ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA PENANDA DARI DAUN JAKANG (MUEHLENBECKIA PLATYCLADA MEISSN)
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA PENANDA
DARI DAUN JAKANG (Muehlenbeckia platyclada MEISSN)
MARKER COMPOUND IDENTIFICATION OF JAKANG
(Muehlenbeckia platyclada MEISSN) LEAVES
Pramitha Esha Nirmala Dewi1, Wahyono2
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
2
Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Email: pramithaesha@gmail.com (Pramitha Esha Nirmala Dewi)
ABSTRAK
Muehlenbeckia platyclada Meissn, atau lebih dikenal dengan nama jakang memiliki
khasiat sebagai obat bisul, koreng, luka terpukul, dan gigitan ular dan lipan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa penanda dari daun jakang
sebagai salah satu parameter standarisasi obat alami dengan menggunakan tanaman
jenis lain dalam suku yang sama sebagai pembanding. Pada penelitian ini dilakukan
ekstraksi daun jakang dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut secara
berkesinambungan yaitu petroleum eter, kloroform, dan etanol 96%. Senyawa penanda
yang terdeteksi diisolasi menggunakan KLT preparatif dan dilakukan identifikasi isolat
menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Senyawa yang terdeteksi sebagai senyawa
penanda pada daun jakang terdapat pada hRf 47. Senyawa penanda hasil isolasi
merupakan senyawa flavon yang memiliki 5-OH dengan gugus prenil pada C6 dan gugus
OH bebas pada C8, C7, dan C4’.
Kata kunci: daun jakang, identifikasi senyawa penanda, isolasi senyawa penanda.
ABSTRACT
Muehlenbeckia platyclada Meissn, also known as jakang, can be used as a medication
for pustules, skin ulcer, trauma injury, also snake and centipede bites. The objectives of
this study were to isolate and to identify compound marker of jakang herb as a
parameter of herbal medicine standardization by using another herbs from the same
family as comparisons. Jakang herbs extraction was conducted by using soxhletation
method with petroleum ether, chloroform, and ethanol 96% as solvents continuously.
Detected compound marker was isolated using Preparative Thin Layered
Chromatography and isolate identification was conducted using UV-Vis
spectrophotometry. Compound detected as a compound marker of jakang herbs was
186
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
located at hRf 47. Compound marker acquired from the isolation was a flavon compound
that has 5-OH with prenyl structure on C6 and free-OH structure on C8, C7, and C4’.
Key words: compound marker identification, compound marker isolation, jakang herb.
187
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
Pendahuluan
ISSN 1693-3591
dikarenakan senyawa satu dan yang
Dewasa ini pengobatan dengan
lainnya bisa saling tumpang tindih,
cara-cara tradisional semakin populer
begitupun terhadap senyawa lain dari
baik di dalam negeri maupun di luar
tanaman. Akan tetapi kebenaran bahan
negeri. Penggunaan obat tradisional
harus tetap terjamin demi keamanan
semakin disukai karena pada umumnya
konsumen dan menjaga kualitas produk
tidak
sehingga dapat bersaing di pasaran
menimbulkan
efek
samping,
internasional.
seperti halnya obat-obatan dari bahan
Salah satu tanaman yang dapat
kimia. Penggunaan obat tradisional itu
sendiri sangat banyak ragamnya, ada
digunakan
sebagai
obat
yang digunakan sebagai obat kuat
adalah
(tonikum), sebagai obat suatu penyakit,
Meissn, atau lebih dikenal dengan nama
maupun untuk tujuan mempercantik diri
jakang. Kegunaannya adalah sebagai
(Tampubolon, 1968).
obat bisul, koreng, luka terpukul, gigitan
Muehlenbeckia
tradisional
platyclada
Organization
ular, dan lipan. Hal ini menunjukkan
(WHO) sudah menyadari bahwa tanpa
penggunaan tanaman tersebut sebagai
mengikutsertakan obat tradisional dalam
obat tradisional dengan aktivitas sebagai
usaha pemeliharaan kesehatan rakyat,
antibakteri.
Penelitian
tidak mungkin tercapai pemerataan
identifikasi
mikroskopis
kesehatan di tahun 2000.
Dengan
analgetik dan antiinflamasi dari tanaman
tradisional
jakang sudah dilakukan (Liang, 1995).
meningkatkan
Hasil penelitian lainnya, menunjukkan
World
demikian,
dalam
Health
peranan
obat
rangka
pemeliharaan
kesehatan
adanya
masyarakat
kandungan
mengenai
serta
flavonoid
efek
dan
Indonesia sangat penting dan harus
polifenol serta efek antibakteri pada
dikembangkan
tanaman jakang (Milala, 1995). Namun
(Nurhayati
dan
sejauh ini belum dilakukan isolasi dan
Dzulkarnaen, 1983).
identifikasi senyawa penanda dari daun
Keberadaan senyawa penanda
jakang.
(marker) sangat diperlukan dan bersifat
keharusan (Wahyuono et al., 2006).
Metode Penelitian
Apabila komponen penyusun produk
lebih dari satu macam, maka pemalsuan
Pada penelitian ini dilakukan
akan semakin sulit dimonitor. Hal ini
determinasi terhadap tanaman jakang di
188
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas
pemanasan di atas penangas air. Dengan
Farmasi
Mada,
demikian pada akhir fraksinasi diperoleh
pembuatan
sari petroleum eter, kloroform, dan
simplisia dimulai dengan menghilangkan
etanol. Sari petroleum eter, kloroform,
kotoran yang menempel pada daun
dan
Jakang kemudian dicuci sampai bersih.
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Selanjutnya daun Jakang dijemur di
Kemudian dilakukan uji kromatografi
bawah sinar matahari dengan ditutup
lapis tipis menggunakan fase diam silika
kain hitam. Setelah kering diserbuk
gel 60 F 254 dan fase gerak n-heksana-
sampai halus. Lebih kurang 50 g serbuk
etil asetat (3:1).
Universitas
Yogyakarta.
