Keragaan Perdagangan Rotan dan Produk Rotan Indonesia di Pasar Domestik dan Internasional : Suatu Analisis Simulasi Kebijakan

KERAGAAN FERDAGANGAN RQTAN DAN PROOUK RUTAN
IMDONESfA DI PASAR DOMESTZK DAN IMTEREiASIOML:
SUATU ANALISIS SIMULBSI KEBUAKAN

ABSTRACT
GUNAWAN, Trade Pefkwmance of W Indonesian Rattan and Rattan PFoduCts in
Domestic and Inter?lational Mark& A Pdicy Simulation Analysis fDUDUNE DARUSMN as
chairman, BWAR td, SINAGA, BUMASOR SANIM and PRaSOWO PtlWUW100aU as
m a m h of the advisory CMnrnittee).
The W v e of the study is to anaiysta tha trade mrfwmance of Indonesian rattan and
rattan products in domestic and intema€ional markets. Problem solving a n a l p usirkg an
'system approach" exernpliw as a simulheotrs taquakns model which integrated the
i n t m n e c t d aspects, i,e. raw materials, half-finished pruducts, and finished prod&, &ready
existed in domestic and international markets, and further messad their possible rdationllink
wi€hthe imposition of several govemmnt wick6 dealing with attan trade.
Resub uf tb systm analysis disclosal that the g o w m m t poT~yto ban the export of
raw rattan and half-finished raitm hxi in fact brought about a significant
un
incmasinglenhawi the produdh of hatf-finished &€an item, Unlwhnatdy, such p o t q
concurrently had causad an -rd
situation

the damtic supply of raw rattan material
in vofum tended to i m and b m a axmssive, md Mfomthe pticta ofravv rattan in
Indumia someday woyM b e m cheaper. Mumover, tho damstic rattmak&ng chain
ffam the farm- to the inbmnt Wries would become tao Bong, Cmquently, this policy
when viewed from the welfare side of r a b fmmblbtm
# g a M as Eess
advantagwus. Inhartant with such, t h b , the policy should be batawed with more
apprapriate sellinglmarketing system, such as Mion manner in the rattan production centers
which was periodkdly implemented and possible ways to skdm the rattan-madmting chain
from tfia farmers to the factaries jiffcfustrias). In addition, such palicy impktrmentatiancould also
create other inmnwnknt impacts, among whih is the m m ? n c e of Mack markets that
smuggk raw rattan and then became saverely out of contra{.
Further, if i
k govmment Efied the porky on M n i n g #a wfmd of raw rattan and ha#finished rattan especially in the futum pried, then such coutci cause the prices of raw rattan to
be even mare expensive and further bring abut the &weam in the finished rattan pmduction.
tnhemtly, such decrease wuld also cause the &urn of rattan suppty to diminish in dwnestic
as well as international markets which tlftirnatdy later would trigger the imem in rattan prices.
This is M a u s e such price increase was atrk to cape with the decrease in supply volume.
Therefore, this policy viewed From the rnak~tingvalugs of e i t k domestic market or expoft
would turn advantageous m

ause the total marketing values otherwise increased. M m v e r ,
tba lifting of fattaneprt ban would bring about the increase in the total surplus net as well.
Yet, such Wing could conversely infit immerrse social costs an ttw significant decrease in job
opportunity espech1Iy for ones invakred in the rattan-pmessing industries.

GUNAWAN. Keragaan Perdagangan Rotan dan Produk Rotan Indodi Pasar
DMnestik dan Intemasional: Suatu Analisis Simubi Kajakan. (DUDUNG DARUSMN m a i
ketua, 00NAR M. SINAGA, BUNASOR SANlM dan PWBQ'MQPUDJOWID~O5fltqai
angguta kornisi pmbimbing),
Pemlitian ini bertujuan untuk rnengetahui kinerja perdagangan rotan dan p d u k rotan
Indonesia di paar domestik dan internaianal. Anaiisis pemcacaRan masdah dengan
pendekatan sistem berupa rnodet persamaan simultan yang mengintegrasibnk o m v M a n
Mu,bahan wtmgah jMt, dan produk jadi di p a r dorm% dm internasional wrta
hubungannya dengan pembrlakuan bebrapa kebijabn pernetintab yang M t a n deqm
tataniaga ratan.
Hasil mabis menunjukkm hhwa temyata adanya kebijakan pemerintah yaw
melarang ekspor rotan msntah clan setangah jadi @ahan baku rutan) swat M p a n dalam
meningkathn procluksi rotan jadi, &an tetapi adanya kebijakm tersebut myebaMran wlum
panwaran bahan baku rutan &lam nqwi rnenjadi maninght dan csrsderung Wrnpah yang
pada gilirannya menyebabkan harga khan baku rotan di dalam rtegeci menjadi w W i n rnumh,

apaiagi jalur pemasaran bahan baku &an dari petan1 sarnpi ke pintu paM dinilsi terfatu
panjang. Oteh karena itu adanya kebijakan ini ditinjau dari sisi kwejahbmn getanilpengumpul
rotan dinilai ktlrang mguntungkan, Untuk itu adanya k & W n hi haws diirnbatlgi dengatl
sistam penjualan yang kbih baik, sapafti sisbm Mang di senh-sentFa produksi rotan m
r
a
periodik sarta diupayakan untuk &pat memmdek jafur pemsisfan rotatl dai m
p
e
a
t
n
i
ke pintu pabrik (industrij. Selain ikt darnpak lain yaw tak kalah pentingnya adalah ddengan
adanya kabijijairan tersebut rnenyebabkan pamt galap (panyelundupan) rutm mentah ke tug
wed meniadi mgningkat dengan sangat tajam.
Selanjutnya apabila pemerintah membut fmngan ekspor rutan matltah dan ststengah
jadi @ahan M
u rotan) tenthma untuk masa yang &an datang, maka ha1 ini akm
menyebabkan harga bahan baku mtan d a m negeri menjadi wrnakin mahaf yang pada

akhirnya akan b~pengafuhpada mnuntnnya produksi rotan iadi, bma produksinya menumn
maka d u r n penawarannya juga menurun, baik di mar domestik maupun passr ekspcw yam
pada gitirannya akan meningkatkan harganya. Ul& karma wningkatan hafganya mampu
manutupi panurunan volume penawarannya, maka kebjakan ini dilihat dari nilai pmasarannya
baik pernasaran domestik rnaupun eksgar adalah mnguntungkan, Iramna total nilai
pemasarannya menjadi meningkat, apalagi dengan adanya pewbutan lamragan &ptw
tersabut, total net surplusnya juga menjadi mningkat. Sungguhpun demikian, prmbubn
larangan &spar khan baku rotan ini rnenyebakkan timbulnya biaya sosial ymg cukup besar
kmpa panurunan penyerapan tenaga iierja yang cukup signifikatl twtama tewa kerja yang
tedibat pada indutsri pgolahan rotan.

