 

  Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok yaitu: pandangan tentang dinamika kelompok yaitu: 1.

  1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika

  Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika kelompok memggambarkan bagaimana sebuah kelompok memggambarkan bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin. kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.

  2.

  2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.

  Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.

  3.

  3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat

  Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat internal kelompok, bagaimana pembentukannya, internal kelompok, bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi. lain, dan organisasi. MODEL PERILAKU DAN PRESTASI DALAM MODEL PERILAKU DAN PRESTASI DALAM DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA KELOMPOK Faktor eksternal yang menentukan Prestasi kelompok

  Sumber intern Struktur Anggota kelompok kelompok

  Proses kelompok Kohesivitas Tugas Kelompok

  Dalam kelompok PRESTASI Karakteristik kepribadian Karakteristik kepribadian

  

  5. Proses seleksi/rekruitmen

  Kemampuan, dan

  Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok, Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,

  8. Faktor lingkungan fisik (layout kantor/gedung) kantor/gedung)

  8. Faktor lingkungan fisik (layout

  7. Budaya organisasi

  7. Budaya organisasi

  6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan imbalan

  6. Penilaian prestasi dan sistem

  5. Proses seleksi/rekruitmen tenaga kerja tenaga kerja

  Sumber intern anggota kelompok : Sumber intern anggota kelompok :

  1.

  Keterangan Gambar Keterangan Gambar

  Sumber dan teknologi organisasi organisasi

  4. Sumber dan teknologi

  Kebijakan/peraturan 4.

  3. Kebijakan/peraturan

  Struktur delegasi wewenang wewenang 3.

  2. Struktur delegasi

  Strategi organisasi 2.

  1. Strategi organisasi

  • Kemampuan, dan

  1.

  4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan

  Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan, anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan,

  6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas

  Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok kelompok 6.

  5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam

  5.

  Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. anggota kelompok oleh orang lain.

  Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik, dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh anggota kelompok anggota kelompok 4.

  1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa

  3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik,

  3.

  Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi tertentu dalam kelompok. tertentu dalam kelompok.

  2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan

  2.

  .

  Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan menggunakan position powernya position powernya dalam dalam mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal menggunakan menggunakan personal power personal power .

  Struktural Kelompok meliputi;

  

  Konflik, Konflik,

  Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental) Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)

  

  Jenis tugas sederhana (rutin dan standar) Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)

  

  Dinamika kekuasaan Dinamika kekuasaan

  

  

  Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu kelompok kerja, yaitu; kelompok kerja, yaitu;

  Perilaku dan gaya pemimpin, Perilaku dan gaya pemimpin,

  

  Proses keputusan kelompok, Proses keputusan kelompok,

  

  Pola komunikasi dlm pertukaran informasi Pola komunikasi dlm pertukaran informasi

  

  Proses Kelompok Tugas Kelompok

   Kesamaan nilai dan tujuan

  Kesamaan nilai dan tujuan 

  Keberhasilan dalam mencapai tujuan Keberhasilan dalam mencapai tujuan

   Status dan kebanggaan kelompok

  Status dan kebanggaan kelompok 

  Penyelesaian perbedaan Penyelesaian perbedaan

   Kecocokan terhadap norma-norma kelompok

  Kecocokan terhadap norma-norma kelompok 

  Daya tarik pribadi (kharisma, aura) Daya tarik pribadi (kharisma, aura)

   Persaingan antar kelompok

  Persaingan antar kelompok 

  Pengakuan dan penghargaan Pengakuan dan penghargaan Kohesivitas kelompok

  

Gambar 11.: Faktor-faktor yang Meningkatkan dan

Gambar 11.: Faktor-faktor yang Meningkatkan dan

  Menurunkan Kohesivitas Kelompok Menurunkan Kohesivitas Kelompok

YANG MENINGKATKAN YANG MENINGKATKAN

YANG MENURUNKAN YANG MENURUNKAN

  

  Besarnya jumlah anggota kelompok kelompok

  

  Dominasi oleh satu orang anggota atau lebih anggota atau lebih

   Dominasi oleh satu orang

  Persaingan antar anggota kelompok kelompok

   Persaingan antar anggota

  Pengalaman yang tidak menyenangkan menyenangkan

   Pengalaman yang tidak

   Besarnya jumlah anggota

  Frekuensi interaksi Frekuensi interaksi

  Ketidaksepakatan tujuan kelompok kelompok

  Kesepakatan tujuan Kesepakatan tujuan kelompok kelompok

  Evaluasi berdasarkan Evaluasi berdasarkan keinginan sendiri keinginan sendiri

  

  Kompetisi antar Kompetisi antar kelompok kelompok

  

  Ketertarikan pribadi Ketertarikan pribadi

  

   Ketidaksepakatan tujuan