Pengaruh Suplemen Gizi Berbasis Lipid Dosis Kecil Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Hemoglobin Bayi
PENGARUH SUPLEMEN GIZI BERBASIS LIPID DOSIS
KECIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR
HEMOGLOBIN BAYI
NURUL MUSLIHAH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul ‘Pengaruh Suplemen
Gizi Berbasis Lipid Dosis Kecil terhadap Pertumbuhan dan Kadar Hemoglobin
Bayi’ adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2016
Nurul Muslihah
NIM I162110041
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Pengaruh Suplemen Gizi Berbasis Lipid Dosis Kecil
terhadap Pertumbuhan dan Kadar Hemoglobin Bayi. Dibimbing oleh ALI
KHOMSAN, DODIK BRIAWAN, dan HADI RIYADI.
Anak pendek atau stunting dan anemia merupakan masalah utama pada balita
di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi yang tinggi untuk tumbuh
kembang dengan keterbatasan kapasitas lambung, dapat menjadi tantangan pada
anak usia 6-24 bulan. Fortifikasi vitamin dan mineral di rumah tangga (home
fortification) merupakan strategi pemberian zat gizi spesifik kepada balita yang
membutuhkan densitas gizi yang tinggi seperti balita. Suplemen gizi berbasis lipid
dosis kecil atau small-quantity lipid-based nutrient supplement (SQ-LNS) berbahan
kacang tanah yang mengandung energi, protein, asam linoleat dan asam α-linolenat,
12 vitamin dan 10 mineral yang berhubungan dengan pertumbuhan linier, namun
hubungannya dengan produksi hormon pertumbuhan dan IGF-1 pada anak baduta
masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
pemberian SQ-LNS terhadap pertumbuhan dan kadar hemoglobin darah bayi.
Penelitian kuasi dengan rancangan community non-randomized controlled
intervention yang dilaksanakan di 50 desa di 8 kecamatan, Kabupaten Bangkalan,
Jawa Timur pada bulan Oktober 2014 sampai Agustus 2015. Intervensi gizi berupa
LNS dosis kecil 1 bungkus per hari (20 g) dan biskuit MP ASI 3 keping per hari
(30 g) selama enam bulan.
Tingkat kepatuhan konsumsi LNS selama 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan
sebesar 71.7%, 62.7%, 59.3%. Sementara kepatuhan konsumsi biskuit sebesar
96.8%, 92.8%, 91.1%. Tidak ada perbedaan signifikan prevalensi ISPA dan diare
selama penelitian (p>0.05). Prevalensi ISPA sebesar 36.3%, 35.5%, dan 35.6% dan
prevalensi diare sebesar 19.3%, 22.2% dan 20.2% pada kelompok Kontrol, SQLNS, dan Biskuit.
Intervensi pemberian SQ-LNS dapat menunjukkan perbedaan signifikan yang
lebih besar dibandingkan kelompok Biskuit dan Kontrol terhadap asupan PUFA,
vitamin A, vitamin C, kalsium, Fe, dan Zn (p0.05).
Pemberian SQ-LNS 20 g dapat mengisi kekurangan asupan PUFA (omega 3 dan
omega 6), vitamin A, vitamin C, kalsium, Fe, dan Zn dari makanan yang biasa
dimakan terhadap kebutuhan harian.
Konsumsi SQ-LNS menunjukkan kenaikan berat badan sebesar 1.45 kg, 1.60
kg, 1.61 kg pada kelompok Kontrol, SQ-LNS, dan Biskuit (p>0.05) setelah enam
bulan intervensi. Perubahan indeks BB/U pada kelompok SQ-LNS secara
signifikan lebih besar (-0.05 z-skor) dibandingkan kelompok Kontrol (-0.47 z-skor),
p0.05. Pada kelompok Biskuit perubahan indek BB/U zskor lebih besar dan signifikan dibandingkan kelompok Kontrol, p0.05.
Setelah enam bulan intervensi, pemberian SQ-LNS menunjukkan secara
signifikan kenaikan panjang badan dan perubahan indek PB/U z-skor (8.57 cm;
-0.09 z-skor) lebih besar dibandingkan kelompok Kontrol (7.15 cm; -0.87 z-skor)
dan Biskuit (7.79 cm; -0.46 z-skor, p0.05) menjadi stunting. Pemberian biskuit selama enam bulan
menunjukkan penurunan prevalensi underweight 8.4% dan peningkatan prevalensi
stunting 5.1% dibandingkan kelompok Kontrol dengan RR 0.43 (95% CI: 0.14-1.39,
p>0.05) menjadi underweight; dan RR 0.94 (95% CI: 0.32-2.81, p>0.05) menjadi
stunting. Dibandingkan kelompok Kontrol, subjek yang menerima SQ-LNS
menunjukkan secara signifikan peluang penurunan insiden stunting sebesar 89%
(p0.053) being of stunting.
Compared to Control group, children receiving SQ-LNS had significant reducing
in the incidence of stunting by 89% (p>0.05) and incidence underweight by 91%
(p>0.05).
