TA : Rancan Bangun Aplikasi Penjadwalan Teknisi Pada PT Orela Shipyard Surabaya.

(1)

RANCAN BANGUN APLIKASI PENJADWALAN TEKNISI PADA PT ORELA SHIPYARD SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

BAGUS ANGGORO PUTRA DEWA 11410100092

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II. LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Penelitian Sebelumnya ... 5

2.2 Penjadwalan ... 6

2.3 Round Robin Tournament ... 6

2.4 Aturan Perusahaan ... 10

2.5 Website ... 10

2.6 Presensi ... 11

2.7 Aplikasi ... 11


(3)

Halaman

2.14 Database ... 14

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15

3.1 Communication ... 16

3.1.1 Pengamatan dan Observasi ... 16

3.1.2 Wawancara ... 16

3.1.3 Study Literature ... 18

3.2 Planning ... 20

3.2.1 Analisis Sistem ... 20

a. Kebutuhan Pengguna ... 21

b. Kebutuhan Fungsional ... 21

c. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional ... 23

d. Model Usulan ... 35

3.3 Modelling ... 35

3.3.1 Proses Modelling ... 35

a. Membuat System Flow ... 38

b. Membuat Context Diagram ... 43

c. Membuat DFD ... 44

3.3.2 Data Modelling ... 48

3.3.2.1 Membuat CDM ... 48

3.3.2.2 Membuat PDM ... 49

3.3.2.3 Struktur Database ... 49

3.3.3 User Interface ... 52


(4)

xii

Halaman

3.3.3.1 Desain Output ... 59

3.4 Construction ... 62

3.4.1 Coding ... 62

3.4.2 Testing ... 63

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 68

4.1 Implementasi Sistem ... 68

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 68

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 68

4.2 Implementasi Sistem ... 69

4.2.1 Form Home ... 69

4.2.2 Form Master Teknisi ... 70

4.2.3 Form Master Site ... 71

4.2.4 Form Master Kota dan Provinsi ... 72

4.2.5 Form Penjadwalan Teknisi ... 73

4.2.6 Form Presensi Teknisi ... 75

4.2.7 Form Laporan Presensi... 76

4.2.8 Form Laporan Detil Presensi... 77

4.2.9 Form Laporan Jadwal Teknisi ... 78

4.2.10 Laporan Presensi ... 79

4.2.11 Laporan Detil Presensi ... 80

4.2.12 Laporan Penjadwalan ... 81

4.3 Uji Coba Aplikasi ... 81


(5)

Halaman

BAB V. PENUTUP ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 83


(6)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jadwal menggunakan hasil dari Round Robin Tournament ... 9

Gambar 2.2 Hasil modifikasi Round Robin Tournament ... 10

Gambar 2.3 SDLC dengan metode Waterfall (Pressman, 2010) ... 12

Gambar 3.1 SDLC menggunakan metode Waterfall ... 15

Gambar 3.2 Strukture Organisasi PT Orela Shipyard ... 17

Gambar 3.3 Document Flow Penjadwalan Teknisi ... 19

Gambar 3.4 Application Architecture ... 30

Gambar 3.5 Block Diagram Aplikasi Penjadwalan ... 31

Gambar 3.6 Flow Chart penjadwalan teknisi ... 35

Gambar 3.7 Subprocess metode Round Robin Tournament ... 36

Gambar 3.8 System Flow Penjadwalan Teknisi pada PT Orela Shipyard ... 37

Gambar 3.9 HIPO... 39

Gambar 3.10 Context Diagram ... 41

Gambar 3.11 DFD level 0 ... 42

Gambar 3.12 DFD level 1 Proses Mengolah Data Master ... 43

Gambar 3.13 DFD level 1 Proses Penjadwalan Teknisi ... 44

Gambar 3.14 DFD level 2 Proses Perhitungan Round Robin Tournament ... 45

Gambar 3.15 DFD level 1 Proses Mencetak Laporan ... 45

Gambar 3.16 CDM ... 46

Gambar 3.17 PDM ... 47

Gambar 3.18 Desain Form Home ... 51


(7)

Halaman

Gambar 3.20 Desain Form Master Site ... 53

Gambar 3.21 Desain Form Master Provinsi dan Kota ... 54

Gambar 3.22 Desain Form Penjadwalan ... 55

Gambar 3.23 Desain Form Presensi... 56

Gambar 3.24 Desain Laporan Presensi ... 57

Gambar 3.25 Desain Laporan Detil Presensi ... 58

Gambar 3.26 Desain Laporan Penjadwalan ... 59

Gambar 3.27 Desain Laporan Jadwal Teknisi ... 60

Gambar 4.1 FormHome ... 69

Gambar 4.2 Form Master Teknisi ... 70

Gambar 4.3 Form Master Site ... 71

Gambar 4.4 Form Master Kota dan Provinsi ... 72

Gambar 4.5 Form Penjadwalan Teknisi ... 73

Gambar 4.6 Form Hasil Penjadwalan Teknisi ... 74

Gambar 4.7 Form Presensi ... 75

Gambar 4.8 Form Laporan Presensi ... 76

Gambar 4.9 Form Laporan Detil Presensi ... 77

Gambar 4.10 Form Laporan Jadwal Teknisi... 78

Gambar 4.11 Laporan Presensi ... 79

Gambar 4.12 Laporan Detil Presensi ... 80

Gambar 4.13 Perhitungan Round Robin Tournament menggunakan aplikasi 81 Gambar 4.14 Perhitungan Round Robin Tournament manual ... 82


(8)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perhitungan menggunakan metode Round Robin Tournament... 8

Tabel 2.2 Hasil perhitungan metode Round Robin Tournament ... 9

Tabel 3.1 deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi ... 17

Tabel 3.2 Tabel penjelasan proses, masalah dan solusi ... 21

Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna (User Requirement) ... 21

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) ... 22

Tabel 3.5 Teknisi ... 49

Tabel 3.6 Kota ... 49

Tabel 3.7 Provinsi ... 50

Tabel 3.8 Site ... 50

Tabel 3.9 Jadwal... 51

Tabel 3.10 Desain Data Dummy Master Teknisi ... 62

Tabel 3.11 Desain Data Dummy Master Site ... 63

Tabel 3.12 Desain Data Dummy Master Kota ... 63

Tabel 3.13 Desain Data Dummy Master Provinsi ... 63

Tabel 3.14 Desain Data Dummy Master Jadwal ... 64


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Biodata Penulis ... 85 Lampiran 1 Gambar Laporan Penjadwalan... 86 Lampiran 2 Hasil Uji Coba Aplikasi ... 87


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi untuk mengembangkan industri perkapalan. PT Orela Shipyard adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri perkapalan yaitu membuat kapal baru yang memiliki spesifikasi dan kapabilitas sesuai permintaan. Proses produksi kapal dimulai dari tahap design & consulting, product drawing, fabrication & manufacturing, dan

ship repair & conversion.

Tahap ship repair & conversion bertugas menjadikan kapal ke kondisi yang layak dioperasikan dan memenuhi standar-standar kelayakan kapal. Untuk mengoptimalkan layanan dalam hal perbaikan kapal PT Orela Shipyard memiliki lokasi perbaikan kapal (site) di enam kota di Indonesia yaitu di kota Senipah (Kalimantan Timur), Handil (Kalimantan Timur), Tarakan (Kalimantan Timur), Babo (Papua Barat), Tambora (Nusa Tenggara Barat) dan Gresik (Jawa Timur). Untuk operasional perbaikan kapal didukung oleh 10 teknisi, dimana setiap site

harus terisi teknisi minimal satu dan maksimal dua orang. Ketentuan setiap teknisi memiliki waktu kerja delapan minggu dan waktu libur dua minggu dalam satu periode kerja dan setiap teknisi harus bekerja berotasi keseluruh site sebelum kembali ke site awal dalam satu tahunnya.

Masalah yang terjadi selama ini adalah masih sering terjadi beberapa site

kosong tidak terjaga oleh teknisi sehingga layanan perbaikan kapal dapat dikatakan kurang baik. Hal ini disebabkan oleh proses penjadwalannya yang tidak optimal. Proses penjadwalan yang dilakukan masih tidak tertata rapi, setiap teknisi


(11)

dijadwalkan dari site satu ke site yang lain secara langung tanpa menggunakan metode untuk mengoptimalkannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya aplikasi yang dapat menyimpan data teknisi dan site, mengolah data penjadwalan, mengolah presensi teknisi dalam database, menampilkan penjadwalan teknisi dan laporan presensi teknisi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan pada penelitian adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Periode yang digunakan untuk penjadwalan adalah satu tahun. b. Presensi teknisi hanya sebatas pencatatan.

c. Tidak membahas cuti.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelititan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Memudahkan koordinator teknisi dalam melakukan proses penjadwalan teknisi.


(12)

3

b. Memudahkan koordinator teknisi untuk dapat mengetahui presensi tiap teknisi secara langsung.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah perusahaan yaitu masih sering terjadi beberapa site kosong tidak terjaga oleh teknisi sehingga pelayanan perbaikan kapal dapat dikatakan kurang baik, perumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard, batasan masalah merupakan batasan-batasan yang tidak dibahas penulis dalam pembuatan aplikasi yaitu periode yang digunakan untuk penjadwalan adalah satu tahun, presensi teknisi hanya sebatas record untuk laporan presensi teknisi, tidak membahas cuti, tujuan penelitian dan sistematika penulisan yang dibuat pada tiap bab. BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori-teori yang penulis gunakan sebagai pendukung penulis dalam pembuatan rancang bangun aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard antara lain penjadwalan round Robin, presensi, penjadwalan dan lain-lain.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi analisa yang membahas penjelasan masalah beserta solusinya dan perancangan sistem yang membahas document flow, user requirements, functional requirements, system flow, hierarchy input-process-output, context diagram, data flow diagram, entity relationship


(13)

diagram, conceptual data model, physical data model dan design input/output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pada bab ini berisi kebutuhan-kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak seperti apa yang diperlukan aplikasi, implementasi input dan output aplikasi, evaluasi, dan hasil uji coba sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian penulis dan saran yang diberikan kepada perusahaan untuk pengembangan aplikasi mendatang.


