IMPLEMENTASI PROGRAM COMMUNITY RELATIONS PT. ANGKASA PURA CABANG BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL) DALAM PROSES RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LINGKUNGAN BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK PERIODE MEI 2014 – AGUSTUS 2016

IMPLEMENTASI PROGRAM COMMUNITY RELATIONS PT. ANGKASA
PURA CABANG BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL) DALAM
PROSES RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LINGKUNGAN
BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
PERIODE MEI 2014 – AGUSTUS 2016

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
M. Setiawan Hadi Saputra
20120530045

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

i


IMPLEMENTASI PROGRAM COMMUNITY RELATIONS PT. ANGKASA
PURA CABANG BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL) DALAM
PROSES RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LINGKUNGAN
BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
PERIODE MEI 2014 – AGUSTUS 2016

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
M. Setiawan Hadi Saputra
20120530045

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016


i

HALAMAN PENGESAHAN

ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implementasi
Program Community Relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional
Lombok (BIL) dalam Proses Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lingkungan
Bandara Internasional Lombok Periode Mei 2014 – Agustus 2016” adalah asli dan
belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana baik dalam lingkungan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ataupun di Perguruan Tinggi lainnya.
Dalam skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah ataupun pendapat yang ditulis
dan dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai pandangan dalam naskah dengan disebutkan nama yang dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sungguh – sungguh dan apabila pada
kemudian hari terdapat kesalahan dalam pernyataan yang telah saya sampaikan,

maka saya besedia menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam Jurusan Ilmu Komunikasi ataupun di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Yogyakarta, 3 Desember 2016

M. Setiawan Hadi Saputra

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhaturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebenaran sehingga umat manusia terlepas dari zaman
kegelapan dan menuju ke jalan yang penuh rahmat seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Strata 1 pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan judul penelitian

“Implementasi Program Community Relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) dalam Proses Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di
Lingkungan Bandara Internasional Lombok Periode Mei 2014 – Agustus 2016”
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari restu dan doa kedua
orangtua serta bimbingan dari dosen pembimbing maupun dosen penguji yang
menjadi pendukung kelancaran penelitian ini. Pada kesempatan ini dengan penuh
rasa hormat peneliti menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang
mendukung kelancaran proses pembuatan skripsi ini, semoga Allah membalas
kebaikan tersebut.
Pada penelitian ini juga tentu terdapat kekurangan baik dalam aspek kualitas
maupun kuantitas materi penelitian yang disajikan karena keterbatasan yang
dimiliki peneliti. Meski demikian, penelitian ini diharapkan dapat membawa
manfaat baik bagi masyarakat secara umum terlebih khusus bagi program Studi
Ilmu Komunikasi.

iv

HALAMAN MOTTO

“Do The Best, Be Good, Then You Will Be The Best"


v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji terhaturkan bagi Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah, kekuatan serta kemampuan bagi peneliti untuk
menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Terselesaikannya penelitian ini juga
tentunya tidak terlepas dari dukungan orang-orang terdekat yang tanpa pamrih
membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini. Penelitian ini akan menjadi
modal dasar bagi peneliti untuk berfikir dan bersikap ketika memasuki dunia kerja
dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan terselesaikannya proses pembuatan skripsi ini, peneliti menyampaikan rasa
terimakasih dengan tulus kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Ya Allah ya Tuhanku, terimakasih telah memberikan kesempatan kepadaku
untuk dapat menyelesaikan proses ini. Ya allah ya Tuhanku, terlepas dari
berbagai kesalahan dan kekhilafan yang telah ku perbuat, masih kau kasihi
aku dengan menghantarkanku pada tahap ini. Walaupun belum menjadi
pribadi yang selalu taat kepadaMu, do’a itu kau kabulkan.

Semoga dengan terselesaikannya proses ini, menjadikanku pribadi yang
lebih baik lagi, jujur serta mampu menggunakan ilmu dengan baik. Amin
2. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Shalawat serta salam selalu tercurah bagi junjungan alam Nabi Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan umatnya hingga kelak pada akhir

vi

zaman. Keberadaban manusia dari ketidaktahuan menjadi umat yang
mampu berfikir juga merupakan perjuangan dari beliau. Semoga peneliti
tergolong ke dalam umat Nabi Muhammad SAW yang dapat menjalankan
amanah dengan baik. Amin
3. Kedua Orangtua
Tidak terlalu faham bagaimana cara menyampaikannya, tidak tahu
bagaimana mengukur pengorbanan dan kasih sayang itu. Terimakasih mak,
terimakasih pak. Walaupun ini jelas bukan balasan yang setimpal dari
pengorbanan itu, setidaknya tanggungjawab dari kepercayaan selama empat
tahun ini sudah kurampungkan. Banyak hal yang tidak bisa kusampaikan
secara langsung, tapi semoga Tuhan mendengar dan mengabulkan semua
permohonan yang kuminta melaluiNya.

Pak, terimakasih telah mengajarkan arti tanggungjawab, disiplin dan
memposisikan diri dalam hidup. Walaupun tidak banyak hal yang bisa
kudengar seperti dulu, tapi dari diam itu banyak hal yang bisa kupelajari.
Ternyata memang benar proses tidak semudah itu. Mak, terimakasih untuk
kasih sayang dengan cara yang berbeda. Karena doa itu, semua ini bisa
tercapai.
Setumpukan kertas berjilid ini hanyalah wadah, namun lebih dari itu
terselesaikannya tanggungjawab dan kepercayaan dari kalian setidaknya
membuatku sedikit lega.
4. Kakak dan Adik
Kak Yanti, terimakasih selalu menenangkan dan memberi motivasi saat
banyak kesulitan kuhadapi dalam proses ini. Terimakasih juga selalu
menjadi jembatan untuk kebutuhan yang kuperlukan selama proses

vii

penelitian dan perkuliahanku. Karena tanpa itu, semua ini tidak bisa berjalan
lancar. Terimakasih kak
Dek Galih, terimakasih karena hobby kita yang sama uang jajanku sering
kepotong.