The adjusted mean GH secretion in SQ-LNS group was 18.55±7.03 pg/mL
and higher than Control group (16.98±7.08 pg/mL) and Biscuit group (4.06±5.59
pg/mL), p>0.05 and significantly correlation with body weight gain (r=0.402,
p
KECIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR
HEMOGLOBIN BAYI
NURUL MUSLIHAH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul ‘Pengaruh Suplemen
Gizi Berbasis Lipid Dosis Kecil terhadap Pertumbuhan dan Kadar Hemoglobin
Bayi’ adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2016
Nurul Muslihah
NIM I162110041
RINGKASAN
NURUL MUSLIHAH. Pengaruh Suplemen Gizi Berbasis Lipid Dosis Kecil
terhadap Pertumbuhan dan Kadar Hemoglobin Bayi. Dibimbing oleh ALI
KHOMSAN, DODIK BRIAWAN, dan HADI RIYADI.
Anak pendek atau stunting dan anemia merupakan masalah utama pada balita
di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi yang tinggi untuk tumbuh
kembang dengan keterbatasan kapasitas lambung, dapat menjadi tantangan pada
anak usia 6-24 bulan. Fortifikasi vitamin dan mineral di rumah tangga (home
fortification) merupakan strategi pemberian zat gizi spesifik kepada balita yang
membutuhkan densitas gizi yang tinggi seperti balita. Suplemen gizi berbasis lipid
dosis kecil atau small-quantity lipid-based nutrient supplement (SQ-LNS) berbahan
kacang tanah yang mengandung energi, protein, asam linoleat dan asam α-linolenat,
12 vitamin dan 10 mineral yang berhubungan dengan pertumbuhan linier, namun
hubungannya dengan produksi hormon pertumbuhan dan IGF-1 pada anak baduta
masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
pemberian SQ-LNS terhadap pertumbuhan dan kadar hemoglobin darah bayi.
Penelitian kuasi dengan rancangan community non-randomized controlled
intervention yang dilaksanakan di 50 desa di 8 kecamatan, Kabupaten Bangkalan,
Jawa Timur pada bulan Oktober 2014 sampai Agustus 2015. Intervensi gizi berupa
LNS dosis kecil 1 bungkus per hari (20 g) dan biskuit MP ASI 3 keping per hari
(30 g) selama enam bulan.
Tingkat kepatuhan konsumsi LNS selama 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan
sebesar 71.7%, 62.7%, 59.3%. Sementara kepatuhan konsumsi biskuit sebesar
96.8%, 92.8%, 91.1%. Tidak ada perbedaan signifikan prevalensi ISPA dan diare
selama penelitian (p>0.05). Prevalensi ISPA sebesar 36.3%, 35.5%, dan 35.6% dan
prevalensi diare sebesar 19.3%, 22.2% dan 20.2% pada kelompok Kontrol, SQLNS, dan Biskuit.
Intervensi pemberian SQ-LNS dapat menunjukkan perbedaan signifikan yang
lebih besar dibandingkan kelompok Biskuit dan Kontrol terhadap asupan PUFA,
vitamin A, vitamin C, kalsium, Fe, dan Zn (p0.05).
Pemberian SQ-LNS 20 g dapat mengisi kekurangan asupan PUFA (omega 3 dan
omega 6), vitamin A, vitamin C, kalsium, Fe, dan Zn dari makanan yang biasa
dimakan terhadap kebutuhan harian.
Konsumsi SQ-LNS menunjukkan kenaikan berat badan sebesar 1.45 kg, 1.60
kg, 1.61 kg pada kelompok Kontrol, SQ-LNS, dan Biskuit (p>0.05) setelah enam
bulan intervensi. Perubahan indeks BB/U pada kelompok SQ-LNS secara
signifikan lebih besar (-0.05 z-skor) dibandingkan kelompok Kontrol (-0.47 z-skor),
p0.05. Pada kelompok Biskuit perubahan indek BB/U zskor lebih besar dan signifikan dibandingkan kelompok Kontrol, p0.05.
Setelah enam bulan intervensi, pemberian SQ-LNS menunjukkan secara
signifikan kenaikan panjang badan dan perubahan indek PB/U z-skor (8.57 cm;
-0.09 z-skor) lebih besar dibandingkan kelompok Kontrol (7.15 cm; -0.87 z-skor)
dan Biskuit (7.79 cm; -0.46 z-skor, p0.05) menjadi stunting. Pemberian biskuit selama enam bulan
menunjukkan penurunan prevalensi underweight 8.4% dan peningkatan prevalensi
stunting 5.1% dibandingkan kelompok Kontrol dengan RR 0.43 (95% CI: 0.14-1.39,
p>0.05) menjadi underweight; dan RR 0.94 (95% CI: 0.32-2.81, p>0.05) menjadi
stunting. Dibandingkan kelompok Kontrol, subjek yang menerima SQ-LNS
menunjukkan secara signifikan peluang penurunan insiden stunting sebesar 89%
(p0.053) being of stunting.
Compared to Control group, children receiving SQ-LNS had significant reducing
in the incidence of stunting by 89% (p>0.05) and incidence underweight by 91%
(p>0.05).
The adjusted mean GH secretion in SQ-LNS group was 18.55±7.03 pg/mL
and higher than Control group (16.98±7.08 pg/mL) and Biscuit group (4.06±5.59
pg/mL), p>0.05 and significantly correlation with body weight gain (r=0.402,
p