saw

KEWGAAN PERDAGANGAN ROTAN DAN PROOUK RUTAN
lNDOMESiA Dl PASAR DOMESTXK DAN INTERNASIONAL:
SUATU ANALISIS SIMUMSI KEBfJAKAM

Obh :
GUNAWAN


PROGRAM PASCASARJANA
IMSTITUT PERTANIAN BUGOR

2002

Judul Diseftasi

: KERAGAAN PERDAGANGAN ROTAN DAN PRODUK ROTAN
INDONESIA Dl PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL:
SUATU ANALISIS SlMULASl KEBIJAKAN

Nama Mahasiswa

: GUNAWAN

Nomor Pokok

: 965071

Program Studi


: ilmu Pengetahuan Kehutanan
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Pmf. Dr. Ir. Duduria Darusman, MA
Ketua

Dr. Ir. Bonar M. Sinarra. MA
Anggota

A

Dr. It. krabowo Pudiowidodo. MS
Anggota

Prof. Dr. Ir. una or Sanim MSc

Mengetahui,
2. Ketua Pmgram Studi

llmu Pengetahuan Kehutanan

prof. Dr. Ir. Ceceo Kusmana. MS

SUWT PERNYATAAN

KEWGAAN FERDAGANGAN ROTAN D M PRWUK ROTAN
INOUNESIA Dl PASAR DOMESfXK DAN INTERMASIOMAL:
SUATU ANALISIS S!lUULASl KEBWAKAN

pembimbiw, kauahi yang dengan jetas dtu~jukkanNukannya, D i i ini Mum pemah

dan itlfomasiymg digunakan talah dinyatakan s

m jelas dm dapat diperiksa kebenamnnya.

Penulis dilahirkan @a tanggaf 05 ma#& 1963 di w a n g , sebagai putera kdga dad

mpat putera-put& keluarga Bapak M.Tholrari dm Ibu Hj.W h .


Pada tahun 1375 penulis menarnatkan pd'klikan dasar di SD Madrasah IMidaiyah
Muhammadiy& Warn, Mmang; gada M u n f979 marnaWn pendidikan di SMP
Muharnrnadiyah Sbman, Yogyakarta; dan pa& hhun f 982 menarnatkan pondidikan cfi SMA
Negeri Donoham, M a n , Yogyakarta. Kemudian qada tahun 1988 penuSis menyekdkan
program wjatla k & i ~ t a m (SI) di U n M t a s &dph Mada Yogyakarta Pada tahun f 988 1989 penulis bekerja di penrsahaan HPH PT. W q a n Timber ampany di KaQrnantanTen$&
sebgai staf kgim produksi. Sdanjubya pada tahun 1989 1990 penul'i bekerja pada
permahaan HPH PT, Tmjanjung b h a Woad lndustri di Jamhi W a i Managar M n a a n
H u h . Wanjutnya pada t&un 1990 penulis m p u h Program Pascassrfma fS2) di
U n b i t a s Gadjah M a pa& program studi Ilmu Kohutanao dan luly @a tahun 1993.

-

Sdanjutnya pada M u n 19% penulis mendma b&wa dari Tim Manajem Program hktw

(TMPD)sekarang BPPS #ari Departemen Pendidikm Nasionai urthrk menempuh program
doktur di Program Pascasarjana Institut Partmian Wr, Pragrarn Studi Ifmu Pengetahuarr

KeRutanan [IPQ.

Wlai talrun 1990 hingga sekarang panuiis hkerja w a i staf m a j a r pada F&kultas

Pattanian Juntsm T e k m i brtariian fTPg Program Stucli Teknolqi Hasii Pertanian (THP)

Univmifas Andalas Padang .
Penulis menikah Mgan Laela Chummi,S,Psi pada tabun 1993 dan dikaruniai tiga

orang putem-puieri, yaitu Sarah Irhamillafi, Shdahudain A!-Ayyubi, dan Syarnila ktirna.

Puji dan spkuf penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas mkfirnat dan Ridayah-NYA
yang telah dilimpahkan kepada kita sernua sehingga penulis dapat menyekaikan disertasi ini.
Disertasi ini menyajikan hasil penelitian mengenai hornena elmnomi prdagangan

rotan dan produk rotan Indonesia yang ada di p a r damestik dm internasionat tenrtarna

kaitannya dengan be&agai kecsbiakan pmerintatr yang &lah dikeharkan dalam rangka

rnengatur tataniaga rotan yang ada di tndonesia, y&rt brupa farangan ekspor rotan mentah
dan setengah jadi. Adanya bert>agrsi Iccsbijaktan perintah tersebut perfu dikaji apak&
kebijakan tersebut bertar-bar ef8ktif sasuai s m n y a yaitu untuk mingkatkafi kinerja
industri pengdah fotan dalam m.Selaitl Itu juga ingin diketahui hmpa Maya sosial yang
hams d'ianggung deh pittak lain (petanilpengumpul rotan) dangan adanya kebijakm ternbut.