(14)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Sebelumnya

Wicaksono (2009) melakukan penelitian mengenai sistem informasi penjadwalan dan presensi karyawan pada Coffee Corner Surabaya. Sistem informasi penjadwalan dan presensi karyawan tersebut bertujuan menyimpan dan mengolah data pegawai, melakukan proses penjadwalan pegawai, dapat melakukan proses presensi pegawai dan mengolah data pegawai, data penjadwalan pegawai dan data presensi pegawai, dan menyajikannya dalam bentuk laporan (jumlah hari masuk, jumlah ketidakhadiran, data keterlambatan, data kedatangan awal).

Pada penelitian sebelumnya, sistem informasi penjadwalan dan presensi yang dirancang memiliki perbedaan tempat penelitian dimana penelitian sebelumnya dilakukan di Coffee Corner Surabaya sedangkan yang peneliti angkat bertepatan di PT Orela Shipyard. Pada penelitian sebelumnya tidak terdapat view

yang menampilkan jadwal kerja karyawannya sedangkan untuk penelitian yang sekarang terdapat view untuk menampilkan jadwal kerja teknisi dalam setahun dan

view untuk menampilkan perbandingan jadwal yang sudah direncanakan dengan presensi teknisi yang aktual. Untuk laporan yang dihasilkan juga berbeda. Untuk laporan penelitian di PT Orela Shipyard yaitu laporan presensi (jumlah minggu kerja, jumlah ketidak haridan, dan jumlah libur tiap teknisi).


(15)

2.2 Penjadwalan

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husein, 2008). Penjadwalan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesifik dan kompleks, antara lain kebutuhan karyawan yang berfluktasi, tenaga kerja yang tidak bisa disimpan, dan faktor kenyamanan pelanggan. Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Memberikan pedoman terhadap pekerjaaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.

b. Memberikan alat bagi pihak manajemen untuk mengkoordinir secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu. c. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.

d. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan. e. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.

2.3 Round Robin Tournament

Menurut Rosen (1986) Round-Robin Tournament merupakan sistem

tournament dimana setiap pemain akan bertanding melawan setiap pemain lainnya.

Jika masing-masing melawan sekali, dinamakan "singleround-Robin", sedangkan jika melawannya dua kali, maka dinamakan "doubleround-Robin". Sistem double sendiri jarang digunakan, karena memakan waktu.


(16)

7

Di dalam Round-Robin Tournament setiap pemain di dalam pertandingan mempunyai kesempatan yang sama dengan pemain yang lain. Sebab, di turnamen ini tidak menghilangkan kesempatan untuk menang. Jika di dalam kompetisi round

pertama team tersebut kalah, maka team tersebut dapat pertandingan lagi pada round

berikutnya.

Diketahui bahwa jumlah team yang ikut serta adalah sebanyak N, dimana N adalah genap. Pada Round ke-R, team i akan melawan team j, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

i + j = R mod (N – 1)

Ketentuan di atas selalu berlaku kecuali jika i = j sebab tidak mungkin ada team

yang melawan dirinya sendiri atau jika ada j yang sudah dipakai di petak dengan i lebih kecil sebelumnya (agar tidak terjadi bentrok). Jika ketentuan ini dilanggar, kosongkan dulu nilai j.

Proses perhitungan diawali dengan pengguna aplikasi memasukkan data teknisi dan data site. Kemudian aplikasi akan memeriksa ketersediaan data teknisi dan data site sebelum dilakukan proses perhitungan. Setelah data tersedia aplikasi akan menghitung dengan menggunakan metode Round Robin Tournament. Berikut kejelasan perhitungan dengan menggunakan metode Round RobinTournament.


(17)

Tabel 2.1 Perhitungan menggunakan metode Round RobinTournament.

Site

1 2 3 4 5 6

Round

R1 1+j-1mod5

=0 2+j-1mod5 =0 3+j-1mod5 =0 4+j-1mod5 =0 5+j-1mod5 =0 6+j-1mod5 =0

R2 1+j-2mod5

=0 2+j-2mod5 =0 3+j-2mod5 =0 4+j-2mod5 =0 5+j-2mod5 =0 6+j-2mod5 =0

R3 1+j-3mod5

=0 2+j-3mod5 =0 3+j-3mod5 =0 4+j-3mod5 =0 5+j-3mod5 =0 6+j-3mod5 =0

R4 1+j-4mod5

=0 2+j-4mod5 =0 3+j-4mod5 =0 4+j-4mod5 =0 5+j-4mod5 =0 6+j-4mod5 =0

R5 1+j-5mod5

=0 2+j-5mod5 =0 3+j-5mod5 =0 4+j-5mod5 =0 5+j-5mod5 =0 6+j-5mod5 =0

R6 1+j-6mod5

=0 2+j-6mod5 =0 3+j-6mod5 =0 4+j-6mod5 =0 5+j-6mod5 =0 6+j-6mod5 =0


(18)

9

Tabel 2.2 Hasil perhitungan metode Round RobinTournament

Site

1 2 3 4 5 6

Round

R1 5 6 7 8 9 10

R2 4 5 6 7 8 9

R3 3 4 5 6 7 8

R4 2 3 4 5 6 7

R5 1 2 3 4 5 6

R6 10 1 2 3 4 5

Kemudian memasukkan teknisi-teknisi yang bekerja pada site 1 dari hasil

Round RobinTournament ke dalam jadwal.

Gambar 2.1 Jadwal menggunakan hasil dari Round RobinTournament

Setelah muncul hasil dari Round Robin Tournament, hasil tersebut dimodifikasi agar menghasilkan jadwal yang optimal. Setelah dimodifikasi akan muncul hasil yang optimal yang siap digunakan.


(19)

Gambar 2.2 Hasil modifikasi Round RobinTournament

2.4 Aturan Perusahaan

Menurut sumber dari staff bagian Human Resource Development (HRD) PT Orela Shipyard, PT Orela Shipyard memiliki beberapa aturan dalam pekerjaan teknisinya diantaranya yaitu :

a. Setiap teknisi harus bekerja berotasi keseluruh site sebelum kembali ke site awal dalam satu tahunnya.

b. Setiap site harus terisi minimal satu dan maksimal dua orang.

c. Setiap teknisi memiliki waktu kerja delapan minggu dan waktu libur dua minggu dalam satu periode kerja.

2.5 Website

Menurut Sutarman (2003) website adalah alamat URL (Uniform Resource

Locator) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan infomasi dengan

berdasarkan topik tertentu. Website juga disebut dengan WWW (World Wide Web) adalah jaringan beribu-ribu komputer dikategorikan menjadi dua, yaitu server dan


(20)

11

jaringan client-server. URL adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server dan dapat diibaratkan suatu alamat, dimana alamat tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi, nama komputer (server) dimana informasi berada, dan jaluh atau path serta nama file dari suatu informasi.

2.6 Presensi

Menurut Alan (2005) presensi pegawai adalah pencatatan dan pengolahan kehadiran pegawai yaitu dilakukan secara terus menerus untuk menunjang peningkatan kinerja pegawai, pencatatan dilakukan setiap hari jam kerja. Presensi juga berarti suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja pegawai, apakah pegawai tersebut bisa mentaati peraturan yang diterapkan atau tidak.

2.7 Aplikasi

Menurut Hartono (2005) aplikasi merupakan program yang berisi perintah– perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto (2007) menambahkan aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data dapat diolah lebih berdaya guna secara optimal. Dari definisi yang dijelaskan dapat disimpulkan aplikasi adalah program yang digunakan untuk mengolah data yang juga dapat menghasilkan suatu laporan.


(21)

2.8 Software Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (2010) didalam software development life cycle (SDLC) terdapat beberapa model diantaranya adalah model Waterfall, terkadang disebut sebagai siklus hidup klasik, menunjukkan sistematis, pendekatan sekuensial untuk penyebaran perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi permintaan pelanggan dan berlangsung melalui perencanaan, pemodelan, construction dan deployment yang berakhir pada dukungan yang berkelanjutan dari terselesainya software.

Communication

Planning

Modelling

Construction

Deployment

Gambar 2.3 SDLC dengan metode Waterfall (Pressman, 2010)

1. Communication

Pada tahap ini merupakan tahap awal dan tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga proses yaitu observasi, studi literature, dan wawancara. Observasi yaitu terjun langsung ke lokasi untuk mengamati masalah yang terjadi. Studi literature adalah mencari referensi buku-buku untuk menyelesaikan masalah yang ada. Wawancara merupakan proses tanya jawab untuk mendapatkan jawaban untuk mempermudah penyelesaian masalah.


(22)

13

2. Planning

Merupakan tahap lanjutan dari communication, pada tahap ini melakukan proses analisis sistem. Analisis sistem dilakukan setelah melakukan tahap

communication. Keluaran yang dihasilkan oleh analisis sistem adalah user

requirements, dan functional requirements. User requirements merupakan

kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pengguna atau user. Sedangkan

functional requirements adalah fungsi-fungsi yang akan digunakan pada aplikasi

yang akan dibangun.

