Deskripsi Novel Incest

A. Deskripsi Novel Incest

Novel Incest adalah sebuah novel karya I Wayan Artika.Novel ini diterbitkan oleh penerbit penerbit Interpre Book pada Juli 2008.Novel dengan tebal 268 halaman ini merupakan novel kedua karya I Wayan Artika.Dan novel ini telah berhasil ikut memenangkan lomba yang diadakan oleh Bali Post.

Putu Geo Antara adalah seorang keturunan Jelungkap yang pergi merantau untuk menuntut ilmu.Suatu hari dia kembali ke kampung halamannya dengan tujuan untuk memajukan desanya.Putu Geo Antara adalah seorang pemuda yang dilahirkan sebagai kembar buncing terjebak dalam kisah cinta yang rumit, yang terbelenggu adat dan pembaruan pemikiran masyarakat zaman sekarang terhadap adat itu sendiri.

Kisah ini berawal dari pasangan suami istri, Nyoman Sika dan Ketut Artini yang dikaruniai sepasang bayi kembar buncing.Bagi masyarakat Jelungkap, hal itu merupakan aib, dan mereka harus mendapatkan hukuman/ sanksi.Banyak cerita tentang kesalahan leluhur di masa lalu yang mengiringi kelahiran bayi kembar buncing itu.Dan kelahiran bayi itu dianggap karma atas segala kesalahan yang dilakukan leluhur di masa lalu.Sebagai masyarakat adat, Nyoman Sika dan Ketut Artini menjalankan sanksi adat itu.Selama empat puluh dua hari mereka hidup dalam pengasingan di Langking Langkau.Mereka juga harus mengadakan upacara penyucian dan pemisahan si kembar dari pasangannya. Ketika upacara malik sumpah , di luar dugaan Nyoman Sika justru memberikan pendapatnya tentang adat. Menurutnya, adat hanyalah cara untuk mencampur air dan minyak, persalinan dan aib. Masa lalu yang konyol dan malik sumpah ini dia pilih untuk mengajukan satu yang lain, yaitu masa depan. Dimana sebelumnya masa depan itu tidak ada, yang ada hanyalah masa kini yang ditentukan oleh masa lalu. Atau dengan kata lain, apa yang terjadi hari ini tergantung perbuatan kita dan leluhur kita di masa lalu. Sanksi yang paling berat adalah ketika mereka harus memisahkan kedua bayinya, yang perempuan dinamai Gek Bulan Armani dan

Antara dan diserahkan kepada Gus Eka, sahabat mereka. Waktu terus berjalan, Gek Bulan tetap tinggal bersama orang tuanya di Jelungkap, sedangkan Geo Antara ikut orang tua angkatnya dan tinggal di Denpasar.Merekapun semakin dewasa, dan tiba saatnya melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi. Keduanya ternyata melanjutkan di perguruan tinggi yang sama, yaitu Universitas Gajah Mada, walaupun di sana mereka tidak saling mengenal karena mengambil jurusan yang berbeda. Geo Antara melanjutkan ke Antropologi, sedangkan Gek Bulan melanjutkan ke Hubungan Internasional.

Suatu saat, Geo Antara memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, Jelungkap. Dia ingin mengabdikan dirinya dan berkarya di sana. Keputusan yang diambil Geo ini seringkali mendapat tanggapan yang kurang mengenakkan dari teman-temannya, mengingat di Jakarta dia sudah bekerja dengan posisi yang cukup bagus.Tetapi keinginannya yang kuat untuk membangun desanya, tidak mematahkan semangatnya untuk kembali ke Jelungkap. Di sana, Geo membuka perpustakaan untuk anak-anak desa dan memberi tambahan pelajaran gratis. Sedangkan Gek Bulan kembali ke Jelungkap bersama Komang Wiarsa untuk membuat pertanian organik.Suatu konsep baru yang tidak menggunakan pupuk kimia dalam mengolah lahan pertanian.Dan dari perkenalan mereka di desa ini, cerita cinta mereka dimulai seiring dengan perkembangan Jelungkap yang mulai terkena arus modernisasi.

Masyarakat Jelungkap mulai tergiur mimpi akan masa depan mereka melalui industri agropolitan yang masuk di desa mereka. Mereka berpikir dengan adanya proyek itu, kehidupan mereka akan lebih layak karena mereka akan mendapat pekerjaan di tempat itu. Tapi kenyataannya tidaklah demikian, karena tidak mungkin semua warga tertampung dalam industri itu, dan apabila mereka bias mendapat pekrjaan di sana, pekerjaan yang didapat hanyalah pekerjaan kasar dengan upah rendah karena mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi ataupun keterampilan yang ahli.