5. Dosen Pembimbing
Mbak Anti, terimakasih atas segala ilmu dan waktunya. Bimbingan selama
perkuliahan dasar-dasar public relations, pengambilan konsentrasi hingga
proses pembuatan skripsi ini sangat berarti. Ilmu tentang bagaimana
menjadi seorang public relations dengan pengembangan konsep yang baik
semoga dapat teraplikasikan ketika memasuki dunia kerja.
6. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Terimakasih kepada Pak Haryadi selaku Kepala Jurusan Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Pak Taufiq dan
Pak Aswad selaku dosen penguji serta seluruh dosen pengajar. Terimakasih
juga kepada mbak Siti, Pak Jono dan Pak Muryadi selaku karyawan
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
serta semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu – persatu.
7. PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL)
Terimakasih kepada PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional
Lombok (BIL) atas bantuan dan kerjasamanya untuk proses penelitian ini,
khususnya kepada Bapak Gede Eka Arisandi, Bapak I Wayan Kurma,
Bapak Gede Santia, Bapak Sudjud Muliadi dan seluruh pegawai serta staf
PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL).


viii

8. Sahabat Serta Orang - Orang Terdekat
Terimakasih kepada rekan – rekan seperjuangan, “Yantos Squad” yang
telah membantu proses pengerjaan skripsi ini baik secara langsung maupun
tidak dan dalam bentuk apapun. Terimakasih selalu mengingatkan dan
membagi canda tawa saat rasa bosan dengan tumpukan – tumpukan kertas
ini sudah di ujung tanduk. Terimakasih Ian Anantha (mik ian), Yudha
Pratama (jon), Agus Setiawan (gendat), Haris Nasri (keylis), Winardi
Junianto (kebek), Pahrijal Wahyu Putra (jojo), Imang Hasyim (imeng),
Sandi Kurniawan (kucir), Mahatir Muhammad (mm), Ryan Andri Pratama
(manyol), Gilang Prasetya, Oji, Bolot serta seluruh rekan – rekan yang tidak
sempat disebutkan satu – persatu.
Terimakasih untuk Riska Yatna yang juga sangat berperan membantu dalam
proses pengerjaan skripsi ini. Terimasih sudah selalu mengerti, memotivasi
dan sabar dalam kondisi yang mungkin terkadang sulit. Terimakasih bisa
memposisikan diri dengan baik sebagai sahabat, adik, tempat berbagi cerita
bahkan menjadi salah satu orang terdekat, walaupun terkadang memberi
masukan yang kurang logis. Terimakasih untuk semuanya Yatna.


ix

ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Public Relations
M. Setiawan Hadi Saputra
Implementasi Program Community Relations PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam Proses Relokasi Pedagang Kaki
Lima (PKL) di Lingkungan Bandara Internasional Lombok Periode Mei
2014 – Agustus 2016
Tahun Skripsi

: 2016 + 172 Halaman + 4 Tabel + 32 Gambar + 20
Lampiran

Daftar Pustaka

: 9 Buku + 2 Skripsi + 6 Dokumen + 17 Sumber Internet


Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui serta menganalisis
implementasi program community relations yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura
Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam proses relokasi dan
penanganan masalah keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di lingkungan
Bandara Internasional Lombok (BIL) periode Mei 2014 hingga Agustus 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan
community relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok
(BIL) melalui program relokasi dan Bina Lingkungan guna menyelesaikan
permasalahan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lingkungan Bandara
Inernasional Lombok (BIL).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kasus untuk mengumpulkan data berupa kata-kata. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan
narasumber yang sesuai dengan kebutuhan data peneliti serta dengan melakukan
observasi, pengamatan, dokumentasi dan studi pustaka untuk melengkapi dan
menguji keabsahan data yang telah didapat. Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik trianggulasi yang membandingkan antara keterkaitan datadata yang diperoleh melalui berbagai sumber data.
Melalui hasil analisa data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
program community relations yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) belum optimal dikarenakan dalam proses
implementasi program yang dilakukan masih terdapat ketidaksesuaian dengan teori
serta terdapat berbagai kekurangan dalam hal penentuan segmentasi dan skala
prioritas program, sehingga efektifitas program yang dijalankan belum berhasil
secara menyeluruh menyelesaikan permasalahan keberadaan Pedagang Kaki Lima
(PKL) di lingkungan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang menjadi tujuan
utama program community relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL).
Kata Kunci : Community Relations, Implementasi, Relokasi.

x

ABSTRACT
University of Muhammadiyah Yogyakarta
Faculty of Social and Political Sciences
Communication Science Department
Public Relations Concentration
M. Setiawan Hadi Saputra
The Implementation of Community Relations Program at PT Angkasa Pura
Lombok International Airport for the Relocation Process of Street Vendors in
Lombok International Airport during May 2014 – August 2016
Year of undergraduate thesis : 2016 + Pages + 4 Tables + 33 Images + 20
Appendices
Bilbiography