3. Modelling

Pada tahap ini menjelaskan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat diperkirakan sebelum masuk pada tahap

construction. Tahap ini ternagi menjadi tiga proses, yaitu data modelling, proses

modelling, dan user interface. Ketiga proses tersebut merupakan dasar untuk

pembuatan aplikasi yang akan dilakukan pada tahap berikutnya.

4. Construction

Tahap ini terbagi menjadi dua proses yaitu coding, dan testing. Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Pada tahap

coding merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu aplikasi. Setelah

proses coding selesai, maka tahap selanjutnya adalah testing. Testing bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada aplikasi yang telah dibangun dan kemudian dilakukan perbaikkan coding agar aplikasi dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.


(23)

5. Deployment

Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk pembuatan aplikasi. Setelah melakukan analisis, desain, coding, dan testing. Maka aplikasi yang telah dibangun sudah siap untuk digunakan oleh pengguna atau user. Selanjutnya dilakukan pemantauan secara berkala terhadap aplikasi yang dibangun untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan.

2.9 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah kebebasan data


(24)

15

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem untuk aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard. Analisis dan perancangan sistem yang digunakan yaitu metode waterfall dari Software Development Life

Cycle (SDLC) Gambar 3.1 adalah gambaran dari SDLC untuk analisis dan

perancangan sistem. Communication Planning Modelling Construction Observasi

Observasi WawancaraWawancara Studi LiteraturStudi Literatur

Analisis Sistem

Analisis Sistem

Proses Modelling

Proses

Modelling Data ModellingData Modelling Design InterfaceDesign Interface

Coding PHP (Framework CodeIgniter) Coding PHP (Framework CodeIgniter) Testing (Blackbox Testing) Testing (Blackbox Testing) Output : document flow Output : user requirements, Functional requirements Output : Sysflow, HIPO, context diagram. DFD, ERD, CDM,

PDM, struktur database

Output : program atau

aplikasi


(25)

Proses pada metode waterfall yaitu communication, palnning, modelling,

construction, dan deployment. Aplikasi yang akan dibuat ini hanya sebatas tahap

communication sampai construction karena deployment merupakan proses

pemantauan / maintenance aplikasi secara berkala.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk analisis kebutuhan sistem dalam pembuatan aplikasi sebagai berikut :

3.1 Communication

Merupakan tahap awal dalam Software Development Life Cycle (SDLC). Tahap ini terbagi menjadi 3 proses, yaitu :

3.1.1 Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dan observasi dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi kondisi mengenai penjadwalan dan presensi teknisi pada PT Orela Shipyard secara langsung. Kondisi mengenai penjadwalan dan presensi teknisi yang dimaksud adalah apakah penjadwalan dan presensi teknisi yang dilakukan pada PT Orela

Shipyard telah mendapatkan hasil yang diinginkan, dan informasi yang dibutuhkan

terpenuhi, sehingga masalah dapat diselesaikan sesuai dengan latar belakang masalah dalam penelitian ini.

3.1.2 Wawancara

Wawancara ditujukan kepada PT Orela Shipyard. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab untuk mengetahui permasalah-permasalahan yang ada dan untuk memperoleh kebutuhan sistem yang terkait dengan penjadwalan dan presensi teknisi. Berikut adalah hasil wawancara dari PT Orela Shipyard.


(26)

17

Koordinator Teknisi

Pengawas Teknisi

Teknisi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Orela Shipyard.

Deskripsi pekerjaan dari Gambar 3.2 akan dijelaskan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi.

Jabatan Deskripsi Pekerjaan

Koordinator Teknisi 1. Mencatat data teknisi 2. Mencatat data site

3. Mencatat data kota 4. Mencatat data provinsi 5. Membuat jadwal kerja teknisi

6. Membuat laporan penjadwalan teknisi 7. Membuat laporan presensi teknisi

Selain itu PT Orela Shipyard memiliki beberapa aturan dalam pekerjaan teknisinya diantaranya yaitu :

1 Setiap teknisi harus bekerja berotasi keseluruh site sebelum kembali ke site

awal dalam satu tahunnya.


(27)

3 Setiap teknisi memiliki waktu kerja delapan minggu dan waktu libur dua minggu dalam satu periode kerja.

3.1.3 Study Literature

Bagian study literature ini, peneliti melakukan study literature yang berkaitan dengan permasalah-permasalah yang ada dan hal-hal yang dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Proses-proses dari observasi, wawancara dan study literature akan menghasilkan dokumen yaitu document flow yang akan menjadi dasar untuk dilakukannya pembuatan sistem.


(28)

19

Document Flow

Penjadwalan Teknisi

Koordinator Teknisi Pengawas Teknisi Teknisi

Mulai

Selesai Membuat

Data Teknisi

Membuat Data Site

Membuat Jadwal Teknisi

Data Teknisi

Data site

Data Penjadwalan

Data Penjadwalan Data Penjadwalan

Presensi Data Presensi

Membuat Laporan Presensi

Laporan Presensi Data PenjadwalanData Penjadwalan

Gambar 3.3 Document Flow Penjadwalan Teknisi

Pada Gambar 3.3 dijelaskan alur penjadwalan teknisi pada PT Orela

Shipyard yaitu koordinator teknisi membuat data teknisi kemudian menyimpan data

teknisi, membuat data site kemudian menyimpan data site, kemudian koordinator teknisi membuat jadwal kerja teknisi berdasarkan data teknisi dan site yang telah dibuat sebelumnya setelah itu dicetak menjadi tiga untuk koodinator teknisi,


(29)

pengawas teknisi dan teknisi. Setelah cetakan jadwal diterima, teknisi melakukan presensi kemudian data presensi diberikan kepada koordinator teknisi melalui pengawas teknisi untuk dijadikan laporan presensi.

3.2 Planning

Planning merupakan tahap selanjutnya setelah tahap communication di

proses SDLC, tahap ini terdapat proses yang harus dilakukan, yaitu proses analisis sistem. Pada proses ini, peneliti melakukan analisis sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan pada saat observasi, jawaban yang diajukan ke staf bagian IT, dan referensi dari beberapa buku yang terkait dengan masalah pada PT Orela Shipyard. Sehingga mendapatkan analisis sistem yang sesuai dengan masalah yang dihadapi perusahaan. Output dari proses analisis sistem adalah user requirements dan

functional requirements.

3.2.1 Analisis Sistem

Proses penjadwalan yang dilakukan saat ini secara langsung dan tanpa menggunakan metode untuk dapat menghasilkan penjadwalan yang optimal. Penjadwalan yang tidak optimal tersebut menyebabkan terjadinya site kosong dan dari site yang kosong tersebut menjadi berkurangnya ketersediaan perusahaan dalam proses perbaikan kapal, dan menyebabkan kerugian dari kurangnya ketersediaan tersebut.

Hasil pengamatan proses bisnis pada PT Orela Shipyard yang didapat dari proses observasi dan wawancara menjadikan PT Orela Shipyard memerlukan aplikasi penjadwalan untuk dapat menghasilkan jadwal yang optimal, sehingga perusahaan memiliki ketersediaan dalam kerja secara lebih maksimal. Tabel 3.2


(30)

21

merupakan kesimpulan dari penjelasan diatas mengenai proses bisnis saat ini, masalah perusahaan dan solusi dari permasalahan.

Tabel 3.2 Tabel penjelasan proses, masalah dan solusi

Bagian Masalah Penyebab Dampak Solusi

Teknisi terjadi site

tidak terjaga oleh teknisi Penjadwalan yang tidak optimal dikarenakan tidak ada metode yang digunakan dalam proses penjadwalan Banyak pekerjaan yang terbuang dan mengurangi pendapatan perusahaan Perlu dibuatkan aplikasi penjadwalan yang dapat menghasilkan penjadwalan yang optimal dengan tujuan seluruh site

terisi penuh Teknisi Penempatan

jam kerja teknisi tidak sesuai dengan aturan perusahaan Penjadwalan yang tidak optimal dikarenakan tidak ada metode yang digunakan dalam proses penjadwalan Banyak pekerjaan yang terbuang dan mengurangi pendapatan perusahaan Perlu dibuatkan aplikasi penjadwalan yang dapat menghasilkan penjadwalan dengan tujuan memenuhi aturan perusahaan

a. Kebutuhan Pengguna (User Requirement)

Kebutuhan pengguna merupakan kebutuhan yang disesuaikan antara pengguna dengan tugas koordinator teknisi yang berkaitan dengan aplikasi penjadwalan PT Orela Shipyard. Tugas koordinator teknisi akan dijelaskan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna (User Requirement)

No. Tugas User Requirement

1 Menjadwalkan jam kerja teknisi. Koordinator teknisi membuat dan mencatat jadwal jam kerja teknisi


(31)

No. Tugas User Requirement

2 Melakukan pelaporan presensi teknisi.

Koordinator teknisi mampu membuat laporan presensi teknisi.

3 Mengolah data site Koordinator teknisi mampu mengolah data site

4 Mengolah data teknisi Koordinator teknisi mampu mengolah data teknisi

5 Mengolah data kota Koordinator teknisi mampu mengolah data kota

6 Mengolah data provinsi Koordinator teknisi mampu mengolah data provinsi

7 Mengetahui detil presensi setiap teknisi dan site.

Koordinator teknisi mampu membuat laporan detil presensi teknisi.

b. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan mengenai fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan pengguna, pada Tabel 3.4 akan dijelaskan tentang kebutuhan fungsional.