Gadjah
Persiapan
etanol
yang
Selanjutnya
daun jakang dibebaskan dari senyawa
telah
deteksi
senyawa
yang kepolarannya rendah seperti lemak
menggunakan
dan klorofil dengan cara soxhletasi.
dilakukan untuk mengetahui senyawa
Dibutuhkan sebanyak 200 mL petroleum
golongan apa saja yang terdapat pada
eter sampai warna pelarutnya jernih.
bercak kromatogram. Deteksi dilakukan
Sari petroleum eter yang diperoleh
pada semua jenis golongan senyawa
dipekatkan dengan pemanasan di atas
dengan pereaksi. Beberapa pereaksi
penangas air.
semprot
Serbuk
yang
golongan
dikeringkan di udara bebas dalam cawan
mendeteksi
porselin
flavonoid,
Setelah
yang
semprot
digunakan
adalah
Dragendorf untuk mendeteksi senyawa
sudah
diawalemakkan dengan petroleum eter,
besar.
pereaksi
diuapkan
kering
alkaloid,
sitroborat
senyawa
AlCl3
digunakan
untuk
golongan
untuk
disoxhletasi dengan kloroform 200 mL
mendeteksi senyawa golongan fenolik,
sampai pelarutnya jernih. Sari kloroform
KOH 10% dalam metanol digunakan
yang
untuk mendeteksi senyawa golongan
didapat
dipekatkan
dengan
air.
antrakinon, dan Liebermann Burchard
Selanjutnya, serbuk dikeringkan kembali
untuk mendeteksi senyawa golongan
di udara bebas dalam cawan porselin
steroid.
pemanasan
di
atas
penangas
besar dan setelah kering disoxhletasi
Pada penelitian ini dilakukan
dengan etanol 96% 200 mL sampai
isolasi senyawa penanda dari daun
pelarutnya jernih. Sari etanol yang
Jakang dengan metode KLT preparative.
diperoleh
Pita hasil KLT preparatif yang diduga
dipekatkan
dengan
189
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
sebagai senyawa penanda pada daun
analgetik, antiinflamasi, antihistamin,
jakang dikerok dan dilarutkan dalam
antihipertensi, dan antioksidan. Hal ini
pelarut yang sesuai kemudian diuji
sesuai dengan hasil penelitian yang
kemurniannya
dilakukan
dengan
KLT.
Uji
oleh
Liang
(1995)
yang
diduga
membuktikan adanya efek analgetik dan
merupakan senyawa penanda dilakukan
antiinflamasi ekstrak metanol jakang
secara KLT dengan menggunakan fase
pada kelompok mencit betina. Selain itu,
gerak yang berbeda-beda yaitu toluena-
penelitian lain yang sesuai dengan hasil
eter (4:2 v/v), petroleum eter-etil asetat
deteksi
(3:1), dan n-heksana-eter (5:2) serta
penelitian yang dilakukan oleh Milala
digunakan silika gel 60 F 254 sebagai fase
(1995) yang membuktikan adanya efek
diam. Setelah pengembangan selesai,
antibakteri
bercak diamati pada sinar tampak, sinar
jakang
UV 254 nm dan sinar UV 366 nm. Isolat
aureus dan Escherichia coli.
kemurnian
isolat
yang
senyawa
beberapa
pada
Untuk
dilarutkan dalam metanol kemudian
di
atas
fraksi
adalah
ekstrak
bakteri Staphylococcus
memperkuat
data
diambil 2-3 mL, dimasukkan dalam kuvet
mengenai adanya senyawa flavonoid
dan diukur spektrumnya pada panjang
dalam daun jakang, maka dilakukan
gelombang 200-500 nm. Blanko yang
deteksi senyawa flavonoid dengan lebih
digunakan adalah metanol. Identifikasi
spesifik menggunakan uap amoniak
dilakukan
menggunakan
sekaligus dilakukan penotolan sampel
pereaksi geser. Pereaksi yang digunakan
bersama dengan empat pembanding
adalah pereaksi natrium metoksida,
pada plat yang sama untuk mengetahui
serbuk natrium asetat anhidrat, AlCl3,
ada atau tidaknya senyawa flavonoid
dan serbuk H3BO3.
khusus yang hanya dimiliki oleh daun
dengan
jakang
Hasil dan Pembahasan
untuk
identifikasi
senyawa
penanda dari daun jakang lebih lanjut.
Berdasarkan data pada Tabel 1,
Pengamatan bercak dilakukan di bawah
dapat dinyatakan bahwa dalam daun
sinar tampak, sinar UV 254 dan sinar UV
jakang terkandung senyawa golongan
366.
telah
Pada identifikasi lebih lanjut
diketahui secara umum memiliki efek
menggunakan uap amonia, diperoleh
farmakologi
data seperti pada Gambar 1 yang dapat
fenolik
yaitu
flavonoid
sebagai
yang
antibakteri,
190
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
diketahui kebenarannya bahwa dalam
47
daun
menggunakan
jakang
terkandung
senyawa
golongan flavonoid yang khas pada hRf
dan
selanjutnya
metode
akan
diisolasi
kromatografi
lapis tipis preparatif.
Tabel 1. Hasil deteksi menggunakan pereaksi semprot
Nama Pereaksi Semprot
Dragendorf
Liebarmann Burchard
KOH 10% metanolik
Sitroborat
AlCl3
Senyawa
Interpretasi Hasil
Golongan Alkaloid
Golongan Steroid
Golongan Antrakinon
Golongan Flavonoid
+
Golongan Fenolik
+
Gambar 1. Profil KLT sesudah diberi uap amonia. A=ekstrak daun Coccoloba uvifera
(Anggur laut) sebagai pembanding, B=ekstrak daun Rheum officinale
(Kelembak) sebagai pembanding, C=ekstrak daun Rumex acetosa (Rumex)
sebagai pembanding, D=ekstrak daun Polygonum barbatum (Salah nyowo)
sebagai pembanding, dan E=ekstrak daun Muehlenbeckia platyclada
(Jakang) sebagai senyawa yang diidentifikasi.
191
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Spektra UV dari isolat dalam
Penyerap dan fase gerak yang
digunakan dalam uji KLT preparatif sama
metanol
(Gambar
dengan yang digunakan dalam uji KLT
serapan
maksimum
yaitu silika gel 60 F254 sebagai fase diam
gelombang 327,2 nm dari pita I dan
dan n-heksana-etil asetat (3:1 v/v).