: 9 Books + 2 Undegraduate Theses + 6 Documents
+ 17 Websites

This research was conducted in order to find out and analyze the
implementation of communicaty relations program held by PT Angkasa Pura
Lombok International Airport in regard with problems of the relocation process and
management of street vendors at Lombok International Airport during May 2014
– August 2016. The objective of this research was to obtain description about the
activities conducted by community relations of PT Angkasa Pura Lombok
International Airport through relocation program and environmental development
to solve problems related to street vendors in the area of Lombok International
Airport.
This research employed descriptive qualitative method using case study
approach to collect verbal data. The data collection method used in this research
was in-depth interview with interviewees according to the data needed by the
researcher and by conducting observation, documentation, and literature review to
complete and test the data validity which had been obtained. The data analysis
technique was done using triangulation by comparing the interrelatedness of data
obtained through various sources.
Through the result of data analysis, it can be concluded that community
relations program held by PT Angkasa Pura Lombok International Airport is not
optimal due to the implementation process of the program which is not in line with
the theory. In addition, there is weakness in determining the segmentation and
program priority scale, so the program was not fully effective to solve the problems
related to street vendors that becomes the main purpose of community relations
program of PT Angkasa Pura Lombok International airport.
Key words : Community Relations, Implementation, Relocation.

xi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 16
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 16
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 16
D.1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 16
D.2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 16
E. Kerangka Teori........................................................................................... 18
E.1.1. Definisi Community Relations ............................................................. 18
E.1.2. Langkah-langkah Community Relations.............................................. 22
E.1.3. Implementasi Program Community Relations ..................................... 27
F.

Penelitian Terdahulu .................................................................................. 33

G. Metode Penelitian....................................................................................... 36
G.1. Metode Penelitian .................................................................................. 37
G.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 38
G.3. Objek Penelitian ..................................................................................... 38
G.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38
G.5. Kriteria Informan ................................................................................... 42
G.6. Teknik Analisis Data .............................................................................. 43
G.7. Uji Validitas Data ................................................................................... 44
BAB 11 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 45
A. Deskripsi Perusahaan ................................................................................. 45
A.1. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) .................................................... 45
xii

A.2. Sejarah Perkembangan PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional
Lombok ................................................................................................... 48
B. Lima Arah Strategis Perusahaan ................................................................ 50
C. Visi Misi Perusahaan ................................................................................. 51
D. Nilai Kebudayaan Perusahaan.................................................................... 52
E. Logo Perusahaan ........................................................................................ 53
F.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Angkasa Pura 1 Cabang Bandara
Internasional Lombok ............................................................................... 54

G. Program PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok Dalam
Usaha Mendekatkan Diri Dengan Stakeholder ......................................... 59
G.1. Program Kemitraan ................................................................................ 59
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ..................................... 67
A. PENYAJIAN DATA .................................................................................. 71
A.1. Kegiatan Community Relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) ................................................................... 71
A.1.1. Perencanaan ........................................................................................ 71
A.1.2. Implementasi ....................................................................................... 76
A.1.3. Pengawasan (Controlling)................................................................. 107
A.1.4. Penilaian (Evaluasi) .......................................................................... 110
B. ANALISIS DATA ................................................................................... 120
B.1. Perencanaan .......................................................................................... 121
B.2. Pengorganisasian .................................................................................. 126
B.3. Implementasi ........................................................................................ 129
B.4. Pengawasan .......................................................................................... 134
B.5. Evaluasi ................................................................................................ 137
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 140
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 140
B. SARAN .................................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 146
LAMPIRAN ........................................................................................................ 149

xiii

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Kondisi PKL di Area Parkir Bandara Tahun 2013 ..................... 3
GAMBAR 1.2 Kondisi PKL di Area Parkir Bandara Tahun 2013 ..................... 3
GAMBAR 1.3 Lokasi Relokasi PKL Tahun 2016.............................................. 8
GAMBAR 1.4 Lokasi Relokasi PKL Tahun 2016.............................................. 8
GAMBAR 1.5 Kondisi PKL Tahun 2016 ........................................................... 9
GAMBAR 1.6 Kondisi PKL Tahun 2016 ........................................................... 9
GAMBAR 2.1 Logo PT. Angkasa Pura 1 BIL ................................................. 53
GAMBAR 2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Angkasa Pura 1 Cabang
Bandara Internasional Lombok ................................................. 54
GAMBAR 2.3 Mitra Binaan PT. Angkasa Pura 1 Cabang Bandara Internasional
Lombok Ikut serta dalam Batam Expo 30 April 2015 .............. 61
GAMBAR 2.4 Hasil Kerajinan Ketak Mitra Binaan PT. Angkasa Pura 1 Cabang
Bandara Internasional Lombok 14 Juli 2015............................. 62
GAMBAR 2.5 Pelatihan UMKM Calon Mitra Binaan 11 Oktober 2016 ........ 66
GAMBAR 3.1 Susunan Anggota TIM Penertiban PKL ................................... 74
GAMBAR 3.2 Tahap Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) ........................ 77
GAMBAR 3.3 Lokasi Relokasi Pedagang Kaki Lima...................................... 79
GAMBAR 3.4 Surat Rekomendasi Pengelolaan Lapak PKL 10 Juli 2014 ...... 82
GAMBAR 3.5 Program Bina Lingkungan 13 Mei 2014 .................................. 85
GAMBAR 3.6 Program Kesehatan Penyediaan STBM 17 Desember 2014 .... 87
GAMBAR 3.7 Program Bina Lingkungan 18 Desember 2014 ........................ 91
GAMBAR 3.8 Penyaluran Beasiswa Tiga Desa pada 20 Februari 2015 .......... 93
GAMBAR 3.9 Penyaluran Beasiswa Tiga Desa pada 20 Februari 2015 .......... 93
GAMBAR 3.10 Program Puskesmas Keliling pada Bulan Maret 2015 ........... 95