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

No. User Requirement Functional Requirement

1 Koordinator teknisi membuat dan mencatat jadwal jam kerja teknisi

Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode Round

RobinTournament dan mencatat

jadwal jam kerja teknisi. Gambar 3.3 penjelasan flowchart dari fungsi ini.

2 Koordinator teknisi mampu membuat laporan presensi

Fungsi membuat laporan presensi teknisi

3 Mengolah data site Fungsi input data site Fungsi update data site


(32)

23

No. User Requirement Functional Requirement

Fungsi view data site

4 Mengolah data teknisi

Fungsi input data teknisi Fungsi update data teknisi Fungsi view data teknisi

5 Mengolah data provinsi dan kota

Fungsi input data provinsi dan kota Fungsi update data provinsi dan kota

Fungsi view data provinsi dan kota 6 Koordinator teknisi mampu

membuat laporan detil presensi teknisi.

Fungsi membuat laporan detil presensi teknisi.

c. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Spesikifasi kebutuhan fungsional menjelaskan lebih rinci mengenai kebutuhan fungsional (functional requirement) yang telah didapat pada tabel 3.4. Spesifikasi kebutuhan tersebut meliputi prioritas, pemicu, kondisi awal, alur normal dan alternatif, kondisi akhir, pengecualian, dan kebutuhan non-fungsional. 1. Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode RoundRobin

Tournament dan mencatat jadwal jam kerja teknisi.

Nama fungsi Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode

Round Robin Tournament dan mencatat jadwal jam kerja

teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih penjadwalan.

Kondisi Awal Data teknisi dan data site telah ada di dalam database.

Alur Normal 1. Pengguna memilih penjadwalan.


(33)

3. Pengguna memasukkan tahun periode penjadwalan teknisi dan aturan jam kerja.

4. Pengguna menekan tombol “run”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data penjadwalan teknisi ke dalam

database.

7. Aplikasi menampilkan data penjadwalan teknisi yang sudah disimpan.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data penjadwalan teknisi dan menampilkan data penjadwalan teknisi.

Pengecualian -

2. Fungsi membuat laporan presensi

Nama fungsi Fungsi membuat laporan presensi

Prioritas Medium

Pemicu Pengguna memilih laporan.

Kondisi Awal Data penjadwalan teknisi telah ada di dalam database.

Alur Normal 1. Pengguna memilih laporan.

2. Aplikasi menampilkan form laporan.

3. Pengguna memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir.

4. Pengguna menekan tombol “run”.

5. Aplikasi menampilkan data presensi teknisi yang sudah tersimpan dan siap dicetak.

6. Pengguna menekan tombol “cetak”.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data presensi teknisi. Pengecualian -

3. Fungsi input data site

Nama fungsi Fungsi input data site


(34)

25

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site. 3. Pengguna memasukkan data site.

4. Pengguna menekan tombol “simpan”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data site ke dalam database. 7. Aplikasi menampilkan data site yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data site Pengecualian -

4. Fungsi update data site

Nama fungsi Fungsi update data site

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site.

3. Pengguna memilih data site yang akan diperbarui. 4. Pengguna memperbaruhi data site.

5. Pengguna menekan tombol “update”.

6. Aplikasi menampilkan alert“Data telah diperbarui”. 7. Aplikasi menyimpan data site ke dalam database. 8. Aplikasi menampilkan data site yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data site yang telah diperbarui Pengecualian -


(35)

5. Fungsi view data site

Nama fungsi Fungsi view data site

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data site Pengecualian -

6. Fungsi input data teknisi

Nama fungsi Fungsi input data teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master teknisi. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master teknisi.

2. Aplikasi menampilkan form master teknisi. 3. Pengguna memasukkan data teknisi.

4. Pengguna menekan tombol “simpan”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data teknisi ke dalam database. 7. Aplikasi menampilkan data teknisi yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data teknisi Pengecualian -

7. Fungsi update data teknisi

Nama fungsi Fungsi update data teknisi

Prioritas High


(36)

27

Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master teknisi.

2. Aplikasi menampilkan form master teknisi.

3. Pengguna memilih data teknisi yang akan diperbarui. 4. Pengguna memperbaruhi data teknisi.

5. Pengguna menekan tombol “update”.

6. Aplikasi menampilkan alert“Data telah diperbarui”.

7. Aplikasi menyimpan data teknisi ke dalam database. 8. Aplikasi menampilkan data teknisi yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data teknisi yang telah diperbarui Pengecualian -

8. Fungsi view data teknisi

Nama fungsi Fungsi view data teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master teknisi. Kondisi Awal -

Alur Normal 3. Pengguna memilih master teknisi.

4. Aplikasi menampilkan form master teknisi. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data teknisi Pengecualian -

9. Fungsi input data provinsi dan kota

Nama fungsi Fungsi input data provinsi dan kota

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master provinsi. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master provinsi dan kota.

2. Aplikasi menampilkan form master provinsi dan kota. 3. Pengguna memilih “ID Provinsi”.


(37)

4. Pengguna memasukan nama provinsi dan kota.

5. Pengguna menekan tombol “simpan”.

6. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

7. Aplikasi menyimpan data provinsi dan kota ke dalam

database.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data provinsi dan kota Pengecualian -

10.Fungsi update data provinsi dan kota

Nama fungsi Fungsi update data provinsi dan kota

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master provinsi dan kota. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master provinsi dan kota.

2. Aplikasi menampilkan form master provinsi dan kota. 3. Pengguna memilih ID Provinsi” yang akan diperbarui. 4. Aplikasi menampilkan data provinsi dan kota.

5. Pengguna memperbarui data kota.

6. Pengguna menekan tombol “simpan”.

7. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

8. Aplikasi menyimpan data provinsi dan kota ke dalam

database.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data provinsi dan kota yang telah diperbarui

Pengecualian -

11.Fungsi view data provinsi dan kota

Nama fungsi Fungsi view data provinsi dan kota

Prioritas High


(38)

29

Nama fungsi Fungsi view data provinsi dan kota Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master provinsi dan kota.

2. Aplikasi menampilkan form master provinsi dan kota. 3. Pengguna memilih “ID Provinsi”.

4. Aplikasi menampilkan data kota yang ada dalam provinsi yang dipilih pengguna.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data provinsi dan kota Pengecualian -

12.Fungsi membuat laporan detil presensi teknisi.

Nama fungsi Fungsi membuat laporan detil presensi teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih laporan detil presensi.

Kondisi Awal Presensi telah dilakukan dan penjadwalan teknisi telah ada di dalam database.

Alur Normal 1. Pengguna memilih laporan detil presensi.

2. Aplikasi menampilkan form laporan detil presensi. 3. Pengguna memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir.

4. Pengguna menekan tombol “run”.

5. Aplikasi menampilkan data detil presensi teknisi yang sudah tersimpan dan siap dicetak.

6. Pengguna menekan tombol “cetak”.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data presensi teknisi dan menampilkan data presensi teknisi.

Pengecualian -


(39)

d. Model Usulan

Model usulan ini menggambarkan perencanaan penyelesaian aplikasi yang akan dibuat untuk PT Orela Shipyard dapat dijelaskan pada Gambar 3.4. Aplikasi penjadwalan teknisi dirancang untuk menghasilkan jadwal kerja teknisi yang sesuai kebutuhan dan membantu proses presensi teknisi.

Koordinat Teknisi

Server Aplikasi Penjadwalan

Database Internet

Laporan Presensi

Tampilan Presensi Tampilan Jadwal

Gambar 3.4 ApplicationArchitecture

Adapun penjelasan Gambar 3.4 sebagai berikut. Alur aplikasi yang akan dirancang terdapat user yaitu koordinator teknisi. Alur dimulai dari koordinat teknisi yang akan memasukan semua data teknisi yang bekerja dan semua site yang ada kedalam aplikasi dan akan disimpan kedalam database. Kemudian koordinator teknisi juga akan memasukkan data presensi perminggu untuk dapat menghasilkan laporan presensi teknisi.


(40)

31

Block Diagram

Input Process Output

Data Teknisi

Data Site

Hasil Penjadwalan

Data Presensi

Pengolahan jadwal

dan presensi Laporan Presensi Pengolahan Data

Teknisi

Informasi Perubahan Data Teknisi Terbaru

Pengolahan Data Site Informasi Perubahan Data Site Terbaru

Round robin

Modifikasi Round Robin

Hasil Round Robin

Gambar 3.5 Block Diagram Aplikasi Penjadwalan

Gambar 3.5 merupakan block diagram dari aplikasi penjadwalan dan presensi teknisi padat PT Orela Shipyard. Terdapat 3 tahap yaitu input, process dan

output. Pada tahap input yaitu memasukan semua data teknisi, data site dan data

presensi. Selanjutnya data tersebut diolah dengan proses pengolahan data teknisi, proses pengolahan data site, proses penjadwalan terdapat dua tahap yaitu tahap perhitungan menggunakan round Robin tournament kemudian dilanjut dengan modifikasi round Robin tournament dan proses pengolahan jadwal dan presensi yang dilakukan oleh koordinator teknisi. Pada tahap output akan menghasilkan informasi perubahan data teknisi, informasi perubahan data site, tampilan berupa


(41)

view tampilan jadwal kerja teknisi dan laporan presensi teknisi. Penjelasan block

diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data teknisi

Data teknisi berisi informasi tentang teknisi yang ada pada PT Orela Shipyard

untuk proses penjadwalan. Data yang disimpan adalah kode teknisi, nama teknisi, alamat teknisi, email teknisi, nomor telepon teknisi dan tanggal lahir teknisi.