Unkrk itu admya kebijakan tersebut perlu d i i u a s i swam menyelunrh M k dari sEsi produsen
rotan mentah (petani rotan) maupun dad sisi Watn'nya, sahingga &an diketahui efektifrtas
dari pemberlakuan keijakan tersebut
Disettasi ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, arahan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesernpatan in4 penutis ingin rnengumpkan twimaksih yang
satinggi-iingginya dan ma hmat yang mendam kepada Bapak Prof. Dr. tr. Ouduq
Damsman, MA selaku Icetua kmisi pembirnbing, yang dengan penuh kearifan dan kesabaran
teiah banyak rnernbimbing dan mengatahkan p u P s dalam rangka penyusunan disrtasi ini,
Terimakasih yang setlnggi-tingginya juga kami ucapkacl kepada Bagak Dr.tr, Bonar M. Sinaga,
MA selaku angguta karnisi pernbirnbing, yang kiah saw intensif mernbimbing pe~~lis
mulai
dari pengadaan data, penyusunan model, dan penyajian hasil penditian. Terirnakasitr yang
sama juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir, Bunasar Sanim, Msc selaku anggota
kornisi pembimbing yang telah ikut membirnbing dan mengarahkan pnulis hingga sefesainya
disertasi ini. Tarirnaksih juga penulis ucapkan k q d a Bapak Dr. Ir. Pmbm Pud'midw,MS

selaku anggota kwnisi pernbirnbing yang telah banyak mernbantu penulis rnulai dad pengadam
dana penelitian sampai pada penpunan kerangka M k i r dan penarikatl kesimpulan serta atas
pernkrian dorongan dan sernmgat kepada pgnulis terhadap pmyelesaiandimrtasi ini.
Selanjutnya pmulis juga menyampaikan ritsa terimakasih yang sebesar-besamya

kepada:

1. Rektar lnstitut PertElnian Wur, Ditekbr Program Pscasarjana Institut Pertanian B q u r
kwta staf yang telah mernhkan kwmpabn kepada penulis untuk msmperdalarn ilmu

pengetahuan di Pragrarn Pascasarjana, lnstikrt Manian mar.
2. Rektor Universitas Andatas Padang,aekan faku!tas Pertmian Universitas Andaias Padang
kserta staf yang tetah mengijinkan penulis untuk Wanjutkan stud!program daktor.
3. Pimpinan prroyek Tim Manajemen Program Doirbr ("TMPD),DDirektoPat Jenderal Pendidikan
Singgi, Departaman Pendidikan dan KWayaan yttng tcatah marnberikan bantuan

besiswa pendidikacan program d o k b kewa penuiis*
4, bpada kepda dan staf Birn f%sat Statistik (BPS), stag Asmido Jakarta, staf Sadan

Pengembangan Ekspor Nasionat (SPEN) Jakarta, staf layman inform& Departamen

Pen'ndustrian dan Pdagangan, staf FA0 Jakarta, staf iMF Jakarta, staf CSlS Jakaa,

Kshutsnan Jakarta.
5. bpak Ir. Hendm Prahasto, MP dan tbu Dra, Satiasih !rawanti, MSi staf peneliti paBa bagian
sosial skonomi Puslibng Hutan Bogor yang W M y a k membgtnki penulis dalam
pngadaan data dan artikebartikel yang berkaitandengan p m m t a h a n dalarn penelitian.
6. Kdua orang tua genulis M. TMari dan Hj. Zaeoah serta mertua penulis DR.W. Mullah
Hartanto dan Hj. Umi Kukum, semua k8kak dm adik yang t&h memkrikan dorungan
moril maupun materiil, dan senantiasa meradoakan bagi kbhasifmsttedi penulis.
7. Ir, Barnbang sudrajat, MSc dan Ir. Sumaryanta, MS sabagai ternan seallgkatan dan ternan
diskusi yang tehh banyak ~ 4 a t l t panulis
u
datam mewmuskan m a l a h dan penyusunan
M a staf kqastakaan dan Mttlmentasi Depart-

modelnya,

8. Dt, Kim Yong Cheof, MP selaku teman yang tdah rnemMkan dorungan dan semangat
kepada penulis untuk sosegera mungkin myeksaikan studinya.
Ungkapan Wmakasih dan kasih saymg yang rnendalam gmutis khususkan untuk
isteri tercinta laela Cusnani, S.Psi; yang telah dmgan penuh pnwrtian dan k8tabahan hati
senantiasa memotivasi, menyemangati dan mendoakan keberhasilan wnuIis, serta dengan
penuh ikhlas dm kitsih sayang blah tebih banyak dibandingkan penulis mencurahkan
prhatiannya dabm mengasuh ketiga putera-purteri karni. Ungkapan yang sama juga penulis
curahkan kcpatfa ketia putera-puteri karni, Sarah Irhamitiah, Staalahuddin A\-Ayyubi dan
Syamila Karima yang dengan sang& tulus seialu menyernangati dan mendoakan k&rhasilan
pndidikan bapaknya,
.-e,

Atas segafa bntuk bantuan yaw telah diberikan di atas, penalis Marap semoga
Allah SW memberikan balasan yatlg setirnpal dan samaga i c i sdalu diberikan pstunjukNYA
agar dapat rneningkatkan d m mengamalkan ilmu pengetahan yaw tefah kita miliki dalam
rangka mencari "Mardbtillahn,Amin.

Akhimya penulis sad& bahwa disertasi ini mas* banyak mengandung bbagai

kelemahan dan keterbatasan,namun demikian pandis berhamp agar pikimn-pikiran yang ada
dalam disatasi ini bisa bemanfaat bag! ~ n t a cq
h Depa%mn Kehutanan dalam
mmgeridalikacan rnekmisme perdagangan rotan dan produic mtan di Indonesia dan smogs
disertasi ini juga bemanfaat bagi rnasyarakat, khususnya m k a yaw barmind mmpIajari
fenwnena akonomi perdagangw rotan.

DAFTAR IS/

.
.
...........................................................................

DAFTAR TABEL........................

xvi

...

DAFTAR GAMSAR .........................................................................................................+ X V ~ ~ I

OAFTAR 1AMPlWtd.....................................................................................................

1.

xx

PENDAMULUAN.............................................................................................................

I

1.1. Latar Wakang ............................................................................................................

1

. 1.2. Perurnusan Masatah ............................................
.
,
.. 3

..

1.S Tujuan Peneftban ....................................................................................................... 6
1.4. Ruang ljngkup dan Batasan Panelitian...................
................................................... 6
1.5. Signifikansi Paelitian.............................

.