279,5 nm dari pita II. Dari informasi
Cuplikan ditotolkan berupa pita yang
tersebut
harus sesempit mungkin supaya tidak
flavonoid tersebut termasuk golongan
terjadi pelebaran pita pada saat proses
flavon karena masuk dalam daerah
pengembangan.
panjang gelombang 310-350 nm yang
dapat
2)
menunjukkan
pada
ditafsirkan
panjang
bahwa
Setelah pemisahan secara KLT
merupakan daerah pita I serta 250-280
preparatif selesai, dilakukan pengerokan
nm yang merupakan daerah pita II
pada pita senyawa penanda yang akan
(Markham, 1988). Pada penambahan
diisolasi. Bercak yang dikerok adalah
pereaksi diagnostik NaOH pada larutan
bercak yang mempunyai harga hRf 47.
isolat
Setelah bercak dikerok, kemudian hasil
memberikan spektrum dengan serapan
kerokan
tersebut
dalam
maksimal 345,7 nm pada pita I dan 295,4
metanol
dan
disaring
nm pada pita II. Spektrum ini bila
menggunakan kertas saring. Penyaringan
dibandingkan dengan spektrum isolat
ini dimaksudkan untuk memisahkan
dalam
senyawa yang terikat pada penyerap.
bathokromik
Filtrat
kemudian
serapan yaitu sebesar 18,5 nm pada pita
dikeringkan, sehingga diperoleh isolat
I dan 15,9 nm pada pita II dengan
yang berwarna kuning yang diduga
kekuatan tetap. Hal ini menunjukkan
sebagai senyawa golongan flavonoid
bahwa terdapat gugus 4’-OH bebas pada
dengan bobot sebesar 0,03 gram dan
cincin B. perekaman kembali setelah 5
merupakan senyawa penanda pada daun
menit menunjukkan adanya peningkatan
jakang.
yang
dilarutkan
segera
diperoleh
flavonoid
metanol,
dalam
terjadi
pada
metanol
pergeseran
kedua
puncak
dilakukan
uji
serapan sebesar 20,4 nm pada pita I dan
isolat
dan
17,8 nm pada pita II dengan kekuatan
diidentifikasi lebih lanjut menggunakan
tetap yang menunjukkan tidak terdapat
metode
gugus 3’, 4’-diOH yang peka terhadap
Selanjutnya
kemurnian
terhadap
pereaksi
geser
dengan
basa (Mabry et al., 1970; Markham,
spektrofotometri UV-Vis.
1988).
192
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Keterangan :
Isolat
----------------- +NaOH
………….………. +NaOH setelah 5 menit
Gambar 2. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOH.
Gambar 3. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOAc.
193
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
Pada
penambahan
ISSN 1693-3591
natrium
adanya 6,7 atau 7,8-diOH (Mabry et al.,
asetat (NaOAc) ke dalam larutan isolat
1970; Markham, 1988). Penambahan
flavonoid
asam borat (H3BO3) ke dalam larutan
dalam
metanol
diperoleh
spektrum dengan serapam maksimal
isolat
338,8 nm pada pita I dan 284,8 nm pada
ditambahkan
pita II (Gambar 3). Spektrum tersebut
diperoleh serapan maksimal 338,8 nm
menunjukkan pergeseran bathokromik
pada pita I dan 290,1 nm pada pita II
sebesar 11,6 nm pada pita I dan 5,3 nm
(Gambar 4). Pada spektrum ini terjadi
pada pita II disertai kekuatan yang
pergeseran bathokromik sebesar 11,6
menurun. Adanya pergeseran pada pita
nm pada pita I. Hal ini menunjukkan
II adalah karakteristik adanya gugus
adanya gugus O-diOH pada cincin A
hidroksi bebas pada posisi C7 dan
(Mabry et al., 1970; Markham, 1988).
menurunnya
kekuatan
dalam
metanol
yang
telah
NaOAc
sebelumnya,
menunjukkan
Gambar 4. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOAc/H3BO3.
Berdasarkan
diperoleh
dari
data
lain
spektrum
yang
penambahan
hasil
aluminium (III) klorida (AlCl3) yaitu
194
pereaksi
diagnostik
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
serapan maksimal 327,2 nm pada pita I
yang
telah
ditambahkan
dan 279,5 nm pada pita II (Gambar 5).
sebelumnya (Gambar 6).
AlCl3
Berdasarkan data spektrum UV-
Tidak terjadinya pergeseran baik pada
pita I maupun pada pita II menunjukkan
Vis,
maka
dapat
kemungkinan adanya gugus hidroksi
struktur parsial isolat flavonoid adalah
bebas pada posisi C5 dengan gugus
flavon yang memiliki 5-OH dengan gugus
prenil pada C6. Penafsiran ini diperkuat
prenil pada C6 dan gugus OH bebas pada
dengan tidak adanya pergeseran pada
C8, C7, dan C4’ seperti pada Gambar 7.
penambahan HCl dalam larutan isolat
Gambar 5. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan AlCl3.
Gambar 6. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan AlCl3/HCl.
195
diketahui
bahwa
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Gambar 7. Struktur parsial senyawa penanda daun jakang.
Kesimpulan
Mabry, T.J., Markham K.R., Thomas,
M.B. 1970. The systematic
identification
of
flavonoid
compounds. Heidelberg, Berlin:
Springer Verlag.
Senyawa penanda pada ekstrak
kloroform
daun
jakang
merupakan
senyawa flavonoid dengan bercak khas
setelah diberi uap amonia yang terletak
pada
hRf
47
berwarna
Markham,
K.R.
1988.
Cara
mengidentifikasi
flavonoid.
Diterjemahkan oleh Padmawinata,
K. Bandung: Penerbit ITB.
kuning-
lembayung dibawah sinar tampak dan
sinar UV 254 serta berwarna ungu di
Milala, A.S. 1995. Uji daya antibakteri
Muehlenbeckia platyclada Meissn.
(jakang) dan skrining fitokimianya.