xiv

GAMBAR 3.11 Program Puskesmas Keliling pada Bulan Maret 2015 ........... 95
GAMBAR 3.12 Buka Bersama 24 Juni 2016 ................................................... 98
GAMBAR 3.13 Pemberian Sembako Menjelang Hari Raya 1 Juli 2016 ....... 100
GAMBAR 3.14 Penyaluran Dana Bina Lingkungan pada 21 Juli 2016 ........ 102
GAMBAR 3.15 Layanan Kesehatan di Dusun Penyambi 8 Agustus 2016 .... 104
GAMBAR 3.16 Pelaksanaan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Lingkungan
Bandara 12 Agustus 2014 ........................................................ 111
GAMBAR 3.17 Susunan Anggota Pelaksana Penertiban Pedagang Kaki Lima di
Bandara Internasional Lombok (BIL) 17 September 2014 ..... 112
GAMBAR 3.18 Susunan Anggota Pelaksana Penertiban Pedagang Kaki Lima
(PKL) di Bandara Internasional Lombok (BIL) ...................... 113
GAMBAR 3.19 Evaluasi Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) 18 November
2014 ......................................................................................... 114
GAMBAR 3.20 Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU)
dengan 3 Kepala Desa 28 Januari 2015 ................................... 116
GAMBAR 3.21 Permohonan Perpanjangan Kerjasama Penertiban Pedagang Kaki
Lima (PKL) dengan Permata Petak 12 Januari 2016 .............. 118

xv

DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Data Perkembangan Jumlah PKL di BIL ........................................ 9
TABEL 2.1 Jenjang Pendidikan SDM PT. Angkasa Pura 1 Cabang

Bandara

Internasional Lombok .................................................................... 55
TABEL 3.1 Program Community Relations PT. Angkasa Pura 1 Cabang Bandara
Internasional Lombok Periode Mei 2014 – Agustus 2016............. 69
TABEL 3.2 Data Pedagang Kaki Lima (PKL) di Area Relokasi Bandara
Internasional Lombok (BIL) pada Bulan Mei 2014 ....................... 79

xvi

ABSTRAK
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Public Relations
M. Setiawan Hadi Saputra
Implementasi Program Community Relations PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam Proses Relokasi Pedagang Kaki
Lima (PKL) di Lingkungan Bandara Internasional Lombok Periode Mei
2014 – Agustus 2016
Tahun Skripsi

: 2016 + 172 Halaman + 4 Tabel + 32 Gambar + 20
Lampiran

Daftar Pustaka

: 9 Buku + 2 Skripsi + 6 Dokumen + 17 Sumber Internet

Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui serta menganalisis
implementasi program community relations yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura
Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam proses relokasi dan
penanganan masalah keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di lingkungan
Bandara Internasional Lombok (BIL) periode Mei 2014 hingga Agustus 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan
community relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok
(BIL) melalui program relokasi dan Bina Lingkungan guna menyelesaikan
permasalahan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lingkungan Bandara
Inernasional Lombok (BIL).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kasus untuk mengumpulkan data berupa kata-kata. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan
narasumber yang sesuai dengan kebutuhan data peneliti serta dengan melakukan
observasi, pengamatan, dokumentasi dan studi pustaka untuk melengkapi dan
menguji keabsahan data yang telah didapat. Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik trianggulasi yang membandingkan antara keterkaitan datadata yang diperoleh melalui berbagai sumber data.
Melalui hasil analisa data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
program community relations yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) belum optimal dikarenakan dalam proses
implementasi program yang dilakukan masih terdapat ketidaksesuaian dengan teori
serta terdapat berbagai kekurangan dalam hal penentuan segmentasi dan skala
prioritas program, sehingga efektifitas program yang dijalankan belum berhasil
secara menyeluruh menyelesaikan permasalahan keberadaan Pedagang Kaki Lima
(PKL) di lingkungan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang menjadi tujuan
utama program community relations PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL).
Kata Kunci : Community Relations, Implementasi, Relokasi.

x

ABSTRACT
University of Muhammadiyah Yogyakarta
Faculty of Social and Political Sciences
Communication Science Department
Public Relations Concentration
M. Setiawan Hadi Saputra
The Implementation of Community Relations Program at PT Angkasa Pura
Lombok International Airport for the Relocation Process of Street Vendors in
Lombok International Airport during May 2014 – August 2016
Year of undergraduate thesis : 2016 + Pages + 4 Tables + 33 Images + 20
Appendices
Bilbiography

: 9 Books + 2 Undegraduate Theses + 6 Documents
+ 17 Websites

This research was conducted in order to find out and analyze the
implementation of communicaty relations program held by PT Angkasa Pura
Lombok International Airport in regard with problems of the relocation process and
management of street vendors at Lombok International Airport during May 2014
– August 2016. The objective of this research was to obtain description about the
activities conducted by community relations of PT Angkasa Pura Lombok
International Airport through relocation program and environmental development
to solve problems related to street vendors in the area of Lombok International
Airport.
This research employed descriptive qualitative method using case study
approach to collect verbal data. The data collection method used in this research
was in-depth interview with interviewees according to the data needed by the
researcher and by conducting observation, documentation, and literature review to
complete and test the data validity which had been obtained. The data analysis
technique was done using triangulation by comparing the interrelatedness of data
obtained through various sources.
Through the result of data analysis, it can be concluded that community
relations program held by PT Angkasa Pura Lombok International Airport is not
optimal due to the implementation process of the program which is not in line with
the theory. In addition, there is weakness in determining the segmentation and
program priority scale, so the program was not fully effective to solve the problems
related to street vendors that becomes the main purpose of community relations
program of PT Angkasa Pura Lombok International airport.
Key words : Community Relations, Implementation, Relocation.