2. Data site

Data site berisi informasi tentang site yang ada pada PT Orela Shipyard untuk proses penjadwalan. Data yang disimpan adalah kode site, nama site, alamat

site dan nomor telepon site. 3. Data presensi

Data presensi merupakan data kehadiran teknisi yang berisikan tanggal dan status kehadiran.

4. Pengolahan data teknisi

Proses menyimpan dan mengubah data teknisi perusahaan ke dalam database, dan pengolahan data yang diperlukan oleh blok input data teknisi.

5. Pengolahan data site

Proses menyimpan dan mengubah data site yang ada di dalam database, dan pengolahan data yang diperlukan oleh blok input data site.

6. Round RobinTournament

Yaitu proses penjadwalan teknisi dengan site-site yang ada dengan menggunakan rumus Round Robin Tournament sebagai parameter awal yang memasukkan jadwal teknisi pada site pertama kemudian akan dimodifikasi.


(42)

33

7. Custome Round RobinTournament

Pada proses ini merupakan proses penyempurnaan dari Round Robin

Tournament awal agar teknisi dapat terjadwal secara optimal. Setelah site

pertama terisi penuh maka mengisi site selanjutnya dengan ketentuan tersendiri.

8. Pengolahan jadwal dan presensi

Proses memasukan data kehadiran teknisi yang dilakukan oleh koordinator teknisi dengan input-an data teknisi, data site dan jadwal yang nantinya akan menghasilkan output berupa laporan presensi.

9. Informasi perubahan data teknisi

Hasil dari data teknisi yang telah diperbarui yang kemudian disimpan ke dalam

database.

10.Informasi perubahan data site

Hasil dari data site yang telah diperbarui yang kemudian disimpan ke dalam

database.

11.Hasil RoundRobin

Merupakan hasil perhitungan penjadwalan menggunakan metode Round Robin

Tournament sementara yang akan diolah lagi untuk menghasilkan jadwal yang

optimal.

12.Hasil penjadwalan

Merupakan hasil view dari proses penjadwalan yang menampilkan jadwal kerja teknisi-teknisi selama satu tahun.


(43)

13.Laporan presensi

Merupakan laporan hasil dari proses presensi teknisi yang berisi perbandingan antara presensi aktual dengan presensi yang telah dijadwalkan.

3.3 Modelling

Setelah tahap perencanaan, dilakukan tahap modelling. Terdapat 3 proses yang harus dilakukan, yaitu :

3.3.1 Proses Modelling

Gambar 3.6 merupakan gambar dan penjelasan mengenai proses perhitungan penjadwalan menggunakan metode RoundRobinTournament.

Mulai

Selesai

Memasukkan data teknisi

Memasukkan data site

Data site & teknisi ada?

tidak

ya

Modifikasi hasil penjadwalan Round Robin Tournament

Menampilkan hasil penjadwalan Penjadwalan menggunakan metode Round Robin Tournament


(44)

35

Proses perhitungan diawali dengan pengguna aplikasi memasukkan data teknisi dan data site. Kemudian aplikasi akan memeriksa ketersediaan data teknisi dan data site sebelum dilakukan proses perhitungan. Setelah data tersedia aplikasi akan menghitung dengan menggunakan metode Round Robin Tournament.

Kemudian aplikasi memodifikasi hasil dari metode Round RobinTournament dan akan ditampilkan hasil ahkir dari modifikasi di layar monitor.

Mulai

i = site j = teknisi R = round N = jumlah site Pembagi = N-1

i + R mod (N – j

Selesai

For a=0 to 51 increment 1

For i=0 to Pembagi increment 1


(45)

Gambar 3.7 merupakan proses perhitungan Round Robin Tournament

pada Gambar 3.6. Diawali dengan deklarasi dari data kebutuhan-kebutuhan perhitungan, kemudian memasukkannya kedalam rumus dan menghitung hingga muncul hasil akhir.

Pada bagian ini mengunakan data modelling berbasis record yang berisikan sebagai berikut :

a. Membuat System flow

System flow merupakan gambaran dari aliran data dalam sistem dan

merupakan proses kerja dalam sistem. Berbeda dengan document flow yang menggambarkan tentang aliran dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem.


(46)

37

System flow Penjadwalan Teknisi pada PT Orela Shipyard

Teknisi Koordinator Teknisi Pengawas Teknisi

Start Input Data Provinsi Mengolah Data Provinsi Kota Provinsi Input Data Teknisi Mengolah Data Teknisi Teknisi

Input Data Site

Mengolah Data Site Site Input Data Kebutuhan Penjadwalan Proses Perhitungan Round Robin Tournament Proses Modifikasi Round Robin Tournament Penjadwalan Teknisi Cetak Dokumen Laporan Penjadwalan Input Data Presensi Mengolah Data Presensi Input Tanggal Awal dan Tanggal Akhir Data Presensi Mengambil Data Presensi Data Presensi Teknisi Cetak Dokumen Laporan Presensi Teknisi Input Tanggal Awal dan Tanggal Akhir Data Detil Presensi Mengambil Data Detil Presensi Data Presensi Detil Teknisi Cetak Dokumen Laporan Presensi Detil Teknisi Penjadwalan dan Presensi End Mengambil Data Penjadwalan Input Data Kota

Mengolah Data Kota

Gambar 3.8 System Flow Penjadwalan Teknisi pada PT Orela Shipyard

Gambar 3.8 menjelaskan bahwa terdapat 3 aktor yang bersangkutan dengan sistem, yaitu : teknisi, koordinator teknisi dan pengawas teknisi. Alur dimulai dari


(47)

bagian koordinator teknisi yang menambahkan data master provinsi kemudian sistem mengolah data master provinsi untuk disimpan ke dalam database. Setelah itu koordinator menambahkan data master kota, sistem mengolah data kota yang ditambahkan untuk disimpan ke dalam database. Setelah data kota tersimpan, teknisi dapat menginputkan data teknisi dan pengawas teknisi dapat menginputkan data site yang kemudian data tersebut diolah oleh sistem dan disimpan ke dalam

database. Kemudian koordinator teknisi menambahkan data kebutuhan

penjadwalan untuk diolah sistem menjadi jadwal kerja teknisi. Koordinator teknisi juga menambahkan data presensi agar dapat diolah sistem dan disimpan untuk menghasilkan laporan jadwal teknisi, presensi teknisi dan detil presensi teknisi.


(48)

39

0 Penjadwalan Teknisi

pada PT Orela Shipyard 1 Mengolah Data Master 2 Penjadwalan Teknisi 3 Mencetak Laporan 1.1 Mengolah Data Master Site 1.2 Mengolah Data Master Teknisi 1.3 Mengolah Data Master Kota 1.4 Mengolah Data Master Provinsi 2.1 Perhitungan Round Robin Tournament 2.2 Modifikasi Round Robin Tournament 3.1 Cetak Laporan Presensi Teknisi 3.2

Cetak Laporan Detil Presensi Teknisi 3.3 Cetak Laporan Penjadwalan 2.1.1 Mengolah Rumus Round Robin Tournament 2.1.2 Menghitung Menggunakan Rumus Round Robin Tournament yang Telah

Diolah

1.5

Mengambil Data Teknisi

1.6

Mengambil Data Site

2.3 Mengambil Data Penjadwalan dan Presensi 2.4 Presensi

Gambar 3.9 HIPO 2. Membuat HIPO (Hierarchy Input Process Output)


(49)

Tujuan HIPO adalah dapat memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada didalam sistem yang dibangun. Terdapat 3 proses yaitu mengolah data master, penjadwalan teknisi dan mencetak laporan. Dalam proses mengolah data master ada 6 subproses yaitu mengolah data master teknisi, mengolah data master site, mengolah data master kota, mengolah data master provinsi, mengambil data teknisi dan mengambil data site. Sedangkan proses penjadwalan teknisi memiliki subproses perhitungan Round Robin Tournament yang di dalamnya terdapat subproses mengolah rumus Round Robin Tournament dan menghitung menggunakan rumus Round Robin

Tournament yang telah diolah, modifikasi Round Robin Tournament, mengambil data

penjadwalan presensi dan presensi. Untuk mencetak laporan terdapat 3 subproses yaitu mencetak laporan presensi, mencetak laporan detil presensi dan mencetak laporan penjadwalan.


(50)

41

b. Membuat Context Diagram

Penjadwalan Teknis i Penjadwalan Teknis i

Data Site Data Teknis i

Penjadwalan Teknis i Pres ens i Teknis i

Detil Pres ens i Data Provins i

Data Kota

0

Penjadwalan Teknis i pada PT

Orela Shipyard

+

Koordinator Teknis i

Teknis i

Pengawas Teknis i

Gambar 3.10 Context Diagram

Context diagram merupakan gambaran menyeluruh dari DFD. Di dalam

context diagram terdapat tiga external entity yaitu teknisi, koordinator teknisi dan pengawas teknisi. Proses pembuatan context diagram dimulai dari system flow yang menjelaskan alur sistem. Di dalam alur sistem terdapat proses dan tabel yang dibutuhkan untuk menjalankan proses tersebut sehingga dapat diketahui alur data serta entitasnya. Koordinator teknisi memasukkan data kota dan data provinsi. Teknisi memasukkan data teknisi dan pengawas teknisi memasukkan data site. Teknisi dan pengawas teknisi sama-sama menerima data penjadwalan teknisi sedangkan koordinator teknisi menerima data penjadwalan teknisi, data presensi teknisi dan data detil presensi teknisi.