,
.
.
8

tl . GAMBAMN UMUM PERDAGAMGANROTAN 1MDQNESIA ............................................. 9
2.1. S u m k h h a n Baku Rotan ........................................................................................ 9
2.2. Potensi Rutan Indonesia...........
................................................................................ 10

2.3. Peranan Rotan Indonesia di Pasaran Intmasioflal ...................................................
-41
2.4. Perkambangan Ekspor Rotan Jadi ke Luar Negeri ................................................... 14
18
2.5. Perkembangan impor Rotan Jadi Jepang Dad Indanaia ..................., ............
2.6. Kebijakan Perdagangan Rotan Indonesia................................................................... 20
2.7. Mkanisme Perdagangan Rotan Indwlesia ...................................... 2
3
2.8. Petmasaran dan Distribusi Rotan Indonesia ................................................. .
.
.......25
2.8.1. Pemrtsaran Ratan ...................,.. ..................................................................-25
2.8.2. Distrihsi Rotan .,.........,.......
., .,,,..,,.,,...,,........,..... A
2.8.3. Harga dan Mafgin Keuntungan di Beberapa Tingkatan Pasar.........................27
2.8.3.1. t-fargadi Tingkat PetmiTPengurnpul Rotan .....................................
27
2.8+3.2.Harga di "Tngkat Pdagang Pengumpul ...........................................28
2.8.3.3.Harga di Tingkat Pedagang M l .................................................... 28
2.9. Analisis Sub Sektor Perciagangan Rotan................................................................... 31
ill. TlNJAUAN PUSTAKA .........................,..............................................................................
34
3.1. Tejadinya Perdagangan Antar Negaw ......................................................................
34

3 -2% Distorsi Daiarit Perdagangari lnt@rn;isional................................................................
36 i
.

IV. KERAMEKA TEORITfS...................

.
.
.
.
................................................................. 3 2

4.4. Tafiapan Pmduksi dan Mterkaitan Pasar Dalarn Pdagangan Rotan Indonesia .....52

4.2, Pemintaan Rutan Mentah dan Panaman Rotan Setengah Jadi atau Rotan 3adi ..-53
56
4.3. Penawaran Ekspsr Ratan Jadi f0armg Jadi Rotan) .................................................
...ta........ta+..tata..tata....tata........ta........ta..ta.......ta....58
4.4. Permintaan i m p Rotan Jadi ......................

4.7. Dampak Kebijakan Larangan Ebpor Rotan Mtah dan Setengah Jadi
(Bahan Baku Rotan) T~rSladapWanisme Pero'agangan Rotan Dunia...................63

..;...
4.8. Analisis "lngkat Keseiahteraan................................................

L

V . KONTRUKSl MQDEL DAN PROSEDUR ANALISIS.....................................

4
.....68
5.1. Model Ekonorni Perdagangan Rotan dan P d u k Rotan tndonesia ....................
71
5 2 Fomulasi Wtodel Ope~asianal...................................................................................

5.2.1. 8bk Rotan Mantah ..........................

...............................1......................74

5.2.2 . Blok Rotan Sebngah Jadi ..........................................
. . . . ..... . .

76
5.2.3. BURotan Jadi ...............................
.
.
.
............................................... 78
5.2.3.1. Sub Blok Produksi ........................................................................... 78
5.2.3.2.Sub Bbk Penawaran Domatik .......................................................79
5.2.3.3.Sub Blak Pmintaan Domatik ....................................................... 79
5.2.3.4. SubBlok Penmaran Ekspar ....................
..
. ..
... . .
....#
5.2.3.5. sub Blak Harga D o m t i k ............................................................ +A3

............... 84
5.2.3.6.Sub 8Iok Harga Ekspor ...............................*..........
,
5.2.4. Blok Impor Rotan Jadi Jepang dari Indonesia ................................................
07
5.2.5. Blok Harga lrnpar Rotan Jadi Jepang dari lndwlesia .....................,............a
A8
5.2.6. Blok Panyerapan Tenaga Kerja dan Pungutan Rotan ...*...............
...............89

5.3. Prosedur
. Analisis ..............................
.
.
.
..
...
.
...
5.3.1. Mantifkasi Model .........................................................

91

5.3.2. €st irnasi Mode! dan Validasi Model..............................................................-92
5.3.2.1. Estirnasi Modei ..................................................... d
5.3.2.3. Val'rdasi Model ................................................................................. 93

VI . K E R A W M PENIAGANGAM ROTAN DAN PRODUK ROTAN INWESIA
Dl PASAR DUMESTtK DAN INTERFtBS#OldAL.......................
. . . ...:. .......................... #07

6.2. Kefagaan Blok Rotan FAentah (RM) ......................................................................... 107

6.3. Ksragaan BIok Rotan Sat~angahJadi (RS).............................................................

t30

6.4. Keragaan Blok Rotan Jadi ......................,.................................=........=..e...+........... 112
6.4.4. S u b W Produksi Rotan Jadi .......................,
.
...........................................112
6.4.2. Sub Blok Penawamn Domestik Rotan Jadi ............................... .,................. 1j4

6.4.3.Sub Btok kmintaan Damestik Rotm Jadi .................................................
14
6.4.4. Sub Bbk Penawaran Ekspor Rotan Jadi ....................................................... 116
6.4.5.Sub 0M Harga Mestik Roian Jadi ........................................................... 118
6.4.6.Sub 8blt Harga Ekspor Rotan Jadi ........................
.
..,,.... 4
9
6.5. Keragaan Blok i m p Wan Jadi Jepang dari Indonesia ..........................................722
6.6. Keragaan Biok Harga Impor Rotan Jadi Jepang dari Indonesia ..............................I24
6.7. Keragaan 01ok Penywapan "Tenaga Ketja dan Pungutan Ratan..........................
$26
VII . EVALUASI DAMPAK BERBAGAI ALTERNATIF KEBKlAKaN DAN
PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL TAHUN t 98'1.1997' ...........................................128
129
7.1. Evaluasi Daya Prediksi Model..................................................................................
146
7.2. Evzluasi Dam pak BeMgai Atternatif Kebijakan .......................................................

7.2.2. Pencabtan tarangan Ekspar Wan Satsngah Jadi (DRStO)

(Skenario 2) ............................................................................................

