Penyebab Tanda Gejala Menopause

2. Menopause Menopause adalah tahap atau masa yang ditandai dengan berhentinya haid, yaitu tanggal dari haid terakhir. Disebabkan karena tubuh sudah kehabisan sel telur dan penurunan oleh hormon estrogen. Hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena haid tidak lagi teratur, maka wanita tersebut baru benar-benar yakin bahwa haidnya berhenti setidaknya selama satu tahun setelah itu Seri Penyakit Wanita, 2003. Dwi, 2010 menyebutkan menopause adalah saat haid tetakhir. Pada fase menopause biasanya berlangsung antara periode 3-4 tahun dengan gejala berupa perubahan pada fisik dan kejiwaannya semakin terlihat. 3. Pascamenopause Pasca menopause adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik, hal ini dikarenakan keluhan makin berkurang dan terjadi pada usia diatas 60-65 tahun Dwi, 2010. Waktu dalam kehidupan wanita setelah periode menstruasi berhenti paling tidak satu tahun setelah menopause Andrews, 2010.

4. Penyebab

Memasuki usia menopause, persediaan folikel sel telur pada indung telur telah habis, yang terus berkurang dari masa anak-anak dan reproduksi. Berkurangnya sel telur mengakibatkan menurunnya pembentukan hormon estrogen dan progesterone, dan hampir semua aktifitas wanita dikendalikan oleh kedua hormon ini Indarti, 2005. Proverawati 2010 mengatakan, menopause disebabkan karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita yang berkurang, Universitas Sumatera Utara ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga aktifitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah hormon estrogen yang sangat penting untuk mempertahankan faal tubuh. Siklus menstruasi dikontrol oleh dua hormon yang diproduksi di kelenjar hipifisis yang ada di otak FSH dan LH dan dua hormon lagi yang dihasilkan oleh ovarium estrogen dan progesteron. Saat pada masa menjelang menopause, FSH dan LH terus diproduksi oleh kelenjar hipofisis secara normal. Akan tetapi, karena ovarium semakin tua, maka kedua ovarium tidak dapat merespon FSH dan LH sebagaimana seharusnya, akibatnya estrogen dan progesterone yang diproduksi juga semakin berkurang. Menopause terjadi ketika kedua ovarium tidak lagi dapat menghasilkan hormon-hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus menstruasi Rebecca, 2006.

