. Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Tembaga (Cu) Dalam Air Dan Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Muara Angke, Teluk Jakarta

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN
TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN KERANG HIJAU (Perna
viridis) DI MUARA ANGKE, TELUK JAKARTA

ENDANG GINONG PRATIDINA

ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Air dan Kerang
Hijau (Perna viridis) di Muara Angke, Teluk Jakarta adalah benar karya saya
dengan arahan dari Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015

Endang Ginong Pratidina
NIM C54090022

ABSTRAK
ENDANG GINONG PRATIDINA. Analisis Kandungan Logam Berat Timbal
(Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Air dan Kerang Hijau (Perna viridis) di Muara
Angke, Teluk Jakarta. Dibimbing oleh TRI PRARTONO.
Teluk Jakarta telah tercemar logam berat dan dimanfaatkan sebagai tempat
budidaya kerang hijau. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi terkini Pb
dan Cu dalam air dan kerang hijau di Teluk Jakarta terhadap beberapa penelitian
sebelumnya. Pengambilan sampel air dan kerang hijau dilakukan tanggal 22 Mei
2014 di satu lokasi perairan Muara Angke dan analisis logam berat menggunakan
Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Kandungan logam berat Pb di perairan
Teluk Jakarta saat ini adalah 0.012 ppm sedangkan Cu sebesar 0.005 ppm.

Kandungan Pb dalam kerang hijau berkisar antara 6.620-11.593 mg/kg sedangkan
Cu berkisar antara 8.714-12.206 mg/kg. Hasil analisis menunjukkan variasi
konsentrasi Pb dan Cu pada setiap kelas ukuran kerang hijau, serta tidak ada
korelasi yang erat antara ukuran cangkang dengan kandungan logam berat yang
terserap dalam jaringan tubuh kerang hijau. Berat total logam Pb dan Cu yang
diakumulasi oleh kerang hijau mengacu data hasil tangkapan di Teluk Jakarta
tahun 2000-2014 diperkirakan mencapai 2,433.41 kg dan 2,194.59 kg. Hal ini
mengindikasikan bahwa pencemaran logam berat dari daratan masih terjadi
hingga saat ini.
Kata kunci: Cu, Pb, kerang hijau, pencemaran, Teluk Jakarta

ABSTRACT
ENDANG GINONG PRATIDINA. Analysis of Heavy Metal Content of Lead
(Pb) and Copper (Cu) in water and Green Mussels (Perna viridis) at Muara
Angke, Jakarta Bay. Under direction of TRI PRARTONO.
Jakarta Bay has been polluted by heavy metals and is used for green mussel
cultivation. This study aimed to analyze current condition of Pb and Cu in
seawater and green mussels from Jakarta Bay, and compare them to previous
studies. Seawater and green mussels sample were collected on 22 May 2014 at
single site in Muara Angke, and analyzed by Atomic Absorption

Spectrophotometry (AAS). Current condition of Pb in seawater of Jakarta Bay
was 0.012 ppm while that of Cu was 0.005 ppm. Concentrations of Pb in green
mussels were 6.620-11.593 mg/kg, while that of Cu were 8.714-12.206 mg/kg.
Varying concentration of Pb and Cu were measured from each green mussel and
no significant correlation between the shell size of green mussel and heavy metal
content within were absorbed. Total weight of Pb and Cu, according to green
mussels harvest data from 2000-2014 was estimated at 2,433.41 kg and reached
2,194.59 kg Cu. This study indicates that heavy metals pollution from the
mainland still continues until present.
Keywords: Cu, Pb, green mussel, pollution, Jakarta Bay

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN
TEMBAGA (Cu) DALAM AIR DAN KERANG HIJAU (Perna
viridis) DI MUARA ANGKE, TELUK JAKARTA

ENDANG GINONG PRATIDINA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan

pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah berjudul “Analisis Kandungan Logam Berat Timbal
(Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Air dan Kerang Hijau (Perna viridis) di Muara
Angke, Teluk Jakarta” berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Tri Prartono MSc selaku
pembimbing, Ibu Yunesfi Sofyan SPi selaku pembimbing lapang, dan Bapak Dr Ir
Sigit Hariyadi MSc selaku dosen penguji. Terima kasih penulis sampaikan kepada
Yuriska Andiri, Annisya Rosdiana, dan Ness Kaptarina yang telah banyak
membantu penulis pada penelitian sebelumnya, Adhimas Agung, Anma Hari
Kusuma, Lucia Pamungkasih, Rahmad, Muhammad Idris, Isnaini Prihatiningsih,
Muqtasidun Saifullah, Anna Farida, Alfin Khairi, Ikhsanul Khairi, Sayid Geubry

Al-Farisi, M Faisi Ikhwali, Azwinur, Ferdy Gustian, Khasanah Dwi Astuti, Titan
Budi Setyawan, Ismatullah Jay, dan seluruh pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian ini. Terima kasih pula kepada Rahmah Utami yang tidak
henti-hentinya memberikan bantuan, semangat dan dukungan kepada penulis.
Ungkapan terima kasih tak terhingga juga penulis sampaikan kepada papa, mama,
serta adik-adik atas segala kesabaran, doa, dukungan, dan kasih sayangnya
sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan di IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk lingkungan dan ilmu
pengetahuan.

