Badan Permusyawaratan Desa Kewenangan Pemerintah Desa I. Kepala Desa

II. Badan Permusyawaratan Desa

Dalam ketentuan Pasal 36 Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa anggota Badan Permusyawaratan Desa mempunyai hak sebagai berikut: 1. Mengajukan rancangan peraturan desa ; 2. Mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat; 3. Memilih dan dipilih; 4. Memperoleh tunjangan. Sedangkan kewajiban Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan ketentuan Pasal 37 Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa adalah sebagai berikut: 1. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang- undangan; 2. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa; 3. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, memproses pemilihan kepala desa, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan; 5. Menghormati nilai-nilai sosial dan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dalam lembaga kemasyarakatan. Universitas Sumatera Utara Wewenang Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan ketentuan Pasal 34 Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa adalah sebagai berikut: 1. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa; 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa; 3. Mengusulkan pengankatan dan pemberhentian kepala desa; 4. Membentuk panitia pemilihan kepala desa, menggali, menampung, menghimpun, merumuskan, dan menyalurkan aspirasi masyarakat; 5. Menyusun tata tertib Badan Permusyawaratan Desa. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penanggung jawab utama dalam bidang pembangunan kepala desa dapat dibantu lembaga kemasyarakatan yang terdapat di desa. Sedangkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sekretaris desa, kepala seksi, dan kepala dusun berada di bawah serta bertanggung jawab kepada kepala desa, sedang kepala urusan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris desa. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam Pasal 209 meyebutkan bahwa urusan pemerintah yang menjadi kewenangan desa adalah sebagai berikut: 1. Urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa; 2. Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan kabupaten atau kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa; 3. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan atau pemerintah kabupaten atau kota; Universitas Sumatera Utara 4. Urusan pemerintahan lainnya oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa. Kinerja Badan Permusyawaratan Desa dititik-beratkan pada proses penyelenggaraan pemerintah desa yang reponsif. Sehingga diharapkan