Skripsi. Fakultas Farmasi UGM,
Yogyakarta.
bawah sinar UV 366. Hasil identifikasi
struktur parsial isolat senyawa penanda
menggunakan spektrofotometri UV-Vis
dengan
pereaksi
diagnostik
Nurhayati, S. dan Dzulkarnaen. 1983.
Risalah simposium tumbuhan obat
III. Jakarta: Puslit Farmasi,
Litbangkes. pp. 588
menunjukkan bahwa senyawa penanda
pada daun jakang adalah flavon yang
memiliki 5-OH dengan gugus prenil pada
Tampubolon, O.T. 1988. Tumbuhan
obat bagi pecinta alam. Edisi 1.
Jakarta: Penerbit Bharata Karya
Aksara.
C6 dan gugus OH bebas pada C8, C7, dan
C4.
Daftar Pustaka
Wahyuono, S., Hartati, M.S., Khirlan,
Alam, G., Prihatiningsih, W. 2006.
Isolasi dan identifikasi senyawa
marker dari daun sirih (Piper betle
L.). Majalah Obat Tradisional,
11(37):20-21.
Liang, K. 1995. Identifikasi mikroskopis
serta uji daya analgesik dan
antiinflamasi
Muehlenbeckia
platyclada Meissn. (jangkang)
pada mencit. Skripsi. Fakultas
Farmasi UGM, Yogyakarta.
196
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
1 of 2
http://pharmacy.ump.ac.id/index.php/Pharm/issue/view/24/showToc
PHARMACY, Jurnal Farmasi Indonesia
HOME
ABOUT
LOGI N
REGI STER
SEARCH
OPEN JOURNAL
SYSTEMS
CURRENT
ARCHI VES
Journal Help
Hom e > Archives > Ju r n a l Ph a r m a cy, V ol. 1 2 N o. 0 2 D e se m be r 2 0 1 5
U S ER
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember
2015
Usernam e
Passw ord
Rem em ber m e
Login
Table of Contents
N OT I FI CAT I O N S
Articles
Pengelola dan Daft ar I si Pharm acy Vol 12 No 02 Desem ber
2015
Adm in Pharm acy
EVALUASI UJI I RI TASI DAN UJI SI FAT FI SI K PADA SEDI AAN
KRI M M/ A MI NYAK ATSI RI BUNGA CENGKEH DENGAN
BERBAGAI VARI ASI KONSENTRASI
Aina Fat khil Haque, Nining Sugihart ini
PENGARUH PEMBERI AN EKSTRAK ETANOL DAUN KAJAJAHI
( Leucosyke capit ellat a Wedd.) TERHADAP EFEK PEMBEKUAN
DARAH DAN PENURUNAN AGREGASI PLATELET PADA DARAH
MANUSI A SEHAT SECARA I N VI TRO
Annisa Shalehah, Noor Cahay a, Fadlilat urrahm ah
Fadlilat urrahm ah
UJI AKTI VI TAS ANTI HI PERKOLESTEROLEMI A FRAKSI ETI L
ASETAT EKSTRAK DAUN KELOR ( Moringa oleifera Lam .)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN LDL
KOLESTEROL PADA HAMSTER HI PERKOLESTEROLEMI A
Dw it iy ant i Dw it iy ant i, Hadi Sunaryo, I k a Rest y Kania
EFEK ANTI HI PERGLI KEMI K DAN ANTI HI PERKOLESTEROL
EKSTRAK TEMPE KACANG KOMAK ( Lablab purpureus ( L.)
Sw eet ) PADA HAMSTER DI ABETI K DI ET TI NGGI KOLESTEROL
Elly Wardani, Priy o Wahy udi, Karina Rosint a Dew i, Roj id
Set iaw an
EFEKTI VI TAS REBUSAN DAUN SALAM ( Syzy gium
polyant hum ) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT
DALAM DARAH MENCI T PUTI H JANTAN
Meiriza Dj ohari, Rovi Param it ha
I SOLASI DAN I DENTI FI KASI SENYAWA PENANDA DARI DAUN
JAKANG ( Muehlenbeck ia plat yclada MEI SSN)
Pram it ha Esha Nirm ala Dew i, Wahyono Wahy ono
RASI ONALI TAS TERAPI ANTI BI OTI K PADA PASI EN DI ARE
AKUT ANAK USI A 1- 4 TAHUN DI RUMAH SAKI T BANYUMANI K
SEMARANG TAHUN 2013
Risha Fillah Fit hria, Akrom an Rohm at Di’fain
ANALI SI S I N- SI LI CO SENYAWA DI TERPENOI D LAKTON
HERBA SAMBI LOTO ( Andrographis paniculat a Nees) PADA
RESEPTOR ALPHA- GLUCOSI DASE SEBAGAI ANTI DI ABETES
TI PE I I
Rizky Arcint hya Rachm ania, Supandi Supandi, Oet ari
Anggun Larasat i
OPTI MASI PERBANDI NGAN TWEEN 80 DAN
POLI ETI LENGLI KOL 400 PADA FORMULA SELF
NANOEMULSI FYI NG DRUG DELI VERY SYSTEM ( SNEDDS)
MI NYAK BI JI JI NTEN HI TAM
I is Wahyuningsih, Widyasari Put rant i
PENELUSURAN FRAKSI AKTI F Baccaurea lanceolat a DARI
KABUPATEN TAPI N, KALI MANTAN SELATAN SEBAGAI
ANTI OKSI DAN
Sam sul Hadi, Subagus Wahyuono, Ag. Yuswant o, RR.