xi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu wilayah terutama kawasan sekitar Bandara memiliki
pertumbuhan wilayah yang relatif berkembang lebih cepat dibandingkan wilayah
lainnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan
pembangunan Bandara dapat menyebabkan adanya perubahan terhadap wilayah
sekitar yang dipengaruhi oleh aktifitas dalam wilayah tersebut. Seperti yang dikutip
pada penelitian Andriyani (2011) tentang Perubahan Kondisi Fisik dan Ekonomi
Wilayah Sekitar Bandara Selama Pembangunan Bandara Internasional Lombok,
berdasarkan tinjauan tata ruang Bandara dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
kawasan Bandara baru tahun 2006, kegiatan kebandarudaraan seharusnya secara
ideal mampu mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi yang dapat memberikan
multiplier effect bagi daerah sekitar karena adanya pembangunan bandar udara baru
tersebut. Multiplier effect yang dimaksudkan antara lain :
1. Tumbuhnya berbagai institusi bisnis baru untuk pengelolaan kegiatankegiatan bisnis yang berkait dengan transportasi udara (kantor maskapai
penerbangan, kantor perusahaan jasa pengiriman barang dan lain-lain).
2. Tumbuhnya usaha jasa pendukung aktivitas kebandarudaraan (seperti hotel,
pertokoan, rumah makan dan sebagainya).
3. Tumbuhnya kegiatan ekonomi baru pada area-area perlintasan antara
bandar udara dan berbagai simpul kegiatan ekonomi yang telah ada.
4. Pada sektor perdagangan dan jasa, dibangunnya sarana bandar udara dapat
meningkatkan jalur perdagangan, baik pada tingkat perdagangan antar

1

daerah maupun perdagangan internasional. Hasil-hasil industri lokal dapat
didistribusikan ke luar daerah dengan lebih efektif dan efisien sebagai
alternatif bagi distribusi barang melalui jalur darat dan laut.
Dari penjabaran tersebut sudah seharusnya Bandara mampu menciptakan
multiplier effect bagi masyarakat yang berada dalam lingkup sekitarnya, tidak
terkecuali bagi masyarakat yang berada di kawasan lingkar Bandara Internasional
Lombok (BIL). Dampak yang terjadi terhadap keberadaan Bandara Internasional
Lombok (BIL) ialah peningkatan jumlah angkutan umum terutama taksi yang saat
ini semakin berkembang. Khususnya yang berada di lingkungan Bandara
Internasional Lombok yang semula hanya terdapat 65 unit taksi berkembang
menjadi 115 unit (Katawarta.com : 2013).
Namun tidak hanya peningkatan pada sektor angkutan umum saja, melalui
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ridwan Syah mengatakan akibat dari keberadaan
Bandara Internasional Lombok (BIL) muncul para Pedagang Kaki Lima (PKL) di
kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang merupakan masyarakat sekitar.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Institusi terkait harus mengatur para
pedagang karena Bandara bukan tempat berjualan dan permalasahan ini
menyangkut keamanan Bandara (Katawarta.com : 2013). Hal tersebut tentunya
merupakan salah satu bentuk ketidaksesuaian tentang multiplier effect yang
dijelaskan sebelumnya.

2

Keberadaan

Bandara

Internasional

Lombok

(BIL) menjadi

awal

permasalahan sekaligus membawa dampak signifikan bagi masyarakat Lingkar
Bandara. Masyarakat Lingkar Bandara merupakan masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan Bandara, yang terkena baik secara langsung maupun tidak
langsung dampak keberadaan Bandara. Semula reaksi masyarakat lokal menyambut
dengan baik beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL), oleh beberapa
pihak hal tersebut dianggap sebagai euforia atau kesenangan sesaat saja melihat
pembangunan Bandara baru. Pasalnya euforia tersebut kemudian berbuntut
panjang, karena mereka tidak hanya sekedar melihat aktivitas sebuah Bandara baru.
Mereka justru beramai-ramai menggelar lapak dagangan yang tersebar diseluruh
areal parkir bahkan sampai ke terminal Bandara yang semestinya bersih dari
Pedagang Kaki Lima (PKL)

Gambar 1.1 Kondisi PKL di Area
Parkir Bandara Tahun 2013

Gambar 1.2 Kondisi PKL di Terminal
Kedatangan Penumpang Tahun 2013

(Sumber : Dokumen Angkasa Pura Cabang BIL)
PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) menyadari
sebagai pihak yang bertangung jawab terhadap permasalahan Pedagang Kaki Lima
(PKL) yang berjualan di lingkungan Bandara Internasional Lombok (BIL). Salah