Kehadiran perusahaan yang pada awalnya merupakan harapan baru bagi Jelungkap, dengan berjalannya waktu mereka sadar bahwa ada banyak hal yang

penipuan pembebasan tanah di Lungkang dan Padaka Paduk.Di sinilah mereka merasa kehormatan adatnya dijual yaitu cerita tentang penipuan dan pemalsuan tanda tangan salah seorang tetua desa.Keadaan ini membuat ketegangan antara perusahaan dan warga Jelungkap.Dalam keadaan seperti ini, manajemen perusahaan membutuhkan seseorang yang bisa membuat hubungan menjadi lebih baik.Geo Antaralah yang diminta membantu perusahaan untuk mengharmoniskan hubungan perusahaan dengan Jelungkap.Banyak hal yang ditawarkan Geo untuk kemudian dilakukan perusahaan supaya hubungan mereka membaik.Usulan Geo itu disambut baik dan dilakukan oleh perusahaan, sehingga hubungan antara perusahaan dengan masyarakat menjadi lebih baik.Tapi setelah semua itu terjadi, Geo merasa bersalah karena kebijakan-kebijakan perusahaan atas dasar usulannya itu, membuat Jelungkap merasa simpati dan bangga pada perusahaan.Mereka justru melindungi perusahaan dari orang-orang yang hendak menghancurkan perusahaan.

Gek Bulan Armani merasa warga desa sudah dibodohi perusahaan. Dia mencari tahu tentang perusahaan dari beberapa arsip tentang perusahaan agrop dan dari opini-opini yang tertulis di media massa, juga dengan bercakap-cakap dengan Komang Wiarsa, warga asli Jelungkap yang mengembangkan pertanian organik dan tidak bergantung dari perusahaan itu. Bulan merasa sangat sedih ketika mengetahui warga desa setiap menjelang hari besar (misalnya Nyepi) harus mengantri untuk mendapatkan dua kilo sayuran yang tidak layak jual dari perusahaan.Begitu murah harga yang diberikan perusahaan pada masyarakat Jelungkap.Yang lebih menyakitkan adalah perusahaan itu dibangun di atas tanah yang dianggap keramat bagi warga.Misalnya saja punden berundak, Pura Lungkang, Pura Inggu.Gek Bulan Armani lalu datang ke perusahaan dan bertemu dengan Cok Dodi Erawan sebagai wakil dari perusahaan untuk membicarakan masalah itu.Awalnya Bulan dikira hendak meminta sumbangan, karena biasanya warga desa dating untuk meminta sumbangan.Ketika komunikasi itu berlangsung, Bulan diminta bekerja sama dengan perusahaan, tetapi dengan tegas ia menolak. Dia datang ke perusahaan untuk memperjuangkan nasib warga desa yang selama Gek Bulan Armani merasa warga desa sudah dibodohi perusahaan. Dia mencari tahu tentang perusahaan dari beberapa arsip tentang perusahaan agrop dan dari opini-opini yang tertulis di media massa, juga dengan bercakap-cakap dengan Komang Wiarsa, warga asli Jelungkap yang mengembangkan pertanian organik dan tidak bergantung dari perusahaan itu. Bulan merasa sangat sedih ketika mengetahui warga desa setiap menjelang hari besar (misalnya Nyepi) harus mengantri untuk mendapatkan dua kilo sayuran yang tidak layak jual dari perusahaan.Begitu murah harga yang diberikan perusahaan pada masyarakat Jelungkap.Yang lebih menyakitkan adalah perusahaan itu dibangun di atas tanah yang dianggap keramat bagi warga.Misalnya saja punden berundak, Pura Lungkang, Pura Inggu.Gek Bulan Armani lalu datang ke perusahaan dan bertemu dengan Cok Dodi Erawan sebagai wakil dari perusahaan untuk membicarakan masalah itu.Awalnya Bulan dikira hendak meminta sumbangan, karena biasanya warga desa dating untuk meminta sumbangan.Ketika komunikasi itu berlangsung, Bulan diminta bekerja sama dengan perusahaan, tetapi dengan tegas ia menolak. Dia datang ke perusahaan untuk memperjuangkan nasib warga desa yang selama

Pertemuan Bulan dan Dodi di perusahaan ternyata membuat Dodi terpesona terhadap Bulan, sehingga dia berusaha mendekati Bulan. Tapi di saat yang sama jalinan cinta Bulan dan Geo telah terlebih dulu terjalin. Pertemuan Geo dan Bulan yang terus menerus membuat benih-benih cinta di antara mereka tumbuh.Hingga