Endang Lukit aningsih
View
Subscribe
PDF
PDF
JO U RN A L
CO N T EN T
Search
PDF
All
Search
Browse
PDF
By I ssue
By Aut hor
By Tit le
FO N T S I Z E
PDF
I N FO RM AT I O N
PDF
For Readers
For Aut hors
For Librarians
PDF
PDF
PDF
PDF
PDF
9/7/2016 1:15 PM
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
2 of 2
I ndek s dan Panduan Penulis
Adm in Pharm acy
http://pharmacy.ump.ac.id/index.php/Pharm/issue/view/24/showToc
PDF
I SSN: 1693- 3591
9/7/2016 1:15 PM
ISSN 1693-3591
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA PENANDA
DARI DAUN JAKANG (Muehlenbeckia platyclada MEISSN)
MARKER COMPOUND IDENTIFICATION OF JAKANG
(Muehlenbeckia platyclada MEISSN) LEAVES
Pramitha Esha Nirmala Dewi1, Wahyono2
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia
2
Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Email: pramithaesha@gmail.com (Pramitha Esha Nirmala Dewi)
ABSTRAK
Muehlenbeckia platyclada Meissn, atau lebih dikenal dengan nama jakang memiliki
khasiat sebagai obat bisul, koreng, luka terpukul, dan gigitan ular dan lipan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa penanda dari daun jakang
sebagai salah satu parameter standarisasi obat alami dengan menggunakan tanaman
jenis lain dalam suku yang sama sebagai pembanding. Pada penelitian ini dilakukan
ekstraksi daun jakang dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut secara
berkesinambungan yaitu petroleum eter, kloroform, dan etanol 96%. Senyawa penanda
yang terdeteksi diisolasi menggunakan KLT preparatif dan dilakukan identifikasi isolat
menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Senyawa yang terdeteksi sebagai senyawa
penanda pada daun jakang terdapat pada hRf 47. Senyawa penanda hasil isolasi
merupakan senyawa flavon yang memiliki 5-OH dengan gugus prenil pada C6 dan gugus
OH bebas pada C8, C7, dan C4’.
Kata kunci: daun jakang, identifikasi senyawa penanda, isolasi senyawa penanda.
ABSTRACT
Muehlenbeckia platyclada Meissn, also known as jakang, can be used as a medication
for pustules, skin ulcer, trauma injury, also snake and centipede bites. The objectives of
this study were to isolate and to identify compound marker of jakang herb as a
parameter of herbal medicine standardization by using another herbs from the same
family as comparisons. Jakang herbs extraction was conducted by using soxhletation
method with petroleum ether, chloroform, and ethanol 96% as solvents continuously.
Detected compound marker was isolated using Preparative Thin Layered
Chromatography and isolate identification was conducted using UV-Vis
spectrophotometry. Compound detected as a compound marker of jakang herbs was
186
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
located at hRf 47. Compound marker acquired from the isolation was a flavon compound
that has 5-OH with prenyl structure on C6 and free-OH structure on C8, C7, and C4’.
Key words: compound marker identification, compound marker isolation, jakang herb.
187
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
Pendahuluan
ISSN 1693-3591
dikarenakan senyawa satu dan yang
Dewasa ini pengobatan dengan
lainnya bisa saling tumpang tindih,
cara-cara tradisional semakin populer
begitupun terhadap senyawa lain dari
baik di dalam negeri maupun di luar
tanaman. Akan tetapi kebenaran bahan
negeri. Penggunaan obat tradisional
harus tetap terjamin demi keamanan
semakin disukai karena pada umumnya
konsumen dan menjaga kualitas produk
tidak
sehingga dapat bersaing di pasaran
menimbulkan
efek
samping,
internasional.
seperti halnya obat-obatan dari bahan
Salah satu tanaman yang dapat
kimia. Penggunaan obat tradisional itu
sendiri sangat banyak ragamnya, ada
digunakan
sebagai
obat
yang digunakan sebagai obat kuat
adalah
(tonikum), sebagai obat suatu penyakit,
Meissn, atau lebih dikenal dengan nama
maupun untuk tujuan mempercantik diri
jakang. Kegunaannya adalah sebagai
(Tampubolon, 1968).
obat bisul, koreng, luka terpukul, gigitan
Muehlenbeckia
tradisional
platyclada
Organization
ular, dan lipan. Hal ini menunjukkan
(WHO) sudah menyadari bahwa tanpa
penggunaan tanaman tersebut sebagai
mengikutsertakan obat tradisional dalam
obat tradisional dengan aktivitas sebagai
usaha pemeliharaan kesehatan rakyat,
antibakteri.
Penelitian
tidak mungkin tercapai pemerataan
identifikasi
mikroskopis
kesehatan di tahun 2000.
Dengan
analgetik dan antiinflamasi dari tanaman
tradisional
jakang sudah dilakukan (Liang, 1995).
meningkatkan
Hasil penelitian lainnya, menunjukkan
World
demikian,
dalam
Health
peranan
obat
rangka
pemeliharaan
kesehatan
adanya
masyarakat
kandungan
mengenai
serta
flavonoid
efek
dan
Indonesia sangat penting dan harus
polifenol serta efek antibakteri pada
dikembangkan
tanaman jakang (Milala, 1995). Namun
(Nurhayati
dan
sejauh ini belum dilakukan isolasi dan
Dzulkarnaen, 1983).
identifikasi senyawa penanda dari daun
Keberadaan senyawa penanda
jakang.
(marker) sangat diperlukan dan bersifat
keharusan (Wahyuono et al., 2006).
Metode Penelitian
Apabila komponen penyusun produk
lebih dari satu macam, maka pemalsuan
Pada penelitian ini dilakukan
akan semakin sulit dimonitor. Hal ini
determinasi terhadap tanaman jakang di
188
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas
pemanasan di atas penangas air. Dengan
Farmasi
Mada,
demikian pada akhir fraksinasi diperoleh
pembuatan
sari petroleum eter, kloroform, dan
simplisia dimulai dengan menghilangkan
etanol. Sari petroleum eter, kloroform,
kotoran yang menempel pada daun
dan
Jakang kemudian dicuci sampai bersih.
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Selanjutnya daun Jakang dijemur di
Kemudian dilakukan uji kromatografi
bawah sinar matahari dengan ditutup
lapis tipis menggunakan fase diam silika
kain hitam. Setelah kering diserbuk
gel 60 F 254 dan fase gerak n-heksana-
sampai halus. Lebih kurang 50 g serbuk
etil asetat (3:1).
Universitas
Yogyakarta.