-148

7.2.3, Kombinasi Paabutan Larangan Eskpor Rotan h b h dan
Satwigah Jadi ( D W= 0 dan DRS = 0)(Skecenwio 3) ..................................
150

7,2.4, Deprasiasi Milai Tukar Rp Terhadap Dollar AS %&ar 50 %
fSkfanaFio 5)................................................................................................
q52

7,2.5. Murunan T I M Suku Bunga Pinjaman S e h r 30 96
(Skenaria 6)................................................................................................
t53
7.3. €valu& Dampak brbagai Pewkhan Faktar Eksttwna!.....................................

154

73.1. Ktanaikan EDP Indonesia setresar 10 % (Skmaiio 7)...................................
456

7.3.2, Depmiasi Nlai Tukar Yen lekadap Uullar AS Sebsar 2U %

(Skenaria 8) ................................................................................................157

7.3.3. Waikacan EDP Jepang Wesar 10 % (Skenario 9) .....................................
I58
7.4. Rmgkuman Dampak B-ai
AitemaH Kebijakan dan Perubahan Faktur
Ekstemal Tahun 1987 - 1987 .............................................................................

-459

Vlll . WMAMN KEWWN PERDAGANGAN RUTAN DAN PROINK
ROTAN fNOONESlA Dl PASAR DUMESTIK DAN IMTERNASIONAL.
TAHUN 2002-2010 ......................................................................................................
163
tX. RAMAMN DAMPAK BER5AC;AI ALTERNATlF KEBIJAKAN DAN
PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL TAHUN 2002 .
2010 ...................................
If 3
9.7 . Ramalan Dampak Mrbagai Altematif Kebijakan....................

173

9. t .2. Pencabutan Larangan Ekspor Ratan Setengah Jadi (DRS=O)
:
(Skenario 14) .............................................................A
9.4 .3. Kombinasi Stcenario 10 Dan t l(Skenario 12). ........................................

I78

9.1.4. Penghapusan IHH Rotan (Sketenario 13) ...................... .............................. 180
9. f .5. Penurunan Tingkat Suku Bunga Pinjaman (INRTIM) Sebesar 3l%
(Skenario 14) .............................,.......a
8

1

9.2. Ramalan Dampak Berbagai Peru batran Faktor Ekstemat ......................................182
9.2+1. Kenaikan GDP Indonesia Sebsar 10 % (Skensria 15) ...................,.,....
...182

2.2. Kenaikart GDP Jepang Sebesar 10 % (Skenaria 16) ...................
,
....
,
,
......185

9.2.3. bpresiasi Niiai Tukaf Yen Terhadap M l a f US %War 20 %
[Skenario f7) ................... .
....
4

9.3 Rangkumsn Dampak W q a i hiternatif Mijabn dan Penrbahan
Faktor Ekstemal Tahun 2002 .
a
1
0..................................................................

187

X . KEStMPllkAM. lMPLlKASl KEBklAKAN DAN SAWN ..................................................196

10.2. tmplikasi Kebijakart...............................
.....

.................................................... 20f

10.3.S a m Untuk Penalitian tanjutan .........................................................................
203

Potensi dan penyebran rotan di Indonesia...................

...QQ
.
QQQQQ.

.............. 10

Negara Utama Penghasit Rotan Dunia .................................................................... II
Komposisi Pangsa Perdagangan E k s p Rotan Dunia ............................................. 12

h p a s i s i NltEni -par

Sanxng Jadi Rotan Dunla Tahun is77 .
f978 ...................
..13

15
Hegara Utarna Tujuan Ekspof Rotan Jadi Indonesia ...............................................

Analisis Dampak Kebijakan Pembrlakuan Mbatasan Ekspof
Tertradap Kesejahtsraan Masyarakat di Megara Eskwrtir dan lmpwtir .................... 40
Analisis Darnpak Kebiiaiian Pernberian Subsidi Ekspor
Terhadap Kesejahteraan Masyamkat di Negara Eskportir dan lmpsrtir .................... 42
Analisis Dampak bbijakan PernberlakuanTarif lmpar TMadap
Wjahteraan Masyarakat di Negara Eskpoftir dan tmportir .................................... 45
Stnrktur M e l Penfagangan Rotan dan Praduk Rotan a-t
di Pasar Oomestik dan Internasional .................................................................

72

Hasil Estimasi Madel Keragaan BIok Rotan Mentah ................................................

lU8

Hasl Estimasi Model Keragaan BIok Rotan Setengah Jadi ..................... .,

........ 111

Hasl Estirnasi Keragaan Fenintaan Domestik Ratan Jadi ......................................445

Hasil Estimasi Keragaan Penawaran Ekspor Rotan Jadi ..................
.,,..

............. l l 6
..<

Hasil Estimasi Keragaan Warga Domestik Rotan Jadi.............................................
*.fd9

Hasil Estimasi Karmaan Harga Ekspor Rutan Jali ........................................

Has8 Estirnasi Keragaan Impar Rutan Jadi &pang dad indonsia

3

....,..............,...7,,

123

Hasil Estimasi Keragaan Harga lmpw Rotan Jadi Jepang dari indonesia.................125
Bentuk Keragaan Penyerapan Tenaga Kerja dan Pungutan Rotan .,,..,..,,.,,.,.,,,.,a..+.127

Evaluasi Daya Prediksi Model Untuk Pwi& Tahun 1987 - -997.,
I ......................... .I28
Dampak Berbagai Alternatif Kebijakan Tehadap b b r a p a Vatiaki
Endogen Twpillh Tahun 1987 - t 997,,. ............................................................
146

Perubahan Nilai Kesejahtetaandan NiM Pemasaran Pada Berbgai Alternafif
Kebijakan dan Perubahan Faktor Eksternal Tahw 1987 - 4 99'1.....................,........ t 60

bmaian Keragam hrdsgangan Ratandan Pmd& Rotan Indonesia di Pasar
Domtik dan Intarnasianal Tahun M02 2010..................,
2 ...........ti.,.
4

-

Ramaian Dampak Wagai Altematif Wjakan Terhadap Baberapa
Vafiakl Endogen Terpilih Tatrun 2#2 2010,......,.......,..

-

a,.,,.,..,..,.