untuk menjalin

hubungan.Hubungan mereka terjalin tanpa mereka tahu kalau sebenarnya mereka adalah saudara kandung, kembar buncing.Warga desa pun enggan untuk memberi tahu mereka karena terikat adat.Dan sesuai adat mereka seharusnya memang saling jatuh cinta dan menikah.Tetapi sekarang pemikiran warga sudah berubah, apabila mereka dibiarkan menjalin cinta tanpa tahu yang sebenarnya bahwa mereka adalah saudara, warga merasa menjerumuskan mereka pada perkawinan sedarah.Warga desa mulai membicarakan hubungan Geo dan Bulan, hingga akhirnya sampailah ke telinga mereka.Mereka berusaha menolak dan tidak percaya terhadap berita itu.Mereka lalu meninggalkan Jelungkap untuk menyepi.Sekembalinya mereka ke Jelungkap mereka di bawa ke pertemuan dengan warga di bale banjar. Jelungkap merasa malu dengan adat mereka yang membiarkan kembar buncing menikah, dan salah satu cara untuk mengatasi rasa malu mereka adalah dengan menggagalkan pernikahan Geo dan Bulan. Di pertemuan itu Geo dan Bulan kembali diberi tahu kenyataan bahwa mereka sebenarnya adalah kembar buncing. Tetapi mereka tetap saja tidak percaya, mereka lalu dibawa ke Pura Desa, di sana Bendesa Adat kembali menyatakan bahwa mereka adalah saudara kandung dan meminta mereka menghentikan hubungan cinta mereka. Geo dan Bulan yang terlanjur saling mencintai menolak hubungan.Hubungan mereka terjalin tanpa mereka tahu kalau sebenarnya mereka adalah saudara kandung, kembar buncing.Warga desa pun enggan untuk memberi tahu mereka karena terikat adat.Dan sesuai adat mereka seharusnya memang saling jatuh cinta dan menikah.Tetapi sekarang pemikiran warga sudah berubah, apabila mereka dibiarkan menjalin cinta tanpa tahu yang sebenarnya bahwa mereka adalah saudara, warga merasa menjerumuskan mereka pada perkawinan sedarah.Warga desa mulai membicarakan hubungan Geo dan Bulan, hingga akhirnya sampailah ke telinga mereka.Mereka berusaha menolak dan tidak percaya terhadap berita itu.Mereka lalu meninggalkan Jelungkap untuk menyepi.Sekembalinya mereka ke Jelungkap mereka di bawa ke pertemuan dengan warga di bale banjar. Jelungkap merasa malu dengan adat mereka yang membiarkan kembar buncing menikah, dan salah satu cara untuk mengatasi rasa malu mereka adalah dengan menggagalkan pernikahan Geo dan Bulan. Di pertemuan itu Geo dan Bulan kembali diberi tahu kenyataan bahwa mereka sebenarnya adalah kembar buncing. Tetapi mereka tetap saja tidak percaya, mereka lalu dibawa ke Pura Desa, di sana Bendesa Adat kembali menyatakan bahwa mereka adalah saudara kandung dan meminta mereka menghentikan hubungan cinta mereka. Geo dan Bulan yang terlanjur saling mencintai menolak

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAYANAN MARKETPLACE BUSINESS TO BUSINESS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 DOMAIN EVALUATE, DIRECT AND MONITOR (EDM) DAN MONITOR, EVALUATE AND ASSESS (MEA) (Studi Kasus : CV Kabita Informatika) DESIGN INFO

0 0 8

ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAGEMENT AND OPERTIONAL INFORMATION DALAM RANCANGAN DATA CENTER DI DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN STANDAR EN 50600-3-1 DAN METODE PPDIOO LIFE-CYCLE APPROACH ANALYSIS AND DESIGN OF MANAGEMENT AND OPERTIONAL I

0 0 7

ANALISIS DAN PERANCANGAN SPACE PLANNING PADA DATA CENTER DI PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BERDASARKAN STANDAR ANSIBICSI 002 DENGAN METODE PPDIOO STUDI KASUS : DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANALYSIS AND DESIGN OF SPACE PLANNING IN DATA CENTER IN T

0 0 8

ANALISIS DAN PERANCANGAN SECURITY SYSTEM DALAM RANCANGAN BERDASARKAN STANDAR EN506002-5 DENGAN METODE PPDIOO LIFE- CYCLE APPROACH STUDI KASUS : DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANALYSIS AND DESIGN OF SECURITY SYSTEM IN DESIGN BASED ON EN506002-5 ST

0 0 8

ANALISIS DAN PERANCANGAN FASILITAS DATA CENTER BERDASARKAN SITE SELECTION STANDAR ANSIBICSI 002 DENGAN METODE PPDIOO STUDI KASUS : DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANALYSIS AND DESIGN OF DATA CENTER FACILITY BASED ON SITE SELECTION ANSIBICSI 002 ST

0 0 8

Kata kunci : malware, malware analysis, cyber crime, clustering, deteksi malware, malware signature,

0 0 10

Analisis Pengaruh Intensitas Olahraga Aerob Terhadap Peningkatan High Density Lipoprotein (Hdl) Plasma

0 0 57

Peranan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Surakarta Dalam Mengembangkan Kampung Batik Laweyan

0 0 113

Tinjauan Tentang Perjanjian Pemberian Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Pd. Bpr Bank Pasar Kabupaten Kudus

0 0 115

Analisis Faktor Keterlambatan Proyek Terhadap Pembengkakan Biaya Proyek Bangunan Gedung Di Surakarta

1 9 77