Gadjah
Persiapan
etanol
yang
Selanjutnya
daun jakang dibebaskan dari senyawa
telah
deteksi
senyawa
yang kepolarannya rendah seperti lemak
menggunakan
dan klorofil dengan cara soxhletasi.
dilakukan untuk mengetahui senyawa
Dibutuhkan sebanyak 200 mL petroleum
golongan apa saja yang terdapat pada
eter sampai warna pelarutnya jernih.
bercak kromatogram. Deteksi dilakukan
Sari petroleum eter yang diperoleh
pada semua jenis golongan senyawa
dipekatkan dengan pemanasan di atas
dengan pereaksi. Beberapa pereaksi
penangas air.
semprot
Serbuk
yang
golongan
dikeringkan di udara bebas dalam cawan
mendeteksi
porselin
flavonoid,
Setelah
yang
semprot
digunakan
adalah
Dragendorf untuk mendeteksi senyawa
sudah
diawalemakkan dengan petroleum eter,
besar.
pereaksi
diuapkan
kering
alkaloid,
sitroborat
senyawa
AlCl3
digunakan
untuk
golongan
untuk
disoxhletasi dengan kloroform 200 mL
mendeteksi senyawa golongan fenolik,
sampai pelarutnya jernih. Sari kloroform
KOH 10% dalam metanol digunakan
yang
untuk mendeteksi senyawa golongan
didapat
dipekatkan
dengan
air.
antrakinon, dan Liebermann Burchard
Selanjutnya, serbuk dikeringkan kembali
untuk mendeteksi senyawa golongan
di udara bebas dalam cawan porselin
steroid.
pemanasan
di
atas
penangas
besar dan setelah kering disoxhletasi
Pada penelitian ini dilakukan
dengan etanol 96% 200 mL sampai
isolasi senyawa penanda dari daun
pelarutnya jernih. Sari etanol yang
Jakang dengan metode KLT preparative.
diperoleh
Pita hasil KLT preparatif yang diduga
dipekatkan
dengan
189
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
sebagai senyawa penanda pada daun
analgetik, antiinflamasi, antihistamin,
jakang dikerok dan dilarutkan dalam
antihipertensi, dan antioksidan. Hal ini
pelarut yang sesuai kemudian diuji
sesuai dengan hasil penelitian yang
kemurniannya
dilakukan
dengan
KLT.
Uji
oleh
Liang
(1995)
yang
diduga
membuktikan adanya efek analgetik dan
merupakan senyawa penanda dilakukan
antiinflamasi ekstrak metanol jakang
secara KLT dengan menggunakan fase
pada kelompok mencit betina. Selain itu,
gerak yang berbeda-beda yaitu toluena-
penelitian lain yang sesuai dengan hasil
eter (4:2 v/v), petroleum eter-etil asetat
deteksi
(3:1), dan n-heksana-eter (5:2) serta
penelitian yang dilakukan oleh Milala
digunakan silika gel 60 F 254 sebagai fase
(1995) yang membuktikan adanya efek
diam. Setelah pengembangan selesai,
antibakteri
bercak diamati pada sinar tampak, sinar
jakang
UV 254 nm dan sinar UV 366 nm. Isolat
aureus dan Escherichia coli.
kemurnian
isolat
yang
senyawa
beberapa
pada
Untuk
dilarutkan dalam metanol kemudian
di
atas
fraksi
adalah
ekstrak
bakteri Staphylococcus
memperkuat
data
diambil 2-3 mL, dimasukkan dalam kuvet
mengenai adanya senyawa flavonoid
dan diukur spektrumnya pada panjang
dalam daun jakang, maka dilakukan
gelombang 200-500 nm. Blanko yang
deteksi senyawa flavonoid dengan lebih
digunakan adalah metanol. Identifikasi
spesifik menggunakan uap amoniak
dilakukan
menggunakan
sekaligus dilakukan penotolan sampel
pereaksi geser. Pereaksi yang digunakan
bersama dengan empat pembanding
adalah pereaksi natrium metoksida,
pada plat yang sama untuk mengetahui
serbuk natrium asetat anhidrat, AlCl3,
ada atau tidaknya senyawa flavonoid
dan serbuk H3BO3.
khusus yang hanya dimiliki oleh daun
dengan
jakang
Hasil dan Pembahasan
untuk
identifikasi
senyawa
penanda dari daun jakang lebih lanjut.
Berdasarkan data pada Tabel 1,
Pengamatan bercak dilakukan di bawah
dapat dinyatakan bahwa dalam daun
sinar tampak, sinar UV 254 dan sinar UV
jakang terkandung senyawa golongan
366.
telah
Pada identifikasi lebih lanjut
diketahui secara umum memiliki efek
menggunakan uap amonia, diperoleh
farmakologi
data seperti pada Gambar 1 yang dapat
fenolik
yaitu
flavonoid
sebagai
yang
antibakteri,
190
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
diketahui kebenarannya bahwa dalam
47
daun
menggunakan
jakang
terkandung
senyawa
golongan flavonoid yang khas pada hRf
dan
selanjutnya
metode
akan
diisolasi
kromatografi
lapis tipis preparatif.
Tabel 1. Hasil deteksi menggunakan pereaksi semprot
Nama Pereaksi Semprot
Dragendorf
Liebarmann Burchard
KOH 10% metanolik
Sitroborat
AlCl3
Senyawa
Interpretasi Hasil
Golongan Alkaloid
Golongan Steroid
Golongan Antrakinon
Golongan Flavonoid
+
Golongan Fenolik
+
Gambar 1. Profil KLT sesudah diberi uap amonia. A=ekstrak daun Coccoloba uvifera
(Anggur laut) sebagai pembanding, B=ekstrak daun Rheum officinale
(Kelembak) sebagai pembanding, C=ekstrak daun Rumex acetosa (Rumex)
sebagai pembanding, D=ekstrak daun Polygonum barbatum (Salah nyowo)
sebagai pembanding, dan E=ekstrak daun Muehlenbeckia platyclada
(Jakang) sebagai senyawa yang diidentifikasi.
191
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Spektra UV dari isolat dalam
Penyerap dan fase gerak yang
digunakan dalam uji KLT preparatif sama
metanol
(Gambar
dengan yang digunakan dalam uji KLT
serapan
maksimum
yaitu silika gel 60 F254 sebagai fase diam
gelombang 327,2 nm dari pita I dan
dan n-heksana-etil asetat (3:1 v/v).