3

satu bentuk tanggung jawab sosial yang dijalankan PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) ialah dengan melakukan kegiatan-kegiatan
community relations. Community relations merupakan bentuk tanggung jawab
sosial korporat yang saat ini banyak dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia
untuk mencapai tujuan atau misi tertentu. Bentuk-bentuk program community
relations dapat berupa pemberian beasiswa, bantuan buku, merehabilitasi
lingkungan hidup dan lain-lain (Iriantara, 2004 : 47). Community relations idealnya
tidak lagi dijalankan hanya untuk kepentingan perusahaan mendapatkan
keuntungan finansial atau meminimalkan risiko terhadap gangguan dari komunitas
atau masyarakat, melainkan perusahaan diharuskan untuk terlibat langsung
menangani permasalahan yang muncul pada masyarakat atau komunitas sebagai
stakeholder dari perusahaan tersebut. Konsep tangung jawab sosial yang terdapat
pada community relations tidak lagi memandang perusahaan sebagai institusi
ekonomi belaka, melainkan institusi sosial. Oleh karena itu perusahaan mulai
bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang secara langsung tidak ada kaitannya
dengan kegiatan operasional perusahaan seperti kegiatan tentang lingkungan hidup,
pengembangan masyarakat dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia
(Iriantara, 2004 : vii).
Sebagai contoh, salah satu perusahaan yang telah rutin melakukan kegiatan
community relations seperti yang dikutip pada penelitian Aris (2010) tentang PT.
Djarum dalam menerapkan praktik community relations pada tahun 1977 melalui
misi “Menghijaukan Kota Kudus” yang pada saat itu gersang dan panas. Sebagai
bentuk kesadaran tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kota Kudus, yang

4

merupakan tempat PT. Djarum beroperasi. Tidak berhenti pada upaya
menghijaukan Kudus saja, pada rentang tahun 1980-1985 PT. Djarum membagikan
60.000 bibit mangga pada warga di 59 Desa di Kudus termasuk Panjunan,
Kelurahan dimana PT. Djarum berdiri untuk ditanam dipekarangan agar tumbuh
semangat menghijaukan halaman rumah seluruh masyarakat Kudus. Hasilnya, nilai
panen buah mangga tahun 1991 berdasarkan catatan Dinas Perekonomian
Pemerintah Kabupaten Kudus mencapai 2,5 milyar rupiah.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun sudah
seharusnya mampu merancang dengan baik kegiatan-kegiatan community relations,
agar dapat menunjang keberadaan perusahaan dan secara tidak langsung akan
berdampak positif bagi perusahaan karena ikatan yang terjalin antara perusahaan
dan stakeholder akan dapat saling menjaga. Tidak terkecuali pada PT Angkasa Pura
Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) yang juga tidak terlepas dari
permasalah-permasalahan yang kaitannya antara perusahaan dengan masyarakat.
Dalam hal ini, PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL)
memiliki permasalahan dengan masyarakat lingkup Bandara yang sudah berjalan
cukup lama, yaitu semenjak keberadaan Bandara Internasional Lombok (BIL) pada
tahun 2011 hingga tahun 2016.
Ibarat dua sisi mata uang, terlepas dari aspek sosial tentang Pedagang Kaki
Lima (PKL) yang berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup, keberadaan PT
Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam upaya sterilisasi
Lingkungan Bandara haruslah dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. PT
Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) merupakan perusahaan

5

yang bertanggung jawab atas pengelolaan Bandara menyadari bahwa aktivitas
Pedagang Kaki Lima (PKL) akan mengancam kredibilitas Bandara Internasional
Lombok (BIL) sebagai Bandara bertaraf internasional, serta menciptakan image
negatif terutama bagi pengguna jasa penerbangan dari atau menuju Bandara
Internasional Lombok (BIL).
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) lebih mengedepankan aspek persuasif dan
penerapan kegiatan-kegiatan community relations agar dapat menciptakan kawasan
Bandara yang sesuai dengan keputusan peraturan Kementrian perhubungan. Seperti
pada keputusan Menteri Perhubungan KM No 47 tahun 2002 menyebutkan bahwa
sisi suatu Bandar Udara adalah bagian dari Bandar Udara dan segala fasilitas
penunjangnya yang merupakan daerah bukan publik tempat setiap orang, barang
dan kendaraaan yang akan memasukinya wajib melalui pemeriksaan keamanan
dan/atau memiliki izin khusus (Kementerian Perhubungan : 2016).
Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Bandara memang
memerlukan perhatian khusus agar suasana aman dan nyaman dapat terlihat di
Bandara Internasional Lombok (BIL). Selain itu, PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) juga sudah mengkoordinasikan masalah ini dengan
tiga Desa Lingkar Bandara Internasional Lombok (BIL). Mereka merupakan tuan
rumah utama di Lingkar Bandara, seperti Desa Tanak Awu, Ketara dan Penujak.
Pihak Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah
berkoordinasi dengan ketiga pemilik wilayah ini untuk membicarakan masalah
keamanan dan ketertiban (Radar Lombok.co.id : 2015).

6

Terlepas dari berbagai permasalahan akibat keberadaan Pedagang Kaki
Lima (PKL) tersebut, masyarakat lokal khususnya masyarakat Lingkar Bandara
yang sebelum pembangunan Bandara bermata pencaharian sebagai petani menaruh
harapan besar atas beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL). Hal ini
dikarenakan mereka yang kehilangan lapangan pekerjaan setelah terkonversinya
lahan sawah menjadi kawasan Bandara seakan tidak mempunyai pilihan lain selain
berjualan di dalam Lingkungan Bandara. Inilah yang menjadi alasan utama
masyarakat Lingkar Bandara untuk beralih fungsi dari petani menjadi Pedagang
Kaki Lima (PKL). Menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) dianggap sebagai salah
satu alternatif yang bisa membantu keberlangsungan hidup mereka. Karena selain
tidak memerlukan keahlian khusus, menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) hanya
memerlukan modal usaha yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
sekitar Lingkungan Bandara Internasional Lombok (BIL) belum siap untuk
memasuki perubahan yang pesat.
Melalui General Affair and Com Section Head (Gede Eka Arisandi : 18
April 2016) PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL)
menyatakan dalam hal ini sudah melakukan berbagai upaya-upaya untuk
menyelesaikan permasalah tersebut seperti melakukan upaya pengamanan dengan
menggandeng tokoh masyarakat yang dituakan, meminta bantuan kepada
pemerintah tingkat II terkait pengamanan Pedagang Kaki Lima (PKL). Selain itu
PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) juga melakukan
upaya persuasif dengan melakukan pendekatan bersama kelompok usaha kecil
menengah (UKM) Kabupaten Lombok Tengah serta menyediakan tempat relokasi