..................,. 174

Ramdan Dampak Pwubahan Faktw Ekstemal Tehadap Keragaan
Perdagangan Rotan Jadi Tahun 2002 - 2010......................... ..,............................,? 83

Penrbahan NiIai Kesejahtaraan dan Nilai Pemasamn Pada krbagai Altematif
Kebijakan dan Pewkhan Faktur Ekstemal Tatrun BO2 - 2010 ...........................4 89

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Nomor

.

Perkembangan Ekspor Tikar m a n ..............................................
I . . .

6

2.

PeFkembanganEksporhmpitRobn ....................................................................16

3.

Perkernbangan Ekspor Kursi Rotan................................................

4.

Perkambangan Ekspor Meube1 Ratan ...................

..............
.
.
.
.

..........t.+l?

4

Petkernbangan Ekspor Kafanjang Ratan ............................................................... 48
K m g k a Pernikiran dan Mekanism Pdagangan Ratan di Indon~ia................24

Margin Keuntuogan "TataniagaRatan di Mimantan Xmur dan
Ualirnantan Selatart ...............................................................

.
Hubungan Subsektur Sistarn ProduksiiKonsurnsi Rutan di
Wimtan Timur dan Kalirnantan Selatan ................................................................ 32
Proses Terjadinya Perdagangan Antara Dua Piegxa ............................................34

Darnpak Pembrlakuan Pajak Ekspr ....................................................................
37
Darnpak Pembatasan Ekspor ............................................................................... ,39

Dampak PemMan Subsidi Eskpr ......................................................................41

Tahapan Pduksi dan Ketekaitan Pasar Pada Perdagangan
Ratan Indonesia .......................................

+

Dampak kbijakan Larangan Ekspor Bahan Baku Rotan
Terhadap Mekanisme Perdagangan Rotan Dunia ................................................,64
Surfdus Produsen dan Surplus Konsurnen Pada Keseirnbnagna Pasar..............-66
Diagram Katwkaitan Variabl Daiam Model Ekonarni Perdagangan Rotan
dan Produk Rotan Indonesia ..................................... ....................................69

.
.

Nilai Aktual dan Prediksi Kerag aan Blok Rotan Mentah.......................................
134
Nilai Aktuai dan Prediksi Keragaan Blok Rotan Setengah Jadi .........................

135

-"

Nilai Aktual dan Prediksi @ragaan BIok Tikar Rotan......................................-.....
'I36

Nilai Aktual dan Prediksi Keragaan Bbk Lampit Ratan ................................,,,.

137

Nilai Aktuat dan Prediksi K q a a n Blok Kursi Rotan............................................I38
Miiai Aktuat dan Pmdiksi Keragaan 8tolc Mabel Rotan ........................................t39

Nilai AktuaI dan Prediksi K ~ r a aan
g Blak Gtanjang Rotan ........,,...,......................140
Niiai AMual dan Prediksi Impor dan Hafga lmpor Tikar Rotan
Jepang dari Indonesia ..........................................
.........................................141

.
.

Nil& Aktual &n Prediksi lmpar dan Harga Impor Lampit Ratan
Jepang dad Indonesia .....................................................................................

4 42

NUai Aktual dan Pmdiksi f m p dan Harga impor Kursi Rotan
. . ...................
. ..
.
..
.
.... , .,. .,
Jepang dari Indonesia

. 143

Nifai Aktual dan PMiksi I m p dan Warga Impor Meubet Rotan
Jepang dad Indonesia .......................................................................................... I#

Nilai Aktual dan Prediksi impor dan Harga lmpar Ksfanjang Rotan
Jepang dad Indonesia .........................................................................................145

I.

Masil Estirnasi Parameter dan Niiai Elastisitas Yang Ditulis Secara

L0ngkap .............................................................................................................
-210

2,

Hasil Uji Validas!: Model Perdagangan Rutan dan Produk Rotan
indonesia di Pasar Domastik, Pasar Ekspor dan Pasar Japmg......................... ,218

3,

P m t a s a PenrMhan Hilai Van'abel Endogan Pada &bgai Altomatif
Kebijakan dan Perubahan Faktur Eksternal Tahw 1987-1 997 ......................A22

4.

Hasil Ramalan Keragaan Perdagangan Ratan dan Produk Rotan
Indonesia di Pasar Domestik, dan Intemasianal Tahun 2002 2010......,.......,.,.228

5.

Persentase Perubahan Nitai VariaM Endogen Pada Behagai Alternatif
Kebijakan dan ?emkhan Faktor Eksternal Tahun 2002 - 2010 ......................... 233

6,

Data Yang Digunakan Untuk Mangestirnasi fammter W l . ,.................... ,.,,.239

-

Marah perturnbuhan ekonomi Indonesia rnenunjukkan bahwa peran minyak dan gas
twmi (migas) tidak dapat diandalkan lagi sebgai satu-satunya sumbr terbsar panen'maan
pemefintah. Pada tahun 1974, harga migas mencapi tingkat tartinggi dan pada saat itu

penerirnaan pemerintah dari sektor migas m p a k a n yang tebsar, Walipun damikian,
h d i s i ini tidak dapat dipertahankan datam wakhr fama, karma pads tahun 1381 terjadi

penurunan harga migas yang cukup tajarn sehingga pendapatan pamarintah mangalami

penurunan, yang brakibat pada menurunnya perturnbuhan akanami nctsionat (Tambunan,
4991). Oalam rangka rnensubtitusi panwimaan pmerintah dad migas yang mengalami
penurunan, maka pemerintah mencari $umber bru permimaan devisa rndatui 'pengembangan
ekspor komoditi nun migas yang krnilai tinggi. Pangembangan akspor komoditi non migas
diutamakan pada komaditi : (1) rnernpunyai kemarnpuan b s a i n g di pasar dunia, (2) dapat

meningkatkan nilai b m k h , (3) dapat mycsrag tenaga ke@ayang miatif banyak, (4) dapat

mwingkatkan pandapatan petani, dan (5) tidak rnenirnbulkankentsakan lngkungan.
Bedasarkan pada bebrapa kiteria di atas, maka rutan merupakan salah satu kwndiii
altematif yang dapat memenuhi kriteria di atas. Rotan rnerupakan salah §a&! Iromditi tltarna
hasil hutan non kayu yang paling penting dan potensial serta merupakan salah satu pefighasil

devisa negam

Hal ini dirnungkinkan, mefigingat potansi rotan Indonesia cukup besar

dibandingkan negara-negara lainnya, sehingga rnerupakan suatu kekuatan terseridid.
Kemarnpuan produksi Fotan t e b s a r di cfunia secara brtu~t-tumtadalah Indonesia (75,s%);

clisusul Malaysia (8,s %); Thailand (75%) ; Philipha (6,6 %) dan lainnya (1,9 %) (Capricorn,
1988 rfatarn Fariyanti: 1995).

