Desain Fasilitas Duduk S.

a. Desain Fasilitas Duduk S.

Salah satu fasilitas duduk adalah kursi. Fungsinya untuk diduduki. Posisi duduk sangat dipengaruhi oleh struktur anatomi manusia.

Adanya gravitasi menyebabkan tubuh manusia memiliki berat. Pada saat duduk, tulang duduk menyangga keseluruhan anggota tubuh bagian atas melalui poros tulang belakang. Tulang duduk bersentuhan langsung dengan alas duduk. Hal itu mengakibatkan daerah di sekitar organ duduk mengalami pembebanan kerja secara statik. Pada posisi duduk yang tetap atau diam dalam rentang waktu yang cukup lama mengakibatkan terjadinva tekanan pada sekitar pembuluh darah akibat berat tubuh bagian atas . Pada situasi ini, otot akan merasa lelah. Itulah sebabnya banyak kita jumpai banyak pemakai kursi melakukan aktivitas bergerak sebagai selingan pada saat

posisi duduk ini memang dianjurkan supaya

duduk. Perubahan

tidak mengalami penyempitan dan memberi kesempatan darah mengalir dengan lancar. Dengan

pembuluh darah

peredaran darah berarti pula memperlancar distribusi oksigen dan nutrisi sehingga resiko penimbunan asam laktat yang mengakibatkan rasa lelah dapat dikurangi. Bentuk kursi sangat dipengaruhi oleh anatorni tubuh dan kebutuhan akan komponenkomponen penyangga organ tubuh. Ini bertujuan agar beban tubuh dapat terdistribusi secara merata ke bidang sandaran dan alas duduk. Kursi yang ergonomis mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja manusia. Berbeda dengan posisi berdiri. seluruh beban anggota tubuh akan terbeban pada tulang tungkai. Pada scat berdiri.

lancarnya lancarnya

Gambar Bemtuk Posisi Anatomi

Kurva tulang belakang membentuk lengkungan ke arah dalam pada saat berdiri. Lengkungan tersebut menjadi berkurang pada saat duduk dengan posisi tegak. Pada kenyataannnya, duduk dengan tenggang waktu lama mengakibatkan kelelahan yang berakibat tulang belakang melengkung ke arah luar.Sumber data : Pheasant, I996.

EJ I42 Waves Sebuah fasilitas duduk yang didesain khusus agar dapat menopang seluruh badan mulai dari kepala hingga kaki. Produk ini didesain oleh Anne-Mette dan Morten Ernst untuk Erik Jorgensen Mobelfabrik A/S tahun I995.

Hal di atas berbeda dengan posisi terlentang. Pada posisi tersebut, tubuh berada pada posisi relatif horisontal. Darah akan mengalir dengan lancar dan anggota tubuh tidak lagi berada dalam satu garis berat vertikal. Tubuh sepenuhnya disangga oleh alas tidur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada tubuh relatif tidak lagi terjadi pembebanan kerja yang besar pada posisi istirahat tersebut Perbedaan yang cukup besar adalah apabila kita berada di ruang tanpa bobot (zero g). Para astronot melakukan istirahat cukup dengan tubuh yang melayang di udara. Aliran darah cukup mengalir hanya dengan mengandalkan tekanan yang dilakukan oleh jantung. Tiadanya gravitasi menyebabkan tingkat kelelahan relatif rendah karena tubuh tidak mengadakan reaksi terhadap gaya tarik bumi. Tubuh secara otomatis membentuk konfigurasi bentuk yang alami pada saat tidak terjadi kontraksi otot (relaks/lemas). Jika kita perhatikan, konfigurasi alami yang terjadi mempunyai kesamaan bentuk dengan posisi duduk yang diperkenalkan oleh Kursi. Pinggul dan papa akan membuka membentuk sudut yang lebar lebih besar dari 90°. Seseorang akan sangat lelah jika harus menahan lengannya secara horisontal terus-menerus. Akan tetapi, pada kondisi tanpa bobot, dia tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menahan lengannya secara horisontal. Di sini, lengai akan "melayang" karena tidak ada perasaan berat. Namun demikian, lamanya Hal di atas berbeda dengan posisi terlentang. Pada posisi tersebut, tubuh berada pada posisi relatif horisontal. Darah akan mengalir dengan lancar dan anggota tubuh tidak lagi berada dalam satu garis berat vertikal. Tubuh sepenuhnya disangga oleh alas tidur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada tubuh relatif tidak lagi terjadi pembebanan kerja yang besar pada posisi istirahat tersebut Perbedaan yang cukup besar adalah apabila kita berada di ruang tanpa bobot (zero g). Para astronot melakukan istirahat cukup dengan tubuh yang melayang di udara. Aliran darah cukup mengalir hanya dengan mengandalkan tekanan yang dilakukan oleh jantung. Tiadanya gravitasi menyebabkan tingkat kelelahan relatif rendah karena tubuh tidak mengadakan reaksi terhadap gaya tarik bumi. Tubuh secara otomatis membentuk konfigurasi bentuk yang alami pada saat tidak terjadi kontraksi otot (relaks/lemas). Jika kita perhatikan, konfigurasi alami yang terjadi mempunyai kesamaan bentuk dengan posisi duduk yang diperkenalkan oleh Kursi. Pinggul dan papa akan membuka membentuk sudut yang lebar lebih besar dari 90°. Seseorang akan sangat lelah jika harus menahan lengannya secara horisontal terus-menerus. Akan tetapi, pada kondisi tanpa bobot, dia tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menahan lengannya secara horisontal. Di sini, lengai akan "melayang" karena tidak ada perasaan berat. Namun demikian, lamanya

bekerja dapat ditingkatkan dan daya tahan menj adi lebih lama. Adakalanya sikap duduk ' yang salah dapat menyebabkan masalah pada organ tubuh bagian belakang terutama daerah sekitar punggung. Tulang belakang melakukan penekanan ke bawah sehingga terjadi ketegangan otot dan kekakuan pada daerah sekitar belakang pinggang. Dari penelitian yang pernah dilakukan didapat suatu kesimpulan bahwa posisi duduk yang terlalu tegak mengakibatkan peningkatan tekanan dan kontraksi otot sebesar 40% , bahkan pada saat menulis dan merebahkan kepala di atas meja kerja tekanan tersebut naik 90% .