(51)

c. Membuat DFD (Data Flow Diagram)

Data Pres ens i

Penjadwalan Teknis i Penjadwalan Teknis i

Data Site Data Teknis i

[Data Penjadwalan] [Data Site]

Pres ens i Teknis i Penjadwalan Teknis i

Detil Pres ens i Data Kota Data Provins i

[Data Teknis i]

Koordinator Teknis i

1

Mengolah Data Mas ter

+ 2 Penjadwalan Teknis i + 3 Mencetak Laporan + Teknis i Pengawas Teknis i

Gambar 3.11 DFD level 0

Gambar 3.11 memiliki tiga proses yang fungsinya masing-masing adalah penjabaran lebih lanjut tentang proses dalam sistem dan tabel yang digunakan dalam penyimpanan data. Selanjutnya tiga proses tersebut juga dijelaskan lebih detil kedalam DFD level 1.


(52)

43

Gambar 3.12 DFD level 1 Proses Mengolah Data Master.

Gambar 3.12 menjelaskan bahwa terdapat enam subproses yaitu mengolah data master teknisi yang berfungsi mengolah data master teknisi, mengolah data master

site yang berfungsi mengolah data master site, mengolah data master kota yang

berfungsi mengolah data kota, mengolah data master provinsi yang berfungsi mengolah data provinsi, mengambil data teknisi yang berfungsi untuk memanggil data teknisi yang sudah disimpan untuk digunakkan di proses selanjutnya dan mengambil data site

yang berfungsi untuk memanggil data site yang sudah disimpan untuk digunakkan di proses selanjutnya.


(53)

Gambar 3.13 DFD level 1 Proses Penjadwalan Teknisi

Pada Gambar 3.13 menjelaskan bahwa terdapat empat subproses yaitu perhitungan Round Robin Tournament yang berfungsi menghitung penjadwalan menggunakan Round Robin Tournament, modifikasi Round Robin Tournament yaitu subproses yang memodifikasi hasil perhitungan Round Robin Tournament, presensi yang berfungsi melakukan presensi teknisi dan mengambil data penjadwalan dan presensi yang berfungsi untuk mengambil data penjadwalan dan presensi untuk digunakan di proses mencetak laporan.


(54)

45

Gambar 3.14 DFD level 2 Proses Perhitungan Round Robin Tournament

Pada Gambar 3.14 menjelaskan bahwa terdapat dua subproses yaitu mengolah rumus Round Robin Tournament yang berfungsi menghasilkan rumus yang sesuai dengan kebutuhan dan menghitung rumus Round Robin Tournament yang telah diolah yang berfungsi untuk menghasilkan perhitungan yang sesuai keinginan.


(55)

Pada Gambar 3.15 menjelaskan bahwa terdapat tiga subproses yaitu cetak laporan presensi, cetak laporan detil presensi dan cetak laporan penjadwalan.

3.3.2 Data Modelling

Pada bagian ini SDLC yang digunakan metode waterfall. Metode ini merupakan metode yang pengerjaannya harus diselesaikan terlebih dahulu fase pertama sebelum fase-fase selanjutnya, dan tidak ada pengerjaan bersifat paralel. Metode ini cocok untuk pembuatan dan pengembangan aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard. Berikut isi dari proses modelling, yaitu :

a. Membuat CDM (Conceptual Data Model)

Gambar 3.16 CDM Mempunyai Mengisi Mengisi Memiliki Mempunyai Memiliki Teknisi # o o o o o o o o id_teknisi nama_teknisi alamat_teknisi no_telp_teknisi email_teknisi tanggal_lahir_teknisi agama_teknisi jenis_kelamin_teknisi status Characters (4) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (15) Variable characters (50) Date

Variable characters (15) Variable characters (15) Variable characters (1)

Site # o o o o id_site nama_site no_telp_site alamat_site status Characters (4) Variable characters (50) Variable characters (15) Variable characters (100) Variable characters (1)

Kota # o o id_kota nama_kota status Characters (4) Variable characters (50) Variable characters (1)

Provinsi # o o id_provinsi nama_provinsi status Characters (3) Variable characters (50) Variable characters (1) Jadwal # o tanggal keterangan Date


(56)

47

Gambar 3.16 menunjukan CDM dari aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard terdapat lima tabel yang berasal dari kebutuhan penyimpanan data dari DFD yaitu tabel teknisi, tabel site, tabel kota, tabel jadwal dan tabel provinsi.

b. Membuat PDM (Physical Data Model)

Gambar 3.17 PDM

Gambar 3.17 menunjukan PDM dari aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard terdapat lima tabel yaitu tabel teknisi, tabel site, tabel kota tabel provinsi dan tabel penjadwalan.

c. Struktur Database

A. Tabel Teknisi Nama tabel : Teknisi

id_provinsi = id_provinsi id_teknisi = id_teknisi

id_site = id_site

id_kota = id_kota id_kota = id_kota_lokasi id_kota = id_kota_lahir

Teknisi id_teknisi id_kota_lokasi id_kota_lahir nama_teknisi alamat_teknisi no_telp_teknisi email_teknisi tanggal_lahir_teknisi agama_teknisi jenis_kelamin_teknisi status CHAR(4) CHAR(4) CHAR(4) VARCHAR(100) VARCHAR(100) VARCHAR(15) VARCHAR(50) DATE VARCHAR(15) VARCHAR(15) VARCHAR(1) <pk> <fk1> <fk2> Site id_site id_kota nama_site no_telp_site alamat_site status CHAR(4) CHAR(4) VARCHAR(50) VARCHAR(15) VARCHAR(100) VARCHAR(1) <pk> <fk> Kota id_kota id_provinsi nama_kota status CHAR(4) CHAR(3) VARCHAR(50) VARCHAR(1) <pk> <fk> Provinsi id_provinsi nama_provinsi status CHAR(3) VARCHAR(50) VARCHAR(1) <pk> Jadwal tanggal id_teknisi id_site keterangan DATE CHAR(4) CHAR(4) VARCHAR(1) <pk> <pk,fk1> <fk2>


(57)

Primary key : id_teknisi

Foreign key : id_kota_lahir, id_kota_lokasi

Fungsi : Menyimpan data teknisi

Tabel 3.5 Teknisi

No Field Name Data Type Length Constraint

1 Id_teknisi Char 4 PK

2 Id_kota_lahir Char 4 FK

3 Id_kota_lokasi Char 4 FK

4 Nama_teknisi Varchar 100

5 Alamat_teknisi Varchar 100

6 No_telp_teknisi Varchar 15

7 email_teknisi Varchar 50

8 Tanggal_lahir_teknisi Date

9 Agama_teknisi Varchar 15

10 Jenis_kelamin_teknisi Varchar 15

11 status Varchar 1

B. Tabel Kota

Nama tabel : Kota

Primary key : id_kota

Foreign key : id_provinsi

Fungsi : Menyimpan data kota

Tabel 3.6 Kota

No Field Name Data Type Length Constraint


(58)

49

No Field Name Data Type Length Constraint

2 Id_provinsi Char 3 FK

3 Nama_kota Varchar 50

4 status Varchar 1

C. Tabel Provinsi

Nama tabel : Provinsi

Primary key : id_provinsi

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data provinsi

Tabel 3.7 Provinsi

No Field Name Data Type Length Constraint

1 Id_provinsi Char 3 PK

2 Nama_provinsi VarChar 50

3 status Varchar 1

D. Tabel Site

Nama tabel : Site

Primary key : id_site

Foreign key : id_kota

Fungsi : Menyimpan data site

Tabel 3.8 site

No Field Name Data Type Length Constraint

1 Id_site Char 4 PK


(59)

No Field Name Data Type Length Constraint

3 Nama_site Varchar 50

4 No_telp_site Varchar 15

5 Alamat_site Varchar 50

6 status Varchar 1

E. Tabel Penjadwalan

Nama tabel : Penjadwalan

Primary key : id_teknisi, tanggal

Foreign key : id_teknisi, id_site

Fungsi : Menyimpan data penjadwalan

Tabel 3.9 Jadwal

No Field Name Data Type Length Constraint

1 Id_teknisi Char 4 PK, FK

2 Id_site Char 4 FK

3 Tanggal Date 50 PK

4 keterangan Varchar 1

3.3.3 User Interface

Bagian user interface merupakan pembuatan desain tatap muka aplikasi dengan pengguna. Pada pembuatan aplikasi, user interface sangat penting karena user

interface dikatakan baik jika hasil tidak menyulitkan pengguna dan membingungkan


(60)

51

Desain Input Output

Desain input output merupakan penjelasan dari form-form yang akan digunakan dalam membuat aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard. Desain Input Output dari sistem yang memiliki fungsi menampilkan form untuk menginputkan data yang akan disimpan ke dalam database.

a. Desain Input 1) Desain form Home

Gambar 3.18 Desain Form Home

Gambar 3.18 merupakan desain Form home merupakan halaman awal dari aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard yang akan dijalankan.


(61)

2) Desain Form Master Teknisi

Gambar 3.19 Desain Form MasterTeknisi

Pada Gambar 3.19 koordinator teknisi berfungsi untuk memasukkan data teknisi. Form master teknisi memiliki tiga fungsi yaitu simpan, ubah dan hapus. User

harus mengisi semua data yang ada. Setelah data diisi, klik “Simpan” untuk

menyimpan data master teknisi. Tombol “ubah” digunakan untuk mengubah data yang sudah disimpan ke dalam database.Tombol “hapus” berfungsi untuk menghapus data


(62)

53

3) Desain Form Master Site

Gambar 3.20 Desain Form Master Site

Pada Gambar 3.20 koordinator teknisi berfungsi untuk memasukkan data site.