279,5 nm dari pita II. Dari informasi
Cuplikan ditotolkan berupa pita yang
tersebut
harus sesempit mungkin supaya tidak
flavonoid tersebut termasuk golongan
terjadi pelebaran pita pada saat proses
flavon karena masuk dalam daerah
pengembangan.
panjang gelombang 310-350 nm yang
dapat
2)
menunjukkan
pada
ditafsirkan
panjang
bahwa
Setelah pemisahan secara KLT
merupakan daerah pita I serta 250-280
preparatif selesai, dilakukan pengerokan
nm yang merupakan daerah pita II
pada pita senyawa penanda yang akan
(Markham, 1988). Pada penambahan
diisolasi. Bercak yang dikerok adalah
pereaksi diagnostik NaOH pada larutan
bercak yang mempunyai harga hRf 47.
isolat
Setelah bercak dikerok, kemudian hasil
memberikan spektrum dengan serapan
kerokan
tersebut
dalam
maksimal 345,7 nm pada pita I dan 295,4
metanol
dan
disaring
nm pada pita II. Spektrum ini bila
menggunakan kertas saring. Penyaringan
dibandingkan dengan spektrum isolat
ini dimaksudkan untuk memisahkan
dalam
senyawa yang terikat pada penyerap.
bathokromik
Filtrat
kemudian
serapan yaitu sebesar 18,5 nm pada pita
dikeringkan, sehingga diperoleh isolat
I dan 15,9 nm pada pita II dengan
yang berwarna kuning yang diduga
kekuatan tetap. Hal ini menunjukkan
sebagai senyawa golongan flavonoid
bahwa terdapat gugus 4’-OH bebas pada
dengan bobot sebesar 0,03 gram dan
cincin B. perekaman kembali setelah 5
merupakan senyawa penanda pada daun
menit menunjukkan adanya peningkatan
jakang.
yang
dilarutkan
segera
diperoleh
flavonoid
metanol,
dalam
terjadi
pada
metanol
pergeseran
kedua
puncak
dilakukan
uji
serapan sebesar 20,4 nm pada pita I dan
isolat
dan
17,8 nm pada pita II dengan kekuatan
diidentifikasi lebih lanjut menggunakan
tetap yang menunjukkan tidak terdapat
metode
gugus 3’, 4’-diOH yang peka terhadap
Selanjutnya
kemurnian
terhadap
pereaksi
geser
dengan
basa (Mabry et al., 1970; Markham,
spektrofotometri UV-Vis.
1988).
192
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Keterangan :
Isolat
----------------- +NaOH
………….………. +NaOH setelah 5 menit
Gambar 2. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOH.
Gambar 3. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOAc.
193
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
Pada
penambahan
ISSN 1693-3591
natrium
adanya 6,7 atau 7,8-diOH (Mabry et al.,
asetat (NaOAc) ke dalam larutan isolat
1970; Markham, 1988). Penambahan
flavonoid
asam borat (H3BO3) ke dalam larutan
dalam
metanol
diperoleh
spektrum dengan serapam maksimal
isolat
338,8 nm pada pita I dan 284,8 nm pada
ditambahkan
pita II (Gambar 3). Spektrum tersebut
diperoleh serapan maksimal 338,8 nm
menunjukkan pergeseran bathokromik
pada pita I dan 290,1 nm pada pita II
sebesar 11,6 nm pada pita I dan 5,3 nm
(Gambar 4). Pada spektrum ini terjadi
pada pita II disertai kekuatan yang
pergeseran bathokromik sebesar 11,6
menurun. Adanya pergeseran pada pita
nm pada pita I. Hal ini menunjukkan
II adalah karakteristik adanya gugus
adanya gugus O-diOH pada cincin A
hidroksi bebas pada posisi C7 dan
(Mabry et al., 1970; Markham, 1988).
menurunnya
kekuatan
dalam
metanol
yang
telah
NaOAc
sebelumnya,
menunjukkan
Gambar 4. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan NaOAc/H3BO3.
Berdasarkan
diperoleh
dari
data
lain
spektrum
yang
penambahan
hasil
aluminium (III) klorida (AlCl3) yaitu
194
pereaksi
diagnostik
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
serapan maksimal 327,2 nm pada pita I
yang
telah
ditambahkan
dan 279,5 nm pada pita II (Gambar 5).
sebelumnya (Gambar 6).
AlCl3
Berdasarkan data spektrum UV-
Tidak terjadinya pergeseran baik pada
pita I maupun pada pita II menunjukkan
Vis,
maka
dapat
kemungkinan adanya gugus hidroksi
struktur parsial isolat flavonoid adalah
bebas pada posisi C5 dengan gugus
flavon yang memiliki 5-OH dengan gugus
prenil pada C6. Penafsiran ini diperkuat
prenil pada C6 dan gugus OH bebas pada
dengan tidak adanya pergeseran pada
C8, C7, dan C4’ seperti pada Gambar 7.
penambahan HCl dalam larutan isolat
Gambar 5. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan AlCl3.
Gambar 6. Spektrum serapan isolat flavonoid dengan AlCl3/HCl.
195
diketahui
bahwa
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015
ISSN 1693-3591
Gambar 7. Struktur parsial senyawa penanda daun jakang.
Kesimpulan
Mabry, T.J., Markham K.R., Thomas,
M.B. 1970. The systematic
identification
of
flavonoid
compounds. Heidelberg, Berlin:
Springer Verlag.
Senyawa penanda pada ekstrak
kloroform
daun
jakang
merupakan
senyawa flavonoid dengan bercak khas
setelah diberi uap amonia yang terletak
pada
hRf
47
berwarna
Markham,
K.R.
1988.
Cara
mengidentifikasi
flavonoid.
Diterjemahkan oleh Padmawinata,
K. Bandung: Penerbit ITB.
kuning-
lembayung dibawah sinar tampak dan
sinar UV 254 serta berwarna ungu di
Milala, A.S. 1995. Uji daya antibakteri
Muehlenbeckia platyclada Meissn.