7

bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Lingkungan Bandara Internasional
Lombok (BIL).
Secara garis besar, setelah melalui proses yang cukup panjang PT. Angkasa
Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) berhasil merelokasi para
Pedagang Kaki Lima (PKL) pada Mei Tahun 2014 lalu. Bentuk dari relokasi yang
dilakukan oleh Bandara Internasional Lombok (BIL) berupa penyediaan tempat
berdagang bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Lokasi berdagang para Pedagang Kaki
Lima (PKL) tersebut terbilang strategis, karena masih berada pada kawasan
Bandara yang hanya bersebelahan dengan pintu keberangkatan penumpang. Area
yang disediakan cukup luas dan sangat layak untuk berdagang. Selain itu, akses
tempat yang disediakan sangat terjangkau, bahkan banyak dari penumpang dan
pekerja di Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi pelanggan di lokasi
relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut.

Gambar 1.3 Lokasi Relokasi PKL
Tahun 2016

Gambar 1.4 Lokasi Relokasi PKL
Tahun 2016

(Sumber : Olah Data Peneliti)
Namun, kesepakatan relokasi tersebut tidak lantas menjadikan para
Pedagang Kaki Lima (PKL) berhenti berdagang di area yang bukan diperuntukkan
untuk Pedagang Kaki Lima (PKL). Bahkan hingga saat ini, masih terdapat beberapa
8

Pedagang Kaki Lima (PKL) yang nekat memasuki areal parkir Bandara, walaupun
tidak dalam jumlah besar seperti sebelum di relokasi. Umumnya para para
Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut memasuki areal Bandara pada jam-jam tidak
efektif seperti menjelang subuh dan sesaat ketika Bandara akan ditutup.

Gambar 1.5 Kondisi PKL Tahun
2016

Gambar 1.6 Kondisi PKL Tahun
2016

(Sumber : Olah Data Peneliti)
Jika diamati, terdapat peningkatan yang signifikan dari jumlah Pedagang Kaki Lima
(PKL) sebelum dilakukan relokasi.
Tabel 1.1 Data Perkembangan Jumlah PKL di Bandara Internasional
Lombok (BIL)
Tahun

Jumlah PKL

2011

43 orang

2012

180 orang

2013

200 orang

2014

240 orang

(Sumber : Olah Data Peneliti)

9

PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) kesulitan
dalam penanganan para Pedagang Kaki Lima (PKL). Padahal, pihak PT Angkasa
Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah memberikan tempat
berjualan yang layak dengan gratis dan tanpa membayar uang sedikitpun.
Walaupun diberikan secara cuma-cuma, PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) juga menyediakan fasilitas lain seperti listrik, lampu
penerangan dan air tanpa membebankan biaya kepada Pedagang Kaki Lima (PKL).
Namun realitanya tempat yang sudah disediakan oleh PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) malah dijadikan tempat menaruh barangbarang sisa dan jemuran, sehingga terkesan kotor dan tidak layak pakai. Bahkan
hampir setiap hari pihak PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok
(BIL) melakukan pembinaan secara persuasif mengenai permasalahan tersebut
kepada Pedagang Kaki Lima (PKL). PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) sadar bahwa permasalahan ini membutuhkan peran
serta yang lebih aktif dari pemerintah daerah setempat (Interview, Airport Security
Section Head, I Wayan Kurma : 18 April 2016).
Dari berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura
Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk menangani permasalahan
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Lingkungan Bandara memang terlihat
belum maksimal dan terkesan gagal. Karena hingga saat ini masih terdapat
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Area Bandara. Inaq Halimah, salah
satu Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar area relokasi ketika
diwawancarai mengatakan bahwa tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi

10

kebutuhan hidup selain berdagang. Karena hampir seluruh Pedagang Kaki Lima
(PKL) merupakan warga asli Lingkar Bandara yang dulunya berprofesi sebagai
petani, sebelum lahan sawah mereka beralih fungsi sebagai Bandara. Pedagang
Kaki Lima (PKL) tersebut juga menambahkan seringkali mendapat teguran dari
pihak Angkasa Pura untuk tidak berdagang di Area Bandara bahkan hingga diusir.
Namun, ia mengaku akan tetap kembali berdagang ketika terlepas dari pengawasan
pihak Angkasa Pura. Selain itu, Amaq Suhaimi yang juga merupakan Pedagang
Kaki Lima (PKL) asal Desa Tanaq Awu menambahkan enggan berdagang di area
relokasi dikarenakan letak lahan berdagang yang tersisa hanya berada di bagian
belakang dari pintu masuk area relokasi dan terkesan sepi karena sudah tertutup
oleh lahan pedagang lain. Alasan lain yang disampaikan oleh Amaq Suhaimi ialah
masih terdapat beberapa oknum yang meminta pungutan liar dari Pedagang Kaki
Lima (PKL) yang berada di Area relokasi. Bentuk pungutan tersebut seperti
meminta rokok yang menjadi barang dagangan, meminta uang pungutan untuk
pembayaran air, listrik hingga tempat. Jumlah nominal dari pungutan oknum
tersebut tidak menentu berkisar antara 10 hingga 100 ribu rupiah. Biasanya
pungutan liar tersebut dimintai oleh oknum pada awal bulan.
Dari penuturan beberapa Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut menandakan
terdapat ketidaksesuaian antara tindakan PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) dengan keinginan dari Pedagang Kaki Lima (PKL)
dan begitu pula sebaliknya, tidak semua himbauan dari PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) yang diikuti oleh Pedagang Kaki Lima (PKL)
sehingga terkesan kurang kooperatif. Terdapat pungutan liar dari oknum-oknum