Bogor, April 2015

Endang Ginong Pratidina

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

x


DAFTAR LAMPIRAN

x

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

2

Tujuan

2

METODE

2


Waktu dan Tempat

2

Alat dan Bahan

2

Pengambilan Contoh Kerang Hijau dan Air Laut

3

Analisis Laboratorium

3

Analisis Data

5


HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Air

6

Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) dalam Kerang Hijau

7

Korelasi Ukuran Cangkang dengan Kandungan Timbal (Pb) dan
Tembaga (Cu) dalam Kerang Hijau

10

Pendugaan Berat Pb dan (Cu) dalam Kerang Hijau di Teluk Jakarta

13


KESIMPULAN

15

DAFTAR PUSTAKA

15

LAMPIRAN

18

RIWAYAT HIDUP

20

DAFTAR GAMBAR
1 Peta lokasi penelitian dan pengambilan sampel air laut dan kerang hijau
di Muara Angke, Teluk Jakarta

2 Konsentrasi logam Pb dan Cu terlarut dalam contoh air laut (ppm) di
Muara Angke, Teluk Jakarta
3 Konsentrasi logam Pb terlarut dalam kerang hijau (mg/kg) di Muara
Angke, Teluk Jakarta
4 Konsentrasi logam Cu terlarut dalam kerang hijau (mg/kg) di Muara
Angke, Teluk Jakarta
5 Grafik korelasi antara konsentrasi logam berat Pb (mg/kg) dan ukuran
kerang hijau (cm)
6 Grafik korelasi antara konsentrasi logam berat Cu (mg/kg) dan ukuran
kerang hijau (cm)
7 Tingkat akumulasi logam Pb (mg) pada kerang hijau dari berbagai
selang ukuran cangkang (cm)
8 Tingkat akumulasi logam Cu (mg) pada kerang hijau dari berbagai
selang ukuran cangkang (cm)
9 Produksi kerang hijau di Teluk Jakarta pada kurun waktu tahun 20002014
10 Pendugaan berat total rata-rata logam Pb dan Cu dalam kerang hijau
hasil tangkapan pada kurun waktu 2000-2014

3
6

8
9
10
11
12
12
14
15

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Kandungan logam berat Pb dan Cu pada air laut (ppm)
Kandungan logam berat Pb pada kerang hijau (mg/kg)
Kandungan logam berat Cu pada kerang hijau (mg/kg)
Dokumentasi kegiatan penelitian

18
18
18
19

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teluk Jakarta telah mengalami pencemaran logam berat akibat masukan dari
berbagai aktivitas pemukiman, industri, dan pelabuhan di sekitarnya melalui aliran
sungai (Sachoemar dan Wahjono 2007; Ratnawati dan Sunarko 2008). Timbal
(Pb) dan tembaga (Cu) merupakan logam yang bersifat racun yang terdeteksi di
perairan tersebut (Tresnasari 2001, Akbar 2002). Tembaga adalah logam yang
banyak dihasilkan dalam industri cat, tekstil, penyepuhan logam dan dipakai
dalam pembuatan pestisida (Primaharinastiti et al. 2004). Tembaga biasa
digunakan dalam industri bahan bakar, baterai, kabel, dan industri kimia yang
menggunakan bahan pewarna (Sudarmaji et al. 2006). Jika logam berat
terakumulasi dalam tubuh organisme dengan jumlah yang tinggi dan dikonsumsi
oleh manusia, maka akan menimbulkan gejala keracunan seperti gangguan fungsi
ginjal (Widaningrum et al. 2007) dan sistem syaraf (Sudarmaji et al. 2006).
Muara Angke merupakan salah satu tempat berlangsungnya aktivitas
budidaya kerang hijau (Perna viridis). Pada tahun 2000, jumlah produksi kerang
hijau di Teluk Jakarta mencapai 118,920 ton, tahun 2001 sebanyak 125,660 ton,
dan tahun 2004 sebanyak 122,000 ton (Hartanto 2007). Berbagai penelitian
menjelaskan bahwa kerang hijau mampu mengakumulasi logam berat terlarut
dalam air laut (Akbar 2002; Suryanto 2002; Ratnawati dan Sunarko 2008; Jalius
et al. 2008; Winarno 2009; Sitorus 2011; Cordova et al. 2011), sehingga
dibutuhkan studi terbaru mengenai kondisi kerang hijau di perairan Teluk Jakarta.
Penelitian mengenai logam berat di perairan Teluk Jakarta telah dilakukan
sejak tahun 1979 oleh Yatim et al. (1979) dan dilaporkan bahwa terjadi
peningkatan kandungan logam berat baik dalam air, sedimen, dan biota hingga
saat ini. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsentrasi logam
Pb dan Cu di air bervariasi antara