Tempat Persalinan Status Ekonomi

2 Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida Prawirohardjo, 2009. 3 Kala III : dimulai dari setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit Prawirohardjo, 2009. 4 Kala IV : dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum Prawirohardjo, 2009.

B. Tempat Persalinan

Tempat persalinan merupakan hal yang perlu didiskusikan pada pendidikan prenatal, karena merupakan satu tahapan persiapan yang harus diputuskan sebelum ibu sampai pada hari persalinan. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologi ibu bersalin. Tempat bersalin di unit pelayanan kesehatan memiliki beberapa pilihan di puskesmas, atau di rumah sakit dengan berbagai tingkatan Rohmah, 2010. 1. Pelayanan persalinan tingkat pertama Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan oleh dokter atau bidan yang berkompeten dan berwenang memberikan pelayanan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas, dan pelayanan KB pasca salin, serta pelayanan bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi. 2. Pelayanan persalinan tingkat lanjutan Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan spesialis untuk pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan dengan Universitas Sumatera Utara komplikasi yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dilaksanakan berdasarkan rujukan atas indikasi medis PERMENKES, 2011. Tempat persalinan, meliputi: 1. Puskesmas pelayanan obstetrik neonatal emergensi dasar PONED Adalah Puskesmas yang mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir emergensi dasar. 2. Rumah sakit pelayanan obstertik neonatal emergensi komprehensif PONEK Adalah rumah sakit yang mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir emergensi komprehensif. 3. Bidan praktek mandiri Adalah praktik bidan swasta perorangan PERMENKES, 2011

D. Penolong Persalinan

Yang dimaksud dengan penolong persalinan adalah orang – orang yang biasa memeriksa wanita hamil atau memberikan pertolongan selama persalinan dan nifas. Tenaga yang dapat memeberikan pertolongan selama persalinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kesehatan mereka yang mendapat pendidikan formal yaitu dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat bidan dan bukan tenaga kesehatan yaitu dukun bayi Prawirohardjo, 2009. Pilihan penolong persalinan bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan, alat transportasi, letak demografi daerah, dan pengetahuan mencari penolong persalinan yang aman. Pemilihan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu Rohamah, 2010 . Beberapa komponen penting memilih tenaga kesehatan yang terlatih: Universitas Sumatera Utara 1. Tenaga kesehatan yang diperbolehkan menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, dan serta dokter kebidanan dan kandungan. Banyaknya persalinan yang masih di tangani oleh dukun yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu Jannah, 2012. 2. Pemilihan penolong persalinan ditentukan oleh pasien, nilai resiko kehamilan, dan jenis persalinan yang akan direncanakan bagi masing – masing pasien Jannah, 2012. 3. Pemilihan pasien berdasarkan resiko dimaksudkan agar penanganan kasus lebih terarah dan ditangani oleh tenaga yang kompeten. 4. Setiap penolong persalinan harus selalu berhati –hati dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengatasi penyulit yang mungkin terjadi jannah, 2012 . Faktor – faktor yang mempengaruhi ibu memilih penolong persalinan oleh tenaga kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Tenaga kesehatan dapat menimimalkan komplikasi dan apabila terjadi komplikasi bisa segera diketahui dan dirujuk ke Rumah sakit 2. Memberikan perhatian secara khusus disaat proses persalinan berlangsung 3. Memperhatikan kemajuan persalinan 4. Waspada bila tiba – tiba timbul kelainan yang akan menganggu atau menghambat persalinan 5. Melakukan kunjungan rumah dan mempersiapkan persalinan bagi ibu hamil dan keluarganya 6. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana KB setelah ibu melahirkan Rohmah, 2010. Universitas Sumatera Utara Penolong persalinan meliputi:

1. Bidan

1 Pengertian Bidan Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu Rukiyah dan Yulianti, 2011. Menurut DEPKES RI bidan adalah seorang wanita yang telah mengakui pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah dan telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang telah ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama untuk melakukan praktek sesuai dengan profesinya Rukiyah dan Yulianti, 2011. 2 Peran dan Fungsi Bidan Bidan mempunyai peran dan fungsi sebagai pelaksana asuhan kebidanan berdasarkan ruang lingkup praktek kebidanan, sebagai pengelola untuk mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, sebagai pendidik bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak dan sebagai peneliti, bidan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok Syafrudin dan Hamidah, 2009. 3 Standar Praktik Kebidanan 1. Standar pelayanan umum meliputi, Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat, pencatatan dan pelaporan. 2. Standar pelayanan antenatal meliputi, identitas ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan antenatal, palpasi abnominal, pengelolaan anemia pada kehamilan, pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan, persiapan persalinan. Universitas Sumatera Utara 3. Standar pertolongan persalinan meliputi, asuhan persalinan kala I, persalinan kala II yang aman, penatalaksanaan aktif persalinan kala III, penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomy. 4. Standar pelayanan nifas, meliputi perawatan bayi baru lahir, penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan, pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas. 5. Penanganan kegawatdaruratan obstetri-neonatus, meliputi penanganan perdarahan pada kehamilan trimester III, penanganan kegawatan pada eklamsia, penanganan kegawatdaruratan pada partus lama, peesalinan dengan menggunakan vakum ekstraktor, penanganan retensio plasenta, penanganan perdarahan post partum primer dan sekunder, penanganan sepsis peurpuralis, penanganan asfiksia neonatorum Meilani, dkk, 2009.