Form master site memiliki tiga fungsi yaitu simpan, ubah dan hapus. User harus

mengisi semua data yang ada. Setelah data diisi, klik “Simpan” untuk menyimpan data

master site. Tombol “ubah” digunakan untuk mengubah data yang sudah disimpan ke dalam database. Tombol “hapus” berfungsi untuk menghapus data dari dalam database.


(63)

4) Desain Form Master Provinsi dan Kota

Gambar 3.21 Desain Form Master Provinsi dan Kota

Pada Gambar 3.21 koordinator teknisi berfungsi untuk memasukkan data kota dan provinsi. Form master kota dan provinsi memiliki tiga fungsi yaitu simpan, ubah dan hapus. User harus menekan tombol “Tambah” kemudian mengisi nama provinsi

pada popupform nama provinsi. Setelah data diisi, klik “Simpan” untuk menyimpan data master provinsi. Kemudian User menekan tombol “Simpan” setelah mengisi

nama kota untuk menyimpan data kota. Tombol “ubah” digunakan untuk mengubah data yang sudah disimpan ke dalam database. Tombol “hapus” berfungsi untuk menghapus data dari dalam database.


(64)

55

5) Desain Form Penjadwalan

Gambar 3.22 Desain Form Penjadwalan

Pada Gambar 3.22 koordinator teknisi berfungsi untuk memproses penjadwalan teknisi dengan memasukkan tahun, kerja per periode dan libur per periode dan menekan tombol “Simpan dan Jalankan”. Kemudian aplikasi akan memproses perhitungan menggunakan metode Round Robin Tournament, menyimpan data jadwal kerja teknisi ke dalam database dan menampilkan jadwal kerja teknisi. Tombol “Lihat” berfungsi untuk melihat jadwal teknisi yang terakhir kali diproses.


(65)

6) Desain Form Presensi

Gambar 3.23 Desain Form Presensi

Gambar 3.23 menjelaskan fungsi form presensi yaitu memasukan data presensi teknisi. Pada form presensi user harus mengisi bulan dan tahun kemudian mengisi data-data presensi teknisi sesuai dengan tanggalnya kemudian tekan tombol


(66)

57

b. Desain Output

1) Desain Laporan Presensi

Gambar 3.24 Desain Laporan Presensi

Laporan presensi digunakan untuk menunjukkan hasil presensi teknisi. Pada Gambar 3.24 menjelaskan apa saja yang ada dalam laporan presensi yaitu berisi periode, masa kerja, nama teknisi, keterangan kehadiran.


(67)

2) Desain Laporan Detil Presensi

Gambar 3.25 Desain Laporan Detil Presensi

Laporan detil presensi digunakan untuk menunjukkan hasil detil presensi teknisi. Pada Gambar 3.25 menjelaskan apa saja yang ada dalam laporan detil presensi yaitu berisi periode, tanggal, nama teknisi, site, keterangan kehadiran.


(68)

59

3) Desain Laporan Penjadwalan

Gambar 3.26 Desain Laporan Penjadwalan

Laporan penjadwalan digunakan untuk menunjukkan hasil penjadwalan teknisi. Pada Gambar 3.26 menjelaskan apa saja yang ada dalam laporan penjadwalan teknisi yaitu berisi tahun, site, teknisi.


(69)

4) Desain Laporan Jadwal Teknisi

Gambar 3.27 Desain Laporan Jadwal Teknisi

Laporan jadwal teknisi digunakan untuk menunjukkan hasil penjadwalan perteknisi. Pada Gambar 3.27 menjelaskan apa saja yang ada dalam laporan penjadwalan teknisi yaitu berisi tahun, site, teknisi untuk perteknisi.

3.4 Construction

Setelah langkah analisis dan perancangan sistem dilaksanakan, peneliti melakukan proses pembuatan aplikasi. Tahap ini dibagi menjadi dua proses, yaitu :

3.4.1 Coding

Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP sedangkan database-nya menggunakan Postgresql. Menggunakan bahasa pemrograman dan database tersebut karena menyesuaikan aplikasi yang akan dibangun dengan sistem yang sudah ada di PT Orela Shipyard.


(70)

61

3.4.2 Testing

Pada tahap implementasi aplikasi/testing, peneliti mencoba meng-input-kan beberapa data yang mendukung dalam aplikasi ini, hal ini dilakukan untuk menguji

output yang ada di dalam aplikasi apakah sudah sesuai dengan yang dinginkan.

Proses-proses diatas akan menghasilkan program atau aplikasi yang telah teruji dengan kesesuaian sistem yang telah dirancang. Dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan metode black box testing. Tabel 3.10 ini merupakan test case yang telah direncanakan pada saat uji coba desai


(71)

Id_teknisi Id_kota_ lokasi Id_kota _lahir Nama_t eknisi

Alamat_teknisi No_telp_tekni

si

Email_teknisi Tanggal_lahir

_teknisi Agama _teknisi Jenis_k elamin _teknisi status

T001 K001 K001 Rastra Perak Timur II 24

082237485 38

rastra@gmail.co m

1991-01-01 Islam Laki-Laki

Y

T002 K001 K002 Andri Tenggilis Mejoyo S/4

081347582 32

Andri_s@gmail. com

1993-01-19 Islam Laki-Laki

Y

T003 K001 K001 Rio Semolo Rejo

VII-12

085632131 23

Rio_sonja@gma il.com

1992-10-13 Islam Laki-Laki

Y Tabel 3.10 Desain Data Dummy MasterTeknisi


(72)

63

Tabel 3.11 Desain Data Dummy Master Site

Id_site Id_kota Nama_site No_telp_site Alamat_site status

S001 K001 Priok Utara 02112939

12

Priok Utara Y

S002 K002 Perak Abadi 03191283

3

Perak Y

S003 K003 Armada Rescue 03419299 2

Jl. Kencna Y

Tabel 3.12 Desain Data Dummy MasterKota

Id_kota Id_provinsi Nama_kota status

K001 P001 Surabaya Y

K002 P002 Jakarta Y

K003 P003 Samarinda Y

Tabel 3.13 Desain Data Dummy MasterProvinsi

Id_provinsi Nama_provinsi status

P001 Jawa Timur Y

P002 Jawa Barat Y


(73)

Tabel 3.14 Desain Data Dummy Jadwal

Tanggal Id_teknisi Id_site Keterangan

2016-06-20 T001 S001 H

2016-06-21 T001 S002 I

2016-06-21 T002 S001 H

2016-06-23 T003 S001 H

Tabel 3.15 Test Case

No Tujuan Input Output Diharapkan

1 Menampilkan form master

site

Menekan master site Tampil menu site

2 Tambah data site, isi data dapat dilihat pada Tabel 3.11

Memasukkan data site

pada form master site

kemudian menekan

tombol simpan

Tampil daftar site

yang ditambahkan pada tabel site

3 Ubah data site, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.11

Menekan icon pensil berwarna hijau pada tabel

site, kemudian muncul data site pada form master

site, kemudian menekan tombol simpah setelah mengubah data site

Data site berhasil diubah

4 Menghapus data site, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.11

Menekan icon silang berwarna merah pada tabel

site

Data site berhasil dihapus


(74)

65

No Tujuan Input Output Diharapkan

5 Menampilkan form master teknisi

Menekan master teknisi Tampil menu master teknisi 6 Tambah data teknisi, Isi

data dapat dilihat pada Tabel 3.10

Memasukkan data teknisi pada form master teknisi

kemudian menekan

tombol simpan

Tampil daftar teknisi yang ditambahkan pada tabel teknisi

7 Ubah data teknisi, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.10

Menekan icon pensil berwarna hijau pada tabel teknisi, kemudian muncul data site pada form master

teknisi, kemudian

menekan tombol simpah setelah mengubah data teknisi

Data teknisi berhasil diubah

8 Menghapus data teknisi, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.10

Menekan icon silang berwarna merah pada tabel teknisi

Data teknisi berhasil dihapus

9 Menampilkan form master provinsi dan kota

Menekan master teknisi Tampil menu master teknisi 10 Tambah data provinsi, Isi

data dapat dilihat pada Tabel 3.13

Menekan tombol tambah kemudian muncul popup form nama provinsi lalu tekan simpan setelah mengisi popup form nama provinsi

Data provinsi tersimpan pada

combo box nama

provinsi

11 Ubah data provinsi, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.13

Menekan icon pensil berwarna hijau pada tabel provinsi dan kota,

Data provinsi berhasil diubah


(75)

No Tujuan Input Output Diharapkan kemudian muncul popup

form nama provinsi lalu

tekan simpan setelah mengisi popup form nama provinsi

12 Menghapus data provinsi, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.13

Menekan icon silang berwarna merah pada tabel provinsi dan kota

Data provinsi berhasil dihapus

13 Tambah data kota, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.12

Memasukkan data kota pada form master provinsi dan kota kemudian menekan tombol simpan

Tampil daftar kota yang ditambahkan pada tabel kota

14 Ubah data kota, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.12

Menekan icon pensil berwarna hijau pada tabel provinsi dan kota,

kemudian menekan

tombol simpah setelah mengubah data kota

Data kota berhasil diubah

15 Menghapus data kota, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.12

Menekan icon silang berwarna merah pada tabel provinsi dan kota

Data kota berhasil dihapus

16 Memproses penjadwalan, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.14

Memasukkan tahun, kerja per periode dan libur per

periode, kemudian

menekan “Simpan dan Jalankan”

Data Jadwal

terproses,

tersimpan kedalam

database dan

menampilkan jadwal teknisi


(76)

67

No Tujuan Input Output Diharapkan

17 Memproses presensi, Isi data dapat dilihat pada Tabel 3.14

Memasukkan bulan dan tahun, kemudian memilih tanggal dan mengisi data presensi dan menekan

“simpan”

Data presensi berhasil disimpan

18 Menampilkan laporan jadwal teknisi

Menekan tombol “Lihat”

pada form penjadwalan.