5. Tanda Gejala Menopause

Saat seorang wanita mengalami menopause, maka tanda serta gejalanya dapat berbeda-beda tergantung dari setiap individunya. Pada wanita yang tahan terhadap sakit atau perubahan tidak akan terlalu merasakan gejala-gejala menopause, tetapi bagi wanita yang sensitiv cendrung mengeluh gejala-gejala menopause Dwi, 2010. Menopause jarang terjadi karena hilangnya fungsi ovarium secara mendadak. Beberapa tahun sebelum menopause, ovarium mulai memperlihatkan tanda-tanda akan segera mengalami kegagalan. Anovulasi menjadi sering ditemukan, terdapat produksi estrogen yang tunggal, siklus haid menjadi tidak teratur, kadang- kadang terdapat haid yang berat atau bukti hyperplasia endometrium, dan terjadi peningkatan perubahan perasaan dan emosi disertai gejala sindroma prahaid yang lebih nyata. Pada beberapa wanita, rasa panas di muka hot flushes dan banyak Universitas Sumatera Utara berkeringat terjadi sebelum mereka mencapai menopause. Gejala perimenopause ini biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 tahun sebelum benar-benar kehilangan haid atau mencapai kadar hormon pasca menopause Hacker, 2001. Menurut Kusmiran 2011, gejala-geja pada menopause antara lain : 1. Gejala sistemik : mudah lelah fatigue, penurunan libido, rasa cemas depresi, kesukaran kognitif, nyeri punggung dan kekakuan. a. Mudah lelah fatigue Rasa lelah sering kali muncul ketika menjelang masa pramenopause karena terjadi perubahan hormonal pada wanita yaitu terutama hormone estrogen Proverawati, 2010. b. Penurunan libido Beberapa wanita mengalami penurunan dalam kadar testosterone mereka selama pramenopause, ini dapat mengakibatkan hilangnya hasrat seksual. Kekurangan adrenal dapat menjadi faktor lain Northrup, 2006. Libido yang rendah mungkin disebabkan masalah psikologis, biologis, atau social, jadi membutuhkan penyelidikan aspek-aspek untuk mengetahui penyebabnya Proverawati, 2010. c. Rasa cemas depresi Depresi sering terjadi pada wanita yang berada pada masa pramenopause. Hal ini terkait dengan penurunan hormone estrogen sehingga menyebabkan wanita mengalami depresi ataupun stress. Turunya hormone estrogen menyebabkan turunnya neurotransmiter di dalam otak, neurotransmiter di dalam otak tersebut mempengaruhi suasana hati sehinnga jika Universitas Sumatera Utara neurotransmiter ini kadarnya rendah, maka akan muncul perasaan cemas yang merupakan pencetus terjadinya depresi ataupun stress Proverawati, 2010. d. Nyeri tulang dan sendi Seiring meningkatnya usia maka beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling, diantaranya tulang. Bahkan mengalami proses penurunan karena pengaruhdari perubahan organ lain. Selain itu, dengan bertambahnya usia penyakit yang timbul semakin beragam. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebugarandan kesehatantubuh seorang wanita Kasdu, 2002. 2. Gejala vasomotor sistem vaskular : sakit kepala, palpitasi, keringat malam hari, insomnia dan gangguan tidur, serta hot flashes. a. Sakit kepala Kadar hormone yang tidak seimbang ikut menambahkan apa yang dinamakan migraine mensruasi selama masa pramenopause dan menopause. Jenis sakit kepala ini biasanya datang tepat sebelum menstruasi, ketika kadar estrogen maupun progesterone dapat turun secara drastis Northrup, 2006. b. Keringat berlebihan Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui, tetapi pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormone yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri Kasdu, 2002. Universitas Sumatera Utara c. Insomnia Beberapa wanita mengalami kesulitan saat tidur, mereka tidak dapat tidur dengan mudah atau mungkin bagun terlalu dini. Mereka mungkin perlu pergi ke kamar mandi di tengah malam, kemudian menemukan mereka tidak dapat kembali tidur. Hot flashes juga dapat menyebabkan perempuan terbangun dari tidur. Selain itu kesulitan tidur dapat disebabkan karena rendahnya kadar serotonin pada masa pramenopause. Kadar serotin dipengaruhi oleh kadar endorfin Proverawati, 2010. d. Hot flashes Hot flashes adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas seperti leher dan dada. Dengan perabaan tangan akan terasa adanya peningkatan suhu pada daerah tersebut. Gejolak panas terjadi karena jaringan-jaringan yang sensitive atau yang bergantung pada estrogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun. Pancaran panas diperkirakan merupakan akibat dari pengaruh hormone pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur temperature tubuh Kasdu, 2002. Gelora panas adalah gejala pramenopause yang paling umum terjadi, sekitar 70 hingga 85 persen dari semua wanita pramenopause. Gelora panas itu bisa sangat ringan atau sangat berat sehingga mengakibatkan kurang tidur dan depresi. Itu dimulai dengan sensasi hangat yang muncul tiba-tiba dan selintas, yang kemudian dapat menjadi sangat panas di wajah, kulit kepala, dan area dada, kadang-kadang itu disertai dengan Universitas Sumatera Utara kulit kemerahan dan berkeringat. Pada kebanyakan wanita, gelora panas sering dimulai tepat sebelum atau selama periode menstruasi di masa pramenopause Northrup, 2006. 3. Gejala genitourinary : vagina terasa kering dryness vaginal, nyeri saat berhubungan seksual drypareunia, vagina terasa gatal atau terbakar serta frekuensi urin meningkat. a. Vagina kering dan dypareunia Perubahan pada organ reproduksi, di antaranya pada daerahvagina sehingga dapat menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan intim. Selain itu, akibat berkurangnya estrogen meyebabkan keluhan gangguan pada epitel vagina, jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina. Padahal epitel vagina mengandung banyak reseptor estrogen yang sangat membantu mengurangi rasa sakit dalam berhungan seksual Kasdu, 2002. Hormone estrogen mempunyai pengaruh besar dalam mengoptimalkan fungsi organ reproduksi. Berkurangnya hormone tersebut saat menopause menjadikan liang vagina berkurang elastisitasnya, lipatan-lipatan kulit disekitarnya menghilang, dindingnya mengalami penipisan, dan terjadi kekeringan sehingga memudahkan timbulnya perlukaan Indarti, 2005. b. Gejala perkemihan Perubahan-perubahan yang terjadi pada seluruh organ-organ kewanitaan terjadi pula pada saluran perkemihan. Uretra yang merupakan saluran air seni yang menyalurkan air seni keluar Universitas Sumatera Utara tubuh mengalami penipisan dan pengurangan elastisitas yang menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing Dwi, 2010. Ketika usia bertambah tua, air seni sering tidak dapat ditahan pada saat bersin atau batuk. Hal ini akibat estrogen yang menurun sehingga salah satu dampaknya adalah inkontinensia urin tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih. Dinding serta lapisan otot polos uretra juga mengandung banyak reseptor estrogen. Kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urin menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada saluran kemih bagian bawah Kasdu, 2002.

6. Penanganan Menopause

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu Usia Menopause Tentang Aktifitas Seksual pada Usia Menopause Di Kelurahan Pangkalan Masyhur Kecamatan Medan Johor

2 49 53

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 54 79

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 0 7

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 11

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 3

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Dengan Aktifitas Seksual Ibu Pada Masa Menopause Di Lingkungan IV Kelurahan Titi Papan Tahun 2013

0 0 21

PENGALAMAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENOPAUSE PADA MASA MENOPAUSE DI DESA KRAGILAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Pengalaman Aktivitas Seksual Ibu Menopause pada Masa Menopause Di Desa Kragilan Godean Sleman Yogyakarta Tahun 2012 - DI

0 0 11