11

yang tidak bertanggung jawab juga menjadi salah satu hambatan terealisasinya
tujuan program.
PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) menyadari
bahwa untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) bukan merupakan perkara
gampang yang dapat langsung terselesaikan, namun membutuhkan kerja keras dan
proses yang bertahap. Terbukti dengan PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) kembali melakukan berbagai upaya-upaya community
relations untuk mensejahterakan masyarakat Lingkar Bandara khususnya para
Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan membuat program jangka panjang yaitu
memberikan bantuan pendidikan terhadap anak-anak Lingkar Bandara. Bantuan
pendidikan yang sudah berjalan beberapa tahun terkahir tersebut, dimaksudkan agar
anak-anak Lingkar Bandara dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia yang baik.
Jika hal tersebut sudah tercapai, maka masyarakat Lingkar Bandara tidak akan lagi
menjadi Pedagang Kaki Lima, melainkan bekerja sebagai pekerja professional
dibidangnya. (Interview, Airport Services Section Head, Gede Santia : 8 April
2016)
Selain itu, bidang kesehatan serta kegiatan bina lingkungan juga mendapat
perhatian yang nyata. PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok
(BIL) menyalurkan dana program Bina Lingkungan kepada masyarakat dibeberapa
Desa yang berada di lingkar Bandara Iinternasional Lombok (BIL) dengan total
dana sejumlah Rp272 juta. Melalui Head Section CSR PT Angkasa Pura I Bandara
Internasional Lombok (BIL) menyatakan program Bina Lingkungan tersebut
meliputi bantuan sarana ibadah, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan

12

prasarana umum, bantuan pendidikan dan pelestarian alam. Program Bina
Lingkungan

yang

disalurkan

tersebut

diberikan

kepada

17

penerima

(Lomboktoday.co.id : 2014).
Bantuan yang diberikan oleh PT Angkasa Pura I Bandara Internasional
Lombok (BIL) bukan dimaksudkan sebagai bentuk memanjakan masyarakat ditiga
Desa tersebut, melainkan sebagai bentuk dukungan PT Angkasa Pura Cabang
Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk ikut memandirikan masyarakat.
Kegiatan serupa akan terus dilakukan, salah satunya adalah kegiatan pemberian
bantuan permodalan untuk masyarakat serta bantuan mobil puskesmas keliling.
Mobil yang sudah dimodifikasi tersebut akan menyambangi masyarakat dan akan
memberikan pelayanan kesehatan secara gratis, utamanya untuk melayani ibu
hamil.
Melalui SMS, QM & CS Departement Head (Sudjud Muliadi : 13 Juli 2016)
PT. Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) pihak Angkasa
Pura melalui bidang kerjanya telah menyusun berbagai kegiatan yang dikhususkan
untuk penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) seperti mengundang Pedagang Kaki
Lima (PKL) dalam rapat rutin, membentuk anggota kepanitiaan penanganan
Pedagang Kaki Lima (PKL) dan lain-lain. Beliau menambahkan upaya-upaya PT
Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) dalam penanganan
Pedagang Kaki Lima (PKL) mengutamaan pendekatan persuasif dan dialog. Hal ini
dilakukan karena instruksi Presiden RI masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono yang disampaikan melaui pidato saat pembukaan Bandara
Internasional Lombok (BIL) agar jangan lagi terjadi kontak fisik antara pihak

13

pengelola

Bandara

dengan

masyarakat

sekitar

mengingat

sebelumnya,

pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) menimbulkan konflik berdarah
antara pihak pengembang dan masyarakat Lingkar Bandara.
PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Lombok (BIL) melalui
SMS, QM & CS Departement Head juga membenarkan tentang keberadaan
Pedagang Kaki Lima (PKL) ilegal yang masih masuk ke Area Bandara diwaktuwaktu tertentu. Sudjud Muliadi juga menambahkan bahwa penanganan Pedagang
Kaki Lima (PKL) harus lebih optimal dikarenakan Bandara Internasional Lombok
(BIL) menjadi satu-satunya Bandara di Indonesia yang di dalamnya terdapat
banyak Pedagang Kaki Lima (PKL). Untuk itu, PT Angkasa Pura Cabang Bandara
Internasional Lombok (BIL) menargetkan untuk penyelesaian permasalahan tahap
pertama tentang Pedagang Kaki Lima (PKL) yaitu pada bulan November hingga
Desember tahun 2016. Target ini sekaligus merupakan program lanjutan proses
relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena alasan keselamatan penerbangan,
lokasi tempat berdagang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang telah disediakan saat ini
akan direlokasi kembali atau akan dipindahan ke area yang lebih aman dan nyaman
dengan tentunya memperhatikan kondisi Pedagang Kaki Lima (PKL). Lokasi
relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang saat ini sudah ditempati dianggap terlalu
berdekatan dengan jalur ke