Data jadwal teknisi berhasil

ditampilkan 19 Menampilkan laporan

presensi

Memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir dari laporan presensi kemudian

menekan tombol “Submit”

Data presensi teknisi berhasil ditampilkan

20 Menampilkan laporan detil presensi

Memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir dari laporan detil presensi

kemudian menekan

tombol “Submit”

Data detil presensi teknisi berhasil ditampilkan


(77)

68

4.1 Implementasi Sistem

Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu kebutuhan sistem. Adapun kebutuhan sistem terhadap perangkat keras dan perangkat lunak agar dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak atau software adalah suatu program yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela

Shipyard. Tentunya perangkat lunak ini memiliki fungsi masing-masing, mulai

dari tools untuk perancangan document dan system flow sampai dengan tools untuk pembuatan sistem itu sendiri. Adapun software tersebut adalah sebagai berikut : a. Sistem opreasi menggunakan Microsoft® Windows® Seven

b. Postgresql untuk membuat database sistem c. XAMPP untuk membuat website server localhost

d. Google Chrome untuk mengakses localhost website

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen peralatan fisik yang membentuk suatu sistem komputer terstruktur, serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan fungsinya. Perangkat keras yang digunakan harus memiliki spesifikasi dan kinerja yang baik, sehingga sistem yang


(78)

69

akan dijalankan oleh komputer bisa berjalan tanpa ada suatu masalah. Kebutuhan hardware adalah sebagai berikut :

a. Dual Core Processor 2.60 GHz, 512K cache, 400 MHz FSB

b. 2 gygabytes RAM

c. Kapasitas bebas (free space) pada harddisk 15 Gb

d. Keyboard dan mouse

4.2 Implementasi Sistem

Setelah semua komponen komputer yang mendukung proses sistem selesai diinstal, maka proses selanjutnya adalah implementasi atau penerapan sistem. Implementasi sistem ini diawali dengan form home yang diakses user.

4.2.1 Form Home

Garmbar 4.1 Form Home

Gambar 4.1 merupakan form home yang menjadi tampilan awal dari aplikasi ketika pertama kali dijalankan.


(79)

4.2.2 Form Master Teknisi

Gambar 4.2 Form Master Teknisi

Form ini berisi tentang proses mengisi data teknisi, mengubah data teknisi

dan menghapus data teknisi. Proses penambahan, ubah dan hapus data teknisi digambarkan pada gambar 4.2, dimana pengguna mengisikan data teknisi kemudian

tekan “Simpan” maka data akan tersimpan dalam database. Kemudian untuk

mengubah data dengan menekan icon pensil berwarna hijau kemudian data teknisi

dapat diubah dan menekan tombol “Simpan”. Sedangkan untuk hapus dengan cara


(80)

71

4.2.3 Form Master Site

Gambar 4.3 Form Master Site

Form ini berisi tentang proses mengisi data site, mengubah data site dan

menghapus data site. Proses penambahan, ubah dan hapus data site ditujukan pada gambar 4.3, dimana pengguna mengisikan data site kemudian tekan “Simpan”

maka data akan tersimpan dalam database. Kemudian untuk mengubah data dengan menekan icon pensil berwarna hijau kemudian data site dapat diubah dan menekan

tombol “Simpan”. Sedangkan untuk hapus dengan cara menekan icon silang


(81)

4.2.4 Form Master Kota dan Provinsi

Gambar 4.4 Form Master Kota dan Provinsi

Form ini berisi tentang proses mengisi data kota dan provinsi, mengubah

data kota dan provinsi dan menghapus data kota dan provinsi. Proses penambahan, ubah dan hapus data provinsi ditujukan pada gambar 4.4, dimana pengguna mengisikan data provinsi kemudian tekan “Simpan” maka data akan tersimpan dalam database. Kemudian untuk mengubah data dengan menekan icon pensil berwarna hijau kemudian akan muncul popup nama provinsi kemudian menekan

tombol “Simpan” setelah mengisikan nama provinsi. Sedangkan untuk hapus

dengan cara menekan icon silang berwarna merah, kemudian data akan terhapus. Untuk proses penambahan data kota dengan cara mengisikan data kota kemudian

tekan “Simpan” maka data akan tersimpan dalam database. Kemudian untuk

mengubah data dengan menekan icon pensil berwarna hijau kemudian data kota dapat diubah dan menekan tombol “Simpan”. Sedangkan untuk hapus dengan cara menekan icon silang berwarna merah, kemudian data akan terhapus.


(1)

4.2.10 Laporan Presensi

Gambar 4.11 Laporan Presensi

Gambar 4.11 merupakan hasil dari laporan presensi teknisi dan dapat dicetak secara langsung. Informasi yang terkait yaitu nama-nama teknisi, keterangan kehadiran dan periode presensi teknisi.


(2)

80

4.2.11 Laporan Detil Presensi

Gambar 4.12 Laporan Detil Presensi

Gambar 4.12 merupakan hasil dari laporan detil presensi teknisi dan dapat dicetak secara langsung. Informasi yang terkait yaitu nama-nama teknisi, site, keterangan detil kehadiran dan periode presensi teknisi.


(3)

4.2.12 Laporan Penjadwalan

Gambar dari laporan penjadwalan dapat dilihat pada lampiran 1 yang merupakan hasil dari laporan penjadwalan teknisi dan dapat dicetak secara langsung. Informasi yang terkait yaitu nama-nama teknisi, site, dan tanggal untuk menjelaskan jadwal kerja teknisi.

4.3 Uji Coba Aplikasi

Uji coba aplikasi ini berfokus pada pengujian sistem terhadap error handling pada setiap inputan user. Sebuah mekanisme yang digunakan untuk uji coba aplikasi ini adalah testcase, yang mana menentukan apakah sebuah perangkat lunak atau sistem telah sukses atau gagal dalam testing atau uji coba. Detil uji coba aplikasi dapat dilihat pada lampiran 2 hasil uji coba aplikasi.

Hasil dari uji coba aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard, terlihat hasil yang sudah sesuai dengan kebutuhan dan berjalan baik dengan tingkat keberhasilan rata-rata 100%. Dengan demikian aplikasi yang dibuat sudah mencapai target yang diinginkan.

4.4 Evaluasi


(4)

82

Gambar 4.14 Perhitungan Round Robin Tournament manual

Gambar 4.13 dan gambar 4.14 merupakan hasil perbandingan antara perhitungan manual dan perhitungan dari aplikasi, dari gambar 4.13 dan gambar 4.14 dapat diartikan bahwa hasil dari aplikasi sudah sesuai dengan perhitungan manual tanpa ada kesalahan.

Hasil dari uji coba aplikasi yang telah dilakukan pada Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Teknisi pada PT Orela Shipyard ini mendapatkan nilai 100%. Nilai tersebut didapat dari penyelesaian permasalahan yang ada pada PT Orela Shipyard. Permasalahan diantaranya yaitu penjadwalan yang tidak optimal yang menyebabkan site kosong, meringankan pekerjaan pegawai perusahaan yaitu menghemat waktu penjadwalan dan meminimalisir kesalahan dan kecurangan perhitungan jadwal kerja teknisi. Berdasarkan nilai perhitungan diatas, nilai tersebut berada dalam range “Sangat Memuaskan” sehingga dapat dipastikan aplikasi ini dapat berjalan dengan baik di PT Orela Shipyard.


(5)

83 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dihasilkan adalah aplikasi penjadwalan ini dapat membantu koordinator teknisi dalam melakukan proses penjadwalan teknisi serta membantu koordinator teknisi untuk dapat mengetahui presensi tiap teknisi secara langsung.

5.2 Saran

Aplikasi ini masih terlihat belum sempurna, maka dari itu saran yang diperlukan untuk pengembangan selanjutnya yaitu aplikasi penjadwalan teknisi ini kedepannya dilengkapi dengan fitur grafik di bagian presensi untuk memudahkan analisa presensi. Laporan yang dihasilkan oleh aplikasi penjadwalan bisa ditambah laporan kesesuaian presensi teknisi dengan jadwal kerja teknisi. Ditambahkan fitur mengenai teknisi yang hendak cuti.


(6)

84

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Husein. (2008.) Manajemen Proyek , perencanaan, penjadwalan & pengendalian proyek. Yogyakarta : Andi Offset.

Adam, A. (2004). PHP & PostgreSQL. Yogyakarta: ANDI.

Alan, G. (2005). Sistem Informasi Absensi. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Firdaus. (2007). 7 jam belajar interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver. Palembang: Maxikom.

Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto, H. (2007). Analisa dan Desain Sistem Informasi Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Yayasan Andi.

Kadir, A. (2013). Programmer Pemula. Yogyakarta: MediaKom. Marlinda, Linda. (2004). "Sistem Basis Data" Yogyakarta : ANDI.

Pressman. (2010). SOFTWARE ENGINEERING A PRACTITIONER'S APPROACH. New York: McGraw-Hill.

Rosen, K. H. (1986). Elementary Number Theory . Menlo Park, California : ADDISON_WESLEY.

Sutarman. (2003). Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wicaksono, A. (2009). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan dan Presensi Karyawan Pada Coffee Corner Surabaya. . Surabaya: STIKOM Surabaya.