(jakang) dan skrining fitokimianya.
Skripsi. Fakultas Farmasi UGM,
Yogyakarta.
bawah sinar UV 366. Hasil identifikasi
struktur parsial isolat senyawa penanda
menggunakan spektrofotometri UV-Vis
dengan
pereaksi
diagnostik
Nurhayati, S. dan Dzulkarnaen. 1983.
Risalah simposium tumbuhan obat
III. Jakarta: Puslit Farmasi,
Litbangkes. pp. 588
menunjukkan bahwa senyawa penanda
pada daun jakang adalah flavon yang
memiliki 5-OH dengan gugus prenil pada
Tampubolon, O.T. 1988. Tumbuhan
obat bagi pecinta alam. Edisi 1.
Jakarta: Penerbit Bharata Karya
Aksara.
C6 dan gugus OH bebas pada C8, C7, dan
C4.
Daftar Pustaka
Wahyuono, S., Hartati, M.S., Khirlan,
Alam, G., Prihatiningsih, W. 2006.
Isolasi dan identifikasi senyawa
marker dari daun sirih (Piper betle
L.). Majalah Obat Tradisional,
11(37):20-21.
Liang, K. 1995. Identifikasi mikroskopis
serta uji daya analgesik dan
antiinflamasi
Muehlenbeckia
platyclada Meissn. (jangkang)
pada mencit. Skripsi. Fakultas
Farmasi UGM, Yogyakarta.
196
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
1 of 2
http://pharmacy.ump.ac.id/index.php/Pharm/issue/view/24/showToc
PHARMACY, Jurnal Farmasi Indonesia
HOME
ABOUT
LOGI N
REGI STER
SEARCH
OPEN JOURNAL
SYSTEMS
CURRENT
ARCHI VES
Journal Help
Hom e > Archives > Ju r n a l Ph a r m a cy, V ol. 1 2 N o. 0 2 D e se m be r 2 0 1 5
U S ER
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember
2015
Usernam e
Passw ord
Rem em ber m e
Login
Table of Contents
N OT I FI CAT I O N S
Articles
Pengelola dan Daft ar I si Pharm acy Vol 12 No 02 Desem ber
2015
Adm in Pharm acy
EVALUASI UJI I RI TASI DAN UJI SI FAT FI SI K PADA SEDI AAN
KRI M M/ A MI NYAK ATSI RI BUNGA CENGKEH DENGAN
BERBAGAI VARI ASI KONSENTRASI
Aina Fat khil Haque, Nining Sugihart ini
PENGARUH PEMBERI AN EKSTRAK ETANOL DAUN KAJAJAHI
( Leucosyke capit ellat a Wedd.) TERHADAP EFEK PEMBEKUAN
DARAH DAN PENURUNAN AGREGASI PLATELET PADA DARAH
MANUSI A SEHAT SECARA I N VI TRO
Annisa Shalehah, Noor Cahay a, Fadlilat urrahm ah
Fadlilat urrahm ah
UJI AKTI VI TAS ANTI HI PERKOLESTEROLEMI A FRAKSI ETI L
ASETAT EKSTRAK DAUN KELOR ( Moringa oleifera Lam .)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN LDL
KOLESTEROL PADA HAMSTER HI PERKOLESTEROLEMI A
Dw it iy ant i Dw it iy ant i, Hadi Sunaryo, I k a Rest y Kania
EFEK ANTI HI PERGLI KEMI K DAN ANTI HI PERKOLESTEROL
EKSTRAK TEMPE KACANG KOMAK ( Lablab purpureus ( L.)
Sw eet ) PADA HAMSTER DI ABETI K DI ET TI NGGI KOLESTEROL
Elly Wardani, Priy o Wahy udi, Karina Rosint a Dew i, Roj id
Set iaw an
EFEKTI VI TAS REBUSAN DAUN SALAM ( Syzy gium
polyant hum ) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT
DALAM DARAH MENCI T PUTI H JANTAN
Meiriza Dj ohari, Rovi Param it ha
I SOLASI DAN I DENTI FI KASI SENYAWA PENANDA DARI DAUN
JAKANG ( Muehlenbeck ia plat yclada MEI SSN)
Pram it ha Esha Nirm ala Dew i, Wahyono Wahy ono
RASI ONALI TAS TERAPI ANTI BI OTI K PADA PASI EN DI ARE
AKUT ANAK USI A 1- 4 TAHUN DI RUMAH SAKI T BANYUMANI K
SEMARANG TAHUN 2013
Risha Fillah Fit hria, Akrom an Rohm at Di’fain
ANALI SI S I N- SI LI CO SENYAWA DI TERPENOI D LAKTON
HERBA SAMBI LOTO ( Andrographis paniculat a Nees) PADA
RESEPTOR ALPHA- GLUCOSI DASE SEBAGAI ANTI DI ABETES
TI PE I I
Rizky Arcint hya Rachm ania, Supandi Supandi, Oet ari
Anggun Larasat i
OPTI MASI PERBANDI NGAN TWEEN 80 DAN
POLI ETI LENGLI KOL 400 PADA FORMULA SELF
NANOEMULSI FYI NG DRUG DELI VERY SYSTEM ( SNEDDS)
MI NYAK BI JI JI NTEN HI TAM
I is Wahyuningsih, Widyasari Put rant i
PENELUSURAN FRAKSI AKTI F Baccaurea lanceolat a DARI
KABUPATEN TAPI N, KALI MANTAN SELATAN SEBAGAI
ANTI OKSI DAN
Sam sul Hadi, Subagus Wahyuono, Ag. Yuswant o, RR.
Endang Lukit aningsih
View
Subscribe
JO U RN A L
CO N T EN T
Search
All
Search
Browse
By I ssue
By Aut hor
By Tit le
FO N T S I Z E
I N FO RM AT I O N
For Readers
For Aut hors
For Librarians
9/7/2016 1:15 PM
Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
2 of 2
I ndek s dan Panduan Penulis
Adm in Pharm acy
http://pharmacy.ump.ac.id/index.php/Pharm/issue/view/24/showToc
I SSN: 1693- 3591
9/7/2016 1:15 PM