2. Spesialis kandungan Obgyn

Obtetri adalah spesialisasi pembedahan yang menangani pelayanan kesehatan wanita selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan pengertian “kebidanan” adalah pelayanan yang sama namun bukan merupakan tindakan yang berkaitan dengan pembedahan. Hal ini yang membedakan profesi dokter kebidanan dengan bidan. Sedangkan ginekologi adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kewanitaan science of women. Namun secara khusus adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina, dan indung telur Progestian, 2010. Tugas Dokter spesialis obgyn yaitu memberikan pelayanan yang menyeluruh dan paripurna bagi seorang wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya saat tidak hamil ataupun dimasa hamil, bersalin, atau nifas. Baik yang bersifat preventif pencegahan terhadap penyakit, kuratif penyembuhan penyakit, dan Universitas Sumatera Utara rehabilitative perbaikan kelainan yang timbul pada alat reproduksinya Progestian, 2010.

3. Dukun Bayi

1 Pengertian Dukun bayi Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat yang pada umumnya adalah seorang wanita yang pada umumnya adalah seorang wanita yang mendapat kepercyaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional dan dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan, perawatan ibu dan anak sesusi dengan kebutuhan masyarakat Meilani, 2009 Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Syarifudin dan Hamidah, 2009 2 Peran Dukun bayi dalam Pertolongan Persalinan di Masyarakat Dukun bayi merupakan sosok yang sangat dipercaya dikalangan masyarakat, dukun bayi memberikan pelayanan khususnya bagi ibu hamil sampai nifas dengan sabar. Apabila pelayanan selesai mereka lakukan, sangat diakui oleh masyarakat bahwa mereka memiliki tarif pelayanan yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bidan. Umumnya masyarakat merasa nyaman dan tenang bila persalinannya ditolong oleh dukun bayi atau lebih dikenal dengan dukun kampung, akan tetapi ilmu kebidanan yang dimiliki oleh dukun bayi sangat terbatas karena didapatkan secara turun temurun Meilani, 2009. E. Pendidikan a. Pengertian Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga Universitas Sumatera Utara mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan Notoatmodjo, 2007.

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang sudah ditamatkan oleh ibu yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Rendah Jika tingkat pendidikan tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP atau sederajat. 2. Tinggi Jika tingkat pendidikan tamat SMA maupun perguruan tinggi Ahmadi, 2005. Pendidikan mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan ibu dalam memilih penolong persalinannya, pada tingkat pendidikan SMA, ibu mempunyai daya serap yang baik, pada ibu dengan tingkat pendidikan SMP kebawah relatif belum mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemilihan penolong persalinan Rohmah, 2010

F. Status Ekonomi

Status ekonomi adalah suatu keadaan yang menunjukkan segala hal berkaitan dengan urusan keuangan suatu rumah tangga. Salah satu indikator ekonomi suatu keluarga dapat diketahui berdasarkan hanya pendapatan keluarga setiap bulannya. Penghasilan perbulan dihitung dengan menjumlah penghasilan setiap bulan yang berupa gaji, upah, dan pendapatan dari usaha BPS, 2006. Penghasilan yang tendah sangat berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalianan dalam pencarian pelayanan kesehatan. Upah minimum regional UMR kota Medan Sumatra Utara tahun 2012 yaitu 1.200.000 rupiah perbulan UMR, 2012. Universitas Sumatera Utara Kelas sosial ekonomi yang rendah memungkinkan memiliki pandangan yang menyimpang dari pandangan profesi kesehatan. Tenaga kesehatan harus dapat menyadari efek yang timbul oleh status ekonomi yang rendah, status ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong persalinan, sebab masalah biaya menjadi masalah utama dalam memilih penolong persalinan Rohmah, 2010.

G. Aksesabilitas