Dalam perdagangan rotan dunia, Indonesia mmpurtyai pasisi dominan ditihat dari segi
volume prnasaran. Indonesia pernrnh mendminasi 80 - 90 % supM rPtan WanK o n m i

rotan dunia &aiu meningkat wiring dangan pningkatan harga yang cukup tajam akibat
kurangnya strplai, W g a n demikian adanya kakurangan suplai dunis ini memberikan prospek

yang cukup mmh di mass mendatang.
Menurut Silitonga (1985) dalam pengusahaan rotan Indonesia, terdapat sendi-sendi

kekuatan maupun kolernahan. %ndi kkuatan yaw mnguntungkan d a k h pasisi yang

durninan untuk menghasilkan khan b&u dztn tenaga kerja yam mumh, sedangkan sendi
kdmahannya adalah rialam kaitaonya dengan masalah kketrampnan bknis dari tenaga

penghasil, khmahan dalam struktur perniagaan, kurangnp mguasaan atas $elera
konsumen dan @ah daatam perwingan dongan w
ta pangeicspor barang jadi,

Main yang tdah disebutkan di atas, Wahnya posisi Indonesia datarn persaingan
ekspor barang jadi mtan Iuga disababkan karma kurangnya pengetahuan (penguasaan) datam

ha! menentukan fairtar-faktar yaw paling dominan mempengaruhi mekanisme ekspor bamg
jadi rotan tersebut.
Wentasi utama industri pengolah rotan dornestik adalab pasar ekspor, karena datam
ha1 pasar ekspor ini Indonesia rnempunyai daya kornpamtif yang cukup tinggi, temtama dalam
ha1 ketersdiaan k h a n baku, upah dan jurnlah tenaga kerja. Narnun damikian, apabiia kita

tidak bisa mernberiican pelayanan yang baik kepada para konsumen (pengimparj, maka daya

tawar kita di pasaran internasional juga akan lernah, untuk itu sebra dan kandisi perekonmian
di negara pengimpor hams diperhitungkan dalarn rangka meningkatkan kinetja perdagangan

mtan jadi di pasar fnternasional. Sebagian b a r &spar rutan jadi Indonesia ke luar negeri
mulai dari yang tebsar secara berturut-turut ditujukan ke oagara: Jepang, Amerika Serikat,

Korea Seiatsn, Kcngkong, I&ga=-negara Empa, ktlslralia,dsn sisanya k~ nagara !ah.

Sernentara itu adanya kebijakan prnerintah berupa tata niaga (larangan) &spor bahan
baku rotan yang dirnakscsudkan untuk meningkatkan nilai tarnbah juga pedu dikaji letdh

mendaiam, karena apabiiila indutsri pengolah rotan dumestik M u m siap rnenganfisipasinya atau

kebijakan tersebut tanpa diimbangi oleh adanya kebijakan yang brsifat insentif dalam rangka
merangsang tumbuh dan berkernbangnyaindustri pengalah rotan damestik, maka produksi atau

penawaran rotan mantah domestik menjadi melimpah dan tidak setanding dengan kapasitas

industrinya, akibatnya brga domtik

fhafga .petan!) rotan

mentah menjadi jatuh di bawah

harga normal. Daiarn kondisi dmikian, maka nasib para petani (pengumpul) rutan yang akm
menjadi pihak yang paling dikorbankan. Oampak lain dengan adanya ketriiakan tersebut di atas

adalah akan merangsang terjadinya akspor geiag jpenyelundugan &par) rotan mentah. Hal ini

dapat terjadi karma adanya pebdasn harga yaw cukup tajam antam haga di p a r damestik
dengan harga di pasaran &por, Selain ihr bebrapa penelitian yang tdah lalu bglum ada yang
mengintegrasikan: antara bahan baku, bahan setengah jadi dan Wuk jadD dalam mekanisrne
pedagangan rfi pasar domestik dan Internasional, tenrtama kaitannya dangan brbagai

kebijakan pemerintah dalam tataniaga rutan.

8erdasarkan aiasan-alasan tersebut di atas, maka adanya penslitian yang m b a h a s
mengenai: 'Perdagangan Ratan dan Pfoduk Rotan Indonesia di Pasar Doemstik dan

secara terintegrasi perlu dibkukan,

Dalam rangka untuk meningkatkan penerimaan devisa wgara dad sektur non migas
tenltarna dari sektur kehutanan, pemdntah (Departemen Kehutanan) mampriaritaskan
peningkatan devisanya dari sektar hasil hutan non kayu (rotan), karena potensinya sangat tinggi
dan aman secara lingkungan, Warn kaitan ini pngusaha rotan dibebani krgas oleh pemerintah

tinttik msningkatkan perren'maai~dovisanya, akan teizpi data8 peieagangan mtan tenrtama $'

rotan jadi, para pengusaha masih mempunyai barbqai Itelernatran daiam pernasaran
skspomya: h i k sisternnya, stnrkturnya, arganisasi, rnaupun

pengalaman ekspalirnya

(Yudodihto, 1986).

Bebitan dengan masalah ternbut di atas, pmerintah pada tahun t386 blah

Mnbri Perdagangan No. 274EKpIXI1886 dengan mated utamanya h p a farangan ekspor

k h a n baku ratan. Dalam kebijakan tersekt ditetapkan bahwa larangan ekspor mtan mentah

beiaku mulai tangal 8 Oktober 1986,dan larangan ekspor mtan setengah jadi rnulai 1 Januari

industri pengalah rotan datam nqefi sekaligus msningkatkan kiwa ekspomya, ha1 ini terbukti

dewan adanya kebijakn tembut kiwja ekspor rotan jadi menjadi semakin meningkat, yaitu
tejadi tanjakan voluma e k s p pada tahun 1986 (1.2) kati dan I987 (1.6 kati) dibandingkan

dengan tahun sebelurnnya. Lonjakan volume ekspor tahun 1987 tersebut Wagian M a r (90.62
%) masih benipa barang satengah jadi (rotan ~ t e o g a hjadi), Hal in! menunjukkan bahwa

konsumen ratan satengah jadi , seperti: Jepang, China, Hungkong, Taiwan, dan Singapurn
sangat menggantungkan bahan baku industri pengdahan mtannya dad

Inciomia. Metihat

perminfaan akan rotan setengah jadi yang cukup bsar pada tatrun 1987, diuga ada

kmndmngan importif untuk menimbun bahan b k u , maka pemerintah Indonesia

mampercepat dibrtakukannya lamngan ekspor rotan setengah jadi mulai 1 Jul 1988. Dangan
dibeffakukannya larangan ekspor #tan satwrgah jadi tersabut, diharapkan indonasia rnampu
mengisi pangsa pasar barang jadi

rutan yang kernungkinan tbesar dikosangkan oleh negara-

Di sisi lain, dengan adanya larangan ekspor khan baku mrotan ternbut akan sernakin
merangsang tetjadinya ekspor gelap

rotan mentah ka Iuar negeri, sebagai akibat perbdaan

harga yang cukup tajam antara Rarga di pasar Bommtik dengan Rarga di pasar ekspar.Adanya

ckspor gslap bahai! baku rotan in! akan ms~jadi masslah yang ct?kup serius dan aka9

,,

mengganggu kinej a industri pengolaban rotan &lam nageti, untuk itu adanya pernasalahan ini

hams mtanjadi perhatian.
%lain dipengamhi oieh adanya brbagai variabl kebijakan tarsebt, kiwa industri

pengolah mtan dalam negefi juga dipengaruhi doh adanya vaFiabeI ekonomi dalarn negari,

seperti: pendapatan ~Fkapita,tingkat suku bunga pinjaman, nilai tukar rupiah terhdap dollar
Amerika, dan puungutan 1HH ratan.

Pemasaran rotan lndonesia tidak kurang dari 70 YQ diamhkan kepada pasar ekspor.

Wra kmlunrhan ekspar produk rotan Indanaia pads Made Wkhir ini mengalami

kegoncangan, sehingga perfu dicari terobosan-ternban barn. Faktor-fakbr yang
menyebbkan kegancangan pasar rotsn tersebut antara bin Icarcsna pula dm sifat pamintam
pasar luar negeri, khususnya tertradap perkernbangan teknologi, adanya bamnghrang sintatis
sebagai substitusi, adanya perubakn selera kansum, datl adanya nogara pesaing tndonesia

dalarn &spar k m g jadi rotan sewhi: China, Philipina, Singapura, dan lain-lain. Volume
e k s p beberapa negara passing Indonesia tersebut sebenamya mas& di h a h tndoensia,

akan telapi dari segi artistik serta kernarnpuannya memernunhi s e w konsurnen betserapa

nagam pesaing tersebut lebih unggul.

Di sisi lain, perkembangan ekspor akan produk rotan ke negara lain sangat dipengaruhi
olah situasi den kondisi perekomian warn importic Variabel-vafiabel e k o m i negara
importir, seperti:

pendapatan parkapita, nilai tukar mata uang setempat, dan adanya

pemkrfakuan tarif impr di negara tsrsebut k m u a n y a memegang peranan penting dalam
rnenggaimhkan kinarja ekspar Indonesia.
O M karena itu adanya prubatmn kebijakan yang mengarah pada mekanisms pasar

yang lebih tarbuka merupakan jawaban yang tepat untuk dapat Iebih menggairahkan iilwrja
incfustri pzngolahan robn dalam negeri dalam rangka mengantisipasi perminfaan barang jadi

rotan di pasaran internasionat.

Salah satu tangkah untuk memahami dan mengantisipasi situasi perdagangan akan

praduk ratan (rotan jadi), baik dl pasar domastik rnaupun di pasar intarnasiand dilakukaxl
rnelalui pernataan dan analisis terhadap variabl-variahl ekonomi maupun van'abet kebijijakan
yang diduga berpengaruh ierhadap perdagangan ratan dan produk mtan trtdonesia, rnelalui

pendekatan model ebnometrika.
1.3. Tujuan FmdttSan
'

Secara umum tujuan pentalitian ini adalah ulltuk mem-

garnbaran rnengmai

prdagangan Fotan dan pmduk rotan Indonesia di pas8 domestik dan intemasional. Secara

khusus tryuan penditian ini adalah :
1. Membngun madal ekanometrika pdagangm rotan &n produk rotatl Indonesia yang
beAaitan dengan perilaku pasar doma€%dan intmasional.
2.

Menganalisis faktor-faktor yang berpengamh temadap kinsja perdagangan rotan dan
pmduk rotan Indonesia di pasar domestik dan Internasional yang meliputi: aspek produksi,
pawaran, parmintaan dan harga; baik untuk mtan mentah, rutan setengah jadi maupun

mtan barang jradi,
3.

Wnganalisis darnpak berbagai perubahan kebijjakan domestik maupun penrbahan fakior

ekstemal (non kebijaicanj thadap kine@ prdagangan rotan dan produk rotan Indonesia.
4,

Meramatakan darnpak beFbagai pembahan kebijakan domestik maupun pewkhan faktur

&sternal (non kebijakan) terhadap kinerja perdagangan rotan dan produk rotan Indonesia

pada masa yang akan datang (tahun 2002 - 2010).
4.4. b a n g Lin~kupdan Batasan Pertdidan
Pmelitian ini diamhkan pada perdagangan rotan, Mik rotan rnentah, mtan setengah jadi,
maupun rotan jadi di pasat damastik dan internasional dengan bebrapa keterbatasan sebagai

berikut:
1. Sekatipun sentra produicsi rutan Indonesia, baik rotan rnentah, mtan